Lis memilik makna untuk sarana penyucian diri guna menjauhkan kekuatan
negatif yang mengganggu manusia dan tentunya mendapatkan kekuatan dan
kesucian lahir dan batin. Dalam tingkatan upacara yang lebih besar biasanya
digunakan Lis Ageng/Lis Gede. Sedangkan dalam upacara biasa/kecil
digunakan Lis Alit atau Lis Padma
FUNGSI DAUN SESUAI DENGAN
PENGGUNAANNYA DALAM UPACARA
YAJNA
Sarana Untuk Kelengkapan Dan Kesempurnaan Suatu Yajna Yang
Dipersembahkan
Cetusan Hati Nurani Yang Suci Diiringi Dengan Rasa Bakti Untuk
Dipersembahkan Kehadapan-nya
Sarana Untuk Menyampaikan Rasa Terima Kasih Kehadapan Hyang Widhi Atas
Anugerah-nya
Sarana Penyucian Diri Lahir Batin Guna Terbebas Dari Kekotoran Dan Mara
Bahaya
Arti dan fungsi buah-buahan atau biji-bijian
dalam Upacara Yadnya
Sesuai dengan bunyi sloka Bhagavadgita IX - 26,
"pattram puspam phalam toyam
yo me bhaktya prayacchati,
ted aham bhaktyaupahritam
asnami prayatatmanah"
Yang artinya:
Siapa saja yang sujud kepada Aku dengan persembahan
sehelai daun, sekuntum bunga, sebiji buah-buahan,
seteguk air, Aku terima sebagai bakti persembahan dari
orang yang berhati suci
ada penegasan mengenai sarana persembahan berupa buah-buahan
atau biji-bijian yang tersirat dalam kata "phalam". Kata Phalam berasal
dari bahasa Sangsekerta, yang artinya sebiji buah-buahan
Dari kata phala ini, maka ada jenis buah-buahan,
antara lain: phala gantung, phala bungkah, dan
phala wija
lain sebagainya