Anda di halaman 1dari 46

CASE BASED

DISCUSSION
APENDISITIS AKUT
Dosen
pembimbing :
dr. I Made Adipte
Adiputra, Sp.B
Ole
h : ANGGA
PRASETYA
Pendahuluan
• Apendisitis  peradangan apendix vermivormis  masalah abdomen
yang paling sering

• Apendisitis paling sering terjadi antara usia 5 dan 45 tahun, dengan usia
rata-rata 28 tahun.

• Apendisitis  bakteri  hiperplasia jaringan limfe, fekalith, tumor


appendix, dan cacing askaris yang menyumbat.
1 IDENTITAS PASIEN
LATAR BELAKANG
Tn. IWD NAMA

17 – 05 - 2073 TANGGAL LAHIR

49 Tahun UMUR

Laki laki JENIS KELAMIN

Hindu AGAMA

Kintamani ALAMAT

Belum menikah STATUS PERKAWINAN

BPJS JAMINAN SOSIAL

179078 No. RM
29
2 ANAMNESIS
LATAR BELAKANG
Keluhan Utama

Nyeri pada perut kanan bawah


Riwayat Penyakit Sekarang

• Laki laki, 49 tahun, nyeri perut kanan bawah sejak 2 hari yang lalu.
• Awalnya pada daerah pusar hilang timbul ke perut kanan bawah. Hilang timbul dengan skala 3
• Keesokan harinya, nyeri menetap dengan skala 8  mengganggu
• Px sempat di bawa ke puskesmas  tidak membaik (PCT, Amoxixilin, OMZ)
• Di rujuk ke RSU Bangli.
• Keluhan lain  mual & muntah 2 kali, demam sejak 1 hari terakhir (sempat minum penurun demam)
• BAB dan BAK  normal

30
2 ANAMNESIS
LATAR BELAKANG

RPD • Kencing manis (-) • Infeksi saluran pernapasan (-) • Gastritis (-)
• Hipertensi (-) • Jantung (-) • Alergi (-)
• Penyakit ginjal (-) • Hepatitis (-)

• Hipertensi (-) RPK


• Kencing manis (-)
• Penyakit jantung (-)
R PRIBADI & SOSIAL
• Asma (-)

• Pasien mengaku tidak pernah mengkonsumsi alkohol ataupun


merokok. Pola makan dan aktivitas fisik masih dalam batas
normal.

31
3 PEMERIKSAAN FISIK
LATAR BELAKANG

- Keadaan Umum : Sakit sedang

- Kesadaran : Composmentis

- VAS : 8

- Nadi : 100 X / Menit

- Suhu : 38 ° C

- Respirasi Rate : 20 X / Menit


- Tekanan Darah : 130 / 80 mmHg
- Saturasi Oksigen : 99 %

32
3 PEMERIKSAAN FISIK
LATAR BELAKANG

• Kepala : Normocephali
• Mata : Anemis (-/-), ikterik (-/-), reflek pupil (+/+) isokor.
• THT : Kesan tenang
• Mulut:
• Bibir : mukosa bibir kering (-), ulkus (-), pucat (-), sianosis (-)
• Lidah : mukosa lidah kering (-), lidah pucat (-)
• Tenggorokan : faring hiperemis (-)
• Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran k. tiroid (-), JVP (5+2 cm)

6
3 PEMERIKSAAN FISIK
LATAR BELAKANG

• Thorax:
Cor:
• Inspeksi : ictus cordis terlihat di ICS 5 linea midclavicular sinistra
• Palpasi : ictus cordis teraba 2 cm di ICS 5 midclavicula sinistra, kuat angkat
• Perkusi:
• Batas jantung kanan : ICS 5 parasternal dextra
• Batas jantung atas : ICS 2 parasternal sinistra
• Batas pinggang jantung : ICS 3 parasternal sinistra
• Batas kiri jantung : ICS 5 midclavicula sinistra
• Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)

77
3 PEMERIKSAAN FISIK
LATAR BELAKANG

• Thorax:
Pulmo:
• Inspeksi : Simetris, massa (-), retraksi dinding dada (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus fokal dextra = sinistra
• Perkusi : Sonor, redup (-), pekak (-), hipersonor (-)
+ + + + + + + +

+ + + + + + + +

+ + + + + + + +

• Auskultasi : vesikuler, wheezing, ronkhi


+ + + + + +

+ + + + + +

98
+ + + + + +
3 PEMERIKSAAN FISIK
LATAR BELAKANG

• Ekstremitas:
• Akral hangat

• Edema

• CRT <2 detik

10
9
3 PEMERIKSAAN FISIK
LATAR BELAKANG

• Status lokalis (abdomen):


• Inspeksi : cembung, warna kulit merata
• Auskultasi : bising usus normal
• Perkusi : timpani + + +
+ + +
+ + +

• Palpasi :
- - -
• nyeri tekan - - -
+ - -
• pembesaran hepar (-), pembesaran lien (-)

99
3 PEMERIKSAAN FISIK
LATAR BELAKANG

• Status lokalis (abdomen):


• Mc Burney Sign : Nyeri pada penekanan pada 1/3 lateral antara SIAS dextra dan umbilicus
• Rovsing sign : nyeri perut kanan bawah pada saat dilakukan penekanan pada perut kiri.
• Blumberg sign : nyeri saat melepas palpasi/ tekanan di Mc. Burney
• Psoas sign : nyeri
• Obturator sign : nyeri
• Dunphy sign : nyeri saat pasien diminta untuk batuk (+)
• Rectal touche : nyeri di arah jam 9 - 12

99
4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
LATAR BELAKANG

Pemeriksaan Imunologi (25 - 07 - 2022)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Rapid antigen Negative Negative

15
9
4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan Darah Lengkap (25 - 07 - 2022)

Parameter Hasil Unit Nilai Rujukan Keterangan


WBC 18.1 109/L 5-10 Meningkat MCHC 35.2 g/dl 32 - 36 Normal
Lymp 1.4 109/L 0.9 - 5 Normal RDW 43.5 fl 37 - 250 Normal
Lymp% 7.3 % 15 - 50 Normal RDW% 11.9 % 11 - 16 Normal
MID 0.9 109/L 0.1 – 1.5 Normal PLT 231 109/L 150 - 400 Normal
MID% 4.7 % 2 -15 Normal MPV 10.3 fl 9 - 13 Normal
Granulosit 16.8 109/L 1.2 - 8 Meningkat PDW 13.1 fl 9 - 17 Normal
Granulosit% 88 % 35 - 80 Meningkat PCT 0.134 % 0.17 – 0.35 Normal
RBC 4.73 1012/L 4 – 5.3 Normal
HGB 13.6 g/dl 12.5 - 16 Normal
HCT 38.7 % 35 - 45 Normal
11
9
MCV 81.8 fl 82 - 92 Normal
4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan Analisa Elektrolit (25 - 07 - 2022 )

Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan


URIN LENGKAP
Makroskopis
Warna Urin Kuning  
Kejernihan Jernih Khas Sedimen

Kimia Urin Eritrosit urin 0-2 0-2

Lekosit esterase Negative Negative Leukosit urin 0-2 0-2

pH Urin 6,0 5,7-7,0 Epitel urine 10-15 0-5

Protein urin Negative Negative Kristal Negative Negative

Glukosa urin Negative Negative Bakteri urin Negative Negative

Bilirubin urin Negative Negative Cast Negative Negative

Urobilinogen urin Negative Negative Lain - lain urin Negative Negative

Keton urin Negative Negative


Nitrit urin Negative Negative 14
9
Darah urin Negative Negative
Skor alvarado

Keterangan Skor
Gejela Nyeri beralih pada fossa illiaka kanan 1
Anoreksia 1
Mual dan muntah 1
Tanda Nyeri perut kanan bawah 2
Nyeris lepas 1
Kenaikan temperatur 1
Laboratorium Leukositosis 2
  Neutrophil shift to the left 1
Total skor 10
4 PEMERIKSAAN PENUNJANG
LATAR BELAKANG
Pemeriksaan USG (25 - 07 - 2022)

Hasil
- Mc. Burney : Gambaran appendicitis acute dengan free
fluid disekitar area ini
- Tampak cairan bebas cavum abdomen
- Gambaran organ abdomen lain yang terscan saat ini kesan
normal.
Kesan
- Gambaran appendicitis acute
- Cairan bebas di cavum abdomen
- Organ abdomen lain kesan normal

12
9
5 ASSESMENT
LATAR BELAKANG

• Apendisitis Akut
• Gastroenteritis
• Infeksi saluran kemih

Diagnosis  Apendisitis Akut

16
9
6 TATALAKSANA
LATAR BELAKANG

• IUFD RL 20 tpm
• Paracetamol fl 3 x gram (IV)
• Injeksi Omeprazole 2 x 40 mg (IV)
• Cefriaxone 3 x 1 gram
• Tindakan operatif Open appendectomy cito

22
9
7 TATALAKSANA
LATAR BELAKANG

• KIE kepada keluarga tentang keadaan pasien saat ini


• Menjelaskan bahwa pasien akan dilakukan
appendectomy
• Posisi pasien setengah duduk untuk mengurangi nyeri

40
9
7 PROGNOSIS
LATAR BELAKANG

Ad vitam : dubia ad bonam


Ad functinam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

42
9
7 PROGNOSIS
LATAR BELAKANG

42
9
FOLLOW UP
Follow – Up 01
Keluhan Utama : nyeri luka post operasi
Keadaan Kesadara GCS
Umum
Sakit n
Composment E4V5M6
sedang is

110/70 mmHg
70×/s 18×/s 98% 36.5 C

Regio abdomen distensi (-)


Tampak perban ost operasi
BU (+)
Skala nyeri 4
Follow – Up 01
Diagnosis
• post laparostomy appendectomy e.c appendicitis
akut H1

Terapi:
- - Diet bubur biasa
- - Cefriaxon 2 x 1 gram IV
- - Ketorolac 3 x 3 gram IV
Follow – Up 02
Keluhan Utama : nyeri luka post operasi berkurang, sudah melakukan mobilisasi jalan
Keadaan Kesadara GCS
Umum
Sakit n
Composment E4V5M6
ringan is

120/70 mmHg
80×/s 19×/s 98% 36.0 C

.Regio abdomen distensi (-)


Tampak perban post operasi
BU (+)
Nyeri tekan (+)
Skala nyeri 3
Follow – Up 02
Diagnosis
• Tetanus generalita (H-13)

Terapi:
- - Pasien sudah diperbolehkan pulang
- - Cefixime 2 x 100 mg
- - Paracetamol 3 x 500 mg
- - Kontrol kepoli bedah umum
Definisi Apendisitis

• Appendisitis adalah suatu peradangan pada apendix vermiformis yang


merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering terjadi.
Klasifikasi

Akut Kronis
Klasifikasi Akut

• Apendisitis akut sederhana (Cataral Appendicitis)


• Apendisitis akut purulen (Supurative Appendicitis)
• Apendisitis akut gangrenosa
• Apendisitis infiltrate
• Apendisitis Abses
• Apendisitis perforasi
Klasifikasi Kronis

• Lanjutan dari appendisitis akut supuratif sebagai proses yang persisten akibat
infeksi mikroorganisme dengan virulensi rendah, khususnya obstruksi parsial
terhadap lumen.
Klasifikasi Rekuren

• Diagnosis apedisitis rekuren dapat dipikirkan jika ada Riwayat serangan nyeri
berulang di perut kanan bawah yang mendorong dilakukannya apediktomi dan
hasil patologi menunjukkan peradangan akut.
Etiologi Dan Faktor Resiko

Sumbatan Bakteri Konstipasi

Familiar Ras dan diet


Patofisiologi
Diagnosis

• nyeri viseral di daerah epigastrium di sekitar


umbilicus
• Malaise
• Demam 38 C perforasi  39 C
• Mual kadang muntah
• nafsu makan turun
• 2-12 jam nyeri  Mcburney
• Konstipasi
BAB 2 Pemeriksaan fisik

• Inspeksi  abdominal swelling  • Mc burney sign


distensi perut • Rovsing sign
• Auskultasi  normal / hilang  ileus • Blumberg sign
paralitik • Psoas sign
• Palpasi  Nyeri perut kanan bawah • Obturator sign
• Rectal toucher

19
Pemeriksaan penunjang

• Pemeriksaan darah  leukosit 10.000-18.000/mm’ shift to the left


• Pemeriksaan urin  menyingkirkan diagnosis banding
• C reactif protein  jarang dilakukan karena tidak spesifik
• Foto polos abdomen
• USG  akurat
• Ct scan  berguna pada pasien yang dicurigai mengalami proses
inflamasi pada abdomen dan adanya gejala tidak khas untuk
apendisitis
Alvarado Skor
Keterangan Skor
Gejela Nyeri beralih pada fossa illiaka kanan 1
Anoreksia 1
Mual dan muntah 1
Tanda Nyeri perut kanan bawah 2
Nyeris lepas 1
Kenaikan temperatur 1
Laboratorium Leukositosis 2
  Neutrophil shift to the left 1
Total skor 10
Tatalaksna
• Tata laksana Bila diagnosis klinis sudah jelas, tindakan
paling tepat dan merupakan satu-satunya pilihan yang
baik adalah apendektomi.

• insisi McBurney paling banyak dipilih oleh ahli bedah.

• Laparatomi adalah prosedur vertical pada dinding


perut ke dalam rongga perut  Laparatomi dibutuhkan
ketika ada kedaruratan perut.
Komplikasi
• Perforasi  Peritonitis generalisata
• Pelvic abses
• Subphrenic abses
• Intra peritonial abses lokal
Prognosis Apendisitis

• Dengan diagnosis yang akurat dan tatalaksana pembedahan, dapat


menurunkan tingkat mortalitas dan morbiditas penyakit ini
Pembahasan
• Diagnosa apendisistus akut pada kasus ini dapat ditegakkan dengan
dasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

• Anamnesis  nyeri ulu hati  sekitar pusar  perut kanan bawah


peradangan yang telah menyebar ke peritoneum parietal

• Gejala gastrointestinal  mual dan muntah setelah gejala nyeri 


multiplikasi bakteri
Pembahasan
• Berdasarkan pemeriksaan fisik  suhu tubuh pasien 38oC dan VAS 8/10.

• kelainan abdomen  nyeri tekan dan nyeri lepas titik McBurney, Rovsing sign,
Blumberg sign, Psoas sign dan Obturator sign.

• Rectal touche  nyeri di arah jam 9 - 12

• Tanda-tanda ini mendukung diagnosa apendisitis akut


Pembahasan

• Berdasarkan diagnosa klinis yang telah ditegakkan  open appendectomy cito  apendisitis
akut termasuk dalam kegawatdaruratan dalam bidang bedah.

• tatalaksana awal  IV line RL sebanyak 500 mL 8 jam), analgesik (ketorolac 3 x 30 mg IV) dan
antibiotik (ceftriaxone 2 x 1 g IV) selagi mempersiapkan operasi.
Kesimpulan

• Apendisitis akut  peradangan apendiks yang disebabkan karena menyempitnya lumen apendiks

• Keluhan yang  mual muntah, nyeri perut kanan bawah, nyeri berpindah dari ulu hati ke kanan
bawah, tidak nafsu makan, peningkatan suhu tubuh.

• Untuk mempermudah diagnosis apendisitis akut perlu dilakukan penghitunga Alvarado score,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya
Terima
kasihSemoga hari Anda
luar biasa.

Anda mungkin juga menyukai