Anda di halaman 1dari 14

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Contoh

M.Yazid, Ph.D.
Garis besar
Tahapan dalam proses penelitian:
• Merumuskan masalah
• Menentukan hipotesis
• Memilih desain penelitian
• Merancang dan menyempurnakan pengukuran

• Contoh
• Mengumpulkan data
• Mengurangi dan menganalisis data
• Menafsirkan temuan dan menarik kesimpulan
Pengambilan sampel dalam tahap
penelitian
Definisi
• Sampel berarti bagian atau bagian dari
keseluruhan.
• Sampel adalah kelompok atau subset kasus yang
dipilih dari total populasi yang akan diteliti.
• Setiap kasus (individu, keluarga) yang dipilih
untuk dipelajari disebut aelemen sampel.
• Populasi adalah kelompok yang hasil
penelitiannya akan digeneralisasikan setelah
mempelajari sampel.
Definisi
• Untuk dapat menggeneralisasi temuan sampel
ke populasi, sampel tidak
bolehbiasatauberbeda secara sistematisdari
populasi.
• Masalah utama dalam menggeneralisasi dari
sampel ke populasi adalahketerwakilan.
• Suatu sampel dikatakan representatif
jikakarakteristikdidistribusikan dalam setiap
cara yang penting seperti dalam populasi.
Metode Pengambilan Sampel
• Sampel dapat dikelompokkan menjadi 2 :
1) sampel probabilitas
2) Sampel non-probabilitas

• Sampel probabilitas diambil daripopulasi yang


diketahuisedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk
menghitung kemungkinan setiap kasus dimasukkan dalam
sampel.
• Sampel non-probabilitas adalah kelompok subjek dari populasi
yang tidak didefinisikan secara jelas dan tidak mungkin untuk
memperkirakan potensi bias dengan menggunakan metode
sampling.
Pengambilan Sampel Non-probabilitas
Kapan kita menggunakan sampel non-probabilitas?
• Penelitian ini bersifat eksploratif, kualitatif, dan
menghasilkan hipotesis (bukan pengujian hipotesis).
• Kasus-kasus yang dipelajari relatif jarang dan tidak
berasal dari populasi yang dapat diidentifikasi
(misalnya kehamilan remaja).
• Subyek yang dipelajari adalah kejadian dengan
frekuensi yang relatif rendah (misalnya tidak
memiliki anak).
Pengambilan Sampel Non-
probabilitas
Jenis sampel non-probabilitas:
1) Pengambilan sampel yang tidak disengaja atau nyaman: dekat,
mudah direkrut, sukarelawan.
2) Pengambilan sampel bola salju: sulit untuk mengidentifikasi mata
pelajaran potensial, menggunakan jaringan mata pelajaran,
berdasarkan referensi.
3) Pengambilan sampel kuota: untuk mendapatkan opini publik,
kuota ditetapkan berdasarkan karakteristik tertentu (misalnya
usia, jenis kelamin, ras, dll).
4) Pengambilan sampel secara purposif: sampel dipilih karena
mewakili populasi yang lebih besar (misalnya ahli mata pelajaran
tertentu).
Pengambilan Sampel Probabilitas
Jenis pengambilan sampel probabilitas:
1) Contoh acak sederhana: setiap elemen sampel memiliki kesempatan yang sama
untuk dipilih. Jarang digunakan karena semua elemen sampel harus
dicantumkan, diberi nomor, dan dipilih dengan prosedur acak.
2) Pengambilan sampel acak sistematis: seperti SRS, SyRS membutuhkan daftar
lengkap elemen populasi, elemen sampel pertama dipilih secara acak, elemen
sampel berikut dipilih setiap kasus ke-N sesuai dengan fraksi sampel.
3) Pengambilan sampel bertingkat: digunakan untuk meningkatkan kemungkinan
bahwa sampel akan mewakili secara akurat populasi yang sedang dipelajari.
Strata disusun menurut variabel-variabel yang dianggap terkait dengan fokus
penelitian, misalnya pendapatan, jenis kelamin, desa-kota, dll. SS dapat
proporsional (%) atau tidak proporsional (jumlah elemen sampel).
4) Pengambilan sampel cluster, area, atau multitahap: digunakan bila populasinya
sangat besar, pemilihan dimulai dari wilayah geografis yang luas hingga yang
lebih kecil hingga rumah tangga/responden individu.
Pengambilan Sampel Bertingkat
Pengambilan Sampel Klaster
Pengambilan Sampel Acak
Multistage
Ringkasan
• Pengambilan sampel dilakukan untuk efisiensi
(waktu), ekonomi (biaya), dan akurasi (tepat).
• Pengambilan sampel tepat jika kemungkinan
pemilihan diketahui atau dapat dihitung.
• Keterwakilan adalah kunci untuk generalisasi.

Anda mungkin juga menyukai