Anda di halaman 1dari 23

ASKEP

KETIDAKBERDAYA
AN
Kelompok 17:
1. Ines Aqiilah Narjisy Cahyanis
(1130021044)
2. Anisa Widyana (1130021054)
DEFINISI
Ketidakberdayaan merupakan kata benda yang berarti persepsi
bahwa seseorang tidak dapat berbuat banyak untuk
memperbaiki situasi negatif yang telah muncul serta mendasari
berbagai bentuk kecemasan, ketergantungan, penarikan, dan
demoralisasi (Association, 2020)

Ketidakberdayaan adalah persepsi atau tanggapan klien bahwa


perilaku atau tindakan yang sudah dilakukannya tidak akan
membawa hasil yang diharapkan atau tidak akan membawa
perubahan hasil seperti yang diharapkan, sehingga klien sulit
mengendalikan situasi yang terjadi atau mengendalikan situasi
yang akan terjadi (Pardede,2020)
ETIOLOGI
Etiologi ketidakberdayaan menurut (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017) antara lain
:
1.Program pengobatan/perawatan yang mempunyai jangka panjang
2.Lingkungan yang tidak mendukung dalam pengobatan/perawatan.
3.Interaksi interpersoanal yang tidak memuaskan Ketidakberdayaan disebabkan
karena kurangnya pengetahuan, ketidakadekuatan koping sebelumnya (seperti :
Depresi), serta kurangnya kesempatan dalam membuat keputusan (Novi, 2017).

Faktor yang berhubungan dengan ketidakberdayaan menurut (Novi, 2017) yaitu:


a.Kesehatan lingkungan: hilangnya privasidan kontrol terhadap terapi.
b.Hubungan interpersonal: penyalahgunaan kekuasaan dan hubungan yang
kasar.
c. Penyakit yang berhubungan dengan rejimen : penyakit kronis atau yang
melemahkan kondisi. Hal tersebut menyebabkan seseorang tidak dapat
melakukan kegiatan aktivitas fisik dan juga tidak mampu melaksanakan
tanggung jawab serta menjalankan perannya.
Patofisiologi
Proses terjadinya ketidakberdayaan berasal dari seseorang individu
yang tidak mampu mengatasi suatu masalah sehingga menyebabkan
stress yang hal tersebut diawali dalam perubahan dalam respon otak
yang menafsirkan perubahan didalam otak. Stress tersebut akan
menyebabkan korteks serebri yang akan mengirimkan sinyal menuju
hipotalamus, yang kemudian seharusnya ditangkap system limbic
yang dimana salah satu bagian pentingnya merupakan amigdala itu
akan bertanggung jawab didalam status emosional individu akibat
dari keaktifan system hipotalamus pituitary adrenal (HPA) dan
kemudian menyebabkan rusaknya pada hipotalamus menjadikan
seseorang kehilangan mood dan juga motivasi dan akhirnya
menyebabkanseseorang untuk malas melakukan sesuatu, hambatan
emosional dengan klien yang mengalami ketidakberdayaan,
terkadang dapat berubah menjadi murung dan sedih sehingga
menyebabkan seseorang itu merasa tidak berguna lagi, dan merasa
hidupnya telah gagal (Sarani, 2021).
Tanda dan gejala Ketidakberdayaan
1. Batasan kararakteristik SDKI :

a. Mayor
Subjektif :1.Menyatakan frustasi atau tidak mampu melaksanakan aktivitas
sebelumnya.
Objektif :1. Bergantung pada orang lain.

b. Minor
Subjektif : Merasa diasingkan, Menyatakan keraguan tentang kinerja peran,
Menyatakan kurang kontrol, Menyatakan rasa malu dan Merasa tertekan
(depresi).
Objektif : Tidak berpartisipasi dalam perawatan dan Pengasingan.
2.Batasan karakteristik klien dengan ketidakberdayaan.
ketidakberdayaan yang dialami

klien terdiri dari energi dan tingkatan yaitu :


a. Rendah
Klien akan mengungkapkan ketidakpastian tentang fluktuasi
tingkat energi dan bersikap positif.
b. Sedang
Klien akan mengalami ketergantungan kepada orang lain yang
dapat mengakibatkan iritabilitas, ketidaksukaan dan rasa
bersalah.
c. Berat
Klien akan menunjukan sikap apatis, depresi terhadap
perubahan dalam dirinya yang telah terjadi.
Asuhan Keperawaatan

Nn. E 22 tahun, Beberapa bulan yang lalu mengalami kecelakaan yang


mengakibatkan tangan kiri dan kaki kananya patah sehingga di amputasi dan
harus bedrest untuk waktu yang cukup lama guna penyembuhan sedangkan ia
adalah mahasiswi semester terakhir yang tengah menyelesaikan tugas
skripsinya. Dengan kondisi yang demikian ia tidak dapat melakukan bimbingan
skripsi dengan dosen pembimbingnya. Sedangakan ini adalah semester
terakhirnya untuk menyelesaikan kuliahnya karena akan di drop out bila melibihi
10 semester. Nn. E mengatakan sepertinya tidak mampu menyelesaikan
skripsinya, bingung, sering menagis saat ditanya-tanya tentang skripsi, sering
melamun, sering menolak orang yang ingin menjenguknya, dan sering
menyalahkan dirinya sendiri tentang kecelakaan itu .
1.) pengkajian
1. Identifikasi klien
Nama: Nn, E
Umur: 22
Alamat : Wonokromo
Pendidikan: Mahasiswa
RM. No:1234xx
Tgl Masuk : 20 Januari 2019
Tgl pengkajian: 20 Januari 2019
2. Alasan dirawat
klien sangat malu dengan keadaan sekarang, klien merasa tidak
berguna lagi karena kaki dan tangannya hilang karena diamputasi.
3. Riwayat penyakit
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit menular
4.Factor predisposisi & factor presipitasi
a. Adanya perubahan status kesehtan yang mendadak atau kondisi fisik
yang menyebabkan ancaman terhadap integritas diri (misalnya:
ketidakmampuan fisiologis atau gangguan terhadap kebutuhan dasar)
b.Pengalaman traumatis (khususnya dalam tiga bulan terakhir): cidera
fisik yang menyebabkan intoleransi aktivitas.
c. Usia: pada usia tersebut individu memiliki tingkat produktifitas yang
tinggi, namun ketika tekanan dan fungsinya tidak terjalani maka akan
memberikan dampak yang besar pada keputusan yang diambilnya.
5. Riwayat Kesehatan sebelumnya
Klien tidak pernah mengalami masalah gangguan jiwa dimasa lalu
6. Riwayat Kesehatan keluarga
Tidak ada
Analis Data

No Data Problem
1. DS: Ketidakberdayaan (D.0092)
- klien mengatakan hanya
sebagai beban saja dalam
keluarga.
-klien mengatakan merasa gagal
dalam menempuh Pendidikan
padahal tinggal selangkah lagi dan
tidak bisa menyelesaikan skripsi.
- Merasa tidak mampu melakukan
apapun

DO: Lesu dan tidak bergairah


Analis Data

No Data Problem

2. DS: klien mengatakan merasa Gangguan perubahan citra tubuh


malu dengan kakinya dan (D.0083)
tangannya yang sekarang.

DO: klien tidak mau melihat kaki


dan tangannya
Analis Data

No Data Problem
3. DS: klien mengatakan malu Harga Diri Rendah Kronis
dengan kondisinya (D. 0086)

DO: Klien tampak sering


menunduk
Pohon Harga Diri Rendah
Masalah

Gangguan konsep diri : gangguan citra tubuh

Ketidakberdayaan
Diagnosa keperawatan

1.Ketidakberdayaan(D.0092)
2.Gangguan perubahan citra tubuh
(D.0083)
3.Harga Diri Rendah Kronis(D.0086)
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Ketidakberdayaan Keberdayaan (L.09071) Promosi Harapan (1.093307)
(D.0092) Setelah dilakukan Observasi
tindakan 3x24 jam, maka 1. Sadarkan bahwa kondisi
Definisi: keberdayaan meningkat. yang dialami memiliki nilai
Presepsi bahwa Dengan Kriteria hasil: penting.
tindakkan seseorang 1. Pernyataan 2. Pandu mengingat kembali
tidak akan melaksanakan aktivitas 5 kenangan yang menyenangkan
mempengaruhi hasil (meningkat). 3. Mengembangkan rencana
secara signifikan: 2. Pernyataan keyakinan keperawatan yang melibatkan
Intervensi

presepsi kurang tentang kinerja peran 5 tingkat pencapaian tujuan


control pada situasi meningkat sederhana sampai dengan
saat ini atau yang 3. Berpartisipasi dalam kompleks
akan datang. perawatan 5 (meningkat) Edukasi
1. Latih cara mengenang dan
menikmati masa lalu (mis.
Prestasi, pengalaman
2.Anjurkan mengungkap
perasaan terhadap kondisi yang
realistis
3. Anjurkan mempertahankan
hubungan terapeutik dengan
orang ain.
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
2. Gangguan Citra Tubuh (L.09067) Promosi Citra Tubuh (1.09305)
perubahan citra Setelah dilakukan Observasi
tubuh (D.0083) tindakan 3x24 jam, maka 1. Identifikasi harapan citra
ketidakberdayaan tubuh berdasarkan tahap
Definisi: meningkat. Dengan perkembangan
Perubahan presepsi Kriteria hasil: 2. Identifikasi perubahan citra
tentang penampilan, 1. Verbalisasi perasaan tubuh yang mmengakibatkan
struktur dan negative tentang isolasi sosial
fungsinfisik individu perubahan tubuh 5 3. Monitor frekuensi pernyataan
Intervensi

(Menurun) kritik terhadap diri sendiri.


2. Verbalisasi kecacatan
bagian tubuh 5 (membaik) Terapeutik
3. Fokus pada bagian 1. Diskusikan perubahan tubuh
tubuh 5(menurun) dan fungsinya
4.Verbalisasi kehilangan 2. Diskusikan kondisi stress
bagian tubuh 5(membaik) yang memepengaruhi citra
tubuh
3. Diskusikan cara
mengembangkan harapan citra
tubuh (mis pembedahan,
penyakit)
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
2. Gangguan Citra Tubuh (L.09067) Edukasi
perubahan citra Setelah dilakukan 1. Jelaskan kepada keluarga
tubuh (D.0083) tindakan 3x24 jam, maka tentang perawatan perubahan
ketidakberdayaan citrs tubuh.
Definisi: meningkat. Dengan 2. Anjurkan menggunakan alat
Perubahan presepsi Kriteria hasil: bantu.
tentang penampilan, 1. Verbalisasi perasaan 3. Latih fungsi tubuh yang
struktur dan negative tentang dimiliki
fungsinfisik individu perubahan tubuh 5
Intervensi

(Menurun)
2. Verbalisasi kecacatan
bagian tubuh 5 (membaik)
3. Fokus pada bagian
tubuh 5(menurun)
4.Verbalisasi kehilangan
bagian tubuh 5(membaik)
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
3. Harga Diri Rendah Harga Diri (L.09069) Promosi Harga Diri (1.09308)
Kronis (D.0086) Setelah dilakukan Observasi
indakan 3x24 jam, maka 1. Identifikasi budaya, agama,
Definisi: ketidakberdayaan ras jenis kelamin dan usia.
Evaluasi atau meningkat. Dengan 2. Monitor verbalisasi yang
perasaan negative Kriteria hasil: merendahkan diri seendiri
terhadap diri sendiri 1. Penilaian diri positif 5 3. Monitor tingkat harga diri
atau kemampuan (meningkat) setiap waktu.
klien seperti tidak 2. Minat mencoba hal baru Terapeutik
Intervensi

berarti, tidak 5 (meningkat) 1. Diskusikan kepercayaan


berharga, tidak 3. Percaya diri berbicara 5 terhadap penilaian diri
berdaya yang (meningkat) 2. Diskusikan Pengalaman yang
berlangsung dalam 4. Perasaan malu 5 meningkatkan harga diri
waktu lama dan terus (menurun) 3. Diskusikan alesan mengkritik
menerus 5. Perasaan bersalah 5 atau merasa bersalah.
(menurun) Edukasi
6.Perasan tidak mampu 1. Anjurkan mempertahankan
melakukan apapun 5 kontak mata saat
(menurun) berkomunikasi.
.2 Latih cara berfikir dan
berprilaku positif
No DX Waktu Tindakan Ttd Catatan Perkembangan
(Tanggal & Jam)

Implementasi & Evaluasi


1. 20 Januari ,2020
 

Mengidentifikasi budaya, S:
09.00 agama, ras jenis - klien mengatakan
kelamin dan usia hanya sebagai beban
saja dalam keluarga.
Sadarkan bahwa kondisi - klien mengatakan
09.30 yang dialami memiliki merasa malu
nilai penting. dengan
keadaannya
Memonitoring Tingkat sekarang.
Harga diri disetiap waktu - Merasa tidak mampu
10.30 sesuai kebutuhan melakukan apapun

O: klien tampak sering


menunduk karna malu
dengan kondisinya
No DX Waktu Tindakan Ttd Catatan Perkembangan
(Tanggal & Jam)
1. 20 Januari ,2020
 

Mendiskusikan A: Masalah teratasi


12.00 Pengalaman yang Sebagian
meningkatkan harga
diri P: Intervensi dilanjut

14.00 Melatih cara


mengenang dan
menikmati masa lalu
(mis. Prestasi,
pengalaman)
No DX Waktu Tindakan Ttd Catatan Perkembangan
(Tanggal & Jam)

2 21 Januari ,2020
   
   
10.00 Mendiskusikan S:-klien mengatakan merasa
  kepercayaan terhadap malu dengan kakinya dan
penilaian diri tangannya yang sekarang.
- Merasa tidak mampu
  Mendiskusikan kondisi
melakukan apapun
11.30 stress yang
  mempengaruhi citra tubuh O: klien tidak mau melihat
  kaki dan tangannya dan
Menganjurkan tidak mau menunjukkan
mengungkap perasaan yang diamputasi kepada
13.00 terhadap kondisi yang siapapun. Tampak lesu dan
  realistis tidak bergairah
 
Memandu mengingat A: Masalah teratasi
  kembali kenangan yang Sebagian
14.00 menyenangkan
P: Intervensi dilanjut
No DX Waktu Tindakan Ttd Catatan Perkembangan
(Tanggal & Jam)
3.
23 Januari, 2020
 
 
 

09.00 Menciptakan lingkungan yang S: Merasa lebih semangat


  memudahkan mempraktikan dan ikhlas menjalani hidup
  kebutu spiritual
O: Tampak lebih baik dari
  Menganjurkan menggunakan sebelumnya
10.00 alat bantu dan melatih fungsi A: Masalah teratasi
  tubuh yang dimiliki
  P: Intervensi dihentikan
Mengajurkan
mempertahankan kontak mata
saat berkomunikasi
11.30
  Mengembangkan rencana
  keperawatan yang melibatkan
  tingkat pencapaian tujuan
12.20 sederhana sampai dengan
kompleks
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai