Anda di halaman 1dari 10

FIRMAN KEEMPAT

Hormatilah Ayahmu dan Ibumu!


Supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan
Allahmu kepadamu
(Kel 20:12; bdk. Sir 3:1-6; 7:27-28; Ams 6:20-22; 13:1;
Ef 6:1-3)
Maksud asli:

⚫Orangtua: gambaran Allah Bapa.


⚫Orangtua: partner Allah dalam karya
penciptaan.
⚫Orangtua = suami istri: panggilan (“seorang
pria akan meninggalkan ayahnya dan ibunya
dan bersatu dengan istrinya sehingga
keduanya menjadi satu daging” (bdk. Kej
2:24; Ul 24:1-4; Mat 19:4).
⚫Israel yang merdeka wajib memperhatikan,
menghormati, dan memelihara orangtua.
⚫Hormat, setia, dan mensyukuri jasa mereka.
⚫Kewajiban anak menghormati orangtuanya.
“Anakku, tolonglah bapakmu pada masa tuanya ...”
(Ams 23:22).
⚫Ketertarikan pada tanah dan tradisi dipelihara oleh
kepala keluarga (patriakal).
⚫Ditujukan khusus untuk anak-anak (keturunan dari
pasutri 🡪 bdk. Sirakh ttg anak=keturunan dan kaum
muda).
⚫Menghormati ayah dan ibu merupakan batu penjuru dari
etika biblis (Kel 20:12; Ul 5:16). Karenanya akan
membawa seseorang panjang umur (bdk. 1:12),
mendapatkan pengampunan dosa dan segala berkat (bdk.
Kel 21:17; Tob 4:3-4; Ams 1:8; Mat 15:3-6.9).
⚫Orangtua memberkati anak-anak yang menghormati dan
melayaninya, hidup mereka berakar; sebaliknya anak
yang tidak hormat akan tercabut (Ams 20:20).
⚫Kepada anak-anak ditekankan kewajiban untuk
memperhatikan, menghormati, dan memelihara orangtua,
yaitu generasi yang sudah lemah, tidak bekerja (mencari
rezeki) lagi (bdk Ams 23:22; Mat 15:4-6).
Martabat Anak
⚫Dalam PL, kedudukan anak (khususnya laki-laki dan
sulung) sangat istimewa. Anak laki-laki dinilai lebih
istimewa karena mereka akan menjamin dan
menyambung kekuatan keluarga dan menjadi
pelindung dan pembela kepentingan bersama. Anak
laki-laki sulung mendapat hak istimewa misalnya
warisan yang lebih besar.
⚫Nama yang diberikan kepada anak-anak selalu
memiliki arti. Dalam nama anak, terkadang muncul
harapan orangtuanya dan terhubung dengan suatu
peristiwa tertentu.
⚫Khitan menjadi tanda di mana seorang anak dimasukkan
sebagai peserta dalam perjanjian yang menjadikan Israel
umat Allah yang terpilih.
⚫Pada masa kecilnya, anak-anak biasanya dididik oleh ibunya.
Ayah harus mendidik anak laki-laki yang telah menjadi
besar. Bapak mengajar anak-anak tentang agama dan tradisi-
tradisi bangsa Israel. Pendidikan anak terutama adalah tugas
ayah.
⚫Ctt: Orang Israel menginginkan dan mencintai anak-anak.
Anak dianggap sebagai bukti berkat Allah. Orangtua yang
tidak mendapat anak dianggap paling malang, bahkan
terkutuk oleh Allah. Tidak mendapatkan anak dirasakan
sebagai hukuman paling berat.
⚫Anak itu:
⚫Unik (pribadi yang satu dan satu-satunya)
⚫Tanda kelangsungan keluarga, sejarah keselamatan dari generasi ke
generasi (Amoris Laetitia 15).
⚫Mz 128:3 anak-anak ibarat “tunas pohon zaitun”. Mz 127:3 milik
pusaka Allah
⚫1Pet 2:5 anak-anak bagaikan “batu hidup”
⚫Mat 18:3-4 anak-anak sadalah “guru” 🡪 “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak
kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam kerajaan sorga.
⚫Terkait keluarga, anak itu:
⚫Gambaran ibu dan bapak, kebanggaan orangtua, sukacita keluarga
(Yes 43:6; 60:4); mahkota orangtua (Ams 17:6);
⚫Jaminan/penopang “hari tua” (memelihara, menjamin,
memperhatikan masa tua orangtua)
⚫Penerus (kekerabatan, cinta, nilai-nilai) Mz 78:6
Perkembangan:
⚫Zaman patriakal sudah lewat/berubah.
⚫Ada penyalahgunaan firman ini untuk
mendukung segala macam otoritas.
⚫Adat baik orangtua, tidak mutlak dipegang,
namun tidak pantas ditolak begitu saja.
⚫Tradisi boleh kaku, tetapi harus terbuka pada
tanda-tanda zaman.
⚫Firman keempat menyangkut kehidupan,
perkawinan dan keluarga, hubungan kekerabatan,
ketaatan pada gereja/pemerintah (bdk. KGK
2199)
⚫Kodrat keluarga: persatuan suami istri, yang bertujuan
demi kebaikan pasangan dan terbuka pada kelahiran atau
pembentukan keluarga Allah (bdk. Kej 2:18; KGK 2201-
2203 dan demi kesejahteraan umum (keluarga sebagai sel
pokok kehidupan sosial (KGK 2205; GS 52,1).
⚫perkawinan diadakan oleh Allah. Allah sendirilah pencipta
perkawinan (bdk. GES., 48 § 1; FC., 13).
⚫Keluarga kristiani: ecclesia domestica (FC 21),
persekutuan pribadi-pribadi, tanda persekutuan Bapa,
Putera, dan Roh Kudus.
⚫Hubungan-hubungan yang lain dalam masyarakat:
kekerabatan, Gereja, saudara-saudari atau putera-puteri se-
Bapa (KGK 2213), tutti sono fratteli (semua adalah
saudara).
Sikap kita:
⚫Bobot bapak-ibu berbeda dari dulu dengan
sekarang.
⚫Orangtua tidak lagi dominan pada anak-anak.
⚫Firman Allah ada untuk mencipta kehidupan
bersama, jadi: perlu menjembatani antar dua
generasi, orang muda mensyukuri, taat, dan
menjamin kehidupan orang tua.
⚫Hormat kepada “yang dituakan.”

Anda mungkin juga menyukai