BBLR
Pembimbing:
dr. Hj. Heka Majasari, Sp.A
Disusun Oleh :
Anggi Nur Indah Sari - 2017730009
○ Usia : 0 Hari
○ No. RM : 00.99****
○ Pendidikan : SMA
○ Penghasilan : 1.200.000
○ Pendidikan : SMA
Keluhan Utama
Riwayat Pengobatan
Tidak ada
Anamnesis
Riwayat Kehamilan
Bayi Ny.H merupakan anak pertama. Ibu melakukan ANC selama kehamilan.
Ibu pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan di bidan setiap bulan. Ibu pasien
belum pernah melakukan USG saat hamil. Ibu pasien sering mengonsumsi makanan
sumber protein, seperti ayam, ikan, tahu, tempe, dan telur selama hamil. Berat badan
ibu naik 7kg selama hamil. Ibu pasien tidak memiliki kebiasaan merokok atau
minum alkohol. Riwayat muntah-muntah berlebihan, infeksi saat kehamilan,
hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan saat kehamilan disangkal.
Anamnesis
Riwayat Persalinan
Pasien lahir secara spontan pervaginam ditolong oleh bidan dengan usia
kehamilan 29 minggu. Bayi lahir pada tanggal 26 Oktober 2022 pukul 02.00 WIB.
Saat lahir, bayi tidak langsung menangis (AS 1/3) dan air ketuban jernih. Bayi lahir
dengan berat badan 2.200 gram, panjang badan 44 cm, LK 32 cm, LD 29 cm, LILA 8
cm. Bayi lahir dengan riwayat ketuban Pecah Dini. Ibu pasien meraskan keluar air-
air berwarna jernih tidak bercampur dengan darah pada pukul 21.00 tanggal 25
Oktober 2022 dan langsung dibawa kebidan. Riwayat perdarahan (-), riwayat
kematian bayi sebelumnya (-), partus lama (-), persalinan sulit dan traumatik
(-),trauma lahir (-) tidak ada.
Kesan: ibu rutin melakukan ANC selama hamil. Neonatus kurang bulan, Besar Masa
Kehamilan.
Anamnesis
Riwayat Imunisasi
belum dilakukan imunisasi
Riwayat Psikososial
Pasien merupakan anak pertama dari Tn. A dan Ny. H, ayah nya bekerja sebagai penjual
gorengan didepan sekolahan. Dimana penghasilan dari berjualan dalam sehari mendapat
uang kurang lebih 400.000. Dalam 1 bulan keuntungan yang didapat ayah pasien
kurang lebih 1.200.000. Ibu pasien merupakan ibu rumah tangga. Secara ekonomi,
keluarga pasien tergolong menengah kebawah.
Pemeriksaan Fisik
Mata Konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), mata cekung (-)
Pulmo Normal, BVS +/+, ronchi -/- , wheezing -/-, stridor -/-
Abdomen Permukaan datar, BU (+), timpani, turgor kembali cepat, hepar dan lien tidak
teraba.
Tali Pusat Segar
Punggung Normal
Anus Ada
Air entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara masuk 0
udara masuk
Skor 6 (gawat
napas)
Pemeriksaan Fisik
Ballard Score
Score : 4
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
26 Oktober 2022 (11.01)
Hematologi Rutin
Hemoglobin 14.2 g/dL 13.5-21.5 g/dL
hematokrit 42.2 % 44-64 %
Eritrosit 3.960.000 /µL 4.1-6.1 106 /µL
Leukosit 21.100 /µL 6.000 – 18.000/µL
Trombosit 202.000 /µL 150.000 – 450.000/µL
Penatalaksanaan
Prognosis
• O2 NC 1 lpm Quo ad vitam : Dubia Ad Bonam
• Inf. D10% 132ml/24jam
• Inj. Ampicillin 2x110 mg Quo ad functionam : Dubia Ad Bonam
• Gentamicin 1x9 mg Quo ad sanationam: Dubia Ad Bonam
• Aminophylline 3x6mg
27– 10 – 2022 (NICU)
Follow Up S
Sesak (+), Muntah (-), Refleks Hisap baik (-), Demam (-), kuning (-)
O
HR: 130x/menit
S: 37.0°C
Kepala : UUB Cekung (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-)
Thoraks :Retraksi (+) suprasternal, intercostae, sebcostal, epigastrium
Pulmo : VBS +/+, RH (-/-), WH (-/-)
Cor : Bj I,II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen: Distensi (-/-) datar, halus, Turgor kembali cepat, BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3dtk
A
1. RDS e.c. HMD garde I
2. Asfiksia Berat
3. Problem Feeding
4. BBLR
5. NKB-BMK
6. Ibu G1P0A0 gravida 29 minggu dengan riwayat KPD
P
O2 on Ventilator mode NIV-ST
FiO2: 40% PEEP:6.0 cmH2O Pins:16.0 cmH2O RR:41x/m
IVFD D10%
Inj. Ampicilin 2x110mg
Inj. Gentamisin 1x9mg
Inj. Aminophilin 3x6mg
OGT u/Output
28– 10 – 2022 (NICU)
S
Sesak (+), Muntah (-), Refleks Hisap baik (-), Demam (-), kuning (-)
Follow Up O
HR: 128x/menit
S: 37.0°C
Kepala : UUB Cekung (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-)
Thoraks :Retraksi (+) suprasternal, intercostae, subcostal, epigastrium
Pulmo : VBS +/+, RH (-/-), WH (-/-)
Cor : Bj I,II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen: Distensi (-/-) datar, halus, Turgor kembali cepat, BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3dtk
A
1. RDS e.c. HMD garde I
2. Asfiksia Berat
3. Problem Feeding
4. BBLR
5. NKB-BMK
6. Ibu G1P0A0 gravida 29 minggu dengan riwayat KPD
P
O2 on Ventilator mode NIV-ST
FiO2: 40% PEEP:6.0 cmH2O Pins:15.0 cmH2O RR:42x/m
IVFD KAEN MG3
Inj. Ampicilin 2x110mg
Inj. Gentamisin 1x9mg
Inj. Aminophilin 3x6mg
OGT u/Output
Rencana diagnostic : Priksa darah ulang, elektrolit, bilirubin
29– 10 – 2022 (NICU)
S
Sesak (+), Muntah (-), Refleks Hisap baik (-), Demam (-), kuning (-)
Follow Up O
HR: 144x/menit
S: 37.0°C
Kepala : UUB Cekung (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-)
Laboratorium (29-10-22) Thoraks :Retraksi (+) intercostae, subcostal. epigastrium
Hb : 11.5 mg.dL Pulmo : VBS +/+, RH (-/-), WH (-/-)
Ht : 33.3% Cor : Bj I,II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Eritsosit : 3.28 juta Abdomen: Distensi (-/-) datar, halus, Turgor kembali cepat, BU (+)
Leukosit : 9.500 Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3dtk
A
Bilirubin Total : 8.63 mg/dl 1. RDS e.c. HMD garde I
Bilirubin Direk : 0.38 mg/dL 2. Asfiksia Berat
Follow Up O
HR: 132x/menit
S: 37.0°C
RR:54/menit
Kepala : UUB Cekung (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-)
Laboratorium (02-11-2022) Thoraks :Retraksi (-)
Hb : 11.5 Pulmo : VBS +/+, RH (-/-), WH (-/-)
Cor : Bj I,II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Ht : 31.7
Abdomen: Distensi (-/-) datar, halus, Turgor kembali cepat, BU (+)
Eritrosit : 3.38 juta
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3dtk
Leukosit : 14.400 Kulit : ikterik pada daera wajah dan leher, dada , punggung meluas ke perut bagian bawah sampai ke lengan dan tungkai bawah (kremer
Trombosit : 279 derajat IV)
A
Bilirubin total : 16.06 mg/dL 1. RDS e.c. HMD garde I
2. Asfiksia Berat
Bilirubin direk : 0.39 mg/dL
3. Problem Feeding
Bilirubin indirek : 15.67 mg/dL 4. Neonatus Hiperbilirubin
5. BBLR
6. NKB-BMK
7. Ibu G1P0A0 gravida 29 minggu dengan riwayat KPD
P
IVFD KAEN MG3
Inj. Cefotaxime 2x110mg
Inj. Gentamisin 1x9mg
Inj. Aminophilin 3x6mg
Phototherapy
Minum perspeen
03– 11 – 2022 (PERINA)
Follow Up
S
Sesak (-), Muntah (-), Refleks Hisap baik (+), Demam (-), kuning berkurang
O
HR: 130x/menit
S: 37.0°C
RR:51/menit
Kepala : UUB Cekung (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-)
Thoraks :Retraksi (-)
Pulmo : VBS +/+, RH (-/-), WH (-/-)
Cor : Bj I,II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen: Distensi (-/-) datar, halus, Turgor kembali cepat, BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3dtk
A
1. RDS e.c. HMD garde I
2. Asfiksia Berat
3. Problem Feeding
4. Neonatus Hiperbilirubin
5. BBLR
6. NKB-BMK
7. Ibu G1P0A0 gravida 29 minggu dengan riwayat KPD
P
IVFD KAEN MG3
Inj. Cefotaxime 2x110mg
Inj. Gentamisin 1x9mg
Inj. Aminophilin 3x6mg
Phototeraphy
Minum perspeen
04– 11 – 2022 (PERINA)
Follow Up S
Sesak (-), Muntah (-), Refleks Hisap baik (+), Demam (-), kuning (-)
O
HR: 130x/menit
S: 37.0°C
RR: 50x/menit
Kepala : UUB Cekung (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-)
Thoraks :Retraksi (+) suprasternal, intercostae, epigastrium
Pulmo : VBS +/+, RH (+/+), WH (-/-)
Cor : Bj I,II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen: Distensi (-/-) datar, halus, Turgor kembali cepat, BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3dtk
A
1. RD e.c. HMD garde I
2. Asfiksia Berat
3. Problem Feeding
4. Neonatus Hiperbilirubin
5. BBLR
6. NKB-BMK
7. Ibu G1P0A0 gravida 29 minggu dengan riwayat KPD
P IVFD KAEN MG3
Inj. Cefotaxime 2x110mg
Inj. Gentamisin 1x9mg
Inj. Aminophilin 3x6mg
05– 11 – 2022 (PERINA)
Follow Up S
Sesak (-), Muntah (-), Refleks Hisap baik (+), Demam (-), kuning (-)
O
HR: 130x/menit
S: 37.0°C
RR: 50x/menit
Kepala : UUB Cekung (-)
Mata : CA (-/-), SI (-/-)
Mulut : Bibir sianosis (-)
Thoraks :Retraksi (+) suprasternal, intercostae, epigastrium
Pulmo : VBS +/+, RH (+/+), WH (-/-)
Cor : Bj I,II Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
Abdomen: Distensi (-/-) datar, halus, Turgor kembali cepat, BU (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 3dtk
A
1. RD e.c. HMD garde I
2. Asfiksia Berat
3. Problem Feeding
4. Neonatus Hiperbilirubin
5. BBLR
6. NKB-BMK
7. Ibu G1P0A0 gravida 29 minggu dengan riwayat KPD
P IVFD KAEN MG3
Inj. Cefotaxime 2x110mg
Inj. Gentamisin 1x9mg
Inj. Aminophilin 3x6mg
Rencana Pulang
Terima Kasih
Tinjauan Pustaka
BBLR
Definisi
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat
lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah
lahir.
Klasifikasi
Etiologi dan Faktor Risiko
Mempengaruhi
pertumbuhan
Prematur dan Organ tubuh
Faktor Risiko plasenta & Kelhiran BBLR Komplikasi
Dismaturia belum sempurna
transport zat gizi
ke janin
Manifestasi Klinis
• Asfiksia neonatorum
5.
HMD disebut juga sindrom gawat napas yaitu terjadi akibat pematangan paru yang
kurang sempurna akibat kekurangan surfaktan terjadi pada bayi kurang bulan.
Etiologi :
• Prematuritas
• Asfiksia perinatal
• Korioamnionitis
• Kehamilan multipel
• Ibu dengan DM
Hyaline Membrane Disease
Functional Ekspansi
Defisiensi Atelektasis yang
residual capacity alveolus
Surfaktan progresif
tidak efektif menurun
Penatalaksanaan
Umum :
• Pertahankan suhu tubuh 36.5-37.5
• Pemberian cairan dan nutrisi
Khusus :
• Tatalaksana Respiratorik : Intubasi endotrakeal & ventilasi mekanik
• Tatalaksana Medikamentosa :
Pemberian surfaktan: Dosis surfaktan 4 mL/kgBB/dosis terutama pada 6
jam pertama kehidupan
Antibiotik spektrum luas sampai terbukti tidak ada infeksi bakteri.
ASFIKSIA
ASFIKSIA
Asfiksia neonatorum merupakan kegagalan bernafas secara spontan dan tidak teratur
pada saat lahir/beberpa saat setelah lahir yg ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia
dan Asidosis
Etiologi :
• Faktor Ibu
• Faktor Plasenta
• Faktor Neonatus
ASFIKSIA
Patofisiologi :
Untuk Jika
Kontriksi
mengompens dekompensas Aliran darah
Pasukan arteriol pada Tekanan
asi aliran i berlanjut, kesemua
oksigen pada organ darah
darah ke kegagalan organ
berkurang (usus, gginjal, menurun
jantung dan fungsi berkurang
otot, kulit)
otak miokard
Manifestasi klinis :
Pucat, bayi tidak bernapas atau menangis, Denyut jantung <
100x/menit, tonus otot melemah
ASFIKSIA
ASFIKSIA
Kriteria Diagnosis :
• Asidosis metabolik/campuran pH < 7 pada AGD dari darah tali pusat
• Nilai APGAR 0-3 pada menit kelima
• Manifestasi neurologis
• Disfungsi multiorgan
ASFIKSIA
ASFIKSIA
Ventilasi tekanan positif (VTP)
• HR < 100x/mnt
• VTP 30 dtk selama 20 – 30x
Kompresi dada
• HR < 60x/mnt, setelah VTP 30 dtk
• Kombinasi kompresi dada & VTP 45 – 60 dtk (1 ventilasi & 3x kompresi)
Pemberian epinefrin
• Jika kompresi dada & VTP 45 – 60 dtk, HR < 60x/mnt
• 0,01 – 0,03 mg/kgBB i.v
• 0,5 – 1 mL/kgBB melalui selang endotrakeal
• dapat diulang 3 – 5 mnt jika HR tidak naik
NH
Hiperbilirubinemia
• Ikterus neonatorium : Ikterus pada kulit dan sklera akibat akumulasi bilirubin
Ikterus Fisiologis
• Pada bayi yang usianya cukup bulan kadar puncak 6-8 mg/dl biasanya pada hari ke 3-5
• Pada bayi kurang bulan kadarnya 10-12 mg/dl bahkan sampai 15 mg/dl
Ikterus Patologis
Patofisiologi
• Pembentukan Hiperbilirubin
• Transportasi Bilirubin
• Konjugasi bilirubin
• Ekskresi bilirubin
Hiperbilirubinemia
Anamnesis
Hiperbilirubinemia
A. Tanda-tanda prematuritas
B. Kecil masa kehamilan, kemungkinan berhubungan dengan polisitemia
C. Tanda infeksi intrauterin, misalnya mikrosefali, kecil masa kehamilan
D. Perdarahan ekstravaskular, misalnya memar, sefalhematom, subgaleal hematom
E. Pucat, berhubungan dengan anemia hemolitik atau kehilangan darah ekstravaskular
F. Ptekie, berkaitan dengan infeksi kongenital, sepsis, atau eritroblastosis
G. Hepatosplenomegali, berkaitan dengan anemia hemolitik, infeksi kongenital, penyakit hati
H. Omfalitis
I. Korioretinitis, berhubungan dengan infeksi kongenital
J. Tanda hipotiroid
K. Perubahan warna tinja
Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia
Tanda Klinis Skor BIND
Status mental
• Normal 0
• Cenderung mengantuk, bangun bila di rangsang, susah 1
minum 2
• Letargis, irritabilitas, jittery, susah minum 3
• Semi-koma, apnea, tidak dapat minum, kejang, koma
Tonus otot
• Normal 0
• Hipotonus ringan hingga moderat 1
• Hipertonus ringan hingga moderat yang disertai hipotonia 2
sesaat, dan opistotonus bila diberi stimulasi
• Retrokolis dan opistotonus persisten, twitching dari tangan 3
dan kaki
Pola menangis
• Normal 0
• High-pitched cry saat diberi stimulasi 1 Interpretasi:
• Shrill, bayi sulit ditenangkan 2 1-3 tanda awal
• Tidak dapat berhenti menagnis, atau tidak ada tangisan 3 4-6 sudah terjadi proses ensefalopati
7-9 proses lanjut
Hiperbilirubinemia
Hiperbilirubinemia
Tatalaksana
Fototerapi Transfusi Tukar
• Merupakan pilihan utama terapi pada • Pertimbangkan pada bayi dengan gejala
indirek hiperbilirubinemia neurologis walau terdapat penurunan
• Dilaksanakan secepat mungkin dengan bilirubin
durasi 2-4 jam • Bilirubin total > 25 mg/dL; atau
• Fototerapi efektif: fototerapi intensif gagal menurunkan
– Menggunakan sinar biru (425-475 bilirubin
nm) • Harus dilakukan dengan tenaga terlatih
– Menyinari 80% dari permukaan • Resiko tindakan dan komplikasi yang
tubuh bayi tinggi
– Total bilirubin serum turun > 0.5 • Paling baik dilakukan dengan volume
mg/dL/jam atau turun > 2 mg/dL ganda (170 mL/kgBB)
dalam 4 jam
– Bila tidak tercapai fototerapi
efektif, atau timbul perburukan
transfusi tukar
Hiperbilirubinemia
Peningkatan transmisi
Fototheraphi
cahaya
Spektrum cahaya
Sinar biru merupakan
sinar terefektif
(Panjang gelombang
Panjang gelombang 460-490 nm)
(nm)
IVIG Metalloporphyrins
- Diberikan hanya pada hiperbilirubinemia - Menghambat enzim heme-oksidase
akibat proses isoimunisasi - Mencegah konversi biliverdin bilirubin
- Contoh: penyakit hemolitik, inkompabiltias - Masih dalam tahap penelitian
ABO, dan inkompabilitas rhesus - Penggunaannya belum disetujui oleh FDA
Hipoglikemi
Hipoglikemia
Klasifikasi
Etiologi : Stres neonatal, sepsis, asfiksia, hipotermia, polisitemia, syok, rilwayat ibu diabetes melitus (DM),
pemberian glukosa yang tidak adekuat, obat-obatan yang dimakan ibu (terbutalin/labetolol/ propanolol), bayi
Etiologi : Hormone excess hyperinsulism, defisiensi hormon, defek herediter metabolisme karbohidrat.
Hipoglikemia
Terima Kasih
Pemeriksaan Penunjang
29 Oktober 2022 (07.43)
Hematologi Rutin
Hemoglobin 11.5 g/dL 13.5-21.5 g/dL
Hematokrit 33.3 % 44-64 %
Eritrosit 3.280.000 /µL 4.1-6.1 106 /µL
Leukosit 9.500 /µL 6.000 – 18.000/µL
Trombosit 296.000 /µL 150.000 – 450.000/µL