Tolong Menolong
Toleransi
Pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat
dikontekstualkan dalam penguatan karakter
murid melalui penerapan nilai-nilai pelajar
pancasila yang terkandung dalam nilai-silai
sosiokultural
Tantangan dan Solusi sesuai dengan konteks
kelas/Sekolah
Tantangan yang dihadapi dalam penerapan gotong royong di sekolah adalah
kadang ada siswa yang malas bergabung dengan teman sekelasnya untuk
ikut aktif dalam kegiatan, dan solusinya kita beri motivasi kepada mereka
untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut seperti kegiatan memperindah
lingkungan sekolah, menghias kelas dan membuat taman kelas. Dan
memberikan apresiasi berupa ucapan terima kasih atau pujian kepada anak
yang aktif ikut serta dalam kegiatan, serta memberikan hadiah bagi
kelas/taman yang paling bersih dan indah.
Contoh Penerapan Di Kelas / Sekolah
Pembiasaan Jum'at Bersih Menjenguk teman Membantu Korban
sakit Bencana Alam
Dalam kegiatan ini kita bisa Dengan pembiasaan ini Siswa dituntun untuk memiliki
menerapkan sikap saling akan menumbuhkan rasa sifat peduli terhadap kesulitan
bekerjasama dan gotong royong saling mengasihi diantara yang dihadapi orang lain
dalam membersihkan lingkungan teman serta bersyukur atas terutama korban bencana alam,
sekolah. nikmat sehat yang serta menumbuhkan jiwa
diberikan oleh Tuhan tolong menolong terhadap
YME. sesama
Membantu teman
Membantu teman ketika melihat teman
mengalami kesulitan dan aktif
bekerjasama dalam kegiatan diskusi
kelompok
ARISAN Qurban
Tabungan IDUL
ADHA
MAKNA IDUL
ADHA
Setiap tanggal 10 Dzulhijjah kita memperingati hari raya IdulAdha yang juga dikenal dengan sebutan
“Hari Raya Haji”, dimana kaum muslimin yang sedang menunaikan haji melakukan kegiatan yang
utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang
disebut pakaian ihram. Dimana pakaian tersebut melambangkan persamaan akidah dan pandangan
hidup, serta mempunyai tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala segi bidang kehidupan. Tidak
dapat dibedakan antara mereka, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada
AllahYang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.
Disamping Idul Adha juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah
memberi kesempatan kepada kita untuk menyedekahkan sebagian rizki kita dengan
cara menyembelih hewan kurban. Bagi umat muslim yang belum mampu
melaksanakan haji, maka ia diberi kesempatan untuk berkurban. Sebagai simbol
ketakwaan dan kecintaan kita kepadaAllah SWT.
Nilai-Nilai Luhur Sesuai
Pemikiran KHD
Meningkatkan Menumbuhkan Meningkatkan Menghilangkan
iman dan taqwa rasa solidaritas sifat egoisme dan
rasa saling
berbagi yang tinggi
serakah
Kaitan antara sosio-budaya yang
sesuai dengan Pemikiran KHD
Budaya "Tabungan Qurban" yang ada di daerah saya,
memberikan teladan dan panutan bagi saya sebagai
seorang pendidik. Saya bisa meneladani kegiatan
tersebut dan saya memotivasi peserta didik saya untuk
menyisihkan uang sakunya untuk berqurban. Uniknya
tabungan qurban di daerah saya ada apresiasinya berupa
sertifikat qurban.
Penerapan di Kelas/Sekolah
Teladan yang bisa saya pelajari dari "Tabungan Qurban" adalah
menuntun dan mendorong peserta didik untuk berhemat menyisihkan
uang sakunya melalui kegiatan infaq kurban di kelas. Dari hasil
infaqnya nanti, siswa bisa menggunakannya untuk berkurban di
sekolah. Selain itu, anak-anak juga dilibatkan secara langsung dalam
proses penyembelihan, memotong daging dan pembagian daging hewan
kurban. Dengan harapan, mereka bisa membawa pengalaman yang
mereka dapatkan disekolah untuk bisa berperan aktif dalam kegiatan di
masayarakat.
TERIMA
KASIH