Anda di halaman 1dari 10

8th grade

Konsep Negara Pada


Zaman Hukum Alam
Oleh:
1. Dian Roswati (410721008)
2. Novi Aulia E. Usman (410721015)
3. Tri Rahmawati (410721017)
A. Sejarah Hukum Alam
(The Natural Right/ Natural Law)
 Sejarah hukum alam (the natural right/natural law) dimulai sejak zaman Yunani, seperti halnya banyak
bidang studi lainnya. Teori hukum alam pertama kali berasal dari abad ke-6 SM.

 Teori hukum alam (the natural right/natural law) dikenalkan pertama kali oleh Aristoteles. Aristoteles
menganggap manusia adalah bagian dari alam, bagian dari sesuatu, tetapi juga, diikuti dengan akal
yang cemerlang, yang membuat manusia sesuatu yang istimewa dan memberikannya kekhususan
yang menonjol.

 Hukum alam ialah hukum yang tidak pernah mati. Menelusuri sejarah hukum alam sama artinya
dengan menelusuri sejarah manusia yang berjuang menemukan suatu keadilan mutlak dengan
berbagai persoalan yang dihadapi. Sejak ribuan tahun yang lalu, ide tentang hukum alam ini, kerap
kali muncul sebagai suatu manifestasi usaha manusia merindukan adanya hukum yang lebih tinggi
dari hukum positif.
B. Pengertian Hukum Alam
(The Natural Right/ Natural Law)
 Hukum alam (the natural right/natural law) adalah hukum yang digambarkan berlaku abadi, yang norma-
normanya berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, Maha Adil, dari alam semesta dan dari akal budi manusia.
Sebagai hukum yang kekal dan abadi, begitu jauh tidak terikat oleh waktu dan keadilan dalam tingkatan
yang paling mutlak bagi segenap umat manusia.

 Hukum alam bukan merupakan hukum dalam artian yang sebenarnya yang merupakan norma-norma
kongkret, melainkan segala sesuatu yang ada sesuai dengan aturan alam semesta, ia selalu berubah-ubah
dari masa ke masa. Satu- satunya yang bersifat tetap padanya adalah kesadaran tentang adanya sesuatu
yang lebih tinggi dari hukum kita

 Hukum alam adalah bukti nyata bahwa ada hukum yang lebih tinggi dari semua hukum yang dibuat
manusia.
C. Aliran-aliran Hukum Alam
1. Aliran Hukum Alam Irasional

Aliran Hukum Alam Irasional berpendapat bahwa hukum yang berlaku


universal dan abadi itu secara langsung bersumber dari Tuhan. Beberapa
pakar hukum yang mendukung Aliran Hukum Alam Irasional antara lain:

a. Thomas Aquinas

Berpendapat bahwa ada dua pengetahuan yang berjalan bersama-sama, yaitu


pengetahuan alamiah dan pengetahuan iman. Pengetahuan alamiah ini
berpangkal pada akal, sedangkan pengetahuan iman berpangkal pada wahyu
ilahi.
b. John Salisbury

Menurutnya gereja dan negara perlu bekerja sama layaknya hubungan organis antara jiwa dan raga.
Penguasa dalam menjalankan pemerintahannya wajib memperhatikan hukum tertulis dan tidak tertulis
(hukum alam) yang mencerminkan hukumhukum Allah.

c. Dante Alighieri

Menurutnya keadilan baru dapat ditegakkan apabila pelaksanaan hukum diserahkan kepada satu tangan saja,
yaitu berupa pemerintahan yang absolut. Adapun dasar hukum yang dijadikan pegangan adalah hukum alam
yang mencerminkan hukum-hukum Tuhan.

d. Piere Dubois

Dubois mengatakan bahwa raja atau penguasa dapat langsung menerima kekuasaan dari Tuhan tanpa perlu
melalui pemimpin gereja. Bahkan Dubois ingin agar kekuasaan duniawi gereja dicabut dan diserahkan
sepenuhnya kepada raja.
e. Marsilius Padua dan William Occam
Menurut Marsilius Padua negara berada di atas kekuasaan Paus dan kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat.
Padua berpendapat bahwa hukum harus mengabdi atau memihak kepada rakyat karena tujuan negara adalah
untuk memajukan kemakmuran dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga negara agar
dapat mengembangkan dirinya secara bebas.
William Occam memiliki pemikiran yang disebut Nominalisme. Occam berpendapat bahwa rasio manusia tidak
dapat memastikan suatu kebenaran. Menurutnya pengetahuan atau ide yang ditangkap oleh rasio manusia
hanyalah nama-nama (nome atau nominal) yang digunakan manusia dalam hidupnya.
f. John Wycliffe dan Johannes Huss
John Wycliffe berbendapat bahwa corak pemerintahan para rohaniawan adalah corak kepemimpinan yang paling
buruk, sehingga urusan negara tidak boleh dicampuri oleh rohaniawan. Pemerintahan yang baik adalah
pemerintahan yang dipimpin oleh para bangsawan. Johannes Huss melengkapi pendapat Wycliffe dengan
menyatakan bahwa gereja tidak perlu mempunyai hak milik, bahkan penguasa boleh merampas miik itu apabila
gereja salah dalam menggunakan haknya. Huss juga berpendapat bahwa paus dan hierarki gereja tidak diadakan
menurut perintah Tuhan, melainkan dibentuk oleh semua orang yang beriman.
2. Aliran Hukum Alam Rasional
Aliran ini berpandangan bahwa hukum alam muncul dari pikiran manusia sendiri tentang apa yang
baik dan buruk, yang penilaiannya diserahkan kepada kesusilaan (moral) alam. Beberapa tokoh Aliran
Hukum Alam Rasional antara lain:
a. Hugo de Groot alias Grotius
Menurut Grotius Hukum Alam adalah hukum yang muncul sesuai kodrat manusia. Hukum alam tidak
mungkin dapat diubah (secara ekstrem), bahkan oleh Tuhan sekalipun! Hukum Alam diperoleh
manusia dari akalnya, tetapi Tuhanlah yang memberikan kekuatan mengikatnya.
b. Samuel von Pufendorf dan Christian Thomasius
Menurut Pufendor Hukum Alam adalah aturan yang berasal dari akal pikiran yang murni,
dimana unsur naluriah manusia lebih berperan.
Hasil pemikiran Pufendorf kemudian dilanjutkan oleh Christian Thomasius. Thomasius
berpendapat bahwa manusia hidup dengan berbagai macam naluri yang saling
bertentangan antara naluri yang satu dengan naluri yang lainnya, sehingga diperlukan
aturan-aturan yang mengikat agar ia mendapat kepastian dalam tindakan-tindakannya,
baik ke dalam maupun ke luar dirinya.
c. Immanuel Kant
Kehidupan Immanuel Kant sebagai seorang filsuf dapat dibagi menjadi dua periode, yaitu
zaman prakritis dan zaman kritis. Pada periode prakritis Kant menganut pendirian
rasionalistis yang dipopulerkan oleh Wolff dan kawankawannya. Pada periode yang
kedua pemikiran Kant dipengaruhi oleh Hume dan mulai mengubah pandangannya
menjadi pandangan yang bersifat kritis
D. Peran Penting Hukum Alam
Dalam perjalanan sejarahnya, hukum alam mempunyai peran yang begitu penting, Menurut
Friedman, di antara peran penting itu sendiri, ialah:
1) sebagai instrumen utama pada saat hukum perdata Romawi Kuno ditransformasikan menjadi
suatu sistem internasional;
2) Digunakan sebagai sasaran untuk menyelesaikan pertikaian antara pihak gereja dan para
kaisar di Jerman pada Abad Pertengahan.
3) hukum internasional ditegakkan berdasarkan keabsahan dan atas nama hukum alam;
4) menjadi tumpuan pada saat orang melancarkan perjuangan bagi kebebasan individu
berhadapan dengan absolutisme;
5) prinsip-prinsip hukum alam telah dijadikan senjata oleh para hakim Amerika ketika mereka
memberikan penafsiran terhadap konstitusi mereka, dengan menolak campur tangan negara
melalui perundang-undangan yang ditujukan untuk membatasi kemerdekaan ekonomi.
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai