Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 1

AGAMA ISLAM II
TM1 : Konsep Keimanan, Penciptaan Manusia, Penciptaan
Karakter Manusia, Sifat Rasulullah, dan Profesionalisme
Menurut Al-Quran
OUR TEAM :
KELOMPOK 1

Chorista Fitriani 042111433084


Btari Rahmanailah 042111433157
Aprilia Mifta Wulandari 042111433032
Archidhannaya Putri Prianta 042111433063
Maryam Fauziah 042111433098

LETS GET STARTED


OVERVIEW :

01 02 03 04 05
KONSEP KONSEP PENCIPTAAN SIFAT PROFESIONALIS
KEIMANAN PENCIPTAAN KARAKTER RASULULLAH ME MENURUT
Definisi Iman MANUSIA MANUSIA Rasulullah sebagai AL-QURAN
Konsepsi Iman Dasar Penciptaan Definisi Karakter teladan Umat Islam Profesionalisme
Rukun Iman dan Islam Manusia Definisi Akhlak Sifat-sifat mulia menurut Al-Qur’an
Misi Manusia Untuk Proses Rasulullah Profesionalisme
Hidup Pembentukan menurut As-Sunnah
Karakter
KONSEP KEIMANAN
DEFINISI IMAN

Secara bahasa, iman berarti membenarkan, sementara


menurut istilah adalah “mengucapkan dengan lisan,
membenarkan dalam hati dan mengamalkan dalam
perbuatannya”.

Adapun iman menurut pengertian istilah yang


sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap kedalam
hati, dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan
ragu, serta pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku
dan perbuatan sehari- hari.
KONSEP KEIMANAN
KONSEPSI KEIMANAN DALAM AL-QURAN

‫ٰل َة‬ ‫َا‬ ‫ٓاَل ٰل ٓاَّل َا ۠ا َف‬ ‫َا‬


‫ِاَّنِنْٓي َنا ُهّٰللا ِا َه ِا َن اْع ُبْدِنْۙي َو ِقِم الَّص و ِلِذ ْك ِرْي‬

Artinya : “Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain


Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah shalat untuk
mengingat-Ku”.

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa wahyu yang utama dan
yang disampaikan ialah bahwa tiada Tuhan yang sebenarnya
melainkan Allah dan tiada sekutu bagi-Nya, untuk menanamkan
rasa tauhid, mengesakan Allah, memantapkan pengakuan yang
disertai dengan keyakinan dan dibuktikan dengan amal perbuatan.
KONSEP IMAN
Menurut Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A. Islam memiliki dua
perpaduan ajaran yang utama, yaitu Iman dan Amal.

IMAN
Iman secara singkat bermakna percaya tanpa ragu
Rukun (Pokok) Iman dalam Islam :
Rukun Islam (5)
Rukun Iman (6)

AMAL
Amal merupakan perbuatan atau perilaku yang baik
(berdasarkan sudut pandang Allah), dan dalam
menjalankan suatu amal kita membutuhkan sebuah
jalan petunjuk yang menuntun kita untuk mengabdi
kepada Allah yang dibuktikan melalui Amalan, dan
jalan petunjuk tersebut dinamai sebagai Syariah.
KONSEP PENCIPTAAN
MANUSIA

QS AL-BAQARAH AYAT 30

‫َو ِإْذ َق اَل َر ُّبَك ِلْل َم اَل ِئَكِة ِإِّني َجاِع ٌل ِف ي اَأْلْر ِض َخِليَف ًة ۖ َق اُلوا َأَتْج َع ُل ِف يَه ا َم ْن ُيْف ِس ُد ِف يَه ا َو َيْس ِف ُك‬
‫الِّد َم اَء َو َنْح ُن ُنَس ِّب ُح ِبَحْم ِد َك َو ُنَق ِّد ُس َلَك ۖ َق اَل ِإِّني َأْع َلُم َم ا اَل َتْع َلُم وَن‬
“INGATLAH KETIKA TUHANMU BERFIRMAN KEPADA PARA MALAIKAT: "SESUNGGUHNYA AKU HENDAK
MENJADIKAN SEORANG KHALIFAH DI MUKA BUMI." MEREKA BERKATA: "MENGAPA ENGKAU HENDAK
MENJADIKAN (KHALIFAH) DI BUMI ITU ORANG YANG AKAN MEMBUAT KERUSAKAN PADANYA DAN
MENUMPAHKAN DARAH, PADAHAL KAMI SENANTIASA BERTASBIH DENGAN MEMUJI ENGKAU DAN
MENSUCIKAN ENGKAU?" TUHAN BERFIRMAN: "SESUNGGUHNYA AKU MENGETAHUI APA YANG TIDAK
KAMU KETAHUI”
MISI MANUSIA
UNTUK HIDUP
MELESTARIKAN BUMI MEMAKMURKAN BUMI
Arti melestarikan dan memelihara bumi Selain menggunakannya, Allah menugaskan manusia untuk
dapat dipahami dalam arti yang cukup memakmurkan bumi agar tetap terjaga kekayaannya dan
luas, sebagai makhluk yang dikaruniai akal tidak punah, sehingga generasi selanjutnya dapat
tentunya manusia harus bisa memastikan melanjutkan eksplorasi itu tanpa adanya kehancuran yang
dan menjaga kenyamanan lingkungan cukup besar akibat dari nafsu manusia itu sendiri.
PENCIPTAAN
KARAKTER MANUSIA

DEFINISI DEFINISI
KARAKTER AKHLAK
Karakter merupakan suatu perangai, Akhlak dalam bahasa Arab berasal dari kata
sifat dasar yang dimiliki oleh seseorang khuluq yang berarti tingkah laku, perangai,
dan itu menjadi ciri khas, sehingga atau tabiat. Secara terminologi, akhlak
dapat dibedakan antara karakter satu adalah tingkah laku seseorang yang
orang dengan orang yang lain. didorong oleh sesuatu keinginan secara
mendasar untuk melakukan suatu
perbuatan.
PENCIPTAAN
KARAKTER MANUSIA

Dalam Islam, karakter (akhlak) manusia tidak sepenuhnya


terbentuk sejak lahir. Manusia dilahirkan dengan fitrah yang suci
dan berpotensi untuk menjadi hamba Allah yang baik. Fitrah ini
dikaruniai Allah SWT dengan berbagai potensi, seperti kecerdasan,
akal budi, dan hati nurani. Namun, fitrah ini perlu dibimbing dan
diarahkan agar dapat berkembang dengan baik.

Proses pembentukan karakter atau akhlak manusia dalam


pandangan Islam diyakini sebagai hasil interaksi antara fitrah
.manusia, pendidikan, dan lingkungan
PENCIPTAAN
KARAKTER MANUSIA

UPAYA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK MEMBENTUK KARAKTER/AKHLAK YANG BAIK


DALAM ISLAM:
MENANAMKAN NILAI-NILAI KEISLAMAN SEJAK USIA DINI;
MEMBIASAKAN DIRI DENGAN MELAKUKAN PERBUATAN BAIK;
MENJAUHKAN DIRI DARI LINGKUNGAN YANG NEGATIF;
MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH DENGAN TERUS BERUSAHA MENINGKATKAN
KEIMANAN YANG KITA MILIKI.
SIFAT RASULULLAH YANG MENDASARI
PERILAKU BAIK MANUSIA
Rasulullah Muhammad SAW merupakan teladan utama bagi umat Islam dan manusia secara
keseluruhan. Allah Swt berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab [33] ayat 21:

‫َلَق ْد َك اَن َلُكْم ِف َرُس ْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َحَس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْرُجوا َهّٰللا َو اْلَي ْو َم اٰاْلِخ َر َو َذ َك َر َهّٰللا َك ِث ْي ًرۗا‬
‫ْي‬

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah”.

Ayat tersebut merupakan dalil utama terbesar yang menganjurkan kita untuk meneladani Nabi
Muhammad SAW dalam semua perkataan, perbuatan, dan sepak terjangnya. Rasulullah SAW
memiliki sifat-sifat yang mulia yaitu Shidiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah (Musyirifin, 2020).
SIFAT RASULULLAH YANG MENDASARI
PERILAKU BAIK MANUSIA
1. Shidiq (Jujur)
Kata Shidiq berasal dari kata shadaqa yang berarti benar, nyata, mengatakan kebenaran, menepati
janji, perkataan atau perkiraan yang benar (Laranta dalam (Setyowati, 2019). Rasulullah SAW tidak
pernah berbohong dan selalu berkata jujur ​meski menghadapi tantangan berat (Siregar, 2018).
Shidiq meliputi kejujuran, konsistensi, ketangguhan, keberanian dan ketabahan. Dengan meneladani
Rasulullah yang mempunyai sifat siddiq diharapkan kita senantiasa menjadi individu yang
mempunyai karakter yang kuat dalam berperilaku baik, tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan
sekitar.
2. Amanah (Dapat Dipercaya)
Dalam moral kepercayaan ini terdapat unsur nilai dasar kejujuran, karena orang yang jujur ​akan
melahirkan sifat-sifat yang dapat dipercaya dalam kehidupan (Setyowati, 2019)
Hakikat amanah yang ada pada diri Nabi Muhammad SAW memberikan bukti bahwa beliau adalah
orang yang dapat dipercaya, karena mampu menjaga kepercayaan dengan merahasiakan sesuatu
yang seharusnya dirahasiakan dan sebaliknya selalu mampu menyampaikan sesuatu yang harus
disampaikan.
SIFAT RASULULLAH YANG MENDASARI
PERILAKU BAIK MANUSIA
3. Tabligh (Menyampaikan)
Tabligh berarti menyampaikan firman Allah kepada umat. Dalam riwayat Rasulullah, dalam
kesempatan-kesempatan menyampaikan/tabligh kepada umat, beliau tidak segan-segan
mengingatkan umatnya untuk saling mengingatkan (Setyowati, 2019).
Seseorang yang memiliki karakter tabligh yang sudah tertanam dalam dirinya akan membantu
ketika melihat orang lain yang sedang kesusahan, akan memberikan teguran ketika melihat sesuatu
yang tidak semestinya, dan akan mencegah terjadinya perbuatan tercela.
4. Fathonah (Cerdas)
Cerdas bukan sekedar pintar atau pandai. Kecerdasan Rasulullah melampaui kondisi, beliau yang
belum bisa membaca dan menulis, namun mampu menyelesaikan permasalahan rumit, seperti
hubungan antara kaum Muhajirin dan Anshor (Setyowati, 2019).
Kecerdasan seseorang dapat dilihat dari cara dia memperlakukan orang lain, cara mengatur waktu,
cara mengatur harta yang dimiliki, dan lain-lain. Dengan memiliki kecerdasan, manusia dapat
mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapinya.
PROFESIONALISME MENURUT AL-QUR’AN DAN
SUNNAH

‫َو اَل َتْق ُف َم ا َلْي َس َلَك ِه ِع ْل ٌم ۚ َّن ٱلَّس ْم َع َو ٱْلَب َص َر َو ٱْلُفَؤ اَد ُكُّل ُأ۟و َٰٓلِئ َك َكاَن َع ْنُه َم ْس ُٔـ واًل‬
‫ِإ‬ ‫ِب ۦ‬
Artinya: Dan Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai
pertanggung jawabannya.
HADITS:
Dalam hadits disebutkan: Jauhilah oleh kalian prasangka. Karena sesungguhnya prasangka itu
adalah pembicaraan yang paling dusta. Dalam sebuah hadits shahih juga disebutkan: Barang siapa
yang berpura-pura melihat sesuatu dalam mimpinya, maka kelak dihari kiamat ia akan dibebani
untuk memintal dua biji buah gandum, padahal dia tidak dapat melakukannya (Katsir & Ismail, 2000)

Maka dapat diketahui bahwa dalam Q.S Al-Isra khususnya ayat 36, terdapat penunjang
profesionalisme kerja seseorang yaitu hati nurani sebagai landasan bekerja dan
karakteristik profesional.
KELOMPOK 1

TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai