Anda di halaman 1dari 18

KONFLIK DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN

OLEH KELOMPOK : 4

FADHILA HUSNI
INDAH DELVIANA
TAUFIQUR RAHMAN
ULFI VADILAH BUDIYANTI
MARISYA RAHMI
ABDUL WAHID

DOSEN PEMBIMBING:
N.s Diaresti
Konflik
Konflik adalah suatu kejadian yang kompleks hasil dari suatu munculnya
masalah

Ide stimulus
Tidak hanya mengarah hal negative
saja, tapi bisa juga mengarah ke hal
keyakinan positife

atau
Ex : Rapat atau Diskusi

Tujuan yg
berbeda
Aktif
JENIS KONFLIK
1) Konflik Interpersonal
Salah satu jenis konflik yang sering terjadi antar induvidu.

usia
Karakter

generasi
Pendapat perbedaan

pengalaman

pandangan

Dll aja. :V
2) Konflik Intragroup
Konflik intragroup/intrakelompok mempengaruhi seluruh tim dan dapat menyebabkan
semua anggota dalam kesulitan.

3) Konflik Intergroup
Tipe ini mencakup konflik yang timbul antar departemen, misalnya penerimaan dan
pemebedaan, atau antara depertemen terapeutik dan resusitasi.

Perawat pria Perawat wanita


Kasus contoh :
Dokter vs perawat
Respon keluarga dan
pasien lebih terlihat
Perawat senior Perawat baru cooperative dengan
dokter dari pada
perawat.
Perawat amateur
Penyebab Konflik
1). Perilaku Menentang
Menentang adalah ancaman terhadap suatu dialog yang rasional; ini mengganggu
protokol penerimaan untuk terjadinya interaksi.

2). Stress
stresssssssssss

penyebab akibat

Cemas

Beban pekerjaan Rasa takut

-Konfrontasi Perubahan dalam


Faktor exter, dll - -ketidak stujuan hubungan
- -amarah,dll
1.3). Ruang

2. Apabila perawat harus bekerja dalam ruangan yang sempit mereka harus berinteraksi secara
konstan dengan anggota staf yang lain, pengunjung, dan dokter-dokter. Terutama pada ruangan/unit
perawatan intensif yang penuh sesak.

3.4). Kewenangan Dokter

4. Perawat masa kini ingin menjadi lebih mandiri, mempunyai tanggung jawab profesional, dan
tanggung jawab untuk perawatan pasien. Mereka lebih banyak menggunakan waktu berada di dekat
pasien daripada dokter dan sering kali mempunyai usulan yang valid dalam mengubah tindakan
terapi. Para dokter kadang-kadang melalaikan usulan-usulan mereka, yang menunjukkan mereka
tidak menginginkan umpan balik. Perawat menjadi marah bila harga diri mereka menurun.
Komunikasi gagal, terutama komunikasi dua arah.
5). Keyakinan,Nilai dan Sasaran
Aktivitas atau persepsi-persepsi yang tidak cocok menimbulkan konflik. Hal ini terbukti apabila
perawat mempunyai keyakinan, nilai dan sasaran yang berbeda dengan manajer perawat, dokter, pasien,
pengunjung, keluarga, bagian administrasi, dan yang lainnya

6). Penyebab Lainnya


Proses Konflik
1) Konflik Laten

2) Konflik yang Dirasakan

3) Konflik yang Tampak atau Sengaja Dimunculkan

4) Resolusi Konflik

5) Konflik Aftermath
SUMBER KONLFIK

1). Respon Psikologi

• Ketidakpedulian terhadap hal-hal lain


• Kurangnya minat dalam bekerja
• Ketidakpuasan kerja
• Kecemasan kerja
• Keterasingan atau keterasingan dari orang lain

2). Frustrasi Respon Perilaku


• Merokok berlebihan
• Alkoholisme
• Kurang makan atau lebih makan
• Agresi terhadap orang lain atau sabotase pekerjaan
• Komunikasi berkurang
• Menolak upaya ajakan
3). Respon Fisiologis

masalah Tukak lambung

Detak jantung
hipertensi

Tekanan darah

Asam klorida Sakit kepala

Didalam perut dll


Gaya Mengelola Konflik
Manajemen konflik dapat dilakukan dengan
berbagai cara yaitu (Indartono, 2014):

1) Kompetisi

2) Akomodasi

3) Menghindar

4) Kompromi

5) Kolaborasi
Dampak Konflik Pada Perawat
Secara alamiah, setiap konflik berdampak pada kehidupan perawat. Konflik telah
menyebabkan pemecatan perawat dan hilangnya tenaga medis. Tidak diragukan lagi, konflik
mempengarui latar belakang seorang perawat.

Disisi lain, konflik dapat berdampak positif yaitu


1. perawat dapat lebih mengenal satu sama lain
2. memahami karakteristik psikologis lawan
3. dan hubungan antarinduvidu meningkat.
Langkah-Langkah Manajemen Konflik
Dalam menghadapi suatu masalah, perlu mengetahui langkah-langkah dalam mengatasi konflik (Heering,
2021):
1) Pelajari sumber konflik yang terjadi diantara perawat,

2) Amati interaksi antar perawat di suatu unit, perhatikan tanda tanda agresi, intimidasi, atau perilaku
tidak pantas lainnya yang dapat berdampak negative pada kerja tim. Identifikasi intimidasi atau konflik
lain yang akan muncul.

3) Gunakan pendekatan konstruktif untuk manajemen konflik dengan staf perawat. Dengarkan secara
aktif dan komunikasi terbuka.

4) Pilih strategi manajemen konflik yang paling sesuai dengan situasi yaitu kolaborasi yang dimana
memberikan hasil jangka panjang terbaik. Suatu usaha untuk mencapai tujuan akhir dapat
meminimalkan efek negatif dari konflik pada kinerja dan hasil kerja pasien.

5) Menumbuhkan lingkungan yang menerima perbedaan dan tidak toleran tehadap intimidasi dan
perilaku tidak pantas lainnya.
LANJUTAN…

8). Menerapkan strategi untuk menilai persepsi staf tentang perilaku yang tidak
dapat diterima dan didokumentasikan untuk perilaku yang menganggu diantara
staf.  
Manfaat Konflik
Manfaat konflik antara lain sebagai berikut (Omisore &Abiodun, 2014):

• Memotivasi individu untuk berbuat lebih baik dan bekerja lebih keras. Bakat dan
kemampuan seseorang menjadi yang terdepan dalam situasi konflik.

• Memberikan ide-ide kreatif dan inovatif ; melihat konflik sebagai peluang untuk
menemukan solusi kreatif untuk masalah. Konflik dapat menginspirasi anggota untuk
bertukar pikiran, sambil meemeriksa masalah dari berbagai perspektif.

• Menambah variasi pada kehidupan organisasi seseorang.

• Memfasilitasi pemahaman tentang masalah, orang memiliki satu sama lain dan mengarah
pada koordinasi yang lebih baik antar individu dan departemen, selain itu memperkuat
hubungan intra-kelompok.

• Berbagi dan menghargai opini 


Hasil Manajemen Konflik

Konflik dapat menjadi dumber energi dan kreativitas yang positif dan
membangun bila dikelola dengan baik.
Jadi bagaimana kita???
:V

KITA SELALU MEMILIKI PROGRAM


BUKAN ALASAN

KITA HARUS MENJADI BAGIAN DARI JAWABAN

KITA SELALU MENEMUKAN JAWABAN DARI SETIAP MASALAH BUKAN


SELALU MELIHAT MASALAH UNTUK SETIAP JAWABAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai