Anda di halaman 1dari 14

Meniere Disease

Fitri Ainun Malahayati / 105101105520


Pembimbing : dr. Masyita Dewi Ruray,
Sp.THT-KL
PENDAHULUAN
Pendapat Meniere dibuktikan oleh
Penyakit Meniere atau dikenal
Hallpike dan Cairn tahun 1938,
juga dengan hidrops endolimfatik
dengan ditemukannya hidrops
pertama kali ditemukan oleh
endolimfa, setelah memeriksa tulang
Meniere pada tahun 1861.
temporal pasien Meniere.

Penyakit Meniere merupakan Akan tetapi endolimfa tidak dapat


kelainan telinga dalam yang menjelaskan semua perkembangan
penyebabnya belum diketahui secara gambaran klinis penyakit meniere,
pasti, namun dikaitkan dengan termasuk perkembangan gangguan
adanya peningkatan volume cairan pendengaran atau frekuensi dari
telinga bagian dalam (endolimfa).
serangan vertigo.
DEFINISI
Penyakit Meniere adalah penyakit multifaktorial yang
menyebabkan kelainan di telinga dalam dan
bermanifestasi sebagai sindrom vertigo episodik disertai
dengan gangguan pendengaran yang fluktuatif.
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI

• Penyakit Meniere merupakan penyebab ketiga terbanyak vertigo


• Di Jepang insidennya diperkirakan 17/100.000 populasi, di Finlandia Selatan
513/100.000 populasi
• Di Amerika Serikat sekitar 190/100.000 populasi yang lebih sering ditemukan pada
perempuan dan di Inggris Raya sebesar 13,1/100.000 populasi per tahun.
• Onset penyakit Meniere biasanya terjadi pada usia 40-60 tahun, dengan perbandingan
perempuan lebih banyak daripada laki-laki 1,3-1,9:1.
• Komponen genetik diduga berperan dalam munculnya penyakit meniere, dimana
21% pasien Meniere mempunyai riwayat keluarga positif.
• Meniere terjadi unilateral, namun dapat terjadi secara bilateral seiring perkembangan
durasi penyakit.
ETIOPATOGENESIS

Penyebab penyakit Meniere belum diketahui secara pasti.


Terdapat beberapa pendapat mengenai patofisiologi penyakit
Meniere, namun yang paling banyak dikenal adalah teori
hidrops endolimfatik
GEJALA KLINIS
Trias gejala penyakit meniere yaitu vertigo, tinnitus dan gangguan
pendengaran

Serangan pertama dirasakan sangat berat, yaitu vertigo disertai rasa mual
dan muntah. Pada penyakit Meniere, vertigonya periodik dan makin
mereda pada serangan–serangan selanjutnya.

Pada setiap serangan biasanya disertai dengan gangguan pendengaran


fluktuatif dan dalam keadaan tidak ada serangan pendengaran dirasakan
baik kembali.

Tinnitus kadang menetap (periode detik hingga menit) meskipun di luar


serangan. Tinnitus sering dideskripsikan pasien sebagai suara motor,
mesin, gemuruh dan berdenging di dalam telinga.

Gejala yang menjadi tanda khusus adalah perasaan penuh pada telinga.
DIAGNOSIS

Anamnesis

01 Vertigo hilang timbul, disertai dengan tinnitus dan


perasaan penuh pada telinga.

02 Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli sensorineural.

03 Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari sentral,


misalnya tumor N.VIII.
DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik diperlukan Pemeriksaan Penunjang
hanya untuk menguatkan
diagnosis penyakit Meniere.
• Pemeriksaan audiometri,
Bila dalam anamnesis terdapat
riwayat fluktuasi pendengaran pada penyakit Meniere
dan pada pemeriksaan fisiknya biasanya akan ditemukan
juga didapatkan tuli adanya tuli sensorineural
sensorineuoral, maka sudah nada rendah
• Elektrokokleografi
dapat didiagnosis sebagai
• Tes Gliserol
penyakit Meniere.
• Brainstem Auditory Evoked
Potentials (BAEP)
• Magnetic Resonance
Imaging (MRI)
Kriteria diagnostik penyakit Meniere berdasarkan
Classification Committee of the Barany

Definite Meniere’s Disease


a. Dua atau lebih serangan vertigo spontan, masing-masing
berlangsung selama 20 menit hingga 12 jam
b. Gangguan pendengaran sensorineural berfluktuasi yang
didokumentasikan dengan audiometri berfluktuasi pada telinga
yang terkena setidaknya 1 kali sebelum, selama, atau setelah 1
episode vertigo
c. Gejala aural yang berfluktuasi (gangguan pendengaran, tinnitus,
atau rasa penuh) di telinga yang terkena.
d. Penyebab lainnya selain tes yang lain.
Probable Meniere’s Disease
e. Setidaknya 2 episode vertigo atau pusing yang berlangsung
selama 20 menit hingga 24 jam.
f. Gejala aural yang berfluktuasi (gangguan pendengaran, tinitus,
atau rasa penuh) di telinga yang terkena.
g. Penyebab lainnya selain tes yang lain.
PETALAKSANAAN

Diet dan Gaya Hidup Farmakologi


• Betahistine. Dosis yang dianjurkan
• Diet rendah garam
48 mg/hari
• Konsumsi alkohol, rokok dan coklat harus
• Diuretik. Hydrochlorothiazide
dihentikan
(HCT) dengan dosis 5 mg per hari
• Olahraga rutin sangat dianjurkan karena dapat
• Simptomatik
menstimulasi sirkulasi aliran darah
• Menghindari penggunaan obat yang bersifat
ototoksik seperti aspirin karena dapat memperberat Terapi Pembedahan
tinnitus • Dekompresi Sakus Endolimfatik
• Selama serangan akut, pasien dianjurkan berbaring • Endolymphatic Shunt
di tempat yang keras, berusaha tidak bergerak dan • Labirinektomi
pandangan difiksasi pada satu objek tidak bergerak • Neurektomi Vestibuler
Latihan
Canalt Reposition Treatment (CRT) / Epley Maneuver

CRT atau Epley Maneuver dilakukan


untuk mengembalikan otokonia dari
kanalis semicircularis posterior kembali
ke utriculus untuk kemudian akan
diresorpsi kembali.
Penyakit Meniere belum dapat disembuhkan dan bersifat progresif,
tapi tidak fatal dan terdapat beberapa pilihan terapi untuk mengatasi
gejala yang timbul

Penyakit Meniere ditandai dengan gejala remisi dan


eksaserbasi, sehingga sulit untuk memprediksi
perkembangannya
PROGNOSIS
Beberapa pasien mengalami remisi spontan dalam jangka waktu hari
hingga tahun, pada pasien lain dapat mengalami perburukan gejala
secara cepat, sedangkan beberapa pasien lain dapat mengalami
perkembangan penyakit yang lambat

Belum ada terapi yang efektif untuk penyakit ini, namun


berberapa tindakan dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
serangan dan progresivitas penyakit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai