Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3

 A.Selviana  Rasnawati
 Pitra Handayani  Khori
 Yuni Dewi Astuti  Martini
 Novita Sari  Waheni Nurhayati
 Sukma Ayu  Hariati
 Hesti Widayani  Hasnawati
 Nurfitriana Asywad  Sinar
 Irmawati  Titi Farmiati Jafar
 Irma Erpiana  Nursia
 Nurhayati S  Morris Normayanti
KESEHATAN MASYARAKAT DALAM KAITANNYA
DENGAN PELAYANAN KEBIDANAN
1. KONSEP DAN DEFENISI KESEHATAN

• UU 23 tahun 1992  Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari


badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial 4 Dimensi Kesehatan:
dan ekonomis - Fisik (badan)

• Tujuan kesehatan masyarakat : Tujuan umum dan tujuan khusus - Mental (jiwa)
- Sosial
• Tiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang
- Ekonomi
setingi-tingginya baik fisik, mental, sosial serta diharapkan
berumur panjang
2. TEORI DAN TEKHNIK DALAM MEMOTIVASI DALAM INTERVIEW

• Uno (2011)  Teori motivasi dibagi dalam dua kategori, yaitu Teori kandungan (content), yang
memusatkan perhatian pada kebutuhan dan sasaran tujuan, dan Teori Proses, yang banyak berkaitan
dengan bagaimana orang berperilaku dan mengapa mereka berperilaku dengan cara tertentu
• Motivasi dapat disimpulkan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai beberapa indikator:
a. Adanya hasrat dan keinginan untuk melakukan kegiatan
b. Adanya dorongan dan kebutuhan untuk melakukan kegiatan
c. Adanya harapan dan cita-cita
d. Penghargaan dan penghormatan atas diri
e. Adanya kegiatan yang menarik.
3. STRATEGI KESEHATAN MASYARAKAT DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
• Strategi berdasarkan Otawa Charter  5 Butir
strategi baru promosi kesehatan:

- Kebijakan Berwawasan Kebijakan (Healthy Public


1. Strategi pendekatan
Policy)

2. Pendekatan promkes - Lingkungan yang Mendukung (Supportive


Environment)

- Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health


Services)

- Keterampilan individu (Personel Skill)

- Gerakan Masyarakat (Community Action)


4. SKRINING DAN SUPPORT KASUS KEKERASAN PEREMPUAN, IBU DAN
ANAK

• Kontribusi Bidan:

- Memahami masalah KTP dan ketidakberdayaan korban yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi

- Memberikan Penyuluhan

- Dapat melakukan anamnesis

- Dapat memberikan empati dan dukungan terhadap korban

- Dapat memberikan pelayanan medis, konseling, visum, yang sesuai dengan kebutuhan merujuk ke fasilitas yang
lebih mencukupi dengan cepat dan tepat

- Memberikan pelayanan KB dan Kespro lain

- Dapat mengidentifikasi korban kekerasan dapat menghubungkan mereka dengan pelayanan pendukung masyarakat
5. PRIORITAS KESEHATAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS KEBIDANAN

Upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam memprioritaskan penurunan AKI:


- Pengembangan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
- Program keterpaduan Keluarga Berencana (KB) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
- Gerakan Sayang Ibu pada tahun 1996
- Desa Siaga pada tahun 2004
- Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Generasi Bidang Kesehatan pada
tahun 2007
- Program jaminan kesehatan salah satunya yaitu Jaminan Persalinan (Jampersal)
6. SISTEM KESEHATAN INDONESIA TERMASUK PENDANAAN,
PELAKSANAAN, DAN EVALUASI

• Sistem pelayanan kesehatan

Pada hakikatnya Sistem kesehatan Indonesia adalah juga merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yang
memadukan berbagai upaya Bangsa Indoneia dala satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

• Pendanaan

Pada hakikatnya Sistem kesehatan Indonesia adalah juga merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yang
memadukan berbagai upaya Bangsa Indoneia dala satu derap langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

• Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan suatu tindakan lanjut berupa penggerakan, pemantauan dan pengawasan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang
dan terperinci.

• Evaluasi

Program dapat dievaluasi dengan berbagai cara, di antaranya melakukan observasi terhadap program secara terus-menerus dalam upaya melakukan
interprestasi terhadap informasi yang didapat dan sangat berguna bagi umpan balik program serta relevansi dan efisiensi program
7. KONSEP DETERMINAN KESEHATAN

• Melalui pembangunan di bidang kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan


tingkat kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua
lapisan masyarakat secara memadai (SKN ). Akses terhadap pelayanan yang masih
rendah tidak hanya disebabkan masalah jarak, tetapi terdapat dua faktor penentu
(determinan) yaitu determinan pelayanan dan determinan permintaan.
8. EVALUASI KEBIJAKAN PELAYANAN
KESEHATAN
• a. Menetapkan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam program yang sedang berjalan.
• b. Meramalkan kegunaan dari pengembangan usaha-usaha dan memperbaikinya.
• c. Mengukur kegunaan program-program yang inovatif.
• d. Meningkatkan efektifitas program, manajeman dan administrasi.
• e. Kesesuaian tuntutan tanggung jawab
10. KESEHATAN PADA KELOMPOK MASYARAKAT
BAWAH
• Derajat kesehatan yang masih rendah tersebut terutama terdapat pada masyarakat bawah.
Hal ini tergambar dari angka kematian bayi pada kelompok masyarakat bawah empat kali
lebih tinggi dari kelompok masyarakat menengah. Masyarakat bawah biasanya lebih
rentan terhadap penyakit dan mudah menjadi penularan penyakit karena kondisi yang
kurangnya kebersihan lingkungan dan perumahan yang sempit, perilaku hidup bersih di
masyarakat yang kurang pengetahuan terhadap kesehatan dan pendidikan yang pada
umumnya rendah
9. REFORMASI SISTEM KESEHATAN

• Reformasi di bidang kesehatan yang telah menetapkan Visi Pembangunan Kesehatan


dinyatakan dalam "Indonesia Sehat tahun 2010". Visi yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan tersebut adalah mewujudkan bangsa dan negara yang ditandai
dengan masyarakat hidup dalam lingkungan dan berperilaku hidup sehat, serta memiliki
kemampuan untuk rnenjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi tingginya.
11. PENILAIAN KUALITAS PELAYANAN
KESEHATAN
Persyaratan Pokok Pelayanan kesehatan:
a. Tersedia (Available) dan Berkesinambungan (Continous)
b. Dapat diterima (Acceptable) dan Wajar (Appropriate)
c. Mudah dicapai (Accessible)
d. Mudah dijangkau (Affordable)
e. Bermutu (Quality)
12. PERBANDINGAN SISTEM KESEHATAN DI
INDONESIA DAN NEGARA LAINNYA
• Segi pembiayaaan  Sistem Fee for Service (Out of Pocket ) dan Sistem Health
Insurance
• Mekanisme rujukan: Tingkat Primer (dokter umum/dokter gigi di puskesmas, tempat
praktik perorangan, serta klinik umum, dan termasuk di antaranya adalah dokter keluarga
 Tingkat Sekunder (pelayanan kesehatan spesialistik oleh dokter spesialis atau dokter
gigi spesialis)  Tingkat Tersier (subspesialistik)
• Kapasitas Tenaga Kesehatan: Rasio Dokter per Penduduk dan Pemerataan Dokter
13. . KEBIJAKAN DI INDONESIA TENTANG
PELAYANAN KEBIDANAN
1. Kode Etik
2. Kewenangan Bidan  Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes)
3. Keputusan dan Peraturan Perundang-undangan Kebidanan di Indonesia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai