ada persyaratan yang mesti dipenuhi sebagai berikut: secara syar’i (dharurah syariah);
• Tidak ada dharar bagi pendonor karena pengambilan organ
• Terdapat kebutuhan mendesak yang dibenarkan dan/atau jaringan tubuh baik sebagian atau keseluruhan;
• Jenis organ tubuh yang dipindahkan kepada orang lain tersebut bukan merupakan organ vital yang
mempengaruhi kehidupan atau kelangsungan hidupnya;
• Tidak diperoleh upaya medis lain untuk menyembuhkannya, kecuali dengan transplantasi;
• untuk tolong-menolong (tabarru’), tidak untuk komersial;
• Adanya persetujuan dari calon pendonor;
• Adanya rekomendasi dari tenaga kesehatan atau pihak yang memiliki keahlian untuk jaminan keamanan dan
kesehatan dalam proses transplantasi;
• Adanya pendapat dari ahli tentang dugaan kuat (ghalabatil zhon) akan keberhasilan transplantasi organ tersebut
kepada orang lain;
• Transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh dilakukan oleh ahli yang kompeten dan kredibel;
• Proses transplantasi diselenggarakan oleh Negara
• Dalam jenis organnya, MUI memberikan catatan bahwa bolehnya transplantasi tidak berlaku untuk organ
reproduksi, organ genital, dan otak. Selain itu, seseorang tidak diperbolehkan memberikan atau menjual organ
dan atau jaringan tubuhnya pada orang lain karena organ tubuh bukan termasuk hak milik mutlak (haqqul milki).
Pengambilan dan transplantasi organ tanpa disertai alasan yang dibenarkan syar'i hukumnya haram.