ABSTRAK
Banyak nya Rumah Sakit, klinik, balai pengobatan dan lainnya mengakibatkan
terjadinya persaingan. Balai Pengobatan Great Giant Foods merupakan balai kesehatan yang
disediakan oleh perusahaan untuk para karyawan beserta keluarga yang bekerja di Great Giant
Foods. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan pengunjung pada
pelayanan Balai Pengobatan Great Giant Foods Lampung Tengah. Metode penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif. Sampel penelitian menggunakan metode accidental sampling yang
didapatkan 10 orang informan yang terdiri dari 5 orang pengunjung yang pernah datang /
berobat di Balai Pengobatan GGF pada bulan November, 2 Orang dokter rawat jalan, 3 orang
frontliner / admin pendaftaran. Berdasarkan hasil penilitian di ketahui bahwa Hambatan yang
ada pada Balai Pengobatan Great Giant Foods yaitu fasilitas masih kurang memadai,
pelayanan yang lelet menyebabkan waktu antrian panjang serta SDM yang masih terlihat
kurang ramah. Solusi yang dapat diberikan pada pelayanan di Balai Pengobatan Great Giant
Foods yaitu agar dapat menambah fasilitas kipas angina serta tempat duduk yang lebih banyak
agar pengunjung dapat menunggu dengan nyaman.
A. PENDAHULUAN
Dunia kesehatan sudah berkembang pesat, banyak nya Rumah Sakit, klinik, balai
pengobatan dan lainnya mengakibatkan terjadinya persaingan. Dan seharusnya Rumah Sakit
dll harus sadar bahwa kualitas pelayanan sangat penting dalam mewujudkan kepuasan dari
pengunjung / pasien yang menjadikan nilai lebih dari penilaian. Masalah umum yang dihadapi
1
rumah sakit adalah mereka belum dapat memberikan jenis layanan yang benar – benar
dibutuhkan pasien karena pelayanan masih berkualitas rendah.
Balai Pengobatan Great Giant Foods merupakan salah satu Corporate Social
responsibility (CSR) yang di berikan oleh perusahaan Great Giant Foods kepada karyawan
yang bekerja beserta anggota keluarga. Balai Pengobatan Great Giant Foods ini berdiri sejak
1981 yang berlokasi di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Seiring berjalannya waktu, Balai
Pengobatan Great Giant Foods ini mengalami perkembangan, baik dari segi bangunan
maupun layanan yang di berikan.
Teori Lovelock dalam Sarmani (2019), menyatakan kualitas pelayanan adalah baik
buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam memuaskan konsumen dengan
memberikan jasa yang melebihi harapan konsumen. Teori ini menyatakan bahwa pelayanan
dari perusahaan dapat berpengaruh pada puas atau tidaknya konsumen dalam menggunakan
jasa perusahaan. Dalam mengukur kualitas pelayanan agar dapat memuaskan konsumen
terdapat lima indikator kualitas pelayanan menurut Kotler yaitu kehandalan (reliability), cepat
tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan bukti fisik (tangibles).
(Meithiana, 2019).
Berdasarkan permasalahan, teori dan tujuan diatas, penelitian ini memiliki tujuan
umum untuk mengetahui secara mendalam kepuasan pengunjung pada kualitas pelayanan
Balai Pengobatan Great Giant Foods. Penelitian ini memiliki manfaat dengan memperluas
2
pengetahuan dan pemahaman mereka tentang ilmu kepuasan pengunjung. Penelitian ini juga
berfungsi sebagai sumber referensi lebih lanjut untuk penelitian yang serupa tentang kepuasan
pengunjung dan kualitas layanan.
B. METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Artinya data yang
dikumpulkan didapatkan dari observasi, wawancara, catatan – catatan, buku – buku, literature
dan dokumentasi lainnya. Maka dari itu, penggunaan kualitatif digunakan untuk mencocokan
anatara teori dan realita lapangan dengan metode deskriptif.
Analisis data dimulai dari bulan Oktober saat observasi sampai dengan November saat
proses wawancara, Peneliti juga sudah melakukan olah data pada hasil wawancara 10
informan. Data yang diperoleh didapatkan dari data primer dan data sekunder. Data primer
yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi yang telah didapatkan oleh peneliti. Data
sekunder berupa buku – buku bacaan serta literatur – literatur yang didapat. Setelah itu
peneliti melakukan editing data dengan cara mengelompokan sesuai dengan masalah
penelitian dan dilakukan analisis data deskriptif kualitatif dalam bentuk narasi
3
1. Identitas Informan
Tabel 1. Identitas Informan Pengunjung
Karakteristik Informan 1 Informan 2 Informan 3 Informan 4 Informan 5
Jenis Kelamin Laki - Laki Perempuan Perempuan Laki - Laki Laki - Laki
Usia 19 Tahun 27 Tahun 45 Tahun 38 Tahun 24 Tahun
Pekerjaan Mahasiswa Karyawan IRT Security Karyawan
Riwayat Jarang <5 Rutin Sering >5 kali >5 kali
Kunjungan kali 1Bulan 1x
I1 Pelayanan cepat,
Bagus, puas waktu tunggu lama
ramah
Lancar, lama Tidak ada
I2 Bagus
tunggu ± 20 menit
Cukup bagus Antrian panjang,
I3 Ramah
Karyawan lelet
I4 Cukup baik Ramah
4
Waktu tunggu
Kesimpulan Bagus Cukup Puas Pelayanan Cepat,
lama, karyawan
ramah
lelet
5
ramah, profesional
6
I1 Prosedur sama, tidak ada perbedaan antara karyawan tetap atau
karyawan kontrak
I2 Sudah sesuai Standar Operasional Prosedur
Kesimpulan Prosedur sama,baik karyawan tetap maupun kontrak sesuai dengan
SOP
7
I2 Menambah alat kebersihan
Kesimpulan Menambah petugas kebersihan.
Alat kebersihan yang memadai
8
berperan aktif dalam pelaksanaan pelayanan.
I2 Menambah & Memperbaiki fasilitas yang sudah ada
Kesimpulan Semua berperan aktif dalam pelayanan. Menambah & Memperbaiki
fasilitas yang sudah ada
Aspek kepuasan pengunjung terhadap kualitas pelayanan yang telah disebutkan diatas
membuktikan bahwa pengunjung sudah merasa cukup puas dengan pelayanan yang sudah
diberikan, terutama petugas medis dalam hal kehandalan (reliability). Hal ini bisa dilihat
dalam tabel 6, dimana menurut pengunjung, dokter yang menangani sudah memberikan
perawatan yang professional. Namun pengunjung masih merasa, bahwa petugas pendaftaran
masih sedikit lambat yang menyebabkan antrian menjadi panjang. Dan pengunjung juga
merasa ada beberapa perawat yang nada bicara nya terdengar judes, sehingga penilaian
keramahan nya masih kurang. Hal ini yang mejadi beberapa hambatan yang dirasakan
pengunjung.
Dalam hal jaminan (assurance) belum disebutkan apakah pengunjung sudah merasa
aman atau tidak dengan penanganan yang dilakukan oleh dokter. Hanya saja pengunjung
sudah mengakui kompetensi yang dimiliki dokter sudah profesional. Kemudian, hal lain yang
membuat pengunjung puas pada penelitian ini yaitu ruangan yang bersih dan fasilitas yang
dirasa nyaman. Meskipun, dalam beberapa hal masih ada yang membuat pengunjung kurang
puas, seperti ruangan yang kurang ada nya kipas angin dan kurangnya kursi tunggu. Dalam
hal meningkatkan kepuasan pengunjung dalam hal wujud nyata (tangibles) mungkin balai
pengobatan perlu memperbaiki ruangan dan fasilitasnya, seperti memberikan kipas angin
tambahan dan kursi tunggu karena jumlah pengunjung yang banyak.
9
Kemudian disebutkan bahwa perhatian (Emphaty) merupakan salah satu faktor
kebahagiaan pengunjung, namun demikian faktor ini tidak terlalu terlihat dalam penelitian ini.
Mayoritas informan berpendapat bahwa staf administrasi dan medis di Balai Pengobatan
Great Giant Foods tersebut cukup kompeten. Di sisi lain, banyak yang berpendapat bahwa
terkadang perawat masih menggunakan nada tinggi dan dokter masih belum menjelaskan
dengan baik (detail). Meskipun demikian, informan yang berkunjung tidak sepenuhnya
membahas tingkat komunikasi dan perhatian umum yang diberikan oleh para dokter. Dalam
hal kepedulian (responsiveness) yang dilihat dari sisi pengunjung pun belum terlihat jelas
dalam penelitian ini. Ditemukan bahwa pengunjung ternyata merasa dengan adanya balai
pengobatan menjadi lebih memudahkan para pekerja Great Giant Foods untuk berobat.
Namun, hal yang masih mengganjal disini adalah pelayanannya yang terkadang lelet. Hal ini
kaitannya dengan waktu tunggu atau antrian yang masih panjang.
Menurut Gunarsa dan Singgih dalam (Fidela dan Arlina, 2015), karakteristik pasien—
yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, etnis, status sosial ekonomi, dan diagnosis penyakit—
termasuk dalam teori kepuasan lainnya. Karakteristik narasumber dalam penelitian ini
meliputi usia, jenis kelamin, pekerjaan, lama kunjungan, dan lama bekerja. Variasi
karakteristik informan seperti perbedaan latar belakang, pengetahuan, pekerjaan, pengalaman,
dan minat dapat berdampak pada variasi penilaian informan terhadap kualitas layanan pusat
pengobatan dalam penelitian ini. Pada akhirnya, banyaknya atribut tersebut mungkin
berdampak pada seberapa puas pengunjung.
D. PENUTUP
Kepuasan pengunjung terhadap kualitas pelayanan Balai Pengobatan Great Giant
Foods secara umum sudah sesuai dengan indikator kualitas pelayanan yang terdiri dari
kehandalan (reliability), cepat tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati
(emphaty), dan bukti fisik (tangibles).
Hambatan pada Balai Pengobatan Great Giant Foods yaitu fasilitas yang masih kurang
memadai, pelayanan yang lelet menyebabkan waktu antrian panjang serta SDM yang masih
terlihat kurang ramah.
Solusi pada pelayanan di Balai Pengobatan Great Giant Foods yaitu agar dapat
menambah fasilitas kipas angina serta tempat duduk yang lebih banyak agar pengunjung
10
dapat menunggu dengan nyaman. Serta pihak Balai Pengobatan Great Giant Foods dapat
memberikan training kepada para petugas agar dapat terevaluasi pekerjaan nya dan harapan
nya agar dapat bekerja dengan cepat.
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, L., Sugiarto, S., & Anggraini, R. (2019). Penerapan Metode Ipa (Importance
Perfomance Analysis) Untuk Menganalisis Kepentingan Dan Kepuasan Penumpang Terhadap
Kualitas Pelayanan Bus Trans Koetaradja (Studi Kasus : Koridor I Keudah – Darussalam).
Jurnal Arsip Rekayasa Sipil Dan Perencanaan, 2(2), 164–173.
https://doi.org/10.24815/jarsp.v2i2.13453)
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Sarmani Ade. (2019). Kualitas Pelayanan Publik. Surabaya. Pustaka Media Guru.
Firdaus, F.F & Dewi, A (2015). “Evaluasi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Jalan Peserta BPJS Di RSUD Penembahan Senopati Bantul.” Jurnal Medicoeticolegal
dan Manajemen Rumah Sakit, 4(2),
11