Anda di halaman 1dari 13

Hukum Pengangkatan Anak di Dunia

(Indonesia, Malaysia, Turkey, Pakistan,


Tunisia, Mesir, Syiria, Jordania, Maroko)

Yusril Bariki

Azis Dwi Utomo


Indonesia
Dasar Peraturan

01
5. Pasal 39 UU No. 17 Tahun 2016 Tentang perubahan kedua atas UU
No. 32 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Mekanisme
Prosedur, tata cara, dan syarat pengangkatan

02
anak telah termuat dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang
Pengangkatan Anak sebagai pelaksana dari
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak (Mendidik spt
anak kandung, tidak dianggap anak kandung
mutlak), harus di Lembaga peradilan
Minimal 30 tahun, maksimal 55 tahun

Pasal 4 Peraturan Menteri Sosial Republik

03 Indonesia No 110/HUK/ 2009 tentang Persyaratan


Pengangkatan anak belum 18 Tahun sedangkan
anak WNA 5 Tahun
Batasan Umur
Malaysia
Dasar Akta Pengangkatan 1952 dan Akta
Pendaftaran Pengangkatan 1952,
01 Peratura seksyen 79 enakmen Undangundang
n Keluarga Islam Selangor

Mekanism
02 Seksyen 6(1),10(2), 10(3) dan 10(4)
e

Batasan Dalam seksyen 2, Akta Pengangkatan 1952,


03 Umur kanak-kanak ditakrifkan sebagai orang yang
belum berkahwin di bawah usia 21 tahun

Perbanding
an Vertikal Harus di mahkamah, banyak
04 &
masyarakat tidak menggunakan
aturan akta pengangkatan 1952
Horizontal
01 Dasar Pakistan
Tidak memiliki aturan adopsi, Batasan 02
sehingga menggunakan The
Guardians and Wards Act tahun
1890 mengatur hak dan
kepentingan anak di bawah umur Dibawah 18 Tahun
di Pakistan

Vertikal
Mekanism dan 04
02 horizontal
e
Datang ke Pengadilan Keluarga yang
Hukum Pakistan dan hukum Syariah Islam, memiliki yurisdiksi atas tempat tinggal
yang menjadi dasar sebagian besar hukum calon anak angkat
keluarga Pakistan, tidak mengizinkan adopsi anak-
anak Pakistan di Pakistan. Menurut undang-undang
Pakistan, calon orang tua angkat yang non-Muslim tidak boleh ditunjuk
sebagai wali bagi anak-anak Muslim, dan orang non-Kristen tidak boleh ditunjuk sebagai
wali bagi anak-anak Kristen. Anak-anak yang ditinggalkan di panti asuhan Islam dianggap
Muslim kecuali ada bukti sebaliknya.
Turkey
02
01 Mekanism
e
Melalui pengadilan
Dasar
Pasal 305-320 KUH
Perdata Turki

03
Batasan umur
Bagi orang yang sudah menikah untuk mengadopsi Dibawah 18 Tahun
04
bersama, pasangan harus sudah menikah minimal 5 Vertikal dan
tahun atau telah mencapai usia 30 tahun, Horizontal
Dalam perkawinan, untuk salah satu pasangan Dalam KUH Perdata Turki, syarat tidak
mengadopsi anak dari yang lain, mereka harus telah memiliki keturunan yang lebih rendah
menikah minimal 2 tahun atau mereka harus telah tidak diatur dalam hal pengangkatan
menyelesaikan usia 30 tahun, anak di bawah umur.
Untuk orang yang belum menikah untuk mengadopsi, Larangan perkawinan antara anak
orang tersebut harus berusia di atas 30 tahun yang diadopsi dengan pihak keluarga
yang melakukan adopsi.
Tunisia

01 02
Dasar Batasan umur
Pasal 14 dan 15 Undang- Selisih anak dan orang yang
mengangkat adalah 15 Tahun,
undang Perwalian dan harus dibawah umur dan belum
Adopsi Tunisia Tahun 1958 dewasa (18 Tahun)

03 Vertikal dan
Mekanisme 04
Pihak yang diperbolehkan adalah laki-laki dan
Horizontal
perempuan (dewasa), telah menikah dan mempunyai hak Mazhab Maliki dan Hanafi
sipil secara penuh, berkarakter moral yang baik, sehat jasmani Menjadikan Anak angkat menjadi
maupun rohani dan secara finansial mampu memenuhi kebutuhan anak kandung mutlak, harus di
seorang anak yang diangkat. Pihak Pengadilan juga bisa memberikan lembaga peradilan
izin kepada seorang janda atau duda (karena kematian pasangannya),
atau orang yang telah bercerai untuk mengangkat seorang anak (Pasal 9)
Mesir
01 Adopsi
Persyaratan
Dilarang melakukan adopsi dan menitik
beratkan masalah penjaminan masa
02 04 orang tua asuh
depan anak dengan konsep kafalah dan Opsi ● salah satu pasangan adalah orang mesir
pemeliharaan anak.
Melalui Kafalah ● Keyakinannya yg sama dg anak
Sistem hukum Mesir didasarkan pada
hukum Islam dan hukum sipil terutama (Pembinaan anak) ● Berusia 25- 55 th dan menikah setidaknya 5 th
hukum sipil Perancis ● Sehat jasmani rohani
● Pendapatan yg cukup
● Tempat tinggal yg layak

● Persyaratan Relinquishment: anak lepasan yg ditetapkan oleh kementrian Sosial sbg anak yg
ortunya tidak mampu mengasuh dan sanak keluarga yang mampu menggantikan peran ortu.
Dalam hal ini, orang tua asuh membuat kontrak dg panti asuhan dan setuju mendukung penuh
Persyaratan ● Persyaratan penelantaran: ada 2 cara, 1) mendukung sepenuh atau sebagian anak yg tinggal di
03 anak angkat panti asuhan, 2) orang tua asuh membuat kontrak dg panti asuhan dan setuju mendukung
penuh anak tsb.
● Persyaratan usia: tidak ada persyaratan usia
● Persyaratan saudara: jumlah anak dlm keluarga tidak boleh lebih dari 2, kecuali cukup umur utk
bermandiri.
Maroko
01
Adopsi 02 03
Dilarang (illegal) Opsi Dasar
Didasrkan al-qur’an Surat al-
Melalui Kafalah Undang-Undang
Ahzab ayat 4-5
(Pembinaan anak) Maroko ttg Kafalah
Dikhawatirkan silsilah dapat
bercampur dengan prokreasi
Berlaku th 1993,
Antara anggota keluarga
direvisi th 2002
angkat dan anak angkat

● Pasangan muslim atau wanita lajang muslim


● Pemohon memiliki kapasitas hk penuh
● Kemampuan social dan moral utk melakukan perwalian
● Sarana Finansial mendukung
04 persyaratan ●

Bebas dari penyakit
Tidak boleh berada dlm pertempuran hk dg anak yang akan diasuh
● Tidak boleh ada perselisihan yg menimbulkan kekhawatiran ttg kepentingan terbaik bagi anak
Syria

01 02 Pengecualian
Dasar
Adopsi
Hukum Syria hanya memberikan
Adopsi = Dilarang (illegal) hak adopsi kpd umat Katolik dan
Civil Code dan Civil Procedure Ortodks Syria dg serangkaian
Code ditetapkan pada Tahun persyaratan tertentu
1952 dan 1953, menggantikan
Majalla Ottoman 1876.
Opsi adalah Melalui Kafalah
(Pembinaan anak)
Yordania

01 02
Dasar Ketentuan wali sah
Adopsi = Dilarang
Bolehnya terkait kafalah, Undang- Pasal 123 Hukum perdata
undang Keluarga di Yordania Yordania; wali yg sah adlah
ditetapkan pada tahun 1976 kakeknya atau yang sah
yang ditunjuk pengadilan

Perwalian anak
03 04 Horizontal dan Vertikal
terlantar
Mengajukan permohonan ke kementrian sosial pembangunan
Yordania yang melakukan kodifikasi fiqih klasik Hanafi bahkan tidak me
di Yordania untuk mendapatkan hak asuh sah
adanya konsep adopsi dalam hukum perdatanya.
Mengakui adanya kafalah memberikan batasan kepada pihak yang
hendak melakukannya. Kafalah secara murni hanya bisa dilakukan
terhadap anak yang tidak diketahui nasabnya.
Perbandingan Horizontal & Vertikal

QS. Al-Ahzab ayat 4-5


Dasar
01 Masalih al-mursalah (Kepentingan umum)/ Malaysia

Maliki dan Hanafi (Tunisia)


02 Mazhab Syafi’I (Indonesia, Malaysia)

Tempat
03 03 pencatata Indonesia, Turkey dan Tunisia (Lembaga Peradilan)
n

Konvensi Adopsi Den Haag diadopsi pada tanggal 29 Mei 1993 untuk
memastikan bahwa adopsi internasional dilakukan dalam kerangka
04 Kovensi aturan yang ditentukan dalam kontrak. Negara yang melakukan
konvensi (Turkey, Tunisia, Indonesia), dan Negara yang tidak
melakukan konvensi (Mesir, Maroko, Syria, Yordania, Malaysia)
Pembolehan Adopsi
Diatur Tidak Diatur

Indonesia Mesir

Tunisia Maroko

Turkey Syria

Malaysia Yordania

Pakistan
Konvensi
Mengkonvensi Tidak Mengkonvensi

Indonesia Mesir

Turkey Maroko

Tunisia Syria

Yordania

Malaysia

Anda mungkin juga menyukai