PENDAHULUAN
perkonomian setiap negara. Saat ini tidak ada satu negara pun di dunia yang
tertutup hanya ada dalam teori, begitu juga dengan Indonesia. Perdagangan
luar negeri menjadi semakin penting, bukan saja dalam kaitan dengan haluan
negara- negara lain sebagai pasar hasil-hasil produksi dalam negeri, tapi juga
Semua jenis dokumen yang ada dalam proses transaksi ekspor dan impor,
dokumen yang menyangkut kegiatan tersebut harus dibuat dan diteliti dengan
sejelas-jelasnya.
1
1.2 TUJUAN
perdagangan Internasional.
Internasional.
2
BAB II
PEMBAHASAN
instansi lainnya mempunyai arti dan peranan penting. Oleh sebab itu semua
dokumen yang menyangkut kegiatan tersebut harus dibuat dan diteliti dengan
seksama.
Dokumen Induk terdiri dari Letter Of Credit (L/C), Bill Of Lading (B/L),
selanjutnya.
3
2.2 DOKUMEN PENUNJANG EKSPOR IMPOR
menunjukkan jumlah, jenis, serta berat dari barang ekspor impor, sekaligus
yang diekspor atau diimpor lebih dari 1 (satu), nama barang umumnya
System Codes adalah suatu daftar penggolongan barang yang dibuat secara
Fungsi packing list ini ialah untuk memudahkan dalam mengetahui isi
adanya packing list maka importir atau pemeriksa barang tidak akan keliru
untuk memastikan isinya maka akan lebih mudah dalam meneliti isi tiap
peti atau koli. Koli merupakan istilah untuk menyebut suatu kesatuan
bungkusan yang biasa digunakan dalam pengemasan, semisal peti, bal, pak
4
Gambar 1 Daftar Pengepakan (Packing List)
5
2. Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin )
yang diekspor (atau diimpor) berasal dari suatu negara yang telah
perdagangan internasional.
memberikan suatu kemudahan bagi barang dari negara asal (origin) untuk
sebagian atau keseluruhan bea masuk impor yang diberikan oleh negara
6
Jenis Surat Keterangan Asal (SKA)
a. SKA Preferensi
“A”
of Cotton
7
10) ASEAN-China Free Trade Area Prefential Tariff Certificate
of Origin “Form E”
Agreement)
lain:
Community)
Industry
8
Contoh penggunaan SKA Prefernsi dan SKA Non Preferensi
SKA Form “D”. SKA Form D adalah surat asal keterangan dalam
Textile seperti Linen untuk tempat tidur, dan rajutan. Tarif normal
PPN : 10%
PPh : 7,5%
PPN : 10%
PPh : 7,5%
Maka sudah jelas jika melakukan ekspor atau impor barang di wilayah
9
Brunei, Vietnam, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja) jika
10
Gambar 3. Surat Keterangan Asal (Certificate Of Origin Form D)
11
6
1
7
2
8
3
4
5
9 10 11 12 13 14
15
16 19
17
18
12
Penjelasan :
1. Eksportir Name
2. Consignee Name
3. Departure Date
5. Port Of Discharge
diberangkatkan.
6. Reference No
7. Issued In
13
8. For Official Use
atau menolak perjanjian dagang yang tertera pada Form D. Dalam hal
9. Item Number
10. Marking
Adalah tanda yang diberikan oleh pihak eksporter untuk barang yang
akan dikirim.
14
Change Tariff Classification, yang terdiri : Change Tariff Heading
Berat kotor dari barang dan harga barang FOB (Free on Board) harus
15. Negara yang memproduksi dan meng-issue FORM D (dalm hal ini
adalah eksportir)
15
ACCUMULATION
pengekspor pertama.
cumulation.
Exhibitions
ISSUED RETROACTIVELY
16
19. Berisi tentang yang mengesahkan bahwa Surat Keterangan Asal, sah
dan bisa digunakan sebagai bukti tertulis untuk menurunkan tarif bea
masuk.
barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pengepakan barang, dan
sebenarnya. Jika iya maka akan dinilai apakah kondisi sesuai dengan yang
pemeriksaan ini.
17
: PT. Suryamas Gemilang : Aurigin Technology
: Jl. Pengangsaan Dua No.12 Km 4.5 : 140 Cecil Steet PIL Building
Kec Kelapa gading, Jakarta Utara Singapore
SINGAPORE
SINGAPORE
18
4. Sertifikat Mutu (Certificate Of Quality )
quality). Sertifikat ini wajib dimiliki oleh setiap eksportir untuk keperluan
19
Gambar 6. Sertifikat Mutu (Certificate Of Quality)
20
Gambar 7. Sertifikat Mutu (Certificate Of Quality)
21
5. Sertifikat Mutu Dari Produsen (Manufacture’s Quality Certificate)
barang yang diekspor atau supplier yang menguraikan tentang mutu dari
dan apakah memenuhi standar barang yang ditetapkan. Dokumen ini juga
mewajibkannya.
mengenai berat barang yang dibuat oleh eksportir dan diketahui oleh
weight note yang tepat maka harga barang dapat ditentukan dengan benar.
dipastikan barang yang akan dimuat tidak melebihi kapasitas yang telah
ditentukan.
tepat serta cara mengangkut barang sesuai dengan berat barang. Setelah itu
Ketika barang sudah sampai ditempat tujuan dokumen ini juga diperlukan
22
oleh importer untuk menentukan alat yang akan digunakan ketika
beratnya sebelum barang dimuat dan dikirim. Nantinya badan inilah yang
akan membuat dan menerbitkan weight certificate yang berisi detail berat
note.
23
Gambar 8. Keterangan Timbangan (Weight Note)
24
7. Daftar Ukuran (Measurement List)
Daftar yang berisi ukuran dan takaran dari tiap-tiap kemasan seperti
panjang, tebal, garis tengah serta volume barang. Ukuran dalam dokumen
tempat importir.
baik itu mulai dari spesifikasi barang hingga pembuktian kinerja suatu
barang yang akan dikirim atau yang disebut sebagai parameter kualitas
suatu produk.
25
Gambar 9. Analisa Kimia (Chemical Analysis)
26
Gambar 10. Analisa Kimia (Chemical Analysis)
27
9. Wesel (Bill Of Exchange)
Indonesia disebut Wesel adalah suatu alat pembayar yang berisi perintah
tanpa syarat dari penerbit Wesel (drawer) kepada pihak lain (drawee)
beneficiary) atau pihak lain yang ditunjuknya (order) pada saat diunjukkan
atau pada waktu tertentu yang akan datang sesuai dengan jenis weselnya.
oleh seorang kreditur dan nantinya akan ditujukan pada penerima (debitur)
pemegangnya, yang tentunya harus sesuai dengan tanggal atau waktu yang
28
3. Payee adalah pihak yang ditunjuk oleh Drawer untuk menerima
pengalihan wesel
exchange dari suatu payee kepada payee yang lain dengan cara
(nama) only”.
29
Tenor pada Wesel (Bill of Exchange)
dikenal dengan istilah tenor wesel , yaitu jangka waktu pada saat mana
1. Sight Draft
tersebut diperlihatkan.
pada saat jatuh tempo) oleh sebuah bank (banker’s acceptance) dengan
30
dapat juga dilakukan dengan hanya menanda-tangani dibagian depan
31
Gambar 12. Pembayaran Wesel dengan Sight Draft
32
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Semua jenis dokumen yang ada dalam proses transaksi ekspor dan impor,
dokumen yang menyangkut kegiatan tersebut harus dibuat dan diteliti dengan
sejelas-jelasnya.
mengidentifikasi barang, menentukan alat apa saja yang diperlukan seperti alat
Selain itu, tidak semua dokumen penunjang wajib atau harus ada dalam
kegiatan ekspor impor seperti halnya sertifikat mutu dari produsen yang tidak
harus ada jika tidak terdapat dalam persyaratan L/C, dan dokumen analisa
kimia yang tidak semua barang harus di lampirkan dengan dokumen ini karena
33