Anda di halaman 1dari 6

KETAHANAN

GIZI
BY : VINDA PUSPA SARI
TPG PUSKESMAS PRINGKASAP
PENDAHULUAN
Pangan dan gizi merupakan unsur yang sangat penting
dalam peningkatan produktivitas nasional dan perbaikan
kualitas hidup penduduk. Penyediaan pangan harus
memenuhi kebutuhan gizi, keamanan pangan dan terjangkau
seluruh individu setiap saat. Ketahanan pangan dan
perbaikan gizi merupakan suatu kesatuan
HASIL RISET
Sampai saat ini, Indonesia masih dihadapkan pada masalah
gizi. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menunjukkan
prevalensi gizi kurang pada Balita masih sebesar 17,9%.
Angka ini masih berada di atas target target MDGs pada
tahun 2015, yaitu 15,5%.
Prevalensi balita pendek (stunting) juga masih tinggi, yakni
1 diantara 3 anak balita
Selain itu, dari segi konsumsi pangan, angka Pola Pangan
harapan (PPH) yaitu ukuran mutu gizi dan keragaman
konsumsi pangan penduduk Indonesia juga masih rendah,
ditandai dengan masih rendahnya konsumsi sayur, buah dan
pangan hewani.
YANG HARUS DIPERHATIKAN
Kita juga perlu menyadarkan dan mengubah pola pikir masyrakat bahwa makan
bukanlah sekedar makan nasi dan asal kenyang, melainkan harus ada
keseimbangan gizi
kemajuan ilmu dan teknologi pangan berkembang dengan pesat yang bukan
hanya berdampak positif tetapi juga negatif. Dampak positifnya adalah
menghasilkan peningkatan kuantitas dan kualitas pangan, lebih higienis, serta
lebih ekonomis dan praktis. Sedangkan dampak negatifnya adalah penggunaan
zat adiktif dapat membahayakan kesehatan konsumen dan makanan yang
dihasilkan banyak mengandung residu pestisida serta obat hewan.
inisiatif untuk ketahanan pangan dan gizi adalah
menghimpun dukungan untuk pelaksanaan
Gerakan nasional Sadar Gizi dengan fokus pada
Percepatan Perbaikan Gizi pada 1000 Hari
Pertama Kehidupan atau Scaling Up Nutrition.

Anda mungkin juga menyukai