Anda di halaman 1dari 37

PEMBINAAN KESEHATAN HAJI

DI MASA PANDEMI

dr. Ade Irma Rosiani, MKM


Wakil Koordinator Tim Promotif Preventif (TPP)
PPIH Arab Saudi 2021
Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan
DASAR HUKUM
1. Undang Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2006 tentang Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji Mencapai
Istithaah Kesehatan Jemaah Haji Untuk Menuju Keluarga Sehat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 62 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan haji
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rekruitmen PPIH, TKHI dan TPK
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada
Situasi Pandemi;
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 494 Tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Pada Penyelenggaraan
Ibadah Haji Tahun 1441H/2020M.
7. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 33 Tahun 2020 tentang Kategori Sakit Permanen.
LATAR BELAKANG
a. Haji merupakan kegiatan yang harus memenuhi kriteria istithaah kesehatan.
b. Terjadi pandemi tahun 2020.
c. Pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia pada penyelenggaraan ibadah
haji tahum 1441 H/ tahun 2020.
d. Indikator kesehatan haji dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024:
1. Minimal 80% dilakukan pengukuran kebugaran di masa keberangkatan;
2. Seluruh jemaah haji diperiksa kesehatan tahap ke-dua;
3. Seluruh jemaah haji diberikan vaksin Meningitis Meningokokus;
4. Indeks kepuasan jemaah haji minimal bernilai baik.
RENCANA TINDAK LANJUT
1. Penguatan tatanan manajemen kesehatan haji.
a. Pencapaian indikator.
b. Penguatan juklak dan juknis.
2. Penguatan pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji di kabupaten/kota.
3. Penguatan penyuluhan atau dakwah kesehatan haji.
4. Pengerahan calon petugas dalam memperkuat pembinaan kesehatan haji di wilayahnya masing-
masing.
5. Penguatan capacity building para pengelola kesehatan haji di provinsi dan kabupaten/kota.
6. Penguatan dan peningkatan kajian dan operasional riset kesehatan haji.
7. Penguatan komunikasi dan advokasi dengan stakeholders terkait penyelenggaraan kesehatan
haji.
8. Penguatan kemitraan kesehatan haji.
9. Penguatan pemberdayaan masyarakat.
KESEHATAN HAJI DALAM MASA PANDEMI

. PELAYANAN

PEMBINAAN PERLINDUNGAN

ISTITHAÁH
KESEHATAN
PEMBINAAN KESEHATAN JEMAAH HAJI
1. Proses pembinaan kesehatan bagi jemaah haji tetap berjalan dengan memperhatikan protokol kesehatan
pada masa pandemi Covid-19;

2. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan melalui pertemuan jarak jauh yang berkelanjutan melalui pendekatan
Kantor Kemenag Kab/Kota dan/atau KBIH;

3. Pengukuran kebugaran dapat tetap dilaksanakan dengan memperhatikan perkembangan situasi terkait
pencegahan dan penanganan wabah Covid-19 di wilayah masing-masing dengan menerapkan physical
distancing dan protokol kesehatan.

4. Pengukuran kebugaran secara mandiri bagi jemaah haji (fitness self assessment).

5. Melibatkan calon petugas Kesehatan haji (TKHI dan PPIH).


PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH HAJI

Proses pemeriksaan kesehatan rutin bagi jemaah haji tetap berjalan


dengan memperhatikan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-
19
PERLINDUNGAN KESEHATAN JEMAAH HAJI

1. Vaksinasi dilakukan kepada jemaah haji yang sudah melakukan


pemeriksaan kesehatan dan sudah ditetapkan status
kesehatannya.
2. Vaksinasi yang disiapkan tahun ini untuk calon jemaah haji yang
rencananya akan berangkat tahun 2020.
PENGUKURAN KEBUGARAN SECARA
MANDIRI BAGI JEMAAH HAJIATAN HAJI

FITNESS SELF-ASSEEMENT
PENGUKURAN KEBUGARAN SECARA MANDIRI
1. Form Pengukuran Kebugaran Mandiri
• Salam dan pengantar;
• Identitas Diri Jemaah Haji & Petugas;
• Penilaian /pemeriksaan sebelum partisipasi;
• Instruksi pelaksanaan pengukuran kebugaran mandiri;
• Penilaian dengan menyesuaikan pada table umur dan waktu yang tersedia.
2. Pengukuran ini dibuat sederhana memungkinkan dilakukan saat pandemi.
3. Setelah pengukuran WAJIB diinput ke dalam SISKOHATKES.
IDENTITAS DIRI
Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Nomor Porsi :

KBIH :

Asal Provinsi/kab/kota :
PENILAIAN SEBELUM PARTISIPASI
JAWABAN
NO PERTANYAAN
YA TIDAK
Apakah Bapak/Ibu pernah dinyatakan dokter mengidap penyakit jantung dan membatasi aktivitas fisik, kecuali    
1. atas rekomendasi dokter?
 
Apakah Bapak/Ibu sering merasakan nyeri dada atau nyeri di bagian dada sebelah kiri (jantung anda) saat    
2. melakukan aktivitas fisik?
 
Apakah Bapak/Ibu merasa ingin pingsan atau ada keluhan rasa pusing kepala yang agak parah?    
 
3.

Apakah Bapak/Ibu mempunyai masalah tulang atau persendian yang menjadi lebih parah bila melakukan    
4. aktivitas fisik?
 
Apakah dokter pernah mengatakan bahwa tekanan darah Bapak/Ibu terlalu tinggi?    
5.  
Apakah Bapak/Ibu saat ini dalam pengobatan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan lainnya,    
6. serta selalu membawa obat-obatan tersebut?
 
Apakah ada alasan tertentu yang belum disebutkan di atas yang menyatakan bahwa Bapak/Ibu tidak boleh    
7. mengikuti suatu program latihan fisik/olahraga?
PELAKSANAAN PENGUKURAN KEBUGARAN
1.Dilakukan secara santai dan tidak memaksakan diri.
2.Pemanasan dan peregangan 5-10 menit sebelum memulai pengukuran, terutama otot-otot pinggang
dan tungkai.
3.Dilakukan di jalan datar (misalnya lapangan sepak bola).
4.Bila melakukan pengukuran di lapangan sepak bola, lakukanlah sebanyak 4 kali putaran.
5.Hentikan pengukuran jika terasa nyeri dada, sesak nafas, kram tungkai dan terlihat pucat.
6.Dapat dilakukan sendiri atau berkelompok dengan tetap menggunakan masker dan menjaga jarak
sesuai protokol kesehatan.
7.Gunakan pakaian dan sepatu olah raga yang nyaman.
8.Sampai finish jangan langsung berhenti, usahakan tetap berjalan perlahan dan lanjutkan dengan
peregangan/stretching terutama untuk otot-otot pinggang dan tungkai. Kemudian catatlah berapa
menit waktu yang dicapai dalam berjalan kaki sebanyak 4 kali putaran.
9.Pengukuran kebugaran dapat diulangi kembali setiap 3-6 bulan. Untuk mendapatkan hasil
kebugaran yang optimal jemaah haji hendaklah melakukan aktivitas jalan kaki setiap hari selama 30
menit.
PENILAIAN KEBUGARAN

LAKI-LAKI
Umur 40 - 49 th
Beri tanda √ Waktu Kategori

≤14 menit Baik


14 menit 1 detik - 14 menit 42 detik Cukup
> 14 menit 42 detik Kurang
PENILAIAN KEBUGARAN

LAKI-LAKI
Umur 50 - 59 th
Beri tanda √ Waktu Kategori

<14 menit 25 detik Baik


14 menit 25 detik - 15 menit 12 detik Cukup
> 15 menit 12 detik Kurang
PENILAIAN KEBUGARAN

LAKI-LAKI
Umur 60 - 69 th
Beri tanda √ Waktu Kategori

<15 menit 13 detik Baik


15 menit 13 detik - 16 menit 18 detik Cukup
> 16 menit 18 detik Kurang
PENILAIAN KEBUGARAN

LAKI-LAKI
Umur th
Beri tanda √ Waktu Kategori

<15 menit 49 detik Baik


15 menit 49 detik - 18 menit 48 detik Cukup
> 18 menit 48 detik Kurang
PENILAIAN KEBUGARAN

PEREMPUAN
Umur 40 - 49 th
Beri tanda √ Waktu Kategori

<15 menit 07 detik Baik


15 menit 07 detik - 16 menit 06 detik Cukup
> 16 menit 06 detik Kurang
PENILAIAN KEBUGARAN
PEREMPUAN
Umur 50 - 59 th
Beri tanda √ Waktu Kategori

<15 menit 07 detik Baik


15 menit 07 detik - 16 menit 06 detik Cukup
> 16 menit 06 detik Kurang
PENILAIAN KEBUGARAN

PEREMPUAN
Umur 60 - 69 th
Beri tanda √ Waktu Kategori

<15 menit 07 detik Baik


15 menit 07 detik - 16 menit 06 detik Cukup
> 16 menit 06 detik Kurang
PENILAIAN KEBUGARAN

PEREMPUAN
Umur th
Beri tanda √ Waktu Kategori

<15 menit 07 detik Baik


15 menit 07 detik - 16 menit 06 detik Cukup
> 16 menit 06 detik Kurang
• Fix_PENGUKURAN KEBUGARAN MANDIRI untuk jemaah haji.d
ocx
SURVEI KEPUASAN JEMAAH HAJI
MENGUKUR MUTU
PELAYANAN

MUTU SECARA OBYEKTIF:


MEMBANDINGKAN MUTU SECARA PERSEPSI:
KENYATAAN DENGAN KEPUASAN
STANDAR
Institusi: Akreditasi Motivation-Hygiene factors (Hezberg)
SDM : Sertifikasi SERVQUAL (Parasuraman)

24
KERANGKA KONSEPTUAL SERVQUAL
DIMENSI
SERVQUAL
Tangible
(Berwujud)

Ekspektasi
Reliability (Harapan)
(Kehandalan)
Kesenjangan
Assurance antara harapan Kepuasan
(Kepastian) dan kenyataan

Empathy Persepsi
(Empati) (Kenyataan)

Responsiveness
(Cepat Tanggap)

25
PENGEMBANGAN SERVQUAL OLEH BERRY dkk
No Dimensi Definisi Operasional
1 Tangibles Bukti fisik dari jasa, baik berupa fasilitas fisik, peralatan yang dipergunakan, representasi fisik dari
jasa.
2 Reliability Mencakup dua hal pokok, yaitu konsistensi kerja dan kemampuan untuk dipercaya. Hal ini berarti
perusahaan memberikan jasanya secara tepat semenjak saat pertama.

3 Responsiveness Kemauan atau kesiapan para karyawan untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

4 Competence setiap orang dalam suatu perusahaan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar
dapat memberikan jasa tertentu.
5 Courtesy Meliputi sikap sopan santun, respek, perhatian dan keramahan yang dimiliki para contact personnel.

6 Credibility Sifat jujur dan dapat dipercaya.


7 Security Yaitu aman dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik,
keamanan finansial dan kerahasiaan
8 Access Kemudahan untuk dihubungi dan ditemui
9 Communication memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta selalu
mendengarkan saran dan keluhan pelanggan.
10 Understanding the Usaha untuk memahami pelanggan.
customer 26
CONTOH MENTERJEMAHKAN DIMENSI SERQUAL DALAM BUTIR-BUTIR PENGUKURAN

No Dimensi Contoh Butir pengukuran


1 Tangibles 1. Kebersihan dan kerapihan ruangan
(Berwujud) 2. Kelengkapan dan kesiapan alat-alat yang dipakai
3. Kelengkapan obat-obatan yang dipakai
4. Kerapihan penampilan karyawan

2 Reliability 1. Prosedur penerimaan pasien yang cepat dan tepat


(Keandalan) 2. Pelayanan pemeriksaan yang cepat dan tepat
3. Pelayanan tindakan yang cepat dan tepat
4. Ketepatan jadwal pelayanan

3 Responsiveness 1. Kecepatan merespon dokter dalam menyelesaikan keluhan pasien


(Cepat tanggap) 2. Kecepatan merespon perawat dalam menyelesaikan keluhan pasien
3. Kecepatan merespon petugas apotik dalam menyelesaikan resep
4 Assuarance 1. Pengetahuan dan kemampuan para dokter dalam menetapkan diagnosis penyakit
(Kepastian) 2. Keterampilan para dokter dalam menangani pasien
3. Keterampilan dan kemampuan para perawat dalam bekerja
4. Jaminan keamanan terhadap pasien

5 Empathy (Empati) 1. Dokter memberikan perhatian terhadap keluhan pasien


2. Perawat memberikan perhatian terhadap kebutuhan pasien
3. Perhatian terhadap keluhan keluarga
4. Pelayanan yang adil kepada semua pasien 27
CARA PENGUKURAN PADA TIAP BUTIR

1 Format 3 kolom
Tingkat jasa minimum saya Tingkat jasa yang saya inginkan Persepsi saya terhadap kinerja jasa
adalah: adalah: adalah:

Kebersihan dan kerapian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


ruangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

2 Format 2 kolom
Tingkat jasa minimum saya Tingkat jasa yang saya inginkan Persepsi saya terhadap kinerja jasa
adalah: adalah: adalah:

Kebersihan dan kerapian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


ruangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

3 Format 1 kolom
Tingkat jasa minimum saya Tingkat jasa yang saya inginkan Persepsi saya terhadap kinerja jasa
adalah: adalah: adalah:

Kebersihan dan kerapian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10


ruangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
28
BAGAIMANA MENGGUNAKAN SEERVQUAL UNTUK MENGUKUR
KEPUASAN JEMAAH HAJI?
1. Kepuasan terhadap apa?  Pelayanan Jemaah haji secara keseluruhan? Atau, pelayanan
kesehatannya saja?
2. Titik-titik mana saja yang diukur?
a. Pelayanan kesehatan penyiapan dan pembinaan jamaah (Puskesmas)
b. Pelayanan vaksinasi
c. Pelayanan kesehatan di Embarkasi
d. Pelayanan kesehatan di Pondokan
e. Pelayanan kesehatan di Sektor
f. Pelayanan kesehatan di KKHI
g. Pelayanan kesehatan di RS KAS
h. Pelayanan kesehatan paska haji (monitoring haji) oleh Puskesmas
3. Bila pakai SERVQUAL  setiap titik harus dipergunakan 5 dimensi yang telah dijelaskan
4. Boleh ditambahkan pengukuran kepuasan Jemaah terhadap pelayanan kesehatan secara umum
5. Karena penilaian kepuasan adalah menyangkut persepsi terhadap pengalaman maka, responden harus
pernah mengalamai pelayanan yang ditanyakan?  Pengisian kuesioner dilakukan di lokus
pelayanan
29
Tim Penyusun
• dr. Siswanto, MPh (Ketua KOMLI).
• Sugiyanto, SKM, MSc.PH (Kepala Puslitbang Humaniora
dan Manajemen Kesehatan).
• Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc.
• Pusat Kesehatan Haji
Tahapan

PENYUSUNAN UJICOBA SOSIALISASI

• SHS Kab Tegal • Webinar Pengelola


• Tim penyusun
• SHS Kab Program Kes Haji
• On-line Provinsi se-
Indramayu Indonesia
• Tangerang Selatan
KUESIONER
1. Salam pembuka.
2. Identitas diri.
3. Kriteria penilaian : Sangat Puas (SP), Puas (P), Cukup Puas (CP),
Tidak Puas (TP).
4. Pemeriksaan Kesehatan Haji di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (10).
5. Pembinaan Kesehatan Haji (8).
6. Perlindungan Kesehatan Haji (7).
Identitas Diri
IDENTITAS RESPONDEN    
Nama :   Pendidikan Terakhir 1. Tidak tamat SD
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. D3/D4/S1
6. S2
7. S3
Umur:   Pendapatan/Gaji per bulan : 1. < 1 juta
2. 1 s/d 5 juta
3. 5 s/d 10 juta
4. > 10 Juta
Jenis Kelamin: 1. Laki-laki Asal puskesmas  
2. Perempuan
Pekerjaan : 1. ASN Asal Kab/Kota :  
2. TNI/Polri
3. Tani/nelayan/pedagang
4. Swasta
5. Wiraswasta/ professional
6. Ibu rumah tangga
7. Tidak bekerja
Asal Provinsi :   No Porsi :  
KBIH :      
PEMERIKSAAN KESEHATAN HAJI DI FASYANKES
No Pernyataan Jawaban
SP P CP TP
1. Kebersihan, kenyamanan ruang pemeriksaan serta ruang tunggu di fasilitas kesehatan
2. Kebersihan dan kerapihan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
3. Kecepatan dan ketepatan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan.
4. Informasi yang diberikan petugas kesehatan mengenai biaya pemeriksaan kesehatan haji cukup
jelas.
5. Petugas kesehatan dalam menerima pendaftaran, pemeriksaan, tindakan, layanan
obat,laboratorium dilakukan dengan cepat dan tepat.
6. Petugas kesehatan cepat dalam merespon terhadap keluhan pelayanan kesehatan.
7. Petugas kesehatan menjelaskan penyakit dan tindakan medis yang akan dilakukannya.
8. Petugas kesehatan yang melakukan pemeriksaan kesehatan terampil dan cekatan.
9. Saat melakukan pemeriksaan kesehatan petugas kesehatan memberikan perhatian terhadap
keluhan.
10. Sikap sopan dan ramah petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
PEMBINAAN KESEHATAN HAJI
No Pernyataan Jawaban
SP P CP TP
11. Kebersihan lokasi pembinaan kesehatan haji saat pengukuran kebugaran, senam haji sehat,
manasik kesehatan dan informasi gizi.
12. Kesiapan fasilitas untuk pembinaan kesehatan haji (pengukuran kebugaran, senam haji sehat,
manasik kesehatan dan informasi gizi.)
13. Petugas kesehatan dalam melaksanakan pembinaan kesehatan haji dilakukan dengan cepat dan
tepat
14. Mendapatkan informasi yang jelas oleh petugas kesehatan sebelum dan sesudah melakukan
pembinaan kesehatan (kebugaran, senam haji sehat, manasik kesehatan, gizi seimbang)
15. Kemampuan petugas kesehatan dalam memberikan saran terkait dengan penyakit yang dialami,
cara pencegahan dan pengobatannya.
16. Tempat dilaksanakannya pembinaan kesehatan haji (pengukuran kebugaran, senam haji sehat,
manasik kesehatan dan informasi gizi) Aman.
17. Petugas kesehatan memberikan pelayanan yang sama kepada setiap jemaah haji dalam
pembinaan kesehatan haji
18. Petugas sopan dan ramah dalam memberikan pembinaan kesehatan haji (pengukuran kebugaran,
senam haji sehat, manasik kesehatan dan informasi gizi.)
PERLINDUNGAN KESEHATAN HAJI
No Pernyataan Jawaban
SP P CP TP
19. Kebersihan dan kenyamanan ruang tempat vaksinasi.
20. Pelayanan vaksinasi meningitis tidak menunggu waktu lama dan sesuai dengan jadwal.
21. Petugas kesehatan memberikan informasi dan penjelasan tentang pemakaian Alat Pelindung Diri
(APD) seperti penggunaan masker, kacamata, payung, sandal, kantong kencing dan obat yang
diperlukan.
22. Petugas kesehatan memberikan penjelasan tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan
penerapan protokol Kesehatan.
23. Petugas kesehatan memberikan informasi tentang pemberian vaksin dengan jelas.
24. Petugas kesehatan mampu dan terampil ketika memberikan vaksin meningitis.
25. Petugas kesehatan merespon keluhan dengan baik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai