Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


PNEUMONIA

Anita Herlina 225139034

Septiyana Indah P 225139028

Vina Lestiani 225139029


Konsep Teoritis

2
Definisi..

Pneumonia adalah proses inflamatori parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh agen infeksisus
(Smeltzer & Bare, 2001: 571). Pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri,
virus, maupun jamur (Medicastore).

Pneumonia adalah penyakit infeksius yang sering menyebabkan kematian. Pneumonia adalah infeksi

yang menyebabkan paru-paru meradang. Kantong-kantong udara dalam paru yang disebut alveoli

dipenuhi nanah dan cairan sehingga kemampuan menyerap oksigen menjadi kurang. Kekurangan

oksigen membuat sel-sel tubuh tidak bisa bekerja. Karena inilah, selain penyebaran infeksi ke seluruh

tubuh, penderita pneumonia bisa meninggal.

3 Presentation title 20XX


Etiologi

Sebenarnya pada diri manusia sudah ada kuman yang dapat menimbulkan pneumonia dan penyakit ini baru akan

timbul apabila ada faktor- faktor prsesipitasi, namun pneumonia juga sebagai komplikasi dari penyakit yang lain

ataupun sebagai penyakit yang terjadi karena etiologi di bawah ini :

 Bakteri

Bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia adalah: Diplococus pneumonia, Pneumococcus, Streptococcus

Hemoliticus aureus, Haemophilus influenza, Basilus friendlander (Klebsial pneumonia), Mycobacterium

tuberculosis. Bakteri gram positif yang menyebabkan pneumonia bakteri adalah steprokokus pneumonia,

streptococcus aureus dan streptococcus pyogenic.

4 Presentation title 20XX


Lanjutan..

 Virus

Pneumonia virus merupakan tipe pneumonia yang

paling umum disebabkan oleh virus influenza yang

menyebar melalui transmisi droplet. Cytomegalovirus

merupakan penyebab utama pneumonia virus. Virus

lain yang dapat menyebabkan pneumonia adalah

Respiratory syntical virus dan virus stinomegalik.

5
 Jamur

Infeksi yang disebabkan oleh jamur seperti

histoplasmosis menyebar melalui penghirupan udara

yang mengandung spora dan biasanya ditemukan

pada kotoran burung. Jamur yang dapat

menyebabkan pneumonia adalah : Citoplasma

Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices

Dermatides, Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp,

Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia.


“  Protozoa
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi
seperti pada penderita AIDS.

 Faktor lain yang mempengaruhi

Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya pneumonia adalah daya tahan

tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP),


penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.

7 Presentation title 20XX


Faktor-faktor yang meningkatkan resiko kematian akibat Pneumonia

Menderita penyakit kronis

Umur dibawah 2 bulan Tingkat sosio ekonomi Gizi kurang Berat badan lahir rendah
rendah

Tingkat pendidikan Tingkat pelayanan Kepadatan tempat Imunisasi yang tidak


rendah (jangkauan) pelayanan tinggal memadai
kesehatan rendah
Patofisologi

kibatnya timbul peradangan Fibrosis bisa menyebabkan


Pneumonia merupakan
pada paru dan daerah selaput penurunan fungsi paru dan
infeksi sekunder yang
otak. Inflamasi bronkus penurunan produksi surfaktan
biasanya disebabkan oleh
ditandai adanya penumpukan sebagai pelumas yang
bakteri yang masuk ke
sekret sehingga terjadi berfungsi untuk melembabkan
saluran pernafasan sehingga
demam, batuk produktif, rongga pleura. Emfisema
terjadi peradangan paru.
ronchi positif dan mual. Bila (tertimbunnya cairan atau pus
Bakteri pneumokokus ini
penyebaran kuman sudah dalam rongga paru) adalah
dapat masuk melalui infeksi
mencapai alveolus maka tindak lanjut dari pembedahan.
pada daerah mulut dan
komplikasi yang terjadi adalah Atelektasis mengakibatkan
tenggorokkan, menembus
kolaps alveoli, fibrosis, peningkatan frekuensi nafas,
jaringan mukosa lalu masuk
emfisema dan atelektasis. hipoksemia, asidosis
ke pembuluh darah mengikuti
Kolaps alveoli akan respiratorik, sianosis, dispnea
aliran darah sampai ke paru-
mengakibatkan penyempitan dan kelelahan yang akan
paru dan selaput otak.
jalan napas, sesak napas, dan mengakibatkan terjadinya
napas ronchi. gagal napas.
9 Presentation title 20XX
10 Presentation title 20XX
Berdasarkan klinis dan epidemiologis:

Klasifikasi…
Menurut buku Pneumonia Pneumonia komuniti (community-acquired pneumonia)
Click icon to add picture

Komuniti, Pedoman Diagnosis dan


Penatalaksanaan di Indonesia yang
dikeluarkan Perhimpunan Dokter
Pneumonia nosokomial, (hospital-acquired
Paru Indonesia tahun 2003 pneumonia/nosocomial pneumonia)
menyebutkan tiga klasifikasi
pneumonia, yaitu:
Click icon to add picture
Pneumonia aspirasi

Pneumonia pada penderita


Click icon to add picture immunocompromised.
Berdasarkan bakteri penyebab:

 Pneumonia bakteri/tipikal.

Dapat terjadi pada semua usia. Pneumonia bakterial sering diistilahkan dengan pneumonia akibat kuman.

Pneumonia jenis itu bisa menyerang siapa saja, dari bayi hingga mereka yang telah lanjut usia. Para peminum

alkohol, pasien yang terkebelakangan mental, pasien pascaoperasi, orang yang menderita penyakit pernapasan

lain atau infeksi virus adalah yang mempunyai sistem kekebalan tubuh rendah dan menjadi sangat rentan terhadap

penyakit itu. Pada saat pertahanan tubuh menurun, misalnya karena penyakit, usia lanjut, dan malnutrisi, bakteri

pneumonia akan dengan cepat berkembang biak dan merusak paru-paru.

Jika terjadi infeksi, sebagian jaringan dari lobus paru-paru, ataupun seluruh lobus, bahkan sebagian besar dari

lima lobus paru-paru (tiga di paru-paru kanan, dan dua di paru-paru kiri) menjadi terisi cairan. Dari jaringan paru-

paru, infeksi dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.
12 Presentation title 20XX
 Pneumonia Akibat virus.

Penyebab utama pneumonia virus adalah virus influenza (bedakan dengan bakteri hemofilus

influenza yang bukan penyebab penyakit influenza, tetapi bisa menyebabkan pneumonia juga).

Gejala awal dari pneumonia akibat virus sama seperti gejala influenza, yaitu demam, batuk

kering, sakit kepala, nyeri otot, dan kelemahan. Dalam 12 hingga 36 jam penderita menjadi

sesak, batuk lebih parah, dan berlendir sedikit. Terdapat panas tinggi disertai membirunya bibir.

Tipe pneumonia itu bisa ditumpangi dengan infeksi pneumonia karena bakteri. Hal itu yang

disebut dengan superinfeksi bakterial. Salah satu tanda terjadi superinfeksi bakterial adalah

keluarnya lendir yang kental dan berwarna hijau atau merah tua.

13 Presentation title 20XX


 Pneumonia jamur,

Sering merupakan infeksi sekunder. Predileksi terutama pada

penderita dengan daya tahan lemah (immunocompromised).

14 Presentation title 20XX


Berdasarkan predileksi infeksi:

• Pneumonia bronkopneumonia
pneumonia yang ditandai bercak-bercak
• Pneumonia lobaris infeksi pada berbagai tempat di paru. Bisa
kanan maupun kiri yang disebabkan virus
atau bakteri dan sering terjadi pada bayi atau
pneumonia yang terjadi pada satu orang tua. Pada penderita pneumonia,
kantong udara paru-paru penuh dengan
nanah dan cairan yang lain. Dengan
lobus (percabangan besar dari pohon demikian, fungsi paru-paru, yaitu menyerap
udara bersih (oksigen) dan mengeluarkan
bronkus) baik kanan maupun kiri. udara kotor menjadi terganggu. Akibatnya,
tubuh menderita kekurangan oksigen dengan
segala konsekuensinya

15 Presentation title 20XX


Pemeriksaan Diagnostik

 Sinar X
Mengidentifikasikan distribusi strukstural
(misal: Lobar, bronchial); dapat juga
menyatakan abses luas/infiltrat, empiema
(stapilococcus); infiltrasi menyebar atau
terlokalisasi (bacterial); atau
penyebaran/perluasan infiltrat nodul (lebih
sering virus). Pada pneumonia mikroplasma,
sinar x dada mungkin bersih.

16
 GDA (Gas Darah Arteri)

Tidak normal mungkin terjadi, tergantung

pada luas paru yang terlibat dan penyakit

paru yang ada

 Pemeriksaan darah.

Pada kasus pneumonia oleh bakteri akan

terjadi leukositosis (meningkatnya jumlah

netrofil) (Sandra M. Nettina, 2001 : 684)

Secara laboratorik ditemukan leukositosis

biasa 15.000-40.000/m dengan pergeseran

LED meninggi.
 LED meningkat.

Fungsi paru hipoksemia, volume menurun, tekanan jalan


nafas meningkat dan komplain menurun, elektrolit Na dan Cl
mungkin rendah, bilirubin meningkat, aspirasi biopsi jaringan
paru.

 Rontegen dada

Ketidak normalan mungkin terjadi, tergantung pada luas paru


yang terlibat dan penyakit paru yang ada. Foto thorax
bronkopeumonia terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu
atau beberapa lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat
adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus.
 Pemeriksaan gram/kultur sputum dan darah
Dapat diambil dengan biopsi jarum, aspirasi
transtrakeal, bronskoskopi fiberoptik, atau
biopsi pembukaan paru untuk mengatasi
organisme penyebab, seperti bakteri dan virus.
Pengambilan sekret secara broncoscopy dan
fungsi paru untuk preparasi langsung, biakan
dan test resistensi dapat menemukan atau
mencari etiologinya, tetapi cara ini tidak rutin
dilakukan karena sulit.
 Tes fungsi paru
Volume mungkin menurun (kongesti dan
kolaps alveolar), tekanan jalan nafas mungkin
meningkat dan complain menurun. Mungkin
terjadi perembesan (hipokemia).
 Elektrolit

Natrium dan klorida mungkin rendah.

 Aspirasi perkutan/biopsi jaringan paru

terbuka

Dapat menyatakan intranuklear tipikal

dan keterlibatan sitoplasmik (CMV),

karakteristik sel raksasa (rubella).


Therapy

1 2 3 5 6
Cairan, kalori
Pemberian Pemberian Pemberian dan elektrolit Obat obatan
antibiotik per- oksigen cairan glukosa 10 % : Antibiotik berdasarkan
oral/melalui infus tambahan intravena dan NaCl 0,9 % = 3 : etiologi
sesuai dengan alat bantu nafas 1 ditambah
Kortikosteroid bila
program mekanik. larutan KCl 10
banyak lendir.
mEq/500 ml
21 Presentation title 20XX
cairan infuse.
 Kemotherapi untuk mycoplasma pneumonia, dapat diberikan Eritromicin 4 X 500 mg sehari atau
Tetrasiklin 3-4 hari mg sehari. Obat-obatan ini meringankan dan mempercepat penyembuhan terutama pada
kasus yang berat. Obat-obat penghambat sintesis SNA (Sintosin Antapinosin dan Indoksi Urudin) dan
interperon inducer seperti polinosimle, poliudikocid pengobatan simptomatik seperti :

1. Istirahat, umumnya penderita tidak perlu dirawat, cukup istirahat di rumah.


2. Simptomatik terhadap batuk.
3. Batuk yang produktif jangan di tekan dengan antitusif
4. Bila terdapat obstruksi jalan napas, dan lendir serta ada febris, diberikan broncodilator.
5. Pemberian oksigen umumnya tidak diperlukan, kecuali untuk kasus berat. Antibiotik yang paling baik
adalah antibiotik yang sesuai dengan penyebab yang mempunyai spektrum sempit.

22 Presentation title 20XX


o Komplikasi 2. Efusi pleura
Bila tidak ditangani secara tepat, akan
mengakibatkan komplikasi. Komplikasi
dari pneumonia / bronchopneumonia 3. Abses Otak
adalah :

1. Otitis media akut (OMA) terjadi bila 4. Endokarditis


tidak diobati, maka sputum yang
berlebihan akan masuk ke dalam tuba
eustachius, sehingga menghalangi
5. Osteomielitis
masuknya udara ke telinga tengah dan
mengakibatkan hampa udara, kemudian
gendang telinga akan tertarik ke dalam 6. Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak
sempurna atau kolaps paru merupakan akibat kurangnya
dan timbul efusi. mobilisasi atau refleks batuk hilang.
Lanjutan… 7. Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah
dalam rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh
rongga pleura

8. Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan


paru yang meradang.

8. Infeksi sitemik.

9. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup


endokardial.

10. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput


otak.
Asuhan keperawatan pada pasien dengan
pneumonia

Anda mungkin juga menyukai