0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan11 halaman
Tinjauan hukum kelembagaan MA membahas organisasi dan kekuasaan kehakiman MA berdasarkan UUD 1945. Mahasiswa mempelajari struktur organisasi yudisial, fungsi yudisial MA, sejarah eksistensi, dan kewenangan MA menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU. Pemohon uji materi di MA adalah perorangan, kesatuan masyarakat hukum, atau badan hukum yang menganggap haknya dirugikan
Tinjauan hukum kelembagaan MA membahas organisasi dan kekuasaan kehakiman MA berdasarkan UUD 1945. Mahasiswa mempelajari struktur organisasi yudisial, fungsi yudisial MA, sejarah eksistensi, dan kewenangan MA menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU. Pemohon uji materi di MA adalah perorangan, kesatuan masyarakat hukum, atau badan hukum yang menganggap haknya dirugikan
Tinjauan hukum kelembagaan MA membahas organisasi dan kekuasaan kehakiman MA berdasarkan UUD 1945. Mahasiswa mempelajari struktur organisasi yudisial, fungsi yudisial MA, sejarah eksistensi, dan kewenangan MA menguji peraturan perundang-undangan di bawah UU. Pemohon uji materi di MA adalah perorangan, kesatuan masyarakat hukum, atau badan hukum yang menganggap haknya dirugikan
Mata Kuliah : Teori Perundang-Undangan Program Studi : Ilmu Hukum Fakultas : FHISIP TINJAUAN HUKUM KELEMBAGAAN MAHKAMAH AGUNG
Tujuan Umum Agar mahasiswa mempunyai pemahaman dan kemampuan tentang kelembagaan Mahkamah Agung
Kegiatan Belajar 1 kegiatan ini akan mempelajari organisasi Mahkamah
Agung (MA) dalam tinjauan UUD 1945, bagaimana kedudukan putusan MA, termasuk mengenai struktur organisasi yudisial di Indonesia di modern ini. Kegiatan Belajar 2 mahasiswa akan mempelajarai kedudukan MA dan kekuasaan kehakiman. Sub bahasan yang dikaji yakni fungsi yudisial yang dimiliki MA, sejarah eksistensi MA. Kegiatan Belajar 3 Mahasiswa mempelajari hukum acara Mahkamah Agung, kewenangan MA dalam pengujian peraturan perundang-undangan di bawah UU Pengertian Kekuasaan Kehakiman • Kekuasaan kehakiman adalah ciri pokok negara hukum (rechstaat) dan prinsip the rule of law. • Demokrasi mengutamakan the will of the people. Negara hukum mengutamakan the rule of law. • Kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan satu dengan lainnya. • Namun, keduanya harus dipisahkan dan dicermnkan dengan institusi yang berbeda. Prinsip-Prinsip Pokok Kehakiman • Ada dua prinsip pokok dalam sistem peradilan (judicial system) dalam hukum modern (modern constitutional state): (1) the principle of judicial independence (independen) (2) the principle of judicial impartiality (tidak berpihak). • Forum International Judicial Conference di Bangalore, India Tahun 2001, disepakati kode etik perilaku hakim (The Bangalore Principle of Judicial Conduct) independensi, ketidakberpihakan, integritas, kepantasan dan sopan santun, kesetaraan, kecakapan dan keseksamaan Kewenangan MA • Mahkamah Agung (MA) memiliki kewenangan mengadili pengujian terhadap peraturan perundang- undangan di bawah UU terhadap UU. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 24A UUD 1945. • Suatu peraturan perundang-undangan di bawah UU diaggap tidak sah dengan alasan bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau pembentukannya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku. Siapa Pemohon Uji Materi di MA • Pasal 31A ayat (1) UU No 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas UU No 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, permohonan judicial review hanya dapat dilakukan oleh pihak yang menganggap haknya dirugikan oleh berlakunya peraturan perundang-undangan di bawah UU. • Perorangan warga negara Indonesia • Kesatuan masyarakat hukum ada sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diatur dalam UU. • Badan hukum publik atau badan hukum privat Mekanisme Pengajuan Keberatan ke MA 6. Dalam hal permohonan keberatan diajukan langsung ke MA: (a) didaftarkan di Kepaniteraan MA (b) dibukukan dalam buku register permohonan (c) panteria MA memeriksa kelengkapan bekras dan apabila terdapar kekurangan dapat meminta langsung kepaa Pemohon Keberatan atau kuasa hukumnya yang sah 7. Dalam hal Permohonan Keberatan diajukan melalui Pengadilan Negeri: (a) didaftarkan pada kepaniteraan Pengadilan Negeri (b) pemohon atau kuasanya yang sah membayar biaya permohonan dan diberikan tanda terima (c) permohonan dibukukan dalam buk register permohonan (d) panitera Pengadilan Negeri memeriksa kelengkapan permohonan keberatan yang telah didaftarkan oleh Pemohon atau kuasanya yang sah, dan apabila terdapat kekurangan dapat meminta langsung kepada pemohon atau kuasanya yang sah