Anda di halaman 1dari 33

Laporan Kasus

HERPES ZOSTER

Oleh :
dr.ZAUZAA NABILA JUNEVI

Pembimbing :
Dr. LINDA YANTHY, M.K.M
 
IDENTITAS PASIEN
• Nama :Tn De
• Jenis Kelamin : laki -laki
• Umur :20 tahun
• Alamat :TakengonTimur
• Agama : Islam
• Tanggal Masuk :18 Desember 2022
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
PENUNJANG

Keluhan Utama

Timbul bintil-bintil kemerahan berisi cairan di bokong kiri

ANAMNESIS Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya dengan keluhan bintil-


bintil kemerahan berisi cairan jernih di bokong kiri sejak 5 hari ini.
Keluhan disertai rasa gatal nyeri dan panas. Nyeri dirasakan seperti
tertusuk tusuk terutama saat tersentuh. Keluhan sangat
menganggu saat pasien hendak Bab & bak, pasien hanya bisa
tertidur terlengkup sejak 5 hari ini. Pasien juga demam sejak 1
minggu ini, demam tidak naik turun, menggigil disangkal , mual
muntah disangkal.
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
PENUNJANG

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Pengobatan

Pasien sudah terkena  Paracetamol 3x500 mg


varicella usia 10 tahun.

ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Keluarga

Hipertensi (+),
Jantung (-),
DM (-)
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
PENUNJANG

Keadaan Umum : Baik


Tinggi Badan : 160 cm
Berat Badan : 58 kg
Status Gizi :
- Berat Badan Normal
PEMERIKSAAN - IMT : 22,65 kg/m2
FISIK
Tanda Vital
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 kali/ menit
Pernafasan : 20 kali/menit
A. Status Generalisata Suhu : 37,8°C
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
PENUNJANG

KEPALA : Normocephali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Telinga : Normotia (+/+), tanda radang (-/-), sekret (-/-),
nyeri tekan tragus (-/-), membran timpani intak
Hidung : Sekret (-), deviasi septum (-), hiperemis(-)
PEMERIKSAAN
Mulut : Pursed lip breathing (-), tonsil (T1/T1), uvula
FISIK
letak tengah, faring hiperemis (-), udem
tenggorokan (-), sianosis (-)

LEHER
B. Status Internus Trakea : Deviasi trakea (-)
TVJ : < 2 cm
KGB : Pembesaran (-)
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
PENUNJANG

THORAKS Paru Belakang


Paru depan Inspeksi : Normochest(+),
Inspeksi : Normochest, pergerakan dada
pergerakan dada simetris, jejas simetris (+/+),
(-/-) jejas (-/-)
Palpasi : Stem fremitus Palpasi : Stem fremitus
kanan sama dengan kiri kanan sama
Perkusi : Sonor seluruh dengan kiri
PEMERIKSAAN lapangan paru Perkusi : sonor (+/+),
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Auskultasi : vesikuler (+/+)
FISIK Wheezing (-/-), Wheezing (-/-),
Ronki (-/-) Ronki (-/-)

JANTUNG
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba pada ICS V linea midclavicularis
sinistra
B. Status Internus Perkusi : - Batas atas ICS III linea midclavicularis sinistra
- Batas kanan ICS IV linea midclavicularis dextra
- Batas kiri ICS V linea midclavicularis sinistra
- Batas bawah ICS V linea axilaris anterior sinistra
Auskultasi : BJ 1 > BJ 2 reguler, bising (-)
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
PENUNJANG

ABDOMEN
Inspeksi : Datar, distensi (-), jejas (-), scar (-)
Auskultasi : Peristaltik usus normal
Perkusi : Timpani (+),
Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (-), Pembesaran
lien&hepar (-)Nyeri Tekan Epigastrium (-)
PEMERIKSAAN EKSTREMITAS
FISIK Superior
Edema : Tdk ditemukan
Sianosis : Tidak ditemukan
Akral : Akral hangat

Inferior
B. Status Internus Edema : Tidak ditemukan
Sianosis : Tidak ditemukan
Akral: Akral hangat
Status Dermatologis

Tampak vesikel berkelompok dengan


dasar kulit eritematous dan edema
disertai hiperestesia. Vesikel berukuran
lentikuler berbentuk bulat ukuran 0,1 cm
dengan penyebaran lokalisis di region
gluteus sinistra.

9
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
PENUNJANG

DIAGNOSIS  Diagnosa Klinis : Herpes Zoster a/r Gluteus Sinistra


ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK PEMERIKSAAN DIAGNOSIS TERAPI
PENUNJANG

Non- farmakologi
- Bed rest
- Edukasi agar tidak digaruk agar tidak terjadi
infeksi sekunder
- Mandi 2x sehari
TERAPI Farmakologi
- Acyclovir 5x800 mg 7 hari
- Acyclovir Zalf
- Paracetamol 500 mg 3x1
FOLLOW UP RUANGAN
HARI TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT TERAPI
   
   
  S/Bintil kemerahan di bokongkiri, terasa  
 
  panas dan nyeri. Demam (+) Th/
 
  O/ k/u :Baik
 
  Td : 130/80 mmhg • Acyclovir 5x800 mg ( 7-10 hari)
Hari rawatan
1 HR: 100x/i • Acyclovir Zalf
18/12/2022 RR: 20x/i • Paracetamol 500 mg 3x1
T: 37,8oC

A/ Herpes Zoster a/r Gluteus Sinistra 


TINJAUAN
KEPUSTAKAAN

-Herpes Zoster-
Definisi

 Herpes zoster (HZ) disebabkan oleh reaktivasi dan multiplikasi


varicella zoster virus (VZV) pada ganglion yang terinfeksi secara laten
di akar dorsal serabut sensorik maupun ganglion saraf kranial.

 Karakteristik HZ berupa vesikel berkelompok dengan dasar kemerahan


yang terasa nyeri pada daerah persarafan ganglion yang bersifat
unilateral dan dermatomal.
(
e
m
a
e
l ETIOLOGI
>
lp
7
a
h
0
la
u
)
p
i
r
h
o
b
e
te
r
e
n
p
id
e
n
a
s
,b
v
e
i
tn
r
e
d
u
ra
s
m
a
y3
sa 15
16
PATOFISIOLOGI HERPES ZOSTER

17
18
Manifestasi Klinis

 Nyeri dan parestesia di hari pertama sampai hari ketiga, seminggu, atau
lebih lama sekitar 7-12 hari.
 Rasa tidak nyaman seperti sensasi terbakar, menusuk, kulit menjadi lebih
peka, gatal yang tidak tertahankan, dengan intensitas yang bervariasi
dapat terasa superfisial sampai dalam.
 Karakteristik HZ yaitu predileksi dapat mengenai bagian tubuh manapun,
paling banyak terutama pada daerah torakal, servikal, dan oftalmika
 Stadium prodromal: biasanya berupa rasa sakit dan parestesi pada dermatom
yang terkena disertai dengan panas , malaise, dan nyeri kepala.
 Stadium Erupsi : mula mula timbul papul atau plakat berbentuk urtika yang
setelah 1-2 hari akan timbul gerombolan vesikel diatas kulit yang eritematous.
Lokasi lesi sesuai dermatom, unilateral dan biasanya tidak melewati garis
tengah dari tubuh
 Stadium krustasi : vesikel menjadi purulen, mengalami krustasi dan lepas
dalam waktu 1-2 minggu. Sering terjadi neuralgi pasca hepetika .
s
i
k

d
i
d
a
p
a
t
k
a
n

v
e
s
i
k
e
l

b
e
r
Pemeriksaan Penunjang

• hapusan Tzank dengan pewarnaan Giemsa


• Pemeriksaan vesikel dengan pewarnaan immunofluorescence atau
immunoperoxidase untuk mengamati material sel yang terdeteksi VZV.
• pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang digunakan untuk
mengidentifikasi antigen/ asam nukleat VZV.
• Kultur virus
Diagnosis Banding

23
Tata Laksana

 Pengobatan antivirus (antiviral therapy) Tujuan utama pemberian obat


antivirus adalah untuk menurunkan tingkat keparahan, memperpendek
durasi lesi, dan mencegah penyebaran lesi agar terbatas pada
dermatom primer.

 Aciclovir, famciclovir, dan valaciclovir merupakan obat yang disetujui


oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk terapi HZ pada pasien
immunocompetent dan memberikan hasil penurunan keparahan
penyakit, durasi lesi kulit, dan rasa nyeri
25
 Nyeri intensitas sedang dapat diobati dengan paracetamol dan obat
antiinflamasi nonsteroid. Obat tersebut tidak dapat mengurangi nyeri pada
PHN, namun dapat digunakan sebagai obat lini pertama

 Pengobatan antidepresan/antikonvulsan (antidepressant/ anticonvulsant)


Antidepresan trisiklik berperan untuk mengontrol nyeri pada HZ dan PHN.
Antidepresan trisiklik yang sering digunakan yaitu amitriptyline

 Nsaid topikal berguna untuk gejala nyeri yang terkait inflamasi, trauma jaringan
diberikan isoprinosin sebagai imunomudulator. Selama fase akut herpes zoster
dapat diberikan terapi topikal berupa kompres dingin serta losion calamine
untuk mengurangi gejala dan mengeringkan lesi vesikel.

26
27
Komplikasi

1. Postherpetic neuralgia 2. HZ juga dapat menyebabkan disabilitas


Komplikasi yang umum permanen, seperti komplikasi pada mata,
terjadi dari penyakit herpes komplikasi neurologis (kelumpuhan saraf
zoster (HZ) perifer dan kranial, defisit motorik, paresis)
yang diikuti rasa nyeri pada daerah lesi

3. Herpes zoster diseminata Insidensi keparahan HZ meningkat pada


kondisi kegagalan imunitas seperti kondisi keganasan (limfoma) atau
saat seseorang menjalani terapi dengan agen immunosuppressant.

28
The Advisory Committee on Immunization Practices (ACIP)
merekomendasikan pemberian vaksin dosis tunggal pada semua individu
imunokompeten yang berusia ≥60 tahun, terlepas dari adanya riwayat
terkena varicella atau HZ sebelumnya

29
Prognosis HZ pada lesi yang mengenai organ dalam seperti
pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi dengan jumlah
limfosit menurun menjadi <500/UL, menunjukkan angka mortalitas
mencapai 30%.
Varicella pneumonia dapat muncul 3-7 hari setelah serangan
infeksi kulit dan berlangsung selama 2-4 minggu. Gejala kelainan
sistem saraf pusat dapat muncul pada 4-8 hari setelah infeksi kulit
dan memberikan prognosis yang buruk.

30
ANALISA KASUS

Diagnosa herpes ditegakkan berdasarkan gejala prodormal berupa sensasi tidak


nyaman pada kulit . Nyeri dan parestesia disertai rasa terbakar menusuk kulit menjadi
lebih peka di area dermatom kulit yang terkena.

Dari keluhan pasien terdapat bintil-bintil kemerahan berisi cairan


jernih di bokong kiri sejak 5 hari ini. Keluhan disertai rasa gatal nyeri
dan panas. Nyeri dirasakan seperti tertusuk tusuk terutama saat
tersentuh. Pasien juga mengeluhkan demam sejak 1 minggu ini.

 Nyeri dan parestesia di hari pertama sampai hari ketiga, seminggu, atau lebih lama sekitar 7-12 hari
 Gejala prodromal dapat berupa nyeri kepala, fotofobia, malaise, dan demam.
 Diagnosis klinis HZ dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan vesikel berkelompok dengan dasar berwarna kemerahan, unilateral dan tersebar dermatomal.
31
 Dari status dermatologis pasien Tampak vesikel berkelompok dengan dasar kulit eritematous dan edema
disertai hiperestesia. Vesikel berukuran lentikuler berbentuk bulat ukuran 0,1 cm dengan penyebaran
lokalisis di region gluteus sinistra.
 Penatalaksanaan dari herpes zoster adalah dengan obat antivirus dan analgetik untuk mengurangi ruam
saat kondisi herpes zoster akut, mengurangi rasa sakit, mencegah pembentukan lesi baru, dan diharapkan
dapat mencegah komplikasi.
 Terapi yang diberikan pada pasien Acyclovir 5x800 mg 7-10 hari,AcyclovirZalf, Paracetamol 500 mg 3x1

Pilihan terapinya yaitu asiklovirperoral dengan dosis dewasa 5 × 800 mg


diberikan 7-10 hari.
Terapi suportif seperi paracetamol peroral 3 × 500 mg untuk mengurangi
gejala.NSAID topikal berguna dalam pengobatan pasien herpes zoster selama
fase aktif dan awal penyakit pasca herpes

32
THANK YOU!
Any questions?

33

Anda mungkin juga menyukai