Anda di halaman 1dari 10

SURVEILANS KETIKA BENCANA

GEMPA BUMI
KELOMPOK 4

1. Sriwiyanti 10. Ricky Rianti 19. Marhamah


2. Erma 11. Endah Rahayu 20. Dini Herlina
3. Isye 12. Dian Adhariah
4. Linda 13.Siti Nuriah
5. Rima 14. Udya Islami
6. Siti Rohmah 15. Siti Nurhidayati
7. Junayah 16. Dini
8. Martini 17. Mega Pratiwi
9. Ana Mariyana 18. Masriyah
Pengertian Gempa Bumi
Gempa bumi juga diartikan sebagai suatu
pergeseran lapisan secara tiba-tiba yang berasa
dalam bumi. Karena gempa bumi dikatakan
bersumber dari dalam bumi atau lapisan bawah
bumi berarti gempa bumi adalah getaran pada
kulit bumi yang disebabkan oleh kekuatan dari
dalam bumi. Getaran gempa biasa dinyatakan
dalam skala richter.
Penyebab Gempa Bumi
• Gempa bumi banyak disebabkan oleh gerakan-gerakan lempeng bumi. Bumi
kita ini memiliki lempeng-lempeng yang suatu saat akan bergerak ka-rena
adanya tekanan atau energi dari dalam bumi.
• Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh cairan magma yang ada pada
lapisan bawah kulit bumi. Magma dalam bumi juga melakukan pergerakan
sehingga dapat menimbulkan penumpukan massa cairan. Cairan tersebut
akan terus bergerak hingga akhirnya menimbulkan energi yang kuat yang
memaksa cairan ter-sebut untuk keluar dari dalam kulit bumi dan
menyebabkan gempa.
• Gempa bumi juga dapat disebabkan oleh manusia sendiri. Seperti yang
disebabkan oleh peledakan bahan peledak yang dibuat oleh manusia,
Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau senjata Nuklir.
Karakteristik Gempa Bumi
• Berlangsung dalam waktu
yang sangat singkat
• Lokasi kejadian tertentu
• Akibatnya dapat menimbulkan
bencana
• Berpotensi terulang lagi
• Belum dapat diprediksi
• Tidak dapat dicegah, tetapi
akibat yang ditimbulkan
dapat dikurangi
Pengertian Surveilans Bencana

Surveilans adalah kegiatan “analisis” yang sistematis dan


berkesinambungan melalui kegiatan pengumpulan dan
pengolahan data serta penyebar luasan informasi untuk
pengambilan keputusan dan tindakan segera.
Tujuan Kegiatan Survailens Ketika Terjadi Bencana

• Memprediksi dan mendeteksi dini epidemi (outbreak).


Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki program
pencegahan dan pengendalian penyakit. Menyediakan
informasi untuk penentuan prioritas, pengambilan
kebijakan, perencanaan, implementasi dan alokasi
sumber daya kesehatan.
Langkah‐
langkah surveilans penyakit di daerah bencana m
eliputi: 
• Pengumpulan Data
a. Data kesakitan dan kematian
b. Sumber data
c. Jenis data
 register harian penyakit pada korban bencana
 rekapitulasi harian penyakit korban bencana
 laporan mingguan penyakit korban bencana
 register harian kematian korban bencana
• Pengolahan dan Penyajian Data
• Analisis dan Interpretasi
• Penyebarluasan Informasi
Kegiatan surveilans yang dilakukan di Pos
Kesehatan, antara lain
• Pengumpulan data kesakitan penyakit yang diamati dan
kematian melalui pencatatan harian kunjungan rawat
jalan
• Validasi data agar data menjadi sahih dan akurat,
pengolahan data kesakitan menurut jenis penyakit dan
golongan umur per minggu
• Pembuatan dan pengiriman laporan ke Puskesmas lalu
ke Dinas Kesehatan dan Dinas terkait dengan Bencana
– Mekanisme kerja pos  kesehatan di  lokasi pengungsi mengikuti mekanisme kerja puskesmas;
– Pos kesehatan harus melaporkan seluruh kegiatannya kepada puskesmas setempat
– Pelayanan yang diselenggarakan meliputi pelayanan kesehatan dasar, yang untuk beberapa hal
disesuaikan dengan kondisi dan situasi setempat;
– Pelayanan tersebut mencakup promosi  kesehatan, pelayanan gizi, pelayanan  kesehatan  ibu  dan
anak serta keluarga berencana, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular:
• Menyelenggarakan pelayanan imunisasi;
• Menyelenggarakan kegiatan penemuan penderita penyakit menular;
• Menyelenggarakan surveilans epidemiologi penanggulangan KLB;
• Menyelenggarakan kegiatan pencegahan dan penanggulangan KLB;
• Menyelenggarakan kegiatan penyehatan lingkungan. 
– Disamping penyakit yang berpotensi KLB, penyakit tidak menular juga diamati seperti trauma dan luka-
luka;
– Apabila petugas kesehatan di pos kesehatan menemukan atau mencurigai
kemungkinan adanya peningkatan  kasus‐kasus tersangka  penyakit  yang  ditularkan
melalui makanan (foodborne  diseases)  ataupun  penyakit  lain yang jumlahnya
meningkat  dalam  kurun  waktu  singkat, maka petugas yang bersangkutan  harus 
melaporkan keadaan tersebut secepat mungkin ke puskesmas terdekat atau dinas
kesehatan kabupaten/kota.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai