Anda di halaman 1dari 13

Analisis Mutu Pelayanan

Di Puskesmas Pajang
Surakarta

Kelompok 9
Kelompok 9

ATALIA FAZZA FADIA (220205267)


DIMAS RIZKY MAULANA (220205106)
ERNA AYU LESTARI (220205109)
RIZKI WULANDARI (220205131)
TUJUAN AKREDITASI
Menurut PERMENKES NO.46 Tahun 2015 Pengaturan
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi
bertujuan untuk:
1.meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien;
2.meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia
kesehatan, masyarakat dan lingkungannya, serta
Puskesmas, Klinik Pratama, tempat praktik mandiri
dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi
sebagai institusi;
3.dan meningkatkan kinerja Puskesmas, Klinik Pratama,
tempat praktik mandiri dokter, dan tempat praktik
mandiri dokter gigi dalam pelayanan Kesehatan
perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat.
LANDASAN HUKUM

PERMENKES NO.46 TAHUN 2015 TENTANG AKREDITASI


PUSKESMAS, KLINIK PRATAMA, TEMPAT PRAKTIK MANDIRI
DOKTER, DAN PRAKTEK MANDIRI DOKTER GIGI.

PERMENKES NO.30 TAHUN 2022 TENTANG INDIKATOR NASIONAL


MUTU PELAYANAN KESEHATAN TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER
DAN DOKTER GIGI, KLINIK, PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT,
RUMAH SAKIT, LABORATORIUM KESEHATAN, DAN UNIT
TRANSFUSI DARAH
17
16

3 3
2

Rating Rating 2 Rating 3 Rating 4 Rating 5


1
(Data tanggal 7 Maret 2023)

Rating 1 Rating 2 dan 3 Rating 4 Rating 5


• Pelayanan buruk • Petugas ramah
• Pelayanan kurang • Hasil pemeriksaan
• Petugas kurang ramah • Pelayanan baik
ramah lama
• Petugas tidak disiplin • Tempat bersih dan
• Pelayanan lama • Pelayanan sangat
waktu nyaman, ada ruang
• Antrian pendaftaran memuaskan
• Antrian Panjang terbuka yang ramah
dan poli lama • Fasilitas kurang
• Pemberian informasi anak
• Pelayanan yang di memadai
kurang jelas
• Jam pelayanan tidak berikan buruk
sesuai dengan yang di
informasikan
METODE PENELITIAN
Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling, yaitu informan yang dipilih dengan
secara sengaja atau menunjuk langsung kepada orang yang dianggap
dapat mewakili karakteristik-karakteristik informan lainnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi informan, yaitu: Pasien
Puskesmas Pajang Surakarta sebanyak 4 orang.

Sumber data pada penelitian ini yaitu: data primer dengan


melakukan wawancara langsung secara mendalam (indepth
interview) antara peneliti dan informan sedangkan untuk data
sekunder pada penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan
penelitian ini yang diperoleh dari ulasan Puskesmas Pajang
Surakarta melalui media elektronik/Media sosial.
HASIL
PENELITIAN
Informan A
Berdasarkan hasil wawancara dari informan Ibu “X”
diperoleh informasi pelayanan di Puskesmas Pajang
Surakarta bahwa Petugas pelayanan di Poli KIA
ramah, dan cukup informatif. Fasilitas yang di
berikan sudah cukup mumpuni seperti Mesin
pendaftran digital, Sistem antrian dan Aplikasi
Epusk terintergrasi ke Poli-Poli/ layanan,
Komputer, Ruang rekam medis dan buku rekam medis
pribadi, dan ruang tunggu ber AC. Puskesmas pajang
yang dekat dengan perumahan warga serta mudah di
jangkau menjadi alasan utama mengapa Informan
datang ke fasyankes ini.
Informan B
Berdasarkan hasil wawancara dari informan Bp “X”
diperoleh informasi pelayanan di Puskesmas Pajang
Surakarta bahwa Petugas pelayanan di poli umum
sudah baik karena petugas memberikan penjelasan
yang jelas dan mudah di mengerti oleh Bp “X”, namun
beliau menambahkan bahwa antrian pelayanan baik di
pendaftaran, poli dan farmasi cukup lama
dikarenakan banyaknya pasien dan kurangnya petugas
di bagian pendaftaran, poli dan farmasi. Alasan
Informan datang ke Puskesmas Pajang Surakarta
karena sudah sering berobat/berkunjung di fasyankes
dan mendapatkan hasil yang baik yaitu sembuh
sehingga Informan terus datang ke Puskesmas Pajang
Surakarta ini.
Saudara “D”
Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan Saudara “D”
diperoleh informasi pelayanan di Puskesmas Pajang Surakarta
bahwa pada saat melakukan pendaftaran petugas yang melayani
kurang ramah dan terkesan ketus saat melayani, saat menunggu
panggilan ke poli umum terdapat antrian Panjang serta
kurangnya fasilitas ruang tunggu sehingga banyak pasien yang
duduk di kursi plastik.

Pada di pelayanan poli umum saudara "D" mendapat pelayanan


yang baik dan ramah, petugas pada poli umum juga menjelaskan
hal-hal yang berkaitan dengan penyakit yang saudara “D” alami.
Kemudian pada pelayanan farmasi petugas melakukan pekerjaan
dengan baik dan ramah kepada pasien namun antrian terlalu
banyak sehingga membuat para pasien mengeluh karena menunggu
terlalu lama.
Saudari “R”
Berdasarkan hasil dari observasi yang dilakukan Saudari “R” diperoleh
informasi pelayanan di Puskesmas Pajang Surakarta bahwa pada saat
menunggu antrian pendaftaran fasilitas ruang tunggu terlihat usang dan
kurang layak, karena saat digunakan berbunyi sehingga membuat tidak
nyaman serta fasilitas ruang tunggu terbilang kecil mengakibatkan
banyak pasien baik muda maupun lansia bediri dilorong dekat
pendaftaran. Kemudian saat melakukan pendaftaran petugas yang melayani
baik dan sabar menjelaskan hal-hal yang perlu diisi saat melakukan
pendaftaran.

Saat menunggu panggilan ke poli umum Saudari “R” menunggu cukup lama
karena antrian yang banyak, pada saat dilayani di poli umum Saudari “R”
mendapati pelayanan yang kurang memuaskan serta berbeda dari Saudara
“D” yang dilayani di sebelahnya karena petugas yang memeriksa terkesan
cuek dan tidak profesional saat melakukan pelayanan membuat Saudari “R”
merasa tidak nyaman.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Puskesmas Pajang Surakarta perlu meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat yang lebih baik. Perbaikan dapat dilakukan
melalui evaluasi kinerja staf kesehatan, pelatihan, perbaikan sistem manajemen
puskesmas, dan meningkatkan partisipasi komunitas dalam program kesehatan. Dengan
meningkatkan mutu pelayanan dan fasilitas, Puskesmas Pajang Surakarta dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat setempat.

Saran
1. Evaluasi kinerja staf kesehatan dan identifikasi area untuk perbaikan.
2. Tingkatkan pelatihan untuk staf dan sebarkan praktek terbaik untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
3. Evaluasi dan perbaiki sistem manajemen puskesmas, termasuk prosedur pelayanan,
pendaftaran pasien, dan penggunaan teknologi medis.
4. Tingkatkan komunikasi dan kerjasama dengan komunitas untuk meningkatkan partisipasi
dalam program kesehatan dan promosi kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai