Anda di halaman 1dari 24

1

ALIRAN FILSAFAT BARAT


ALIRAN HUKUM ALAM
ALIRAN POSITIVISME
ALIRAN UTILITARIANISME
ALIRAN SEJARAH
ALIRAN SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE
ALIRAN LEGAL REALISM
ALIRAN FREIRECHTSLEHRE
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
Timbulnya berbagai aliran dalam filsafat hukum menunjukan pergulatan 2
pemikiran yang tidak henti-hentinya dalam lapangan ilmu hukum.

Apabila pada masa lalu, filsafat hukum merupakan produk dari para filsuf, saat
ini masalah-masalah filsafat hukum telah menjadi bahan kajian tersendiri bagi
para ahli hukum.

Aliran-aliran Filsafat Hukum  Inti pokok dari pelajaran Filsafat Hukum.

Aliran-aliran dalam Filsafat Hukum muncul dan berkembang sesuai dengan


zamannya pada satu masa, yang kemudian dibantah/dikembangkan lebih
lanjut.

Sejak zaman Yunani – Romawi sampai saat ini, muncul berbagai teori-teori
hukum. Ini membuktikan bahwa hukum berkembang dalam masyarakat, “Ibi
societies ibi ius”, dimana ada masyarakat – di situ ada hukum.
3

 POKOK PEMIKIRAN DARI ALIRAN INI BAHWA


ALIRAN HUKUM ALAM HUKUM ITU BERLAKU UNIVERSAL DAN
ABADI

 ALIRAN HUKUM ALAM BERDASARKAN


SUMBERNYA DAPAT DIBAGI MENJADI 2
(DUA) BAGIAN:
 HUKUM ALAM IRASIONAL, hukum yang
berlaku universal dan abadi itu bersumber
dari Tuhan secara langsung;
 HUKUM ALAM RASIONAL, Hukum yang
berlaku universal dan abadi itu adalah
RASIO MANUSIA
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
4
HUKUM ALAM IRASIONAL
TOKOH2NYA:
THOMAS AQUINAS (Summa Theologica & De Regimene Principum)
Membagi hukum menjadi 4 golongan, yaitu:
LEX ETERNA, Rasio Tuhan yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera
manusia  merupakan sumber dari segala hukum;

LEX DEVINA, bagian dari rasio Tuhan yang dapat ditangkap oleh panca
indera manusia berdasarkan wahyu yang diterimanya;

LEX NATURALIS, merupakan hukum alam yang menjelma dari Lex Eterna ke
dalam rasio manusia;

LEX POSITIVIS, merupakan pelaksanaan dari Lex Naturalis dalam


kehidupan manusia di dunia.
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
5

Hukum Alam Rasional


TOKOHNYA:

1. HUGO DE GROOT (GROTIUS):


HUKUM ALAM ITU BERSUMBER DARI RASIO MANUSIA,
YAITU MERUPAKAN PENCETUSAN DARI PIKIRAN MANUSIA:
 APAKAH SESUATU TINGKAH LAKU MANUSIA ITU BAIK ATAU
BURUK,
 APAKAH TINDAKAN MANUSIA ITU DAPAT DITERIMA ATAU
DITOLAK ATAS DASAR KESUSILAAN ALAM
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
2. IMMANUEL KANT 6
 MENURUT KANT, fungsi akal manusia dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian pokok, yaitu:
o Berfikir
o Berkehendak
o Merasakan
 Segala hal yang merupakan gejala-gejala di lingkungan kita
adalah gejala-gejala yang memiliki sifat dan corak yang kita
tentukan sendiri.

 KANT menyelidiki unsur-unsur mana dalam pemikiran manusia


yang berasal dari rasio (sudah ada lebih dulu tanpa dibantu
oleh pengalaman) dan mana yang murni berasal dari empiris.
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
7
Aliran Hukum positivis memisahkan antara hukum
ALIRAN POSITIVISME dengan moral, memisahkan antara hukum yang
berlaku (das sein) dengan hukum yang seharusnya
(das sollen).
HUKUM

Menurut aliran positif, tidak ada hukum lain kecuali


perintah penguasa (law is command of the souverign).

Bahkan bagian dari aliran hukum positif (yaitu


legisme) berpendapat lebih tegas: Hukum ialah
undang-undang.
 

DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17


8

Aliran hukum positif


Analitis (Analytical
jurisprudence) yang
Aliran Hukum Positif dipelopori oleh John Austin
(Positivisme Hukum)
Aliran hukum Murni
(Reine Rechtslere-The
Pure of Law) yang
dipelopori oleh Hans
Kelsen
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
9

ANALITYCAL JURISPRUDENSE
JOHN AUSTIN
Dalam bukunya LECTURE OF JURISPRUDENCE,
hukum diartikan sebagai A Comand of The Lawgiver (hukum merupakan
perintah penguasa)
 Perintah dari mereka yang memegang kekuasaan tertinggi atau dari
yang memegang kedaulatan adalah sebuah hukum yang harus dipatuhi.
 POKOK AJARAN ANALITYCAL JURISPRUDENCE:
 Ajarannya tidak berkaitan dengan soal atau penilaian baik dan buruk,
sebab penilaian itu berada diluar bidang hukum;
 Hukum moral secara yuridis tidak penting bagi hukum;
 Hakikat dari hukum adalah perintah, semua hukum positif adalah
perintah dari yang berdaulat/penguasa;
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
Austin membedakan hukum dalam dua jenis: 10
1). Hukum dari Tuhan untuk manusia, dan
2). Hukum yang dibuat oleh manusia.
Terbagi menjadi 2, yaitu:
 Hukum yang sebenarnya,
Hukum yang sebenarnya adalah hukum yang dibuat oleh penguasa dan
hukum yang dibuat oleh manusia individu untuk melaksanakan hak-hak
yang diberikan kepadanya (hukum positif) dan
 Hukum yang tidak tidak sebenarnya,
Hukum yang tidak sebenarnya adalah hukum yang tidak dibuat oleh
penguasa, sehingga tidak memenuhi persyaratan sebagai hukum.

Jadi, menurut aliran ini, Hukum harus memiliki empat unsur: 


1. Perintah (command);  
2. Sanksi (sanction);  
3. Kewajiban (duty);  
4. Kedaulatan (sovereignty). DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
ALIRAN HUKUM MURNI 11
(HANS KELSEN)
INTI AJARANNYA ADALAH:
 HUKUM HARUS DIBERSIHKAN DARI ANASIR-ANASIR NON-HUKUM, SEPERTI
HISTORIS, SOSIOLOGIS, ETIS DAN POLITIS.

 ILMU HUKUM ADALAH NORMATIF, KARENANYA HUKUM ADALAH KATEGORI


KEHARUSAN (SOLLENSKATAGORIE) BUKAN SEINKATAGORIE (KATAGORI FAKTUAL)
(HUKUM BERADA PADA DUNIA SOLLEN, BUKAN DALAM DUNIA SEIN).

• Hukum adalah suatu keharusan yang mengatur tingkah laku manusia.


Dalam hal ini yang dipersoalkan oleh hukum bukanlah “bagaimana hukum itu
seharusnya” (what the law ought to be), tetapi ”apa hukumnya “ (what the law is).

• Kelsen adalah penganut Kant, karena ia menggunakan pemikiran Kant tentang


pemisahan “bentuk” (form) dan “isi” (material). Bagi Kelsen, hukum hanya
berurusan dengan bentuk, tidak dengan isi. Jadi keadilan sebagai isi dari hukum
berada di luar hukum. DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
12
2 TEORI HUKUM
HANS KELSEN

HUKUM ITU SIFATNYA MURNI

SISTEM HUKUM MERUPAKAN HIERARKI


DARI HUKUM (STUFENBAU DES RECHT)

KETENTUAN HUKUM TERTENTU


BERSUMBER DARI KETENTUAN HUKUM
YANG LEBIH TINGGI

DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17


13

STUFENBAU THEORY (HANS KELSEN)

 SETIAP NORMA DASAR ADALAH SUMBER DARI NORMA


HUKUM LAINNYA YANG PEMBENTUKANNYA DIATUR OLEH
NORMA HUKUM TERSEBUT.

 SETIAP NORMA HUKUM YANG LEBIH TINGGI ADALAH


SUMBER DARI NORMA HUKUM YANG LEBIH RENDAH.

 DENGAN DEMIKIAN, KONSTITUSI ADALAH SUMBER DARI


UU YANG DIBENTUK ATAS DASAR KONSTITUSI TERSEBUT.
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
14

ALIRAN UTILITARIANISME
INTI AJARAN ALIRAN INI BAHWA
TUJUAN DARI HUKUM ADALAH UNTUK
KEBAHAGIAAN SEBESAR-BESARNYA BAGI
MASYARAKAT.

HUKUM DINILAI BAIK ATAU TIDAK BAIK


SANGAT BERGANTUNG APAKAH IA
MEMBAHAGIAKAN ATAU TIDAK BAGI UMAT
MANUSIA.

DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17


15
TOKOH-TOKOHNYA:
Jeremy Bentham (1748-1832)
Berpendapat : Bahwa alam memberikan kebahagiaan dan kerusakan.
Tugas hukum adalah memelihara kebahagiaan dan mencegah
kejahatan.

John Stuart Mill (1806-1873) 


Mill menyatakan bahwa tujuan manusia mencari kebahagiaan. Dalam
pemikirannya Mill menjelaskan hubungan antara keadilan, kegunaan,
kapentingan individu dan kepentingan umum.
 
Rudolf Von Jhering (1818-1892)
Jhering mengajarkan tentang utilitarian sosial.
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
16
ALIRAN SEJARAH
 HUKUM MERUPAKAN PENCERMINAN
DARI JIWA RAKYAT

 HUKUM ITU TUMBUH BERSAMA-SAMA


PERTUMBUHAN RAKYAT DAN MENJADI
KUAT BERSAMA-SAMA DENGAN
KEKUATAN RAKYAT, DAN PADA AKHIRNYA
IA MATI JIKA BANGSA ITU KEHILANGAN
KEBANGSAANNYA

DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17


Munculnya aliran sejarah setidaknya dilatar belakangi oleh tiga hal : 17
1. Rasionalisme abad XVIII yang didasarkan pada hukum alam yang
dipandang tidak memperhatikan fakta sejarah.
2. Semangat revolusi Perancis yang menentang tradisi dan lebih
mengutamakan rasio.
3. Adanya larangan penafsiran oleh hakim karena undang-undang
dipandang telah dapat memecahkan semua masalah hukum.
 
• Abad XVIII adalah abad rasionalisme. Pemikiran rasionalisme mengajarkan
universalisme dalam berpikir.
• Cara pandang inilah yang menjadi sebab utama munculnya madzab sejarah
yang menentang universalisme.
• Madzab sejarah lebih memfokuskan pada keberadaan suatu bangsa
tepatnya adalah jiwa bangsa (volkgeist).
• Tokoh penting aliran sejarah: Von Savigny, Puchta dan Henry Summer
Maine.
18
Friedrich Karl Von Savigny (1770-1861) 
Savigny menganalogikan timbulnya hukum itu sama dengan timbulnya bahasa bagi suatu
bangsa. Hukum timbul bukan karena perintah penguasa (seperti dikemukakan aliran
positivis), tetapi karena perasaan keadilan yang terletak pada jiwa bangsa itu. Jiwa
bangsa (volkgeist) itulah yang menjadi sumber hukum. 
Hukum tidak dibuat, tetapi tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.

Puchta (1798-1846)
Puchta adalah murid Von Savigny yang mengembangkan lebih lanjut pemikiran gurunya.
Ia berpendapat sama dengan gurunya, bahwa hukum suatu bangsa terikat pada jiwa
bangsa (Volksgeist) yang bersangkutan. Menurutnya hukum dapat berbentuk:
1) adat istiadat, 2) undang-undang, 3) karya para ahli hukum.   
 
Henry Sumner Maine (1822-1888)
Maine banyak dipengaruhi oleh pemikiran Savigny. Ia dianggap sebagai pelopor aliran
sejarah di Inggris. Salah satu penelitiannya yang terkenal adalah studi perbandingan
perkembangan lembaga-lembaga hukum yang ada pada masyarakat yang sederhana dan
masyarakat yang sudah maju, yang dilakukan berdasarkan pendekatan sejarah.
19

• INTI PEMIKIRAN ALIRAN INI ADALAH


ALIRAN SOCIOLOGIS
JURISPRUDENCE

HUKUM YANG BAIK ADALAH YANG SESUAI


DENGAN HUKUM YANG HIDUP DI DALAM
MASYARAKAT

• HUKUM MERUPAKAN ALAT UNTUK


MEMBANGUN MASYARAKAT
(LAW AS A TOOL OF SOCIAL
ENGINEERING)

DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17


TOKOH-TOKOHNYA 20
Eugen Ehrlich (1862-1922)
Ia melihat adanya perbedaan antara hukum positif dengan hukum yang hidup
dalam masyarakat. Titik pusat perkembangan hukum tidak terletak pada undang-
undang, putusan hukum atau ilmu hukum, tetapi pada masyarakat itu sendiri.
Menurutnya hukum positif baru akan memiliki daya berlaku yang efektif apabila
berisikan atau selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat.  
 
Roscoe Pound (1870-1964)
Pound adalah orang yang pertama kali mencetuskan gagasan bahwa hukum
tidaklah semata-mata sebagai sarana untuk mengendalikan ketertiban dalam
masyarakat, tetapi hukum juga dapat berfungsi sebagai sarana untuk
merekayasa masyarakat untuk mencapai tujuan tertentu (law as a tool of
social engineering). Hal ini tidak lepas dari hubungan timbal balik antara hukum
dan masyarakat. Pemikirannya ini dikembangkan oleh orang Indonesia antara lain:
Mochtar Kusumaatmadja, Satjipto Raharjo dan lain-lain.
21

ALIRAN REALISM HUKUM


 Realisme hukum berasal dari
pengaruh pemikiran modern yang
berkembang di Amerika dan di
Skandinavia.

 Realisme hukum lebih


menitikberatkan pada kajian hukum
yang praktis dalam menyelesaikan
problem-problem dalam masyarakat.

DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17


22
Pokok-pokok pendekatan kaum realis menurut Liewelyn adalah sebagai
berikut:
1. Hukum adalah alat untuk mencapai tujuan sosial tertentu.
2. Masyarakat berubah lebih cepat daripada hukum, dan oleh karena itu
selalu ada kebutuhan untuk menyelidiki bagaimana hukum itu
menghadapi problem-problem sosial yang ada.
3. Untuk studi dipisahkan antara yang ada dan yang seharusnya
4. Tidak mempercayai bahwa peraturan-peraturan dan konsep-konsep
hukum itu sudah mencukupi untuk menunjukkan apa yang harus
dilakukan pengadilan.
5. Menolak peraturan hukum sebagai faktor utama dalam pengambilan
keputusan.
6. Mempelajari hukum hendaknya dalam lingkup yang lebih sempit sehingga
lebih nyata.
7. Hendaknya hukum itu dinilai dari efektifitasnya dan kemanfaatannya.
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17
TOKOH-TOKOHNYA 23
John Chipman Gray (1839-1915)
Gray adalah salah seorang penganut Realisme hukum di Amerika. Semboyannya
terkenal: All the law is judge-made law. Ia menyatakan di samping logika sebagai unsur
undang-undang, maka unsur kepribadian, prasangka dan faktor-faktor lain yang tidak
logis memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan hukum.

Oliver Wendell Holmes Jr. (1841-1935)


Holmes memandang apa yang dilakukan oleh pengadilan (hakim) itulah yang disebut
dengan hukum. Holmes juga menyatakan: Di samping norma-norma hukum bersama
tafsirannya, moralitas hidup dan kepentingan-kepentingan sosial ikut menentukan
keputusan para hakim.

Axel Hagerstorm (1868-1939)


Axel adalah tokoh realisme hukum Skandinavia. Pemikirannya tentang (realisme) hukum
dapat dilihat dari pendapatnya tentang bagaimana rakyat  Romawi mentaati hukum.
Menurutnya, rakyat Romawi mentaati hukum secara Irrasional, yaitu hukum yang
bersumber dari Tuhan.
24
 Aliran ini merupakan penentang dari aliran positivisme.
 Aliran hukum bebas berpendapat bahwa hakim mempunyai tugas
FREIRECHTSLEHRE menciptakan (menemukan) hukum.
 Menurut Sudikno Mertokusumo penemuan hukum bebas bukanlah
peradilan yang tidak terikat oleh undang-undang. Hanya saja undang-
undang tidak memegang peran utama, ia hanya sebagai alat bantu
untuk memperoleh pemecahan yang tepat menurut hukum (yang tidak
ALIRAN

harus sama dengan penyelesaian undang-undang).

 Yurisprudensi merupakan hal yang primer didalam mempelajari


hukum, sedangkan undang-undang merupakan hal yang sekunder.

 Pada aliran ini hakim benar-benar sebagai pencipta hukum (judge


made law) karena keputusan berdasarkan keyakinannya merupakan
hukum. Dan keputusannya lebih bersifat dinamis dan up to
date karena senantiasa memperhatikan keadaan dan perkembangan
masyarakat.
DR. IRENE MARIANE, FILKUM USAKTI, SEMESTER GENAP TA 16/17

Anda mungkin juga menyukai