Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 08

1. Dinda Yunita Asia Bella 22080201266

EKSPORT and 2. Nuridalila 220810201269

3. Magfiroh Mautol Hasanah 220810201270


IMPORT MANAGEMENT
ORGANIZING FOR EXPORTS
Langkah pertama bagi perusahaan yang mengekspor untuk pertama kalinya adalah menggunakan
data sekunder yang tersedia untuk meneliti pasar potensial. Semakin banyak informasi pemasaran
internasional yang tersedia dalam bentuk database elektronik mulai dari berita terbaru tentang
pengembangan produk hingga materi baru dalam pers akademik dan perdagangan.
KOMPLEKSITAS PENJUALAN EKSPOR VERSUS DOMESTIK
Pesanan dimasukkan atau diberikan kepada
penjual melalui email, faks, internet, atau
telepon. Jika produk tersedia, tenaga
penjualan mengirimkan permintaan ke
departemen pengiriman tempat pesanan
diisi dan kemudian dikemas, dikotak, atau
diselipkan.

PROSES PENJUALAN
PROSES PENJUALAN EKSPOR
DOMESTIK

Identifikasi pasar luar negeri yang sesuai dan


segmen yang sesuai melibatkan beberapa
pengelompokan berdasarkan kriteria berikut :
1) Karakteristik sosial ekonomi (misalnya
karakteristik demografis, ekonomi,
geografis, dan iklim)
2) Karakteristik politik dan hukum
3) Variabel konsumen (misalnya gaya
hidup, preferensi, budaya, selera, perilaku
pembelian, dan frekuensi pembelian)
4) Kondisi keuangan
INDIRECT EXPORTING
Ekspor tidak langsung melibatkan penggunaan perantara atau agen independen untuk memasarkan
produk perusahaan ke luar negeri. Agen-agen ini, yang dikenal sebagai perwakilan ekspor, memikul
tanggung jawab untuk memasarkan produk perusahaan melalui jaringan distributor asing dan tenaga
penjualan mereka sendiri. Ekspor tidak langsung yaitu barang dijual melalui perantara di Negara asal
kemudian dijual oleh perantara kepada pembeli, Contoh ekspor tidak langsung yaitu produk rempah –
rempah. Produk tersebut dikirimkan oleh perantara sehingga perusahaan manajemen ekspor
sampai perusahaan pengekspor hanya fokus menentukan target pasar dan kualitas produk tanpa
perlu memikirkan pengiriman dan aspek lain
DIRECT EXPORTING

Pengeksporan langsung terjadi ketika produsen atau eksportir menjual langsung ke importir
atau pembeli yang berlokasi di pasar luar negeri. Ketika kegiatan ekspor tumbuh dalam skala
dan kompleksitas, sebagian besar perusahaan menciptakan departemen ekspor terpisah yang
sebagian besar berdiri sendiri dan beroperasi secara independen dari operasi domestik. Contoh
kegiatan dari ekspor langsung dari indonesia ke Negara lain yaitu Kelapa Sawit dan
produknya, Biji Kopi dan Karet.
MECHANICS OF EXPORTING

01 TRANSAKSI
EKSPOR 03 KETENTUAN
PEMBAYARAN 05

04
LEGALITAS KETENTUAN
PERUSA-
HAAN
02 PENGIRIMAN
DAN PENJUA-
MENJAGA
NILAI MATA
UANG
LAN
MECHANICS OF EXPORTING

LEGALITAS PERUSA-
HAAN
Terdapat beberapa dokumen atau perijinan
yang harus Anda penuhi sebagai pengusaha
ekspor diantaranya:
EXPORTS TRANSAKSI EKSPOR
1. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
oleh Kantor Pelayanan Pajak, Menyiapkan Dokumen Ekspor/Impor
2. NIK (Nomor identitas Kepabeanan) 1. Komersial Invoice
oleh Ditjen Bea Cukai, 2. Packing List
3. SIUP (Surat Izin Perdagangan) oleh 3. Bill Of Lading
Dinas Penanaman Modal Pelayanan 4. PEB ( Pemberitahuan Ekspor Barang
Terpadu Satu Pintu, atau kalau saat ini
disebut NIB (Nomor Izin Usaha) Dokumen Tambahan :
4. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) oleh 5. COO (Sertificate Of Origin) atau SKA
Dinas Penanaman Modal Pelayanan 6. CIA (Sertificate Of Analysis)
Terpadu Satu Pintu. 7. Sertificate of Phytosanitary
8. Shipping instruction
9. MSDS ( Material Safety Data Sheet)
10. dll
Produc KETENTUAN PENGIRIMAN DAN PEN-
JUALAN

Promotion
JENIS PEMBAYARAN EKSPOR DAN IMPOR

IKUT PAMERAN INTERNASIONAL

FOLLOW UP DENGAN MENCARI BUYER ONLINE


Contoh Perusahaan Ekspor
Dokomen apa saja
yang perlu disiap- DOKUMEN UTAMA
kan…? Pemberitahuan Ekspor Barang yang diberitahukan oleh Eksportir
PEB
kepada Beacukai pada saat akan melakukan Ekpor barang.
DOKUMEN USAHA
Invoice memuat nomor pelacakan, tanggal jatuh tempo pembayaran,
Perushaan telah memiliki badan dan tanggal invoice diterbitkan. invoice juga berisi informasi berupa
rincian barang, seperti nama barang, harga barang, dan jumlah
hukum dalam bentuk PT perorangan
barang serta jumlah total tagihan. INVOICE
dengan nama
Pt. Wijaya Charcoal yang ber lokasi
di Bondowoso telah memiliki NPWP
NIB : 000000000000000 Fungsi Packing List adalah untuk memudahkan mengetahui isi
SIUP barang dalam kontainer apabila ada pemeriksaan. Dokumen ini
hampir mirip dengan ‘surat jalan’ yang dipakai ketika melakukan
pengiriman barang di dalam Indonesia.
PACKING LIST

Di dalamnya tercantum informasi lengkap mengenai siapa nama


pengirim, nama kapal, data muatan, pelabuhan muat dan pelabuhan
bongkar, rincian freight dan cara pembayarannya, nama pemesan
atau consignee, jumlah bill of lading original yang dikeluarkan serta BILL OF LADING
tanggal penandatanganan.
DOKUMEN EKPOR WHITE CHARCOAL
DOKUMEN TAMBAHAN

COO atau SKA adalah sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan bahwa produk tersebut berasal dari ne-
gara pengekspor. SKA diterbitkan oleh Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA). IPSKA ditetap-
COO / SKA (Certifi-
kan oleh Ditjen Perdagangan Luar Negeri-Kementerian Perdagangan.
cate of Origin)
Pengurusan COO atau SKA juga dapat diwakilkan oleh perusahaan forwarder, dengan biaya tambahan
yang dikenakan pada jasa forwarder.

Dokumen SHT merupakan yang paling banyak dicari oleh para eksportir. Khususnya eksportir arang,
SHT briket, wood pellet dan lain sebagainya.
(Self Heating Test) Pembuatan dokumen SHT atau Self Heating Test adalah suatu kewajiban bagi eksportir untuk menguji
produknya supaya mendapatkan standarisasi produk.

Dokumen MSDS memiliki kepanjangan Material Safety Data Sheet, atau dalam bahasa Indonesianya
MSDS
disebut dengan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB). Sesuai dari namanya, dokumen ini merupakan
(Material Safety Data
selembaran referensi yang berisikan data tentang suatu barang atau produk yang memiliki resiko mudah
Sheet)
terbakar.
MEKANISME PEMBAYARAN DENGAN L/C
 Importir Mr. Jhon mengajukan permohonan kepada Issuing Bank untuk menerbitkan L/C dalam rangka transaksi
pembelian barang dari PT. Wijaya Charcoal Indonesia

 Issuing Bank menerbitkan L/C yang ditujukan kepada PT. Wjaya Charcoal melalui Advising Bank di negara
dimana PT. Wjaya Charcoal berlokasi.

 Advising Bank akan melakukan otentikasi atas kebenaran penerbit L/C dan selanjutnya   memberitahukan PT. Wjaya
Charcoal mengenai telah diterimanya L/C untuk kepentingan PT. Wjaya Charcoal.

 PT. Wjaya Charcoal akan mempersiapkan barang dan dokumen(-dokumen) yang diperlukan sesuai dengan L/C yang
diterima serta menyerahkan dokumen tersebut kepada Nominated Bank.

 Nominated Bank akan menerima dokumen dari PT. Wjaya Charcoal dan meneruskannya kepada Issuing Bank.

 Issuing Bank akan memeriksa dokumen yang diterima apakah telah memenuhi seluruh persyaratan dari L/C. Apabila
telah memenuhi seluruh persyaratan L/C, maka Issuing Bank melakukan pembayaran kepada PT. Wjaya Charcoal.

 Issuing Bank menagih pembayaran kepada Importir Mr. Jhon dan setelah pembayaran diterima menyerahkan doku-
men kepada Importir Mr. Jhon.

 Importir Mr. Jhon dengan menggunakan dokumen yang diterima dari Issuing Bank mengeluarkan barang dari
pelabuhan.
ROLE OF THE GOVERNMENT IN PROMOTING EXPORTS
Kegiatan promosi ekspor pemerintah umumnya terdiri dari (1) program layanan ekspor
(misalnya seminar untuk calon eksportir, penyuluhan ekspor, buku panduan cara
mengekspor, dan pembiayaan ekspor) dan (2) program pengembangan pasar (misalnya
diseminasi petunjuk penjualan kepada perusahaan lokal, partisipasi dalam pameran
perdagangan luar negeri, persiapan analisis pasar, dan buletin ekspor.

Kebijakan pemerintah Indonesia dalam mendukung ekspor antara lain :


1. Memberi kemudahan kepada produsen barang ekspor 
2. Menjaga kestabilan nilai tukar rupiah
3. Adanya perjanjian dagang internasional
4. Peningkatan promosi produk dalam negeri
5. Subsidi ekspor
6. Premi Ekspor
MANAGING IMPORTS- THE OTHER SIDE OF THE COIN

Proses pembelian berkembang dan menyoroti peran pencarian pembeli dalam keputusan
pilihan, kerangka kerja ini adalah yang pertama mengkategorikan keputusan pembelian
sebagai (1) pembelian langsung, (2) pembelian ulang yang dimodifikasi
Situasi impor tampak logis, seperti halnya untuk ekspor, tetapi banyak hubungan pemasok
internasional dimulai dengan "pesanan ekspor yang tidak diminta" di mana importir
memesan dengan vendor asing yang dipilih tanpa pencarian dan evaluasi vendor yang
sistematis.
Kurangnya pendekatan sistematis untuk identifikasi dan evaluasi vendor dapat berasal
dari
kesulitandalam mengakses semua informasi yang relevan dan dari gagasan rasionalitas
terbatas—gagasan bahwa karena keterbatasan kemampuan kognitif, manusia cenderung
memuaskan, bukan mengoptimalkan. Dengan demikian, mengingat informasi yang
tersedia, yang tidak lengkap, manajer tidak akan mampu membuat keputusan yang ter-
baik.
MECHANICS OF IMPORTING (MEKANIKA IMPOR)

1. Dokumen Impor dan Pengiriman


Saat barang impor masuk harus disertai dengan bukti bahwa suatu obligasi diposkan
ke bea cukai untuk menutupi potensi bea, dan persyaratan lainnya.
Dokumen Utama
1) PIB (Pemberitahuan Impor Barang)
2) Invoice
3) Packing List
4) Bill Of Lading (B/L)
5) Shipping Instruction

Dokumen tambahan yang dibutuhkan dalam rangka kegiatan ekspor dan impor:
6) Surat keterangan asal (SKA) atau certificate of origin (COO)
7) Certificate of analysis (COA)
8) Phytosanitary certificate Sertifikat fitosanitari
9) Serifikat fumigasi
MECHANICS OF IMPORTING (MEKANIKA IMPOR)

2. Bea Masuk

Bea masuk yang harus dibayar bersifat spesifik. Pemerintah secara khusus memperhatikan masukan
yang diberikan oleh pengrajin dan produsen barang yang menjadi primadona di pasar luar negeri,
seperti tekstil, tas, dan juga sepatu.

Tarif yang berlaku bea masuk tekstil 15-25% bea masuk tas 15-20% bea masuk sepatu 25-30% PPN 10% dan
PPH 7 %-10%.
GRAY MARKETS (PASAR ABU-ABU)

 Saluran pasar abu-abu mengacu pada transaksi ekspor/impor resmi yang melibatkan produk
asli kesuatu negara oleh perantara selain dari distributor resmi.
Tiga kondisi diperlukan agar pasar abu-abu berkembang:

1. Produk harus tersedia di pasar lain. Di pasar global saat ini, kondisi ini mudah dipenuhi.
2. Hambatan perdagangan seperti tarif, biaya transportasi, dan pembatasan hukum harus cukup
rendah bagi importir paralel untuk memindahkan produk dari satu pasar ke pasar lainnya.
3. Perbedaan harga di antara berbagai pasar harus cukup besar untuk memberikan motivasi dasar
bagi pemasar abu-abu.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai