Anda di halaman 1dari 17

HUKUM KEWARISAN

Oleh:
Dr. M. Fauzi Ardi, S.H., M.H.
Hakim Yustisial/Panitera Pengganti MA-RI
Dr. M. Fauzi Ardi, S.H., M.H
Komp. Mahkamah Agung Villa Serpong, C7/9A

Tempat / Tgl Lahir : Majene / 2 Oktober 1968


Riwayat Pendidikan : - SD No. 2 Majene, 1981
- SMP IMMIM Makassar, 1984
- SMA IMMIM Makassar, 1987
- S1 IAIN Alauddin Makassar, 1992
- S1 Unsat Makassar, 1999
- S2 UMI Makassar, 2003
- S3 UIN Alauddin Makassar, 2015
Riwayat Pekerjaan : - Calon Hakim, 1994 (PA Polewali)
- Hakim PA Bantaeng, 1999
- Hakim PA Bulukumba, 2004
- Hakim PA Sungguminasa, 2013
- Waka PA Donggala, 2014
- Hakim Yustisial / PP MA-RI, 2015-sekarang
PRINSIP HIDUP
AKIBAT REBUTAN HARTA WARISAN
APA ITU HUKUM
KEWARISAN
BEBERAPA PENGERTIAN
• Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur
tentang pemindahan hak pemilikan harta
peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-
siapa yang berhak menjadi ahli waris dan berapa
bagiannya masing-masing.
• Pewaris adalah orang yang pada saat
meninggalnya atau yang dinyatakan meninggal
berdasarkan putusan Pengadilan beragama Islam,
meninggalkan ahli waris dan harta peninggalan.
- Ahli waris adalah orang yang pada saat meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau
hubungan perkawinan dengan pewaris, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum untuk
menjadi ahli waris.
- Harta peninggalan adalah harta yang ditinggalkan oleh pewaris baik yang berupa benda yang
menjadi miliknya maupun hak-haknya.
- Harta waris adalah harta bawaan
ditambah bagian harta bersama setelah
digunakan untuk keperluan pewaris
selama sakit sampai meninggalnya,
biaya pengurusan jenazah (tajhiz),
pembayaran hutang dan pemberian
untuk kerabat.
Asas-asas Hukum
kewarisan Islam

Ijbari ; pengalihan harta dari seseorang yang meninggal


dunia kepada ahli warisnya berlaku dengan sendirinya
menurut ketetapan Allah tanpa digantungkan kepada
kehendak pewaris atau ahli warisnya

Bilateral ; seseorang menerima hak atau bagian warisan dari


kedua belah pihak, dari kerabat keturunan laki-laki dan dari
kerabat keturunan perempuan
Individual; harta warisan dapat dibagi-bagi kepada ahli waris
untuk dimiliki secara perorangan

Keadilan berimbang; keseimbangan antara hak yang


diperoleh dengan keperluan dan kegunaan dalam
melaksanakan kewajiban
Akibat kematian; kewarisan ada kalau ada yang meninggal
dunia, kewarisan ada sebagai akibat dari meninggalnya
seseorang

Personalitas Keislaman; peralihan harta warisan hanya


terjadi bila antara pewaris dan ahli waris sama-sama
menganut agama Islam
Sebab Hubungan darah
memper
oleh
Hubungan
warisan
perkawinan
Sebab
Beda agama
terhalang
memperoleh
warisan Membunuh pewaris
Ahli waris
Pengganti

Pasal 185 KHI


(1) Ahli waris yang meninggal lebih dahulu dari
pada sipewaris maka kedudukannya dapat
digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang
tersebut dalam Pasal 173.

(2) Bagian ahli waris pengganti tidak boleh


melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat
dengan yang diganti
wasiat yang pelaksanaannya
tidak dipengaruhi atau tidak
Wasiat
bergantung kepada kemauan
Wajibah atau kehendak si yang
meninggal dunia
S E K I A N

Anda mungkin juga menyukai