Anda di halaman 1dari 28

MBERIAN DUKUNGAN

PE

MASA DUKA CITA

Pelatihan Paliatif
Ns Dwi Yatiningsih, S Kep

GARIS
BESAR Ns Ni Nyoman Mariani, S. Kep

KUIS Ns Devy Novita C, S. Kep

Ns S Megawati W, S. Kep. Sp Kep. Onk


Yel –Ye l

Selamat Pagi -- Pagi Pagi Luar


Biasa
Tujuan Pembelajaran

Hasil Belajar Indikator Hasil Belajar


Tujuan Pembelajaran Umum 1. Menjelaskan konsep dasar kanker
Setelah mengikuti materi ini (LNH)
peserta pelatihan mampu 2. Menjelaskan modalitas target terapi
pasien kanker
memberikan dukungan masa
3. Menjelaskan asuhan keperawatan
duka cita pasien dengan target terapi
Materi Pokok

Pengertian LNH Etiologi dan factor Gejala klinis LNH


1 2 3
risiko LNH

4
Definisi target Prinsip kerja obat 6
Asuhan keperawatan
5
terapi target terapi pada kasus LNH
6:1 ?:?
Limfoma Non-Hodgkin (LNH)
Keganasan yang berasal
dari sistem kelenjar getah
bening dan biasanya
menyebar ke seluruh tubuh.
Etiologi dan Faktor Risiko

. Usia

• Jenis Kelamin

• Paparan bahan kimia

• Kondisi penurunan fungsi imun

• Penyakit autoimun

• Infeksi (EBV, HTLV-1)

• Geneti k

• Obesitas dan diet


Manifestasi Klinis

Pembesaran
1
kelenjar getah 2 Demam 3 Keringat malam
bening

4 Nyeri 5 Hilang nafsu makan 6 Gangguan


pencernaan

7 Rasa lelah 8 Nyeri perut


Terapi dengan jenis obat yang
dapatmenghambat pertumbuhan dan
penyebaran sel kanker dengan
melakukan intervensi terhadap target
molekuler spesifik yang terlibat dalam
pertumbuhan, progresivitas dan
penyebaran dari sel kanker.

Definisi Target
Terapi
Prinsip Kerja Obat
Target Terapi
Bekerja pada target molekuler yang spesifik dengan
berinteraksi dengan sel targetnya.

Terapi target bersifat cytostatic yaitu dapat


menghambat proliferasi sel tumor, sedang
kemoterapi bersifat cytotoxic yaitu membunuh sel
tumo
Tn S 28 tahun MR 291124 dengan diagonsa medis Limphoma
(DLBCL) dirawat di ruang Anggrek 2 kamar 702 pro kemoterapi
siklus ke 2, masuk rawat inap tanggal 8-8-2022 pukul 13.00.
saat dilakukan pengkajian oleh perawat terlihat benjolan massa
di leher sebelah kanan. Kepala pasien tampak botak karena
rambut rontok sejak menjalani kemoterapi yang pertama.
Pasien terpasang infus di lengan kanan NaCl 0,9% 500cc/8 jam

Kasus dan heparin 3000UI/24 jam via syringepump. Vital sign pasien:
TD: 132/89 mmHg, HR:86 T: 36,1 RR:20 SaO2 98%. TB 179

Kelompok cm, BB 97kg. Terdapat penurunan berat badan 3kg selama 1


bulan terakhir. Pasien menjalani kemoterapi pertama kali
tanggal 16-17 Juli 2022. Pada saat diberikan obat targeted
therapy (Mabtera) pasien mengalami alergi berupa gatal-gatal
di seluruh tubuh, urtikaria, mata merah, telinga mendengung.
Pasien mengeluh takut kehilangan pekerjaannya. Pasien terlihat
tegang, khawatir kondisi anaknya sehingga anaknya dititipkan
di keluarganya yang berada di kampung. Pasien menanyakan
efek samping kemoterapi apakah bisa mengakibatkan
kemandulan dan apakah boleh melakukan hubungan seksual
selama menjalani kemoterapi. Pasien juga menanyakan apakah
boleh meminum obat herbal selama kemoterapi.
Pengkajian Keperawatan
Riwayat Kesehatan Sebelumnya
Kebiasaan: merokok / minum alkohol)* Ya. merokok semenjak SMA 1-2
bungkus/hari
Riwayat penyakit kanker dalam keluarga : Tidak
Riwayat penyakit metabolik dalam keluarga : Ya asam urat (ibu
kandung)
Riwayat deteksi dini kanker : Tidak
 
Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan saat ini : Pro kemoterapi siklus ke 2. Pasien tampak tegang.
Pasien mengeluh takut kehilangan pekerjaannya. Pasien khawatir kondisi
anaknya sehingga anaknya dititipkan di keluarganya yang berada di
kampung. Pasien menanyakan efek samping kemoterapi apakah bisa
mengakibatkan kemandulan dan apakah boleh melakukan hubungan
seksual selama menjalani kemoterapi. Pasien juga menanyakan apakah
boleh meminum obat herbal selama kemoterapi.
Skirining Status Gizi (MST)

KOMPONEN PENILAIAN SKOR KETERANGAN

Apakah mengalami Penurunan BB yang 1.0


tidak Total Skor 2,
diinginkan dalam 3 bulan terakhir : Ya, 1 - Pasien dinilai
5 Kg Berisiko
Apakah asupan makan berkurang karena Malnutrisi,
tidak nafsu makan? Ya 1.0 dilanjutkan
asesmen gizi
2.0 oleh ahli gizi
TOTAL SKOR
Klasifikasi Data
Data Objektif Data Subjektif Diagnosa Keperawatan

D.0111 Defisit pengetahuan berhubungan


Pasien menanyakan Pasien menanyakan efek samping kemoterapi apakah
dengan kurang terpaparnya informasi
maslah yang dihadapi. bisa mengakibatkan kemandulan dan apakah boleh ditandai dengan:
Pasien menunjukkan melakukan hubungan seksual selama menjalani
persepsi yang keliru kemoterapi. Pasien juga menanyakan apakah boleh
terhadap masalah. meminum obat herbal selama kemoterapi. Pasien
banyak bertanya tentang penyakitnya.
 
D.0134 Risiko Alergi berhubungan dengan
Pasien mengalami Pasien mengatakan pada saat diberikan obat targeted
faktor resiko terpapar agen farmakologi
riwayat alergi pada therapy (Maptera) pasien mengalami alergi berupa ditandai dengan:
saat menjalani gatal-gatal di seluruh tubuh, urtikaria, mata merah,
kemoterapi siklus telinga mendengung
pertama.
D.0032 Risiko Defisit Nutrisi berhubungan
Skor MST 2 Pasien mengatakan berat badan menurun 2 kg dalam dengan faktor risiko Risiko ningkatan
satu bulan. kebutuhan metabolisme ditandai dengan
D.0111 Defisit pengetahuan

D.0134 Risiko alergi


Diagnosa
Keperawatan
D.0032 Risiko defisit nutrisi
Tingkat pengetahuan: perilaku sesuai anjuran
(3) perilaku sesuai pengetahuan (3)

Luaran Respon alergi lokal: gatal (3), eritema (3),


konjungtitis (3)

Status nutrisi: pengetahuan pilih makanan


sehat (4), rambut rontok (3)
INT E RV EN SI
Defist
ipengea
t huan
Edukasi program pengobatan I.12441

1 Obs: identifikasi pengetahuan program pengobatan

2
Terapeutik: Libatkan keluarga

3 Edukasi: Edukasi pengobatan, ESO,alergi obat,


pengelolaan ESO, monitor perkembanganm
pengobatan, informasi faskes
1.Edukasi reaksi alergi I.12445
Obs: ident pengetahuan tentang reasksi alergi

Intervensi
Diagnosa Terapeutik: sediakan bahan, jjadwalkan edukasi,,
fasilitasi mengenali penyebab alergi
risiko alergi
Edukasi: edukasi tanda alergi, menejemen
reaksi alergi

Kolaborasi anti histamin k/p


2. Menejemen reaksi alergi I.14520
Obs: identifikasi tanda gejala alergi
Intervensi
Diagnosa Terapeutik: pasang gelar alergi, tes alerhgi

risiko alergi
Edukasi: edukasi tanda gejala alergi

Kolaborasi anti alergi k/p


2. Status NUTRISI

Obs: identifikasi status nutrisi


Intervensi
Diagnosa Terapeutik: jadwalkan penkes
risiko defisit Edukasi: ajarjan monitor asupan nutrisi,
nutrisi ajarkan memantau kondisi kurang nutrisi

Kolaborasi ahli gizi k/p


2. Menejemen Kemoterapi

Obs: monitor status gizi


Intervensi
Diagnosa Terapeutik: perawatan rambut rontok, alterative
risiko defisit pegganti rambut

nutrisi Edukasi: diit sesuai indikasi

Kolaborasi ahli gizi k/p


IMPLEMENTASI
Ada Pertanyaan ??
Asuhan keperawatan pada Tn S dengan
limphoma non hogdkin kita dapatkan 3 diagnosa
keperawatan: defisit pengetahuan, risiko alregi
dan risiko deficit nutrisi.

Perawat onkologi dalam memberikan kemoterapi


Simpulan dan targeting terapi harus memberikan edukasi
pada pasien dan keluarga tentang efek samping
yang mungkin muncul sehingga bila terjadi
reaksi alergi bisa ditangani dengan cepat dan
tepat.

Perawat onkologi dalam memberikan asuhan


keperawatan harus bersifat holistic yaitu
mencapuk bio-psiko-sosial dan spiritual.
Saran

Perawat onkologi harus mempunyai


pengetahuan dan kemampuan dalam mengatasi
manajemen efek samping kemoterapi
berdasarkan Evidence Base Nursing (EBN)
sehingga mampu mencegah dan meminimalisir
efek samping dari kemoterapi.
Call to Action

Jawab soal
cerita
berikut
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai