Anda di halaman 1dari 16

ALAT PERLINDUNGAN DIRI

BAGI PEKERJA

Oleh
YULVIKAR RIDHA
1613201159

PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
FORT DE KOCK BUKITTINGGI
2017
Di dalam kegiatan sehari-hari dalam melakukan aktivitas, kita
sering tidak menduga akan mendapatkan resiko kecelakaan pada
diri kita sendiri. Banyak sekali masyarakat yang belum menyadari
akan hal ini, termasuk di Indonesia. Baik di lingkungan kerja
(perusahaan, pabrik, atau kantor), di jalan raya, tempat umum
maupun di lingkungan rumah.

Alat Pelindung Diri ( APD ) di lingkungan kerja adalah


seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensibahaya/kecelakaan kerja. Meskipun alat ini lebuh
sering digunakan di tempat kerja, namun juga dibutuhkan pula
untuk melindungi diri dalam kegiatan sehari-hari.
Definisi
Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat yang
digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian
tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja. 

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi


tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administratif tidak dapat dilakukan dengan baik.

APD juga merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat


bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan pekerja
itu sendiri dan orang di sekelilingnya.
Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara


lain:
•Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering)
dan administrative tidak dapat dilakukan dengan baik.
•Meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja.
•Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Sedangkan manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD),


antara lain :
•Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
•Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.
Jenis dan Fungsi
Kewajiban menggunakan APD saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang
disekelilingnya sudah disepakati oleh pemerintah melalui  
Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.

Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan


Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri.
Bentuk Alat Perlindungan Diri
1. Safety Helmet (Helm Pelindung)
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung
Bentuk Alat Perlindungan Diri
2. Safety Belt (Sabuk Keselamatan)
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi
ataupun peralatan lain yang serupa
Bentuk Alat Perlindungan Diri
3. Safety Shoes (Sepatu Pelindung)
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek
ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi
kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan
sebagainya.
Bentuk Alat Perlindungan Diri
4. Gloves (Sarung Tangan)
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung
tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Bentuk Alat Perlindungan Diri
5. Safety Harness (Tali Pengaman)
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan
menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Bentuk Alat Perlindungan Diri
6. Ear Plug/Ear Muff (Penutup Telinga)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang
bising.
Bentuk Alat Perlindungan Diri
7. Safety Glasses (Kaca Mata Pengaman)
Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja dengan risiko ke mata.
Bentuk Alat Perlindungan Diri
8. Respirator (Masker)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat
dengan kualitas udara buruk
Bentuk Alat Perlindungan Diri
9. Face Shield (Pelindung Wajah)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja
Bentuk Alat Perlindungan Diri
10. Rain Coat (Jas Hujan)
berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada
waktu hujan atau sedang mencuci alat
Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya,
gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar
keselamatan kerja K3L (Kesehatan, Keselamatan Kerja dan
Lingkungan).

APD harus digunakan sesuai dengan jenis pekerjaan dan dalam


jumlah yang memadai, memastikan APD yang dugunakan aman
untuk keselamatan pekerja, selain itu APD juga harus sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai