Anda di halaman 1dari 9

SAINS DAN

MATEMATIKA
PAUD
DI SUSUN OLEH
IIS WAHYUNI DAN IRA SUSANTI
MATEMATIKA PAUD

 Pendidikan Anak Usia Dini tidak  konten matematika seperti bilangan dan
melibatkan konsep matematika yang berat operasinya, aljabar, geometri, pengukuran,
bagi anak, akan tetapi mereka dilibatkan dan analisis data seharusnya disesuaikan
dalam kegiatan sehari-hari seperti dengan perkembangan kognitif anak.
membandingkan jumlah, menemukan Permainan informal dan masalah cerita
pola, menunjukkan arah dalam ruangan, dapat diperkenalkan dan dimodifikasi agar
dan menyelesaikan masalah nyata seperti anak mendapatkan kesempatan belajar
keseimbangan bangunan balok atau matematika.
berbagi sepiring kue secara adil dengan
teman sebaya.
PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PAUD

 Praktek pembelajaran kekinian banyak  Secara umum keempat ahli psikologi


terinspirasi dari empat ahli psikologi kognitif di atas memberikan petunjuk yang
kognitif terkenal diantaranya adalah sama mengenai proses anak dalam
Piaget, Vygotsky, Bruner, dan Dienes. Ide mengenal matematika dalam PAUD.
mereka didasarkan pada teori
 Matematika di PAUD memuat dua bidang
konstruktivisme.
inti, yaitu (1) bilangan dan (2) geometri
dan pengukuran. Kedua bidang tersebut
penting sebagai persiapan sekolah dan
penting dalam kehidupan sehari- hari
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PAUD YANG
MENDASAR PADA KURIKULUM

Peranan guru dalam mengembangkan pembelajaran matematika

 Meningkatkan ketertarikan alami anak, disposisi matematika  Memberikan anak kedalaman dan interaksi yang
dan menggunakannya agar lebih bermakna. mendukung ide matematika
 Membangun pengalaman dan pengetahuan anak yang  Memadukan matematika dengan aktivitas anak
bersumber pada keluarga, bahasa, budaya, dan latarbelakang
komunitas; pendekatan belajar mandiri; dan pengetahuan  Memberikan banyak waktu, bahan, dan dukungan yang
informal. terjangkau bagi anak untuk terlibat dalam permainan di
 Mendasarkan kurikulum dan praktek mengajar pada
mana anak mengeksplorasi dan memanipulasi ide
pengembangan pengetahuan kognitif anak, bahasa, fisik, dan matematika yang menarik baginya.
sosio- emosional.  Secara aktif mengenalkan konsep, metode, dan bahasa
 Menggunakan kurikulum dan praktek mengajar yang dapat matematika melalui pengalaman anak dan strategi
menguatkan proses pemecahan masalah dan penalaran mengajar yang tepat.
sebagaimana ide matematika mengenai representasi,  Mendukung belajar anak dengan perencanaan dan secara
komunikasi, dan koneksi.
kontinu menilai seluruh pengetahuan, keterampilan, dan
 Mengukur kesesuaian kurikulum dengan ide matematika strategi matematika anak.
 Guru yang sukses pada masa prasekolah, anak diberikan pembelajaran yang dibangun
berdasarkan aktivitas keseharian anak, memadukan latar belakang budaya, bahasa, dan ide
serta strategi matematika. selain itu, guru mengkreasikan makna berkaitan dengan konteks,
dan menawarkan kesempatan untuk anak aktif berpartisipasi, membantu anak mempelajari
pramatematika dan ide matematika serta mengembangkan keyakikan positif mengenai
matematika dan dirinya
 Sebagai pertimbangan persiapan profesi guru di PAUD agar dapat mendukung kecakapan
matematika anak diharapkan memenuhi komponen Sebagai berikut
 pengetahuan konten matematika dan konsep yang sesuai dengan anak, termasuk pemahaman
yang mendalam mengenai apa yang dipelajari anak sekarang dan bagaimana keterkaitan
belajar sekarang dengan pembelajaran berikutnya;
 pengetahuan akan cara belajar dan pengembangan anak di segala bidang, tidak dibatasi
pengembangan kognitif-dan pengetahuan akan isu serta topik yang memungkinkan
keterlibatan anak dalam semua segi;
 pengetahuan mengenai cara yang efektif dalam pengajaran matematika;
 pengetahuan dan keterampilan dalam mengobservasi dan mendokumentasikan aktivitas dan
pemahaman matematika anak;
 pengetahuan akan sumber atau alat belajar yang dapat mengembangkan kompetensi dan
keasyikkan matematika anak.
PENGEMBANGAN
MATEMATIKA DI PAUD
 Dalam PAUD aljabar dapat berupa pengelompokan, pola dan hubungan, operasi dengan bilangan bulat, eksplorasi
fungsi, dan langkah-langkah proses.
 Matematika di PAUD
 Bilangan dan Operasinya ,Bilangan dapat digunakan untuk menyatakan berapa banyak, mendiskripsikan urutan,
dan pengukuran; melibatkan sejumlah hubungan, dan dapat direpresentasikan dengan banyak cara. Operasi
bilangan dapat digunakan untuk beragam model dengan situasi dunia - nyata dan untuk memecahkan masalah;
mereka dapat mepraktekkannya dengan beragam cara.
 Aljabar - Pola dapat digunakan untuk mengenal hubungan dan diperluas untuk membuat generalisasi
 Geometri - Geometri dapat digunakan untuk memahami dan merepresentasikan objek langsung dan lokasi. -
Bentuk geometri dapat dideskripsikan, dianalisis, ditransformasikan, disusun, dan diuraikan dengan bentuk lain.
 Pengukuran - Membandingkan dan mengukur dapat digunakan untuk menjelaskan “Berapa besar? Manakah yang
lebih panjang?” - Mengukur dapat dilakukan dengan menggunakan benda
 Analisis Data - Analisis data dapat digunakan untuk mengelompokkan, merepresentasikan, menginformasikan
berupa pertanyaan atau dalam menjawab
LANGKAH-LANGKAH YANG PERLU DI
LAKUKAN SEORANG GURU

 Membangun ketertarikan anak dihubungkan dengan matematika, pengalaman, dan


pengetahuan. Misalkan uang, tinggi badan, dan umur.
 Memberikan alat dan bahan yang memunculkan rasa ingin tahu anak: balok, puzzle, alat
pengukuran, musik, garif dan bagan, objek alami untuk diurutkan dan dipisahkan.
 Menggunakan diskripsi kata untuk membandingkan, menghitung, dan menyatakan objek.
Misalkan “Novi membaca buku di dalam kamar”
 Membantu anak memecahkan masalah sehari-hari dengan matematika.
PEROLEHAN MATEMATIKA
PAUD
 Misalkan “Berapa banyak permen yang dibutuhkan untuk anak-anak di ruangan ini?”
 Contoh aplikasi bahasa matematika untuk anak di PAUD misalkan ‘pengurangan’. Pada
umumnya anak menggunakan frase ‘mengambil’. Bahasa pengurangan dapat diaplikasikan
dalam masalah cerita, misalkan: “Ari memiliki kue yang dipotong menjadi enam bagian. Dia
makan dua potong. Berapa banyak kue yang dapat dimakan adik Ari?” Guru mengatakan,
“Berapa banyak potongan pada kue itu? Berapa banyak yang dimakan Ari? Dan berapa
banyak yang tersisa di piring?”pendekatan ini memandu anak untuk memecahkan masalah.

Anda mungkin juga menyukai