Anda di halaman 1dari 13

Reproduksi Pria

• Alat kelamin pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu fungsi produksi gamet (sperma)
dan pelepasan gamet ke saluran kelamin wanita.
• Sperma diproduksi oleh testis dalam tubulus seminiferus.
• Setiap testis penuh dengan ribuan tubulus seminifer (bila direntangkan dari ujung ke
ujung, berukuran lebih dari 200 m).
• Dinding tubulus ini terdiri dari spermatogonia diploid, pendahulu dari sperma.
• Proses perubahan sebuah spermatogonium menjadi sperma meliputi dua pembelahan sel
beruntun, secara meiosis.
• Jadi, setiap spermatogonium menghasilkan empat sel sperma.
• Laki-laki dewasa menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma per hari. Sel-sel ini
bergerak perlahan melalui vasa eferensia yang bermuara ke tubulus seminifer dan ke
epididimis.
• Epididimis merupakan tempat pematangan fisiologis dan penyimpanan sperma.
Walaupun laju produksi sperma sangat tinggi, tetapi persediaan spermatogonia tak akan
pernah habis karena spermatogonia juga bermitosis sehingga populasinya tetap
terpelihara.
Reproduksi Pria

• Testis adalah suatu alat dengan dua fungsi, selain membuat sperma, juga
merupakan organ endokrin.
• Hormon yang diproduksi testis adalah testosteron, merupakan hormon
kelamin utama pada jantan. Disamping terlibat dalam produksi sperma,
hormon ini juga bertanggung jawab menumbuhkan ciri kelamin sekunder
laki-laki, seperti janggut, suara besar, dan badan kekar.
• Testosteron dibuat oleh sel-sel yang disebut sel intertisium (sel Leydig) yang
terletak di luar tubulus seminiferus. Sebaliknya sel-sel ini merupakan target
LH (luteinizing hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari (hipofisis)
yang terletak di dasar otak.
• Hormon kedua kelenjar hipofisis, yaitu FSH (follicle stimulating hormone),
bekerja langsung pada spermatogonia, merangsang produksi sperma. Tetapi
LH secara tidak langsung dibutuhkan untuk produksi sperma, karena
testosteron juga penting untuk proses tersebut.
Gambar 1. Anatomi reproduktif laki-laki.
 
Reproduksi Wanita
• Berlawanan dengan keadaan pada jantan, langkah-langkah awal dalam produksi telur terjadi
sebelum kelahiran.
• Pada waktu fetus betina berumur 15 minggu, semua oogonia yang akan ia punyai telah
terbentuk. Ratusan ribu sel-sel diploid ini memasuki meiosis pertama dan kemudian berhenti.
Perkembangan kemudian terhenti bertahun-tahun sampai anak perempuan tadi dewasa
kelamin.
• Ketika dewasa kelamin, satu persatu telur mulai menyelesaikan perkembangannya, biasanya
sekali setiap bulan. Telur tersebut kemudian tumbuh jauh lebih besar dan menyelesaikan
pembelahan meiosis yang pertama. Kejadian ini terjadi di dalam folikel, sel pembungkus
penuh cairan yang mengelilingi telur.
• Folikel yang sedang matang juga berkembang sebagai kelenjar endoktrin. Sel-selnya mulai
memproduksi hormon-hormon steroid yang secara bersama dinamakan estrogen. Hormon ini
bertanggung jawab untuk menumbuhkan ciri sekunder anak perempuan menjadi seorang
wanita dewasa, seperti pelebaran pelvis (panggul) dan perkembangan payudara.
• Estrogen juga menumbuhkan jaringan lemak dan ini menyebabkan bentuk badan lebih bulat,
khas untuk wanita dewasa.
Reproduksi Wanita
• Estrogen dihasilkan secara terus menerus selama masa reproduksi wanita.
• Kurang lebih setiap 28 hari, sejumlah kecil darah dan jaringan yang rusak dikeluarkan
dari uterus. Proses ini disebut menstruasi, yang berlangsung untuk empat atau lima
hari.
• Selama ini sebuah folikel baru mulai berkembang dalam satu ovari. Setelah
menstruasi berhenti, folikel tadi berkembang terus dan menghasilkan estrogen. Sel-
sel folikel memproduksi estrogen karena pengaruh dari FSH dan LH yang disekresi
oleh kelenjar hipofisis.
• Kenaikan kadar estrogen selama siklus menstruasi sangat mempengaruhi struktur
endometrium rahim atau uterus. Lapisan ini menjadi jauh lebih tebal dan sangat kaya
akan darah. Selama periode ini, perubahan juga terjadi dalam folikel. Di bawah
pengaruh LH, telur yang sedang berkembang menyelesaikan pembelahan meiosisnya.
Berbeda dari meiosis dalam memproduksi sperma, sitoplasma tidak terbagi sama
rata dalam sel-sel tersebut. Satu dari dua sel yang dihasilkan pada setiap pembelahan
meosis sangat kecil karena menerima sedikit sitoplasma.
Reproduksi Wanita
• Kurang lebih dua minggu sejak permulaan menstruasi, terjadilah ovulasi. Melambungnya LH secara
mendadak mengakibatkan folikel robek dan melepaskan telur yang matang haploid. Telur tersebut
banyak menuju mulut tuba falopi dan bergerak secara perlahan di sepanjang tuba.
• Setelah melepaskan telur, folikel berubah menjadi korpus luteum karena terangsang oleh LH.
Korpus luteum kemudian mensekresikan progesteron yang tinggi dalam darah mempersiapkan
uterus untuk hamil, menghambat kontraksi uterus, dan menghambat perkembangan sebuah folikel
baru.
• Bila fertilisasi tidak terjadi, produksi progesteron mulai menurun kira-kira pada hari ke 26 siklus.
Korpus luteum berdegradasi, lapisan uterus sudah mulai hancur dan pada hari ke 28, menstruasi
dimulai lagi.
• Penurunan progesteron menaikkan hambatan kontraksi uterus (karena itu kram kadang-kadang
dikaitkan dengan hari pertama dan kedua menstruasi). Dan hambatan perkembangan folikel.
• Siklus menstruasi berlangsung terus untuk bertahun-tahun lamanya tetapi meskipun demikian,
biasanya antara umur 42 dan 52 tahun, folikel menjadi kurang responsif terhadap FSH dan LH, dan
akan mulai mensekresikan sedikit estrogen. Ovulasi dan menstruasi menjadi tidak teratur dan
akhirnya berhenti sama sekali. Berhentinya siklus menstruasi disebut menopause.
Gambar 2. Anatomi reproduktif perempuan.
Kehamilan dan Kelahiran

• Perkembangan embrio dimulai ketika zigot berada dalam tuba fallopii. Embrio
meneruskan perjalanannya sepanjang tuba dan mencapai uterus dua atau tiga
hari kemudian. Sebagai hasil pembelahan mitosis berulang terbentuklah
struktur bola sel berongga disebut blastula. Satu minggu setelah fertilisasi,
blastula menanamkan diri pada dinding uterus melalui proses yang disebut
implantasi, dan sejak implantasi kehamilan pun dimulai.
• Perkembangan blastula berlanjut dengan pembelahan cepat dan migrasi sel
dalam embrio dan hasilnya terbentuklah dua kelompok utama sel, yaitu massa
sel dalam yang akhirnya akan menjadi bayi, dan membran ekstra embrio yang
akan memainkan sejumlah peranan vital dalam perkembangan.
• Kehamilan akan menghentikan siklus menstruasi karena implantasi
menghalangi regresi korpus luteum sehingga sekresi progesteron berjalan
terus sampai bulan kelima. Tetapi setelah periode ini, korpus luteum tidak lagi
bersekresi dan fungsinya akan diambil alih oleh plasenta.
Kehamilan dan Kelahiran
• Persalinan diatur oleh kerja terpadu hormon. Sekresi progesteron oleh plasenta
berkurang sehingga hambatan kontraksi uterus menjadi terbuka. Hormon lain
yang merangsang kontraksi kuat uterus terdeteksi, seperti oksitosin yang
dihasilkan oleh hipotalamus dan oleh bayi itu sendiri. Selain itu, prostaglandin
juga terdeteksi dalam darah ibu dan cairan amnion saat kelahiran. Prostaglandin,
seperti oksitosin, menimbulkan kontraksi uterus sehingga mulailah pra-bersalin.
• Hari pertama dari pra-persalinan, ialah membukanya serviks. Dengan kontraksi
kuat yang terjadi terus, amnion pecah dan cairan amnion mengalir keluar melalui
vagina, dan kemudian bayi dikeluarkan.
• Usia ideal untuk melahirkan adalah pada usia 20 samapai dengan 35 tahun. Hal
tersebut karena secara fisik, perkembanganreproduksi dan jalan lahir sudah cukup
optimal. Secara psikis, diharapkan calon ibu sudah mencapai kematangan
emosional. Jika kelahirkan dilakukan dibawah usia 20 tahun, maka besar
kemungkinan akan terjadi kematian pada bayi. Sebaliknya jika kelahiran dilakukan
diatas usia 35 tahun, maka resiko besar terjadi kematian pada ibu
Keluarga berencana

• Pengertian program Keluarga Berencana menurut UU No 10 tahun 1992 adalah upaya


peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dansejahtera.
• Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan
bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya
penduduk indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan
produksi nasional.
• Program KB merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk, maka dari itu program KB
diharapkan menerima norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang.
• Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah dianggap masyarakat dunia
sebagai program yang berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna.
Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan yaitu dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi.
Kontrasepsi

• Pil KB.
• Cincin vagina.
• Spon.
• Sterilisasi.
• Kondom.
• Diafragma.
• Susuk (Implan).
• Kontrasepsi suntik.
• AKDR (IUD) (alat kontrasepsi dalam rahim/ Intrauterine
divice)
Penyakit Menular Seksual (PMS)

N0 Jenis Penyakit Penyebab Gejala Klinis / Tanda-tanda Komplikasi


Menular Seksual
1 Ganore (GO) atau Bakteri Neisseria gonorrhea  Sering buang air kecil dan  Infeksi alat reproduksi
Kencing nanah terasa nyeri  Mandul
 Kencing nanah
 Keputihan
 Gatal dan panas pada alat
kelamin
2 Sifilis atau Raja Singa Bakteri Treponema pallidum  Borok pada alat kelamin yang  Gangguan jantung, syaraf
tidak sakit  Infeksi, cacat, dan
 Kelenjar betah bening kematian
bengkak dan keras

3 Kondiloma atau Virus Human Papiloma  Pertumbuhan jaringan seperti  


Jengger Ayam bunga kol atau jengger ayam
di alat kelamin dan sekitar
anus
 Gatal

4 AIDS (Acquired HIV (Human  Demam, keringat pada  Gangguan saraf


Immuno Deficiency Immunodeficiency Virus) malam hari  Infeksi berat pada
Syndrome)  Berat badan berkurang seluruh organ tubuh yang
 Benjolan merah pada kulit menyebabkan kematian
 Depresi  Infaksi pada janin
 Penurunan daya tahan tubuh  

Anda mungkin juga menyukai