Anda di halaman 1dari 10

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA

MENCAKUP WILAYAH SEBAGAI RUANG

HIDUP DAN OTONOMI DAERAH

Kelompok 10
ALIF RAHMAN HAKIM (222110059)
MUHAMMAD FARHAN LUQMANUL HAKIM (222110048)
A.PENGERTIAN DASAR
GEOPOLITIK

dari kata Dalam buku pendidikan kewarganegaraan civic education oleh Dr.
Baso Madeong, S.H., M.H., dan kawan-kawan, geopolitik dijelaskan
berasal geo dan politik
Geo berarti bumi dan politik berasal dari bahasa Yunani politeia. Poli
berarti kesatuan orang-orang yang berdiri sendiri dan teia berarti urusan.
Geopolitik biasa juga disebut dengan wawasan nusantara.

Menurut KBBI geopolitik adalah ilmu tentang faktor geografi terhadap


ketatanegaraan atau dengan kata lain kebijakan negara atau bangsa sesuai
posisi geografinya.
Sementara berdasarkan buku bahan ajar “Geopolitik
Indonesia” oleh Dwi Sulisworo dan kawan-kawan memiliki
beberapa arti.

1) Geopolitik sebagai ilmu: memberikan wawasan objektif


akan posisi kita sebagai suatu bangsa yang hidup
berdampingan dan saling berinteraksi dengan negara
lain dalam pergaulan dunia.
2) Geopolitik sebagai ideologi: Hendak menjadikan
wawasan tersebut sebagai cara pandang kolektif untuk
melangsungkan, memelihara dan mempertahankan
semangat kebangsaan.
B.PENGERTIAN DASAR
GEOSTRATEGIS

Geostratagi adalah sub bidang geopolitik yang membahas terkait


berbagai genis kebijakan luar negeri yang pada prinsipnya dipandu
oleh faktor geografis karena menginformasikan, membatasi, atau
mempengaruhi perencanaan politik, dan mititer.

Seperti halnya semua strategi lainnya, geostraegi berkaitan dengan


pencocokan cara untuk mencapai tujuan, yang dalam hal ini adalah
sumber daya suatu negara (apakah mereka terbatas atau ekstensif)
dengan tujuan geopolitiknya (yang mana bisa lokal, regional, atau
global).
Menurut James Rugers dan Luis Simon, geostrategi adalah
tentang penggunaan kekuasaan atas ruang luang yang
sangat kritis di permukaan bumi; tentang menyusun
kehadiran politik atas sistem internasional. Ini bertujuan
untuk meningkatkan keamanan yang kemakmuran
seseorang; tentang membuat sistem internasional lebih
makmur; tentang membentuk daripada membentuk.
Menurut Jakub J. Grygiel, geostrategi adalah arah geografis
dari politik luar negeri suatu negara lebih tepatnya,
geostrategi menggambarkan dimana suatu negara
memusatkan upaya dengan memproyeksikan kekuatan
militer dan mengarahkan aktivitas diplomatif. Asumsi yang
mendasari adalah bahwa negara memiliki sumber daya
yang terbatas dan idak mampu, bahkan jika bersedia, untuk
melakukan tous asimuths kebijakan luar negeri.
Sebaliknya mereka harus fokus secara politik dan militer
pada wilayah tertentu di dunia. Oleh karena iu geostrategi
suatu negara tidak selalu dimotivasi oleh faktor geografis
atau geopolitik. Suatu negara dapat memproyeksikan
kekuasaan kesuatu lokasi karena alasan ideologis,
kelompok kepentingan, atau hanya keinginan
pemimpinnya.
OTONOMI DAERAH

Otonomi daerah adalah salah satu kebijakan yang sangat penting bagi
Indonesia. Perlu diingat bahwa otonomi daerah yang merupakan
perwujudan dari konsep desentralisasi menjadi cita-cita reformasi
yang terealisasi pasca Orde Baru.
Pada prinsipnya otonomi daerah diimplementasikan untuk
melakukan desentralisasi kewenangan pada pemerintah daerah. Hal
ini tentu untuk dapat menggeser kekuasaan yang terlalu sentralistik
di pusat menuju kekuasaan dan otonomi daerah di Indonesia. Secara
definitif, otonomi daerah adalah kewenangan daerah untuk dapat
mengatur dan mengurus berbagai kepentingan masyarakat secara
mandiri serta berdasar pada aspirasi masyarakat di mana diksi
otonomi ini bermuara dari bahasa Yunani yaitu auto bermakna
sendiri dan nomous bermakna peraturan/hukum.
Dalam konteks ini, dapat diambil dua substansi penting pada otonomi
daerah. Pertama, yaitu otonomi yang berimplikasi terhadap hak
maupun wewenang bagi daerah untuk melakukan manajerial
terhadap kebijakan daerah. Kedua, pemerintah daerah sebagai
perpanjangan tangan pemerintah pusat untuk mengatur daerahnya.
Lalu filosofi dasar dalam otonomi daerah dapat dikutip dari buku
Kebijakan Publik yang terbit pada tahun 2014, ada hal-hal yang
sifatnya filosofis dari otonomi daerah, yakni:
a. Eksistensi pemerintah daerah untuk menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang demokratis.

b. Kewenangan yang diserahkan kepada daerah harus


menciptakan demokratisasi kebijakan.

c. Pelayanan publik menciptakan kesejahteraan masyarakat.

d. Pelayanan publik sifatnya fundamental.


10

“ TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai