Anda di halaman 1dari 12

Gizi Anak Sekolah

Ahmad Faridi

Ahmad Faridi_2021
Anak Sekolah :
• 7 – 15 tahun (WHO)
• 5 - 15 tahun (Jellife)
• 7 – 12 tahun (Indonesia)

Ahmad Faridi_2021
Karakteristik
• Pertumbuhan relatif lebih lambat drpd balita
• Pertambahan BB rata-rata : 1.8-3.1kg/th
• Nafsu makan relatif lebih baik
• Gigi permanen
• Aktifitas me
• Daya tahan tubuh me
• Mandiri
• Dapat menerima pendidikan gizi
• Konsumen aktif (tidak tergantung dg orang tua)
• Belajar ttg makanan dan gizi dari kurikulum di
sekolah

Ahmad Faridi_2021
Kebutuhan Zat Gizi
Kalori : aktivitas me, kalori , vit B kompleks  (B1, B2,
niacin)
– Keb E gol 10 – 12 thn > 7 – 9 thn, karena pertumbuhan lebih cepat,
terutama pe + TB
– Mulai umr 10-12 thn, keb gizi anak laki-laki berbeda dengan anak
perempuan. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik,
anak perempuan biasanya mulai haid (prot + Fe >>>)
– 7-9 th : 80 kal/kgBBI
– 10-12 th : 70 kal/kgBBI (laki) dan 60 kal/kgBBI (pr)
– BBI = usia (th)x2 + 8 kg
Protein :  sesuai dengan kebutuhan kalori atau 1.5-1.8
g/kgBBI
Lemak : 15-20% dari total E
KH : 60-70% dari total E
Air : 85-100 ml/kgBBI
Mineral : Fe meningkat untuk wanita, untuk petumbuhan tulang
Vitamin : Vit A, Vit C

Ahmad Faridi_2021
• Kebutuhan gizi untuk :
– Aktivitas : dalam dan luar
– Pertumbuhan : pemeliharaan jaringan
• Mempertimbangkan :
– Pertumbuhan cepat
– Aktif
– Sikap terhadap makanan
– Nafsu makan baik
– Pengaruh teman
– Sibuk
– Peran orang tua : sopan santun, kebiasaan
makan, memecahkan masalah

Ahmad Faridi_2021
Faktor yg mempengaruhi
pemberian makanan
• Kebutuhan Psikologi
– memilih makanan sendiri (krn ada mknan yg
tdk disukai)
– Selalu tergesa-gesa (penyuluhan gizi melalui
orang tua)
• Lingkungan : sekolah
- mudah terkena stress (nafsu mkn
berkurang)
• Food Preference (makanan kesukaan)

Ahmad Faridi_2021
Masalah pemberian makanan

– Makanan tidak mencukupi kebutuhan


– Makan pagi penting untuk vitalitas dan
E untuk siang hari
– Nafsu makan menurun
– Susunan hidangan yg tidak baik
– Adanya karies gigi
– Jajan

Ahmad Faridi_2021
Alasan jajan
• Tidak sempat makan di rumah
• Ibu tidak menyiapkan bekal
• Solider dg teman
(pergaulan/gengsi)
• Biasa mendapat uang saku
• Aktivitas meningkat

Ahmad Faridi_2021
Implikasi dari kebiasaan jajan

• Pengeluaran ekstra (ekonomi keluarga)


• Pengenalan beragam jenis jajanan
• Jika sanitasi tdk terjamin (ggg
kesehatan)
• Bila jml dan frek sering. Dpt mengurangi
nafsu mkn
• Meningkat status/gengsi diantara teman
• Memberi nafkah pd pedagang kecil

Ahmad Faridi_2021
Indikator Gizi
• Indeks BB dan TB
• Pemantauan dpt dg KMS anak
sekolah
• KMS anak sekolah adalah kartu
grafik perkembangan BB dan TB,
serta catatan perkembangan
kesehatan anak dan imunisasi yg
pernah diberikan serta anjuran
berperilaku hidup sehat

Ahmad Faridi_2021
Tujuan KMS anak sekolah
• Alat utk memantau status gizi dan
kesehatan anak sekolah
• Alat utk pendidikan gizi dan
kesehatan dlm perilaku sehat
• Menyadarkan anak akan
pentingnya imunisasi
• Meningkatkan partisipasi guru dan
ortu dlm memelihara dan
meningkatkan kes. anak

Ahmad Faridi_2021
Soal kasus
• Kasus 1
Seorang anak laki-laki usia 9 th, merpkan anak bungsu dari 3 bersaudara. Ayah
dan ibu sebagai pegawai BUMN. BB = 35 kg dan TB = 140 cm. Hitung
kebutuhan energi dan zat gizi serta susun hidangan sehari

• Kasus 2
seorang anak perempuan usia 8 tahun merupakan anak pertama dari 2
bersaudara. Kedua ortu bekerja di RS swasta sbg perawat. BB = 31.5
kg dan TB = 150 cm. Hitung kebutuhan energi dan zat gizi serta susun
hidangan sehari

• Kasus 3
anak laki-laki bernama Usro, usia 10 tahun dg BB 22 kg. anak bungsu
dari 4 bersaudara. Ayah bekerja sebagai tukang kredit keliling dan ibu
sebagai penjual makanan di warung. Asal orang tua adalah jawa barat.
Aktivitas sehari-hari pd sore hari sebagai loper koran dan seminggu 2
kali bermain sepak bola. Makanan kesukaan ikan asin dan makanan
kecil yang digoreng.

Ahmad Faridi_2021

Anda mungkin juga menyukai