Anda di halaman 1dari 12

ETOSUKSIMID

KELOMPOK ETOSUKSIMID

1.ANDI NURUL WAHIDA AP. (F202001086)

2.RINI APLIANI (F202001090)

3.ULFA NOVIANTI RAHMADANI (F202001094)

4.NINING FAUZIAH (F202001100)


Definisi Epilepsi
Epilepsi adalah gejala kompleks dari banyak gangguan fungsi otak berat yang

dikarakteristikkan oleh kejang berulang. Keadaan ini dapat dihubungkan dengan

kehilangan kesadaran, gerakan berlebihan, gangguan perilaku, alam perasaan

(Muttaqin, 2008).
Terapi Farmakologi Epilepsi

Obat anti epilepsi merupakan terapi farmakologi utama pada epilepsi. Berdasarkan

mekanisme kerjanya, obat antiepilepsi dapat dibagi menjadi empat kategori (Waheed, 2016).

1. GABA-Glutamat dependent

2. Mengurangi Efek Eksikatori Glutamat

3. Blokade Kanal Natrium atau Kalsium

4. Blokade Kanal Kalsium tipe-T


Mekanisme Kerja Blokade Kanal Kalsium tipe-T

Kanal kalsium merupakan target dari beberapa obat antiepilepsi. Etosuksimid

menghambat pada kanal Ca2+ tipe T. Talamus berperan dalam pembentukan ritme

sentakan yang diperantarai oleh ion Ca2+ tipe T pada kejang absens, sehingga

penghambatan pada kanal tersebut akan mengurangi sentakan pada kejang

absens(McNamara, 2005).

1. Asam Valproat

2. Etosuksimid
ETOSUKSIMID
Etosuksimid atau disebut juga zarontin adalah
sejenis obat antiepilepsi yang diberikan bagi penderita
kejang absen.

Identitas : Sediaan dasar yang ada adalah (Generik,


Zarontin) Oral : Kapsul 250 mg; sirup 250 mg/5mL.

Ethosuximide termasuk dalam kelas obat yang disebut


antikonvulsan. Obat bekerja dengan cara mengurangi
aktivitas listrik abnormal di otak.

Ethosuximide tidak boleh diberikan pada pasien dengan


hipersensitivitas (alergi) terhadap ethosuximide
Nama Dagang: Zarontin, Petimid, Fluozoid,
Ethosuximide, Emeside
Mekanisme Kerja Etosuksimid

Etosuksimid mempunyai efek penting pada arus Ca2+ , menurunkan nilai arus ambang rendah (Tipe

T). Efek ini terlihat pada konsentrasi terapeutik di saraf talamus. Arus kalsium tipe T diperkirakan

merupakan arus pemacu di saraf talamus yang bertanggung jawab menimbulkan lepasan muatan

dikorteks yang ritmik pada serangan absence. Oleh karena itu, inhibisi arus tersebut merupakan

kerja terapeutik spesifik etosuksimid.


Farmakokinetik Etosuksimid

Absorbsi terjadi dengan sempurna pada pemberian obat per oral. Kadar puncak tercapai dalam 3-7

jam setelah pemberian kapsul per oral. Obat ini tidak terikat pada protein. Etosuksimid

dimetabolisasi dengan sempurna, terutama melalui proses hidroksilasi, menjadi metabolit yang

tidak aktif. Bersihan total etosuksimid sangatlah rendah (0,25 L/kg/hari). Hal ini sesuai dengan

waktu paruhnya yang mencapai kurang lebih 40 jam, walaupun berbagai laporan menyebut antara

18-72 jam.
Dosis Obat Etosuksimid
• Dewasa: Dosis awal 500 mg setiap hari dalam 2 dosis terbagi, dapat ditingkatkan dengan

penambahan 250 mg pada interval 4-7 hari. Dosis biasa: 1-1,5 g setiap hari dalam 2 dosis terbagi.

Maksimal: hingga 2 g setiap hari.

• Anak: Pada usia <6 tahun, dosis awal 250 mg setiap hari, dapat ditingkatkan secara bertahap setiap

beberapa hari hingga dosis biasa 20 mg/kg setiap hari. Maksimal: 1 g setiap hari; usia diatas 6 tahun

sama seperti dosis dewasa.


Efek Samping Obat
• Sakit perut, mual ringan, kram perut, diare, penurunan berat badan

• Pembengkakan lidah atau gusi

• Sakit kepala, pusing, rasa kantuk dan Lelah

• Kehilangan keseimbangan dan koordinasi

• Perdarahan tidak normal pada vagina.


Interaksi Obat
Interaksi Obat : Pemberian etosuksimid bersama asam valproat akan menurunkan

bersihan etosuksimid dan meningkatkan konsentrasinya dalam keadaan stabil

akibat penghambatan metabolismenya. Tidak dilaporkan adanya interaksi suksimid

dengan obat lainnya.


Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai