Anda di halaman 1dari 18

Gangguan Korteks Adrenal

SKDI 3B
dr. Ucok S Lubis, Sp.PD
Bagian Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Gorontalo
Intro
Korteks adrenal menghasilkan tiga jenis hormon kortikosteroid:
 Glukokortikoid (kortisol), mineralokortikoid (aldosteron), & prekursor
androgen adrenal (dehydroepiandrosterone [DHEA])
 Hiperfungsi kelenjar adrenal;
 >Sindrom cushing, hiperaldosteronprimer atau sekunder
 Hipofungsi kelenjar adrenal / adrenal insufisiensi (AI)
 >Penyakit Addison, hypoaldosteronism primer at sekunder
>Insufisiensi adrenal akut / krisis adrenal
Evaluasi diagnostik pasien yang berisiko atau dicurigai AI mencakup tiga proses
diagnostik:
 1) Konfirmasi adanya AI (diagnosis sindromik);
 2) Identifikasi axis hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) (diagnosis lokasi);
 3) Identifikasi penyebab (diagnosis etiologi)
Cushing Syndrome
 Sindrom Cushing (SC); gambaran klinis yang dihasilkan dari paparan kronis
berlebihanglukokortikoid dari setiap etiologi
 Etiologi SC:
 ACTH dependen (misalnya, adenoma kortikotrop hipofisis, sekresi
ACTH ektopik oleh tumor nonpituitary; SCLC, Ca medullary tiroid,
timus, pancreas, ovarium)
 ACTH-independen (misalnya, adenoma adrenokortikal, karsinoma
adrenokortikal [ACC], hiperplasia adrenal nodular)
 Iatrogenik (misalnya, pemberian glukokortikoid eksogen untuk
mengobati berbagai kondisi peradangan)
Terapi
 ACTH independen; pembedahan / pengangkatan tumor adrenal
 Agen oral;
Metyrapone; dosis awal 500 mg tiga kali sehari (dosis maks 6 g)
Ketokonazol 200 mg tiga kali sehari (dosis maks 1200 mg)

Adrenal Ca; mitotane 6 gr/hari dibagi 3-4 dosis


Adrenal insufisiensi
Korteks adrenal menghasilkan 3 hormon steroid: glukokortikoid (kortisol),
mineralokortikoid (aldosteron, 11-deoxycorticosterone), dan androgen
(dehydroepiandrosterone
Penyakit Addison’s ;
> Terjadi jika >90% kerusakan kelenjar adrenal;
Tindakan bedah, penyakit granuloma (tuberculosis, histoplasmosis,
coccidiomycosis, cryptococcis) atau proses autoimun
Tumor metastasis bilateral, perdarahan bilateral, CMV, HIV, amyloidosis,
sarcoidosis, adrenoleukodistropi
Gejala Klinis;
Lelah, lemah, anorexia, mual, muntah, penurunan BB, nyeri perut, pigmentasi
kulit & mukosa, salt carving , hipotensi, hipoglikemi
Lab; Hipo-Na, Hiper-K
Adrenal insufisiensi
Terapi

 Hydrocortison; 20-30 mg/hari, 2/3 dosis pagi hari, 1/3 dosis sore hari
 Suplementasi mineralokortikoid; Fludrocortison 0,05-0,1 mg PO
Insufisiensi adrenal akut / krisis adrenal
 Insufisiensi adrenal akut / krisis adrenal, biasanya terjadi setelah periode
keluhan non spesifik dan lebih sering diamati pada pasien dengan insufisiensi
adrenal primer, karena hilangnya sekresi glukokortikoid dan mineralokortikoid
 Hipotensi postural syok hipovolemik
 Nyeri perut akut, mual, muntah, dan demam
 Dalam beberapa kasus; presentasi utama menyerupai penyakit neurologis;
penurunan respon (stupor dan koma)
 Krisis adrenal dapat dipicu oleh penyakit penyerta, stres bedah, dll
 Hormon utama yang penting dalam krisis adrenal adalah kortisol
 Krisis adrenal ≠ penyakit Addison
 Pada tahun 1855; Thomas Addison; sindrom insufisiensi adrenal kronik yang
berkembang selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dengan
kelemahan, kelelahan, anoreksia, penurunan berat badan, dan
hiperpigmentasi sebagai gejala utamanya

 Terapi;
 Infus salin 1 L/jam
 Hidrokortison dosis tinggi; 10 mg/jam IV continue atau 100 mg bolus IV
3x / hari tapering down 20-30% / hari

Anda mungkin juga menyukai