Anda di halaman 1dari 22

MODUL 09

Bahan Belajar
Sekolah Dasar
Oleh :
Ali Ahmadi 858557331
Heni Lestari 858557363
Satya Ardi Yudha 858557578
01

KB 01

Potret
Bahan Ajar
Bentuk Bahan Ajar

• Bahan ajar berisi konten – tertulis, melalui media, atau difasilitasi guru yang
digunakan siswa menguasai kompetensi yang diharapkan.
• Berbagai contoh bahan ajar adalah buku teks, media taktil, program video, program
audio, lembar kerja siswa, handouts, surat kabar, majalah, dan lainnya.
Bahan Ajar yang Digunakan di Sekolah
• Guru sering menggunakan bahan ajar berupa buku teks (buku ajar) dan lembar kerja
siswa atau buku kerja siswa dalam pembelajaran.
• Buku teks sebagai bahan ajar hendaknya mengandung komponen-komponen tujuan
pembelajaran , uraian materi, dan evaluasi,
• LKS hendaknya berisi komponen tujuan, materi/sumber, waktu, cara kerja, hasil yang
diharapkan, dan tindak lanjut.
Komponen Buku Teks
Sebagai Bahan Ajar
• Tujuan pembelajaran:
penjabaran SK dan KD
• Uraian materi:
sajian materi dengan contoh dan
ilustrasi (gambar, diagram, tabel,
atau contoh), tugas atau latihan
kegiatan (pengamatan, percobaan,
mengunjungi narasumber, dll)
• Evaluasi:
berisi soal – soal atau masalah yang
harus dikerjakan
Komponen Lembar Kerja Siswa
• Tujuan : kemampuan yang diharapkan
dikuasai siswa
• Materi/sumber : informasi tentang
bahan-bahan untuk tugas
• Waktu : berisi kapan waktu pelaksanaan
dan jumlah waktu untuk mengerjakan
tugas
• Cara kerja : menyajikan langkah-langkah
yang harus dilakukan siswa
• Hasil yang diharapkan : hasil belajar
yang harus ditunjukkan siswa
• Tindak lanjut : memberikan informasi
tentang kegiatan setelah menyelesaikan
tugas
02

KB 02
Pengembangan
Bahan Ajar di
Sekolah Dasar
Pengembangan Bahan Ajar di Sekolah Dasar
Langkah-langkah pengembangan bahan ajar menurut Dick, Carey, & Carey (2001:254-255), yang
harus dilakukan guru apabila akan mengembangkan bahan ajar.
1. Menelaah strategi pembelajaran
2. Melakukan survey
3. Mempertimbangkan bahan ajar
4. Menentukan materi baru (apabila perlu lanjut langkah no. 5)
5. Menelaah hasil analisis tentang siswa & masing-masing proses pembelajaran
6. Menelaah hasil analisis konteks belajar dan asumsi tentang sumber belajar
7. Merancang dan menulis materi bahan ajar berdasarkan strategi pembelajaran
8. Menelaah setiap pertemuan pembelajaran
9. Membuat LKS
10. Melakukan evaluasi bahan ajar
11. Memperbaiki bahan ajar
2 pilihan yang dapat dilakukan guru dalam
pengembangan bahan ajar:
Guru Menulis Sendiri Bahan Ajar Guru Menggunakan Bahan Ajar Yang
Tersedia
• Kelebihan:
Menyediakan bahan ajar yang sesuai
• Kelebihan:
dengan karakteristik siswa dan
Guru tinggal menggunakan bahan ajar
kondisi lingkungan.
yang ada.

• Kekurangan:
• Kekurangan:
Guru dituntut untuk memiliki
Tidak semua bahan ajar yang tersedia
keterampilan dan pengalaman dalam
sesuai dengan karakteristik siswa yang
menulis bahan ajar, waktu dan
dihadapi guru serta kondisi lingkungan
sumber belajar.
Langkah Penulisan Bahan Ajar:

Merumuskan Tujuan pembelajaran

Menyajikan Materi Pelajaran

Mengembangkan Evaluasi
Kriteria Pemilihan Bahan Ajar:
Dick, Carey, & Carey, Ornstein, 1990
Depdikdas, 2004
2001: 246-247
• Tujuan
• Kriteria Filosofis
• Kriteria yang Berpusat
• Keterbacaan
• Kriteria Psiko- pada Tujuan
pedagogis • Kegunaan
• Kriteria yang
Berkenaan dengan
• Kognisi
Siswa

• • Cakupan materi
Kriteria yang Berpusat
pada Konteks
• Audio-visual
• Kriteria yang Berpusat
• Teori Belajar
pada Proses Belajar
• Karakteristik Fisik
MODUL 10
Potret Pembelajaran
di Sekolah dasar
01

KB 01
Potret
Pembelajaran di
Sekolah Dasar
Bagaimana Potret Pendidikan di Indonesia?
Sarana-Prasarana dan Keterjangkauan
Wilayah
Beberapa indikator atau latar belakang yang patut disebut menjadi
sumber terbatasnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran:
• Kendala letak geografis
• Kekurangsinkronan informasi antar instansi terkait
• Peristiwa bencana alam
• Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya jumlah siswa
• Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah karena
kombinasi keterbatasan sarana, dukungan keluarga, dan keramahan
alam
Metode Pembelajaran
Karakteristik pembelajaran di SD, apapun rumpun bidang studinya, harus
selalu menarik dan membuat siswa tidak berpikiran verbal dengan hanya
berandai-andai saja. Guru dapat memilih metode yang tepat, artinya metode
yang mampu memberikan suasana kondusif dalam pembelajaran dengan tetap
mengutamakan keterserapan materi yang disampaikan, bukan membuat siswa
tegang atau takut menunggu giliran untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan sang guru. Sesekali, para siswa juga dapat diajak pergi ke
tempat dimana mereka dapat memperoleh gambaran secara riil tentang topik
yang dibahas.
Ketidakmerataan Jumlah Guru
Salah satu persoalan guru di tanah air, selain kesejahteraan, adalah
ketidakmerataan jumlah guru. Perbandingan antara guru yang mengajar di
daerah terpencil dengan guru yang mengajar di kota sangat jauh.
Upaya pemerintah untuk memeratakan guru ke daerah terpencil sering
menemui kendala karena tidak ditopang dengan infrastruktur dan manajemen
yang baik. Akibatnya guru sering mangkir dan tidak jarang mereka menolak
ditempatkan di daerah terpencil.
02

KB 02
Pembaharuan
Pembelajaran yang
Diterapkan di
Sekolah Dasar
Pembelajaran Kontekstual
• Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning ) adalah
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkannya dengan situas idunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
PAKEM
• PAKEM dalam perspektif Guru adalah guru Aktif memantau kegiatan belajar siswa;
memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang, dan
mempertanyakan gagasan siswa; Kreatif mengembangkan kegiatan yang beragam
dan membuat alat bantu belajar sederhana; Efektif sehingga pembelajaran
mencapai tujuan pembelajaran; dan Menyenangkan sehingga anak tidak takut salah,
tidak takut ditertawakan, dan tidak dianggap sepele.
• PAKEM dalam perspektif Siswa adalah siswa Aktif bertanya, mengemukakan
gagasan, dan mempertanyakan gagasan orang lain serta gagasannya; Kreatif
merancang/membuat sesuatu dan menulis/mengarang; Efektif menguasai
keterampilan yang diperlukan; dan Menyenangkan sehingga siswa berani
mencoba/berbuat, berani bertanya, berani mengemukakan pendapat/gagasan, dan
berani mempertanyakan gagasan orang lain.
Pembelajaran Kooperatif dan Kolaboratif

Adalah suatu model yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok dan


kerjasama dalam menyelesaikan masalah. Dengan tujuan hasil belajar
akademik siswa meningkat, siswa dapat menerima berbagai keragaman dari
temannya dan mengembangkan keterampilan sosial.
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai