KEIMANAN DAN KETAQWAAN SERTA

IMPLEMENTASINYA DALAM KEHIDUPAN MODERN

NAMA :
BAGOES BUDI LAKSONO (03.2022.1.90771)
IQBAL FANAN (03.2021.1.07731)
ANNISA KHOIRIYAH (08.2022.1.01974)
01 02
A. Definisi Iman C. Tanda-tanda Orang
B. Korelasi antara Keimanan dan D. Implementasi Keimanan dan
ketakwaan Ketakwaan dalam Menghadapi Problema
dan Tantangan Kehidupan
ModernBeriman
A.DEFINISI IMAN

1. IMAN DARI SEGI BAHASA BISA DIARTIKAN PEMBENARAN.

2. ADA BEBERAPA PAKAR YANG MENGARTIKAN IMAN SEBAGAI PEMBENARAN
HATI TERHADAP HAL YANG DIDENGAR OLEH TELINGA. PEMBENARAN AKAL
SAJA TIDAK TIDAK CUKUP, KARENA YANG PENTING ADALAH PEMBENARAN
HATI.
3. NAMUN SEBAGIAN ORANG MENYATAKAN BAHWA KATA IMAN BERASAL
DARI KATA KERJA AAMANA-YU’ MINU- IIMAANAN YANG BERARTI PERCAYA.
OLEH KARENA ITU, IMAN YANG BERARTI PERCAYA MENUNJUK SIKAP BATIN
YANG TERLETAK DALAM HATI.
• DALAM QS. AL-BAQARAH [2]: 165
BAHWA ORANG YANG BERIMAN ADALAH ORANG YANG AMAT SANGAT
DICINTAI KEPADA ALLAH (ASYADDU HUBBAN LILLAH).
• DALAM HADIS YANG DIRIWAYATKAN IBNU MAJAH DAN AT-THABRANI
IMAN DIDEFINSIKAN DENGAN KEYAKINAN DALAM HATI,DIIKRARKAN
DENGAN LISAN, DAN DIWUJUDKAN DENGAN AMAL PERBUATAN (AL-IMANU
MA’RIFATUN BIL QOLBI WA IQRAARUN BILLISAANI WA’AMALUN BIL ARKAAN).
ISTILAH IMAN DALAM ALQURAN SELALU DIRANGKAIKAN DENGAN KATA LAIN
YANG MEMBERIKAN CORAK DAN WARNA TENTANG SESUATU YANG DIIMANI,
SEPERTI DALAM BEBERAPA SURAH AL QURAN DI BAWAH INI:
1. QS.AN-NISA [4]:5
YANG DIKAITKAN DENGAN JIBTI (KEBATINAN/IDEALISM) DAN THAGHUT
(REALITA/NATURALISM)
2. QS. AL- ANKABUT [29]: 52
DIKAITKAN DENGAN KATA BATHIL , YAITU “WALLADZIINA AAMANUU BIL BAATHILI”.
YANG BERARTI BATHIL BERARTI TIDAK BENAR MENURUT ALLAH.
3. QS. AL – BAQARAH [2]: 4
IMAN DIRANGKAIKAN DENGAN AJARAN YANG DITURUNKAN ALLAH “YU’MINUUNA
BIMAA UNZILA ILAIKA WA MAA UNZILA MIN QOBLIKA”
• SEDANGKAN KATA TAKWA BERASAL DARI WAQAAYAQII-WIQOYAH, SECARA
ETIMOLOGI ARTINYA, HATI-HATI, WASPADA, MAWAS DIRI, MEMELIHARA DAN
MELINDUNGI. TAKWA DAPAT DIARTIKAN MEMELIHARA KEIMANAN YANG
DIWUJUDKAN DALAM PENGAMALAN AJARAN AGAMA ISLAM SECARA UTUH DAN
KONSISTEN (ISTIQOMAH).

• PENGERTIAN TAKWA SECARA TERMINOLOGI DIJELASKAN DALAM AL-HADIS. YANG

ARTINYA MENJALANKAN SEMUA PERINTAH ALLAH DAN MENJAUHI SEMUA
LARANGAN-NYA (IMTITSAALU AWAMIRILLAHI WAJTINABU NAWAAHIHI).
B.KORELASI ANTARA KEIMANAN DAN KETAKWAAN
KEIMANAN TERHADAP KEESAAN ALLAH YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH TAUHID
DIBAGI MENJADI DUA, YAITU :

1. TAUHID TEORITIS MEMBAHAS TENTANG KEESAAN ZAT, KEESAAN SIFAT DAN

KEESAAN PERBUATAN TUHAN
2. TAUHID PRAKTIS YANG DISEBUT JUGA TAUHID IBADAH, BERHUBUNGAN DENGAN
AMAL IBADAH MANUSIA. INI MERUPAKAN TERAPAN DARI TAUHID TEORITIS.
TAUHID IBADAH ADALAH KETAATAN HANYA KEPADA ALLAH. DEANGAN KATA LAIN,
TIDAK ADA YANG DISEMBAH SELAIN ALLAH ATAU BERHAK DISEMBAH HANYALAH
ALLAH SEMATA DAN MENJADIKAN-NYA TEMPAT TUMPUAN HATI TUJUAN SEGALA
GERAK DAN LANGKAH.
OLEH KARENA ITU, SESEORANG BARU DINYATAKAN BERIMAN DAN BERTAKWA
APABILA SUDAH MENGUCAPKAN KALIMAT TAUHID DALAM SYAHADAT KEMUDIAN
DIIKITI DENGAN MENGAMALKAN SEMUA PERINTAH ALLAH DAN MENINGGALKAN
SEGALA LARANGAN-NYA.
ALQURAN MENJELASKAN TANDA-TANDA ORANG YANG BERIMAN SEBAGAI BERIKUT:
C.TANDA-TANDA ORANG BERIMAN
1. JIKA DISEBUT NAMA ALLAH, MAKA HATINYA BERGETAR DAN BERUSAHA AGAR
ILMU ALLAH TIDAK LEPAS DARI SYARAF MEMORINYA, SERTA JIKA DIBACAKAN
AYAT ALQURAN, MAKA BERGEJOLAK HATINYA UNTUK SEGERA
MELAKSANAKANNYA (QS. AL-ANFAL [8]: 2).
2. SENANTIASA TAWAKAL, YAITU BEKERJA KERAS BERDASARKAN KERANGKA ILMU
ALLAH, DIIRINGI DENGAN DOA, YAITU HARAPAN UNTUK TETAP HIDUP DENGAN
AJARAN ALLAH MENURUT SUNAH RASULLAH (QS. ALI IMRAN[3]: 159, AL-MAIDAH
[5]: 11, AL-ANFAL [8]: 2, AT-TAUBAH [9]: 51,IBRAHIM: 11, MUJADALAH [58]: 10, DAN AT-
TAGHABUN [64]:13).
3. TERTIB DALAM MELAKSANAKAN SALAT DAN SELALU MENJAGA
PELAKSANAANNYA. BAGAIMANAPUN SIBUKNYA, KALAU SUDAH MASUK WAKTU
SALAT, DIA SEGERA SALAT UNTUK MEMBINA KUALITAS IMANNYA. (QS. AL-ANFAL
[8): 3, AL-MUKMINUN [23]: 2 DAN 9)
4. MENAFKAHKAN REZEKI YANG DITERIMANYA (QS. AL-ANFAL [8]: 3 DAN AL-
MUKMINUN [23]: 4). HAL INI DILAKUKAN SEBAGAI SUATU KESADARAN BAHWA
HARTA YANG DINAFKAHKAN DI JALAN ALLAH MERUPAKAN UPAYA PEMERATAAN
EKONOMI, AGAR TIDAK TERJADI KETIMPANGAN ANTARA YANG KAYA DENGAN
YANG MISKIN.
AKIDAH ISLAM SEBAGAI KEYAKINAN AKAN MEMBENTUK PERILAKU BAHKAN AKAN
MEMPENGARUHI KEHIDUPAN SEORANG MUSLIM. ABU ALA MAUDUDI MENYEBUTKAN
BAHWA TANDA ORANG YANG BERIMAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT:
1. MENJAUHKAN DIRI DARI PANDANGAN YANG SEMPIT DAN PICIK.

2. MEMPUNYAI KEPERCAYAAN TERHADAP DIRI SENDIRI.

3. MEMPUNYAI SIFAT RENDAH HATI DAN KHIDMAT.

4. SENANTIASA JUJUR, ADIL DAN AMANAH.

5. TIDAK BERSIFAT MURUNG DAN PUTUS ASA DALAM MENGHADAPI SETIAP

PERSOALAN DAN SITUASI DALAM HIDUP.
6. MEMPUNYAI PENDIRIAN TEGUH, SABAR, TABAH, DAN OPTIMIS.
D. IMPLEMENTASI KEIMANAN DAN KETAKWAAN DALAM MENGHADAPI PROBLEMA DAN TANTANGAN KEHIDUPAN MODERN

DALAM KEHIDUPAN MODERN INI, MANUSIA SEMAKIN MENGESAMPINGKAN

KEIMANAN, MEMILIKI ILMU YANG BANYAK AKAN TETAPI KEIMANANNYA RAPUH,
MEMILIKI KEIMANAN YANG KUAT AKAN TETAPI TIDAK MEMILIKI KEILMUAN. DENGAN
ADANYA IMAN, SESEORANG DAPAT TERHINDAR DARI SESUATU YANG TIDAK
DISYARIATKAN OLEH ALLAH. ADAPUN PENGARUH IMAN TERHADAP KEHIDUPAN
MANUSIA SANGATLAH BESAR ANTARA LAIN:
1. IMAN MELENYAPKAN KEKUASAAN BENDA
ORANG YANG BERIMAN HANYA PERCAYA PADA KEKUATAN DAN KEKUASAAN
ALLAH, KALAU ALLAH HENDAK MEMBERIKAN PERTOLONGAN, MAKA TIDAK ADA SATU
KEKUATAN PUN YANG DAPAT MENCEGAHNYA DAN JUGA SEBALIKNYA. PEGANGAN
ORANG BERIMAN ADALAH FIRMAN ALLAH QS. AL-FATIHAH [1]:1-7.
2. IMAN MENANAMKAN SEMANGAT BERANI MENGHADAPI MAUT
PEGANGAN ORANG BERIMAN MENGENAI SOAL HIDUP DAN MATI ADALAH FIRMAN
ALLAH: DI MANA SAJA KAMU BERADA, KEMATIAN AKAN DATANG MENDAPATKAN
KAMU KENDATIPUN KAMU DI DALAM BENTENG YANG TINGGI LAGI KOKOH.... (QS.AN-
NISAA'[4]:78)
3. IMAN MENANAMKAN SIKAP "SELFHELP” DALAM KEHIDUPAN.
REZEKI ATAU PENCAHARIAN MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM KEHIDUPAN MANUSIA.
BANYAK ORANG YANG MELEPASKAN PENDIRIANNYA, KARENA KEPENTINGAN KEHIDUPANNYA.
PEGANGAN ORANG BERIMAN DALAM HAL INI IALAH FIRMANALLAH: “DAN TIDAK ES SAA BINATANG
MELATA PUN DI BUMI MELAINKAN ALLAHLAH YANG MEMBANI AEREDAIMYA, DAN DIA MENGETAHUI
TEMPAT BERDIAM BINATANG ITU DAN TEMPAN REANYIMPANANTYA, SEMUANYA TERTULIS DALAM
KITABYANG NYATA.(LAUHULMABFUD)” (QS.HUD[11]:6)
4. IMAN MEMBERI KETENTRAMAN JIWA
ACAP KALI MANUSIA DILANDA RASA DAN DUKA CITA,SERTA DIGONCANG OLEH KERAGUAN DAN
KEBIMBANGAN, ORANG YANG BERIMAN MEMPUNYAI KESEIMBANGAN,HATINYA TENTERAM, DAN
JIWANYA TENANG,SEPERTI DIJELASKAN FIRMAN ALLAH YAITU : “ORANG-ORANG YANG BERIMAN, DAN
HATI MEREKA MENJADI TENTERAM DAN MENGINGAT ALLAH. INGATLAH, HANYA DENGAN MENGINGAT
ALLAH HATI MENJADI TENTERAM” (QS.AR-RA'D[13]:28)
5. IMAN MEWUJUDKAN KEHIDUPAN YANG BAIK
KEHIDUPAN MANUSIA YANG BAIK ADALAH KEHIDUPAN ORANG YANG SELALU MELAKUKAN
KEBAIKAN DAN SELALU MENGERJAKAN YANG BAIK. HAL INI DIJELASKAN DALAM FIRMAN
ALLAH:“BARANGSIAPA YANG MENGERJAKAN SESUNGGUHNYA, AKAN KAMI BERIKAN KEPADANYA
KEHIDUPAN YANG BAIK DAN SESUNGGUHNYA AKAN KAMI BERI BALASAN KEPADA MEREKA DENGAN
PAHALA YANG LEBIH BAIK DAR APA YANG MEREKA KERJAKAN" (QS. AN-NAHL [16]: 97).
6. IMAN MELAHIRKAN SIKAP IKHLAS DAN KONSEKUEN
IMAN MEMBERI PENGARUH PADA SESEORANG UNTUK SELALU BERBUAT DENGAN IKHLAS,TANPA
PAMRIH,KECUALI KERIDAAN ALLAH. ORANG YANG BERIMAN SENATIASA KONSEKUEN DENGAN APA YANG
TELAH DIIKRARKANNYA, BAIK DENGAN LIDAHNYA MAUPUN DENGAN HATINYA. IA SENANTIASA
BERPEDOMAN PADA FIRMAN ALLAH: “KATAKANLAH: SESUNGGUHNYA SALATKU, IBADAHKU, HIDUPKU, DAN
MATIKU HANYALAH UNTUK ALLAH, TUHAN SEMESTA ALAM". (QS. AL-AN'AM [6]: 162).
7. IMAN MEMBERIKAN KEBERUNTUNGAN
ORANG YANG BERIMAN SELALU BERJALAN PADA JALAN YANG BENAR, KARENA ALLAH MEMBIMBING
DAN MENGARAHKAN PADA TUJUAN HIDUP YANG HAKIKI DENGAN DEMIKIAN ORANG YANG BERIMAN
ADALAH ORANG YANG BERUNTUNG DALAM HIDUPNYA HAL INI SESUAI DENGAN FIRMAN ALLAH: “MEREKA
ITULAH YANG TETAP DAPAT ÞETUNJUK DARI TUHAN MEREKA, DAN MEREKALAH ORANG-ORANG YANG
BERUNTUNG.” (QS.AL-BAQARAH [2]: 5).

KESIMPULAN
DEMIKIANLAH, DENGAN KEIMANAN YANG KUAT, ILMU PENGETAHUAN AKAN DAPAT DIPERGUNAKAN
SEBAGAIMANA MESTINYA, AKAN TETAPI TANPA ADA KEIMANAN YANG KUAT ILMU PENGETAHUAN YANG
SIFATNYA “BEBAS NILAI”DAN “NETRAL” AKAN MENJADI NEGATIF DAN MERUSAK UMAT MANUSIA ITU
SENDIRI.