Anda di halaman 1dari 17

PATIENT SAFETY

NITA NURVITA, SST, M.KEB


WHAT DO YOU THINK ABOUT THIS PICTURE?
LATAR BELAKANG

Keselamatan pasien merupakan isu utama akhir-akhir ini


baik di Indonesia maupun di luar negeri
Kepedulian pengambil kebijakan, manajemen dan
praktisi klinis terhadap keselamatan pasien
PENGERTIAN PATIEN SAFETY
 Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient
safety adalah tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera
karena kecelakaan.
 Menurut Vincent (2008), keselamatan pasien didefinisikan sebagai
penghindaran, pencegahan dan perbaikan dari hasil tindakan yang
buruk atau injuri yang berasal dari proses perawatan kesehatan.
 Emanuel (2008), yang menyatakan bahwa keselamatan pasien
adalah disiplin ilmu di sektor perawatan kesehatan yang
menerapkan metode ilmu keselamatan menuju tujuan mencapai
sistem penyampaian layanan kesehatan yang dapat dipercaya
Suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah
sakit menjadi lebih aman (PMK 1691/2011)
LANJUTAN

 Keselamatan pasien terkait dengan "kualitas perawatan", namun kedua

konsep tersebut tidak identik.

 Keselamatan merupakan bagian penting dari kualitas. Sampai saat ini,

kegiatan untuk mengelola kualitas tidak terfokus secukupnya pada


masalah keselamatan pasien

(National Patient Safety Foundation, 2000, dalam Vincent, 2010)


LEAPE, LUCIAN, LAWTHERS, BRENNAN, TROYEN (1993 DIKUTIP DARI IOM, 2000)
MENYEBUTKAN CIRI JENIS KESALAHAN YANG MENGAKIBATKAN CEDERA;

1) Diagnostik; kesalahan atau keterlambatan diagnosis, kegagalan untuk menggunakan


hasil dari tes diagnostik, menggunaan tes diagnostik atau terapi yang sudah ketinggalan
zaman, kegagalan untuk bertindak berdasarkan hasil pemantauan atau pengujian.
2) Pengobatan; kesalahan dalam pelaksanaan operasi, prosedur, atau uji, kesalahan
dalam mengelola perawatan, kesalahan dalam dosis atau metode menggunakan obat,
keterlambatan dalam pengobatan atau dalam menanggapi tes abnormal, dan tidak
menunjukan kepedulian.
3) Pencegahan; kegagalan untuk memberikan perawatan profilaksis, pemantauan yang
tidak memadai atau tindak melanjutkan pengobatan. 4) Lain-lain; kegagalan
komunikasi, kegagalan peralatan, kegagalan sistem
TUJUAN PATIEN SAFETY

1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)


2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang efektif)
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan keamanan dari pengobatan
resiko tinggi)
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery (mengeliminasi kesalahan
penempatan, kesalahan pengenalan pasien, kesalahan prosedur operasi)
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi risiko infeksi yang
berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien terluka karena jatuh)
LANJUTAN …

Tujuan keselamatan pasien di rumah sakit yaitu (Depkes RI, 2011) :


1) Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2) Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3) Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4) Terlaksananya program–program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan (KTD)
MANFAAT PATIENT SAFETY

1. Budaya safety meningkat dan berkembang


2. Komunikasi dengan pasien berkembang
3. Kejadian tidak diharapkan menurun
4. Risiko klinis menurun
5. Keluhan berkurang
6. Mutu pelayanan Rumah Sakit/tempat pelayanan Kesehatan meningkat
7. Citra Rumah Sakit/tempat pelayanan kesehatan dan kepercayaan
masyarakat meningkat, diikuti dengan kepercayaan diri yang meningkat
MODEL PATIENT SAFETY

Vincent (2010) menawarkan model sederhana berikut untuk melihat keselamatan pasien.
Ini membagi sistem perawatan kesehatan menjadi empat domain:
1. Mereka yang bekerja di bidang kesehatan
2. Mereka yang mendapat perawatan kesehatan atau memiliki saham dalam
ketersediaannya
3. Infrastruktur sistem untuk intervensi terapeutik (proses pemberian
layanan kesehatan)
4. Metode umpan balik dan perbaikan terus menerus

Anda mungkin juga menyukai