Kep 1
OLEH :
Ns.Centia Komalasari.,M.Kep
Ns.Centia Komalasari.M.Kep 2
INSOMNIA
Defenisi
3
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
Defenisi
4
KESIMPULAN
Insomnia dapat disimpulkan sebagai
kondisi dimana seseorang sulit
untuk memulai tidur dan
mempertahankan tidurnya.
Walaupun mereka memiliki waktu
tidur yang cukup, namun tidur yang
mereka lakukan tidak memiliki
kualitas akan menimbulkan
kelelahan dipagi harinya.
Gangguan insomnia dapat bersifat
sementara ataupun menetap.
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
KLASIFIKASI INSOMNIA
5
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
KLASIFIKASI INSOMNIA Menurut Kozier
(2008)
6
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
Klasifikasi menurut Munir (2015)
7
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
10 Faktor lain yang mempengaruhi insomnia
Keadaan lingkungan. Lingkungan yang tidak nyaman
seperti suhu ruangan yang terlalu tinggi dan teman
tidur yang mendengkur akan menyulitkan seseorang
untuk tidur.
Selain itu gangguan kesehatan seperti rasa nyeri,
alergi, atau sesak nafas juga akan menyulitkan
seseorang untuk tidur (Litin cit Sulistyowati, 2014)
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
Menurut Munir (2015) faktor-faktor penyebab
insomnia
11
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
Research
12
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
13
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
17 Penatalaksanaan
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
Behavioral Treatment sbb :
18
(Kozier & Erb, 2008)
1. Kontrol stimulus : Yaitu dengan cara membuat lingkungan
yang nyaman agar merasa tenang sehingga dapat memudahkan
kita untuk tertidur.
2. Terapi kognitif : Terapi ini dilakukan dengan cara berlatih
untuk memciptakan pikiran yang positif dan yakin untuk bisa
tertidur.
3. Pembatasan tidur : Menghindari waktu tidur yang berlebihan
disiang hari, sehingga dapat memulai tidur dengan mudah
dimalam hari.
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
19 Penatalaksanaan (Munir, 2015)
1. Latihan relaksasi jangka pendek sebelum tidur seperti meditasi
dan nafas dalam dapat membantu untuk meningkatkan kualitas
tidur.
2. Relaksasi mental yang dilakukan dengan cara yoga juga dapat
membantu, hal tersebut dikarenakan relaksasi dapat
menenangkan pikiran sehingga tubuh akan lebih tenang dan
mudah untuk tidur (Munir, 2015)
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
20 Riset (Lestari & Rodiyah, 2016)
Relaksasi lain yang dapat digunakan adalah
aromaterapi, penelitian yang dilakukan oleh (Lestari
& Rodiyah, 2016) disebutkan bahwa aromaterapi
lavender dapat mengatasin insomnia.
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
21 Riset oleh Sulistyowati & Nisa (2014
• Menyebutkan bahwa mandi dengan air hangat dapat
mengurangi kejadian insomnia pada lansia.
• Air hangat merupakan salah satu media yang dapat
memperlancar sirkulasi darah dan pernafasan karena efek
hidrostatik dan hidrodinamik.
• Selain itu air hangat memiliki dampak fisiologis bagi
tubuh yang dapat menghilangkan rasa nyeri,
menenangkan jiwa, dan merelaksasikan tubuh.
Ns.Centia Komalasari.M.Kep
22 Komplikasi Insomnia
• Komplikasi akibat dari insomnia dapat mempengaruhi fungsi
otak yang tepat. Otak menggunakan tidur sebagai proses aktif
dimana pada saat seseorang tidur otak akan melatih semua sel
saraf dengan melewatkan sinyal aktivitas listrik melalui semua
sel saraf.
• Ketika sel saraf otak tidak mendapatkan jumlah tidur yang
cukup maka kerja fungsi otak dalam hal menyimpan atau
mengambil informasi dan kemampuan untuk mentoleransi
situasi stress dan berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi dapat
terganggu dan tidak optimal (Driver et al., 2012)
Ns.Centia Komalasari.M.Kep