Chapter 5
Today we’ll learn…
َولَ ْم يَْأتِ ِه ِم َن،ِ َو َج َع َل فَ ْق َرهُ بَي َْن َع ْينَ ْي ِه، ُق هللاُ َعلَ ْي ِه َأ ْم َره
َ فَ َّر، ُت ال ُّد ْنيَا هَ َّمه
ِ ََم ْن َكان
َو َج َع َل ِغنَاهُ ِف ْي، ُ َج َم َع هللاُ َأ ْم َره، ُت اآْل ِخ َرةُ نِيَّـتَه َ ِال ُّد ْنيَا ِإاَّل َما ُكت
ِ َ َو َم ْن َكان، ُب لَه
ِ َوَأتَ ْتهُ ال ُّد ْنيَا َو ِه َي َر، قَ ْلبِ ِه
ٌاغ َمة
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan
urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan
dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat
(tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya,
menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina
(HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Baihaqi)
Konsep Harta dalam Islam
Individual
Homo economic life
Economicus cycle
Pembebas Kepedulian
Nafkah diri
dari sosial dan Kerja
dan
karakter distribusi fisabilillaah
keluarga
materialistik kekayaan
Konsep Kepemilikan dalam Islam