Rekayasa Irigasi: Analisis Hidrologi - Kebutuhan Air Irigasi & Pola Tata Tanam
Rekayasa Irigasi: Analisis Hidrologi - Kebutuhan Air Irigasi & Pola Tata Tanam
Rekayasa Irigasi
A n a l i s i s H i d ro l o g i - K e b u t u h a n A i r I r i g a s i
& P o l a Ta t a Ta n a m
Design
Perencanaan Detail
Pekerjaan LA dilakukan
ketika pada suatu
Land Acquisition proyek diperlukan
adanya pelaksanaan
pengadaan tanah
Construction Construction
Studi
Kelayakan
Perencanaan
Pendahuluan
Output
SID
Studi
ldentifikasi
Studi
Pengenalan
Perencanaan
Detail
Studi Awal
A. KEBUTUHAN AIR IRIGASI
Jenis Tanaman
Kebutuhan air irigasi tanaman di Indonesia
umumnya dibagi menjadi kebutuhan tanaman Sawah Padi – Musim Pertama
Padi dan Palawija. (Tersedia air yang cukup)
1. Penyiapan lahan (IR) Kebutuhan total air sawah (GFR) mencakup faktor 1 sampai 4.
2. Penggunaan konsumtif (ETc) Kebutuhan bersih air sawah (NFR) juga memperhitungkan curah
hujan efektif. Kebutuhan air sawah dinyatakan dalam mm/hari atau
3. Perlokasi dan rembesan (P) l/dt/hr. Tidak disediakan kelonggaran untuk efisiensi irigasi di
4. Pergantian lapisan air (WLR) jaringan tersier dan utama. Efisiensi juga memperhitungkan
kebutuhan pengambilan irigasi (m3/dt)
5. Curah hujan efektif (Re)
Keterangan :
IR = kebutuhan air saat penyiapan lahan
M = kebutuhan air karena kehilangan air akibat
evaporasi dan perkolasi
Eo = Evaporasi air terbuka = 1,1 ET0
P = Perkolasi
K = MT/S
T = Lama waktu penyiapan lahan
S = kebutuhan air untuk penjenuhan
dan penggenangan.
Untuk tanah bertekstur berat tanpa retak-retak kebutuhan air untuk penyiapan lahan (S) diambil 200 mm
ditambah penggenangan di 50 mm. Bila lahan telah dibiarkan berat selama jangka waktu yang lama (25 bulan
atau lebih), maka lapisan air yang diperlukan untuk penyiapan lahan (S) diambil 300 mm, termasuk yang 50
mm untuk penggenangan setelah transpalantasi (penanaman).
A. KEBUTUHAN AIR IRIGASI
Penggunaan Konsumtif
Hasil ET0 dari Penman yang dimodifikasi, nilai
Penggunaan konsumtif digunakan rumus-rumus sebagai tersebut disesuaikan dengan jenis tanaman
berikut: berdasarkan albedo – nya (Kc). Albedo 0,25
(rerumputan pendek) biasa dirumuskan untuk Padi
yang terbagi menjadi varietas biasa dan unggul.
Perlokasi (P)
Perkolasi dapat diartikan sebagai kecepatan air yang
meresap ke bawah atau ke samping tanah. Curah Hujan Efektif (Re)
Laju perkolasi sangat bergantung pada sifat-sifat tanah. Untuk irigasi padi curah hujan efektif bulanan
Pada tanah-tanah lempung berat dengan karakteristik diambil 70 persen dari curah hujan minimum
pengolahan (puddling) yang baik, laju perkolasi dapat tengah-bulanan dengan periode ulang 5 Tahun
mencapai 1 sampai 3 mm/hari. Pada tanah yang lebih
ringan, laju perkolasi bisa lebih tinggi.
Jenis tanaman dipilih berdasarkan kondisi lahan dan Pola tanam yang dianjurkan umumnya sebagai berikut :
iklim nya.
a. Air Cukup : Padi – Padi – Palawija
Ketiga faktor tersebut menjadi bahan pertimbangan
dalam menentukan musim tanam dan panen dalam b. Air Terbatas: Padi – Padi – Palawija (sebagian areal ), atau
setahun. Padi – Palawija – Palawija
c. Air Sangat Terbatas : Padi – Palawija – Palawija
TUGAS INDIVIDU DIKUMPULKAN TANGGAL 4
APRIL 2023
H i t u n g P e n g g u n a a n K o n s u m t i f u n t u k Va r i e t a s P a d i J e n i s U n g g u l
No. Uraian Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
Jumlah Hari 30 28 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
1 Temperatur, t(a) (C) 23,X0 23,10 23,X0 23,60 23,4X 23,10 23,X0 23,60 23,80 24,50 23,90 23,70
2 Kecepatan Angin, U (knot) 4,00 5,00 5,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00
3 Kelembaban relatif, RH (%) 7X,00 80,00 7X,00 81,00 77,X0 74,00 7X,00 66,00 64,00 63,00 79,00 82,00
4 Lama penyinaran, n/N (%) 5X,00 55,00 6X,00 49,00 66,X0 81,00 8X,00 87,00 86,00 80,00 53,00 48,00
X = NIM terakhir
Metode
Penman
REFERENSI DAN PUSTAKA
UTAMA
1. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan (KP) 01, Jaringan Irigasi. Bandung.
2. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan (KP) 03, Saluran. Bandung.
3. Standar Perencanaan Irigasi – Kriteria Perencanaan (KP) 07, Bagian Standar
Penggambaran. Bandung.
PENDUKUNG
1. Chow, VT, Open Channel Hydraulics, Mc Graw Hill, New York, 1997.
2. Soemarto, CD. 1986. Hidrologi Teknik. Surabaya : Penerbit Usaha Nasional.
3. Soewarno. 1995. Hidrologi Jilid I, Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data. Bandung: Penerbit Nova.
4. Sosrodarsono, Suyono dan Kensaku Takeda. 1976. Hidrologi untuk Pengairan.
Jakarta: PT. Pradnya Paramita.