Anda di halaman 1dari 31

ACUTE

KIDNEY
INJURY
KELOMPOK 3
SLIDESMANIA
ANGGOTA KELOMPOK 3

01 02
Erlisa Yuliana (2003014)
Restu Murniati (2003001)

03 04
Faadhila al Wafiq (2003015) Siti Almaroh (2003040)
SLIDESMANIA
APA ITU ACUTE KIDNEY
INJURY ?
Gangguan ginjal akut (GGA) atau Acute kidney injury (AKI)
yang sebelumnya dikenal dengan ARF adalah penurunan
fungsi ginjal yang di tandai dengan peningkatan kadar
kreatinin serum dibanding dengan kadar sebelumnya atau
penurunan urine output (UO) (Balqis, Noormartany,
Gondodiputra, & Rita, 2016).
SLIDESMANIA
Dari data United States Renal Data System
(USRDS) 2008, di Amerika Serikat sejak
tahun 2000 penderita gagal ginjal akut untuk
usia 45-64 meningkat, dengan Insidence Rate
(IR) dari 2,6/10.000 menjadi 6,25/10.000.
Penderita dengan usia ≥75 meningkat dengan
cepat, dengan IR dari 1,6/10.000 menjadi
17,74/10.000. Penderita dengan usia 20-44
meningkat, dengan IR dari 2,1/100.000
menjadi 12,7/100.000. Berdasarkan studi
terbaru menunjukkan bahwa prevalensi gagal
ginjal akut pada pasien ICU di Indonesia
berkisar 4,4 % dan tingkat kematian mencapai
41,4%. Sedangkan prevalensi total 5,7% dan
SLIDESMANIA

tingkat kematian 45,6%.


PENYEBAB AKI
Etiologi gagal ginjal akut (acute kidney injury) terbagi
menjadi prerenal, renal dan pasca renal. Penyebab dari
gagal ginjal akut dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu:
● penyakit yang menyebabkan hipoperfusi ginjal tanpa
menyebabkan gangguan pada parenkim ginjal.
● Penyakit yang secara langsung menyebabkan
gangguan pada parenkim ginjal
● Penyakit dengan obstruksi saluran kemih.
SLIDESMANIA
FAKTOR PENCETUS AKI
Faktor risiko penting lebih lanjut untuk AKI
adalah penyakit parah, infeksi akut, sepsis,
malaria, trauma berat, hipovolemia, usia tua,
CKD yang sudah ada sebelumnya, kegagalan
organ akut, operasi besar (termasuk operasi
jantung), berada di ICU dengan paparan
nefrotoksik. obat-obatan dan infeksi oportunistik,
kemoterapi untuk leukemia atau kanker, fungsi
cangkok tertunda setelah transplantasi ginjal,
gangguan autoimun dengan cedera ginjal
SLIDESMANIA

progresif cepat, kolesterol.


PATOFISIOLOGI
Penurunan Perfusi Ginjal (pre-renal) Penyakit Intrinsik ginjal (renal )

Pada hipoperfusi ginjal yang berat (tekanan


Gagal ginjal akut intra renal merupakan
arteri rata-rata < 70 mmHg) serta berlangsung
komplikasi dari beberapa penyakit parenkim
dalam jangka waktu lama, maka mekanisme
ginjal. Berdasarkan lokasi primer kerusakan
otoregulasi tersebut akan terganggu dimana
tubulus penyebab gagal ginjal akut inta renal,
arteriol afferent mengalami vasokonstriksi,
yaitu :
terjadi kontraksi mesangial dan penigkatan
a. Pembuluh darah besar ginjal
reabsorbsi natrium dan air. Keadaan ini disebut
b. Glomerulus ginjal
prerenal atau gagal ginjal akut fungsional
c. Tubulus ginjal : nekrosi tubular akut
dimana belum terjadi kerusakan struktural dari
d. Interstitial ginjal
SLIDESMANIA

ginjal.
Obstruksi renal akut (post renal)

Gagal ginjal post-renal, GGA post-renal merupakan 10% dari keseluruhan GGA. GGA
post-renal disebabkan oleh obstruksi intra-renal dan ekstrarenal. Obstruksi intrarenal
terjadi karena deposisi kristal (urat, oksalat, sulfonamide) dan protein ( mioglobin,
hemoglobin). Obstruksi ekstrarenal dapat terjadi pada pelvis ureter oleh obstruksi intrinsic
(tumor, batu, nekrosis papilla) dan ekstrinsik ( keganasan pada pelvis dan retroperitoneal,
fibrosis) serta pada kandung kemih (batu, tumor, hipertrofi/ keganasan prostate) dan uretra
(striktura). GGA postrenal terjadi bila obstruksi akut terjadi pada uretra, buli – buli dan
ureter bilateral, atau obstruksi pada ureter unilateral dimana ginjal satunya tidak berfungsi.
SLIDESMANIA
Pemeriksaan Diagnostik

Dari pemeriksaan urinalisis, dapat ditemukan berbagai


penanda inflamasi glomerulus, tubulus, infeksi saluran kemih,
atau uropati kristal. AKI renal akan menunjukkan berbagai
cast yang dapat mengarahkan pada penyebab AKI, antara lain
pigmented “muddy brown” granular cast, cast yang
mengandung epitel tubulus yang dapat ditemukan pada ATN;
cast eritrosit pada kerusakan glomerulus atau nefritis
tubulointerstitial; cast leukosit dan pigmented “muddy
brown” granular cast pada nefritisinterstitial.
SLIDESMANIA
Penatalaksanaan AKI

Beberapa cara untuk mengobati gagal ginjal yang secara khusus bertujuan untuk
mengurangi resiko munculnya penyakit lain yang berpotensi menambah masalah bagi
pasien. Beberapa pengobatanya yaitu :

a. Menjaga tekanan darah


b. Perubahan Gaya Hidup
c. Obat-obatan
d. Intake cairan dan makanan
e. Hemodialisis
SLIDESMANIA
Komplikasi AKI
● Gagal ginjal akut dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, seperti:

1. Tingginya kadar asam dalam darah (asidosis metabolik)


2. Ketidakseimbangan elektrolit
3. Penumpukan cairan di dalam paru-paru (edema paru)
4. Penyakit jantung, seperti gagal jantung, serangan jantung, aritmia, atau henti jantung
5. Gangguan di sistem pencernaan, termasuk perdarahan saluran cerna
6. Kerusakan ginjal yang bersifat permanen
7. Tingginya kadar kalium di dalam darah (hiperkalemia)
8. Koma akibat penumpukan ureum.
SLIDESMANIA
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS
ACUTE KUDNEY INJURY
SLIDESMANIA
KASUS TRIGER
Kasus Utama

Kasus wanita 50 th, masuk RSCM dengan


keluhan utama tidak sadar dan diagnosis dengan
gangguan gagal ginjal akut akibat urosepsis.
Komplikasi gagal ginjal akut dan gangguan
elektrolit. Pemantauan makrosirkulasi, parameter
perfusi jaringan, antibiotik, dan hemodialis
intermiten dilakukan pada pasien untuk pulih
kembali.
SLIDESMANIA
Wanita 50 th, masuk IGD RSCM
keluhan utama penurunan kesadaran
suspek appendicitis perforasi, 2 hari
sebelum masuk rumah sakit pasien
kejang. 2 minggu sebelum pasien
mengeluh nyeri bagian perut bawah
seperti ditarik. 2 hari kemudian pasien
mengeluh demam, menggigil, terdapat
mual muntah, tidak dapat makan. Pasien
lalu dibawa ke RS KH, dirawat 10 hari,
USG dan apendikogram, dinyatakan
appendicitis perforasi, disarankan
operasi namun keluarga menolak. Dua
hari terakhir kondisi pasien menurun,
pasien di rujuk di RSCM
SLIDESMANIA
PEMICU
Riwayat penyakit kencing manis ( DM ), hipertensi, dan alergi. Keluhan nyeri perut jika sedang haid. Pada saat di
UGD terdapat tanda kondisi sepsis : takikardi, takipnea, penurunan kesadaran, leukositosis, dengan quick SOFA > 2. Awal
sumber infeksi diduga dari abdomen, ternyata sumber infeksi dari saluran kemih. Dan ada tanda – tanda gangguan gagal
ginjal akut akibat dari sepsis ( oliguria, ureum, kreatin naik ). Lima hari di UGD, diberikan antibiotik meropenem untuk
sepsisnya dan HD satu kali. Namun pasien tidak banyak perubahan dan memburuk hari ke 6 pasien masuk ICU.
 
ICU pederita gambaran makrosirkulasi MAP, CVP, DR : 6,9 / 22,3 / 8,850 / 87,00. Perfusi jaringan makrosirkulasi masih
dalam batas normal ( laktat : 1.1, PCO2 gap : 2.8, SCVO2 70,6 % ). ETT karena plak diganti dengan ETT 7,5 dengan
sedasi proposol, sedasi midazolam 1 mg/jam, dan analgetik tramadol 300 mg/24 jam.
Fungsi ginjal menurun, oliguri ( 0,25 cc/kg/jam) dan ureum : 75, kreatin : 2,045. Hipernatremia (158), hiperkalemi (6,0),
dan hiperkloremia ( 124). Setelah HD ( UFG – 1100 ) Na : 148, K : 5.4, CL : 111, Laktat : 1.1. diff count : 0/3/4/60/28/5.
Procalcitonin / PCT : 49.49. SOFA : 10. ( sepsis, mortality 50 %). Dari diagnosa ini ditegakkan pasien dengan diagnosa
gagal ginjal akut karena sepsis ( urosepsis sesuai kriteria RIFLE ).
SLIDESMANIA
Pengkajian keperawatan

Nama Pasien Jenis Kelamin Umur


Ny. A Perempuan 50 Tahun

Alamat Agama Pekerjaan


Jl. Mangga Permai Islam Ibu Rumah Tangga
SLIDESMANIA
Keluhan utama

Penurunan kesadaran suspec apendistis perforasi,2 hari sebelum masuk RS kejang

Riwayat sekarang

Masuk IGD RSCM keluhan utama penurunan kesadaran suspek appendicitis perforasi, 2 hari sebelum
masuk rumah sakit pasien kejang. 2 minggu sebelum pasien mengeluh nyeri bagian perut bawah seperti ditarik.
2 hari kemudian pasien mengeluh demam, menggigil, terdapat mual muntah, tidak dapat makan. Pasien lalu
dibawa ke RS KH, dirawat 10 hari, USG dan apendikogram, dinyatakan appendicitis perforasi, disarankan
operasi namun keluarga menolak. Dua hari terakhir kondisi pasien menurun, pasien di rujuk di RSCM
SLIDESMANIA
PENGKAJIAN PRIMER

Dissability
Airway Breathing Circulation

- Terpasang ETT - SPO2: 95% - HR: 115

- Terdapat secret - x/menit


Rr 28 x/mnt
dijalan nafas - TD : 140/100
- Terdengar suara
- Terdengan mmHg
tambahan ronki
suara gurgling - Akral hangat
- Pasien terpasang
ventilator - CRT< 3 detik
SLIDESMANIA
Riwayat penyakit dahulu
Pasien mempunyai riwayat kencing manis ( DM ), hipertensi, dan alergi. Keluhan nyeri perut jika
sedang haid.

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang mempunyai riwayat penyakit seperti pasien


SLIDESMANIA
Pola Kesehatan Fungsional
Doenges (2014), mengatakan bahwa pola kesehatan fungsional pada Acute Kidney Injury
ialah sebagai berikut :
1) Aktivitas dan Istirahat
Pasien merasa keletihan, kelemahan, dan malaise. Terdapat kelemahan otot, kehilangan
tonus.
2) Sirkulasi
hipertensi 140/100 mmHg
3) Pola Eliminasi
Oliguria ( 0,25 cc/kg/jam).
4) Makanan dan Cairan
SLIDESMANIA

Kulit pasien teraba kering, berat badan menurun karena tidak dapat makan, mual, muntah.
5) Neurosensori

Pasien mengalami penurunan kesadaran

6) Nyeri dan Kenyamanan

Pasien nyeri pada saat BAK

7) Pernapasan

Pasien tampak takipnea ( 28x/mnt)

8) Keamanan

Sebelum masuk RS pasien mengeluh demam.


SLIDESMANIA
 Anamnesa
● Pada saat di UGD terdapat tanda kondisi sepsis : takikardi, takipnea, penurunan kesadaran,
leukositosis, dengan quick SOFA > 2, awal sumber infeksi diduga dari abdomen, ternyata sumber
infeksi dari saluran kemih. Dan tanda – tanda gangguan gagal ginjal akut dari sepsi ( oliguria, ureum,
kreatin naik )
 Pemeriksaan Fisik

● Keadaan umum pasien : Kesadaran, GCS: 10 (E:2 M:4 V:4)

● Tanda tanda vital : SPO2: 95% HR: 115 x/menit

● Rr 28 x/mnt TD : 140/100 mmHg


SLIDESMANIA
PENGKAJIAN KRITIS

a) Sistem Pernafasan
● Adanya bau urea pada bau panas,komplikasi asidosis/ alkalosism respiratorik maka pernafasan akan
mengalami patologis gangguan, pola nafas akan semakin cepat dan dalam sebagai bentuk
kompensasi tubuh mempertahankan ventilasi.
b) Sistem Hematologi
● Adanya Fiction rub pada kondisi uremania berat. Selain itu, terjadi TD meningkat, akral
dingin,CRT > 3 detik , papitasi jantung, nyeri dada, takipnea, gangguan irama jantung dan
gangguan sirkulasi lainya
c) Sistem Perkemihan
● Pasien mengalami oliguria ( 0,25 cc/kg/jam )
SLIDESMANIA

d) System Pencernaan
● Sebelum masuk RS pasien mengeluh tidak dapat makan, mual, muntah
PENGKAJIAN HEAD TO TOE

- Kepala: tidak ada lesi, kepala simetris, distribusi rambut merata


- Mata : bentuk simetris, konjung tiva tidak anemis, ukuran pupil isokor
- Hidung : bentuk simetris, tidak ada lesi
- Mulut dan tenggorokan : terpasang ETT
- Telinga : bentuk simetris, tidak ada lesi
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
- Thorax dan paru : bentuk dada simetris, tidak ada masa, terdengar sonor, suara nafas vesikular
- Abdomen : bentuk datar, bising usus 10x/menit, tidak ada masa, terdengar thympani
- Genetalia : genitalia bersih, terpasang DC
SLIDESMANIA
HASIL LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal

Hemoglobin 6.9 g/dL 12.00-1500

Hematocrit 22.3 % 35-47

Leukosit 8.850 uL 3.8-10.8

Trombosit 100 uL 150-400

GDS 404.5 Mg.dL 70-110

Ureum 7,5 Mg/dL 15-39

Kreatinin 2.0 Mg/dL 0.60-1.30

Calcium 9.5 Mmol/L 2.12-2.52

Natrium 148 Mmol/L 136-145

Kalium 5.4 Mmol/L 3.5-5.1

Klorida 111 Mmol/L 90 – 108


SLIDESMANIA

Albumin 2.76 g/dL 3.8 – 5.1


Diagnosa Keperawatan ( SDKI ) dan Kriteris Hasil ( SLKI ) sesuai kasus triger

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : -
- Perfusi Renal tidak efektif
DO :
( D.0016 )
 Hipertensi ( TD : 140/120
mmHg )

 Oliguria (0,25 cc/kg/jam)

 ureum : 75

 kreatin : 2,045

 takipnea ( 28x/menit )

 MAP : 6,9 mmHg

 CVP : 22,3 mmHg


SLIDESMANIA

 Disfungsi ginjal

 Syok
4.3. Rencana dan Tindakan Keperawatan berdasar ( SIKI ) sesuai kasus triger
SLIDESMANIA
SLIDESMANIA
SLIDESMANIA
4.4. Evaluasi sesuai kasus triger

Evaluasi Keperawatan

S:-

O : tekanan darah membaik, takikardi menurun

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutka intervensi monitor tingkat kesadaran pupil


SLIDESMANIA
Thank you!
Kalo jalan menginjak bumi

Kalo terbang menginjak awan

Sakian dari kami

Ayo semua tepuk tangan


SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai