Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

DOKTER INTERNSIP
EFUSI PLEURA

Oleh:
dr. Matrianis Haria

Pendamping:
dr. Freddy Panggabean Sp.P

RSUD CURUP
2019
Identitas Pasien

Nama : tn N
Umur : 52 tahun
Alamat : Talang rimbo lama
Status : Sudah menikah
Pekerjaan : Pedagang
Status : Sudah menikah
ANAMNESA

Keluhan utama : sesak nafas


Riwayat penyakit sekarang : Seorang laki-laki, usia 52 tahun datang ke RS dengan
keluhan sesak nafas yang memberat sejak 2 hari yang lalu. Os tidak ingat kapan
pertama kali sesak. Sesak di rasakan semakin memberat ketika bekerja/beraktivitas.
Os merasa sesak agak berkurang ketika dalam posisi duduk dan memberat ketika
terlentang/tidur. Saat tidur Os merasa lebih nyaman tidur miring kekiri dibanding
kekanan. Sesak tidak berkurang dengan tidur menggunakan 2-3 bantal. Batuk (+)
sejak 8 bulan lalu, batuk berdarah (-), keringat malam(-), nafsu makan menurun (+)
sejak sakit, BB menurun (+), demam (-). Pada masa mudanya os merupakan
perokok aktif. Beberapa bulan terakhir Os sudah berhenti merokok.
Riwayat Pengobatan :
• Tidak pernah mengkonsumsi OAT
• Rutin konsumsi obat batuk dan obat sesak nafas (nama obat tidak diketahui)
• Riwayat Kesehatan/ Penyakit : Os sering berobat karna sesak dan batuk.
• Hipertensi (-), DM (-), TB paru (-).
• Riwayat Keluarga/ Masyarakat :
• Tidak ada keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama seperti pasien.
• Riwayat Pekerjaan :
• Pedagang/buruh
Objektif
• Keadaan umum : Tampak sakit berat
• Kesadaran : Compos Mentis, GCS E4 M6 V5
Vital Sign
• Tekanan darah : 130/80 mmHg
• Frekuensi nadi : 112 x/menit
• Frekuensi pernafasan : 30 x/menit
• Suhu : 37 ºC
• Berat Badan : 57 kg
• Tinggi badan : 160 cm
• Gizi : Kesan sedang
Status Generalis
• Kepala : Normocephali
• Mata : Konjungtiva anemis (+/+), seklera ikterik (-/-),
• Mulut : Bibir kering (-), lidah kotor (-)
• Leher : Pembesaran KGB (-)
• Thoraks :
Paru
Inspeksi : Gerakan nafas cepat, dada kanan datar, dada kiri cembung.
Palpasi : Fremitus kanan (kuat), kiri (menurun)
Perkusi : Redup pada paru kiri, sonor pada paru kanan
Auskultasi : Paru kanan : Vesikuler, Rhonki (-/-),Wheezing (-/-)
Paru kiri : Vesikuler (-), Rhonki(-/-), Wheezing(-/-)
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di linea midclavicularis sinistra ICS V
• Perkusi : Batas jantung kanan di ICS IV linea parasternalis dextra. Batas jantung
kiri di ICS IV-V Linea midclavicularis sinistra.
• Auskultasi : Murmur (-/-), Gallop (-/-)

• Abdomen
• Inspeksi : Datar
• Palpasi : Hepar dan Lien tidak teraba membesar, Nyeri tekan abdomen (-)
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : Peristaltik (+) normal.

• Ekstremitas : CRT < 3 detik


• Laboratorium :
• Hb : 11,7 gr/dl
• Leukosit : 12.500/mm3
• Hematokrit : 36%
• Trombosit : 224.000/mm3
• GDS : 101 mg/dl
• Ureum : 26 mg/dl
• Kreatinin : 1 mg/dl
• SGOT : 60,4 mg/dl
• SGPT : 30,5 mg/dl
• Natrium : 134mg/dl
• Kalium : 3,9 mg/dl
• Klorida :100 mg/dl
• Radilogi : Rontgen thoraks

• Pemeriksaan radiologi : Tampak perselubungan yang menutupi


seluruh hemithorax kiri, sudut costofrenicus kiri tidak tampak.
3. Assesment : Dispnea ec. Efusi Pleura masif (S)
4. Planning & Therapy :
• Oksigen 3 L/i
• IVFD RL 20 gtt/i
• Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gr (iv)
• Inj. Ranitidine/12 jam
• N-ACE 3 x 1 (p.o)
• Rencana Tappping cairan pleura
EFUSI PLEURA
Definisi
Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan cairan melebihi cairan
normal di dalam cavum pleura diantara pleura parietalis dan visceralis dapat berupa
transundat dan eksudat. Efusi pleura maligna di definisikan sebagai efusi yang terjadi
berhubungan dengan keganasan yang di buktikan dengan penemuan sel ganas pada
pemeriksaan sitologi cairan pleura atau biopsi pleura.
Patogenesis

• Beberapa mekainisme terbentuknya cairan pleura antara lain : (Yataco JC, Dweik RA,2005):
• Peningkatan tekanan hidrostatik dalam sirkulasi pembuluh darah keccil. Peningkatan tekanan
intra kapiler merupakan factor yang paling sering menyebabkan efusi pleura pada gagal jantung
kongestif.
• Penurunan tekananonkotik disirkulasi pembuluh darah kecil disebabkan oleh hipoalbuminemia
yang cenderung meningkatkan cairan didalam rongga pleura.
• Peningkatan tekanan negative pleura dapatt menurunkan pergerakan cairan dalam rongga pleura
dan dapat menghambat drainase limfatik pleura. Hal ini bisa disebabkan oleh trapped lung
• Perningkatan permeabilitas pembuluh darah kapiler yang disebabkan oleh mediator inflamasi
sangat memungkinkan terjaadinya kebocoran cairan dan protein melewati paru dan pleura
visceral kerongga pleura. Hal ini telah dibuktikan dengaan adanya infeksi seperti pneumonia.
• Gangguan drainase limfatik permukaan pleura karena penyumbatan oleh tumor atau fibrosis
• Perembesan cairan asites dari rongga peritoneal melalui limfatik diafragma atau dari defek
diafragma.
Etiologi

Efusi pleura merupakan suatu indikator adanya suatu penyakit dasar baik itu
pulmoner maupun non pulmoner, akut maupun kronis. Penyebab efusi pleura
tersering adalah gagal jantung kongestif (penyebab dari sepertiga efusi pleura
tersering), pneumonia, keganasan, emboli paru, TB paru lama dan PPOK.

Gambaran klinis
Gejala yang paling sering muncul adalah dispnea progresif, batuk (non produktif),
pleuritic chest pain.
• Dispnea
• Nyeri dada
Apabila volume cairan .300 ml, maka hasiil pemeriksaan fisik sebagai berikut :
• Dullness pada perkusi thoraks
• Suara nafas berkurang atau tidak terdengar pada auskultasi
• Vokal dan taktil fremitus menurun
• Egofoni (suara kambing) pada bagian superior paru yang tertekan oleh efusi pleura, terjadi
karena atelektasis dan konsolidasi disebabkan kompresi parenkim paru dengan adanya
penurunan konten udara per unit volume
• Pleural friction rub
1. Terdapat pada seluruh siklus pernafasan dan terdengar paling keras saatt akhir inspirasi dan
awal ekspirasi
2. Jarang terdapat, namun bila ada terdengar paling jelas pada daerah pleura yang mengalami
inflamasi
3. Terjadi karena terdapat inflamasi pada pleura
4. Pergerakan dinding dada asimetrik, berkurang atau terhambat pada bagian yang sakit.
Penegakkan diagnosis
Anamnesis
Gejala yang paling sering muncul yaitu sesak napas, batuk dan nyeri dada
pleuritik. Nyeri pleuritik menunjukkan adanya iritasi local dari pleura parietal yang
banyak terdapat serabut saraf. Karena keterlibatan nervus frenikus, maka
keterlibatan pleura mediastinal menghasilkan nyeri dada dengan nyeri bahu
ipsilateral. Nyeri juga bisa menjalar ke perut melalui persarafan interkostalis.
Sedangkan batuk kemungkinan akibat iritasi bronchial yang disebabkan oleh
kompresi parenkim paru
Pemeriksaan fisik
Volume cairan pleura Temuan klinis

<250-300 cm3 Kemungkinan masih normal


500 cm3  Redup pada perkusi
 Fremitus melemah
 Pernapasan vesikuler tapi intensitasnya menurun
 
1000 cm3  Tidak adanya retraksi inspirasi
 Sedikit bulging pada sela iga
 Ketinggalan pernapasan pada sisi yang sakit
 Perkusi redup sampai ke scapula dan axilla
 Fremitus melemah atau menghilang diposterior dan lateral
 Suara napas bronkovesikuler
 Pada askultasi terdapat egophony (suara I terdengar e) pada batas paling
atas efusi
 

Massif (memenuhi hemithorax)  Bulging pada sela iga


 Ketinggalan bernapas pada sisi yang sakit
 Suara napas menghilang
 Pada auskultasi terdengar egophony di apeks
 Liver/spleen dapat teraba karena adanya penekanan diafragma.
Pemeriksaan Radiologis
• Foto thoraks
• USG thoraks
• CT-Scan Thoraks
• Torakosentesis

Anda mungkin juga menyukai