HUKUM
Satjipto Rahardjo mendefinisikan Sosiologi Hukum sebagai ilmu yang mempelajari fenomena
hukum, dari sisinya tersebut di bawah ini disampaikan beberapa karakteristik dari studi hukum
secara sosiologis :
1. Sosiologi Hukum bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai praktik-praktik hukum
baik oleh para penegak hukum maupun masyarakat. Apabila praktik-praktik tersebut
dibedakan kedalam pembuatan peraturan perundang-undangan, penerapan dan pengadilan,
maka sosiologi hukum juga mempelajari bagaimana praktik yang terjadi pada masing-masing
kegiatan hukum tersebut. Sosiologi hukum berusaha menjelaskan mengapa praktik yang
demikian itu terjadi, sebab-sebabnya, faktor apa yang berpengaruh, latar belakangnya dan
sebagainya.
2. Sosiologi Hukum senantasa menguji keabsahan empiris dari suatu peraturan atau pernyataan
hukum.
3. Berbeda dengan Ilmu Hukum, Sosiologi Hukum tidak memberikan penilaian terhadap hukum.
Perilaku yang mentaati hukum dan yang menyimpang dari hukum sama-sama merupakan
objek pengamatan yang setaraf. Perhatian utama sosiologi hukum adalah memberikan
penjelasan terhadap objek yang dipelajarinya.
Hasil-hasil pemikiran para ahli filsafat hukum tersebut terhimpun dalam berbagai mazhab atau
aliran, antara lain sebagai berikut :
MAZHAB FORMALISTIS
1. JOHN AUSTIN
Menurut John Austin, hukum merupakan perintah dari mereka yang memegang kekuasaan
tertinggi, atau dari yang memegang kedaulatan. Hukum adalah perintah yang dibebankan untuk
mengatur makhluk berfikir, perintah mana dilakukan oleh makhluk berfikir yang memegang dan
mempunyai kekuasaan. Austin juga beranggapan bahwa hukum sebagai suatu sistem yang logis,
tetap dan bersifat tertutup
2. HENRY MAINE
Perkembangan hukum dari status ke kontrak yang sejalan dengan perkembangan masyarakat
yang sederhana ke masyarakat yang modern dan kompleks. Hubungan hukum yang didasarkan
pada status warga masyarakat yang masih sederhana, berangsur-angsur akan hilang apabila
masyarakat tadi berkembang menjadi masyarakat yang modern dan kompleks.
ALIRAN UTILITARIANISM
1. JEREMY
BENTHAM Jeremy
Bentham
Bentham menekankan bahwa manusia bertindak untuk memperbanyak kebahagiaan dan
mengurangi penderitaan. Ukuran keadilan, kebahagiaan dan penderitaan itu sendiri
diinterpretasikan relatif berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Sehingga
keadilan dan penderitaan tersebut tidaklah menjadi wujud yang pasti sama bagi setiap manusia.