Anda di halaman 1dari 87

ALIRAN -

ALIRAN
FILSAFAT
HUKUM

LIANA WINNIE
1621023
FAKULTAS HUKUM – ATMAJAYA MAKASSAR
ALIRAN FILSAFAT HUKUM
Aliran Hukum Kodrat
Positivisme Hukum
Utilitiarinisme
F
Mazhab Sejarah I
Socialogical Jurisprudence N
I
Realisme Hukum
S
Aliran Hukum Bebas H
Aliran Hukum Kritis
Aliran Hukum Pogresif
Perbandingan Antar Aliran
PENGERTIAN ALIRAN
Aliran hukum alam tekah berkembang sejak kurun
waktu 2500 tahun yang lalu dan muncul dalam
berbagai bentuk pemikiran. Menurut Friedmann,
aliran ini timbul karena kegagalan umat manusia
dalam mencari keadilan yang absolut.
Hukum alam disini dipandang sebagai hukum yang
berlaku universal dan abadi.
Gagasan mengenai hukum alam didsarkan pada
asumsi bahwa penalaran, hakikat makhluk hidup akan
dapat diketahui, dan pengetahuan tersebut mungkin
menjadi dasar bagi tertib sosial serta tertib hukum
eksistensi manusia. Hukum alam dianggap lebih tinggi
dibandingkan hukum yang sengaja dibentuk manusia
(Soekanto)
RASIONAL IRASIONAL
IRASIONAL

Siapa saja tokoh yang


Apa itu aliran hukum
mendukung aliran
alam irasional?
hukum alam irasional?
Aliran hukum alam yang
dimana hukum yang berlaku
universal dan abadi itu
bersumber dari Tuhan secara
langsung.
THOMAS AQUINAS
JOHN SALISBURY DANTE ALIGHIERI

TOKOH – TOKOH
YANG
MENDUKUNG PIERE DUBOIS

WILLIAM OCCAM
JOHN WYCLIFFE
MARSILIUS PADUA JOHANNES HUSS
Ada dua pengetahuan ada 4 macam hukum yaitu:
(1) lex aeterna (hukum rasio
yang berjalan berama –
tuhan yang tidak dapat
sama yaitu (1) ditangkap oleh panca indera
pengetahuan alamiah manusia), (2) lex devina
(berpangkal dari akal) dan (hukum rasio tuhan yang
(2) pengetahuan iman dapat ditangkap oleh
(berpangkal pada wahyu pancaindera manusia) (3) lex
ilahi). Pembedaan naturalis (hukum alam yaitu
tersebut juga digunakan penjelmaan dari lex aeterna
kedalam rasio manusia) (4)
dalam menjelaskan
lex positivis (penerapan lex
perbedan antara filsafat naturalis dalam kehidupan
dan teologi. manusia didunia)
“Keadilan baru dapat ditegakkan apabila
pelaksanaan hukum diserahkan kepada
satu tangan saja berupa pemerintahan
yang absolut.”
Dasar hukum yang menjadi pegangan
adalah hukum alam, yang mencerminkan
hukum – hukum Tuhan. Badan tertinggi
yang memeperoleh legitimasi dari Tuhan
sebagai monarki dunia ini adalah
kekaisaran Romawi
“Penguasa (raja) dapat langsung menerima
kekuasaan dari Tuhan, tanpa perlu melewati
pimpinan gereja “
Ia bahkan ingin agar kekuasaan duniawi gereja
(paus) dicabut dan diserahkan sepenuhnya
kepada raja.
“Negara berada diaras kekuasaan paus. Kedaultan tertinggi ada di
tangan rakyat.”
Tujuan negara adalah untuk memajukan kemakmuran dan memberi
kesempatan seluas – luasnya kepada warga negara agar dapat
mengembangkan dirinya secara bebas. Dengan demikian hukum harus
mengabdi pad rakyat sehingga kekuasaan raja tidak absolut dan
dibatasi oleh undang undang.

“Rasio manusia tidak dapat memastikan suatu kebenaran.”


Pengetahuan (ide) yang ditangkap oleh rasio hanyallah nama – nama
(nomen, nominal) yang digunakan manusia dalam hidupnya.
(bertentangan dengan pandangan Thomas Aquinas)
Ia menolak adanya hak Paus untuk
menerima upeti dari raja Inggris.
Hubungan kekuasaan Ketuhanan
dengan kekuasaan duniawi tidak dapat
saling mencampuri
Begitupuka urusan negara harusnya “Gereja tidak perlu mempunyai hak
tidak boleh dicampuri oleh rohaniawa, milik.”
karena corak pemerintahan rohaniawan Karena itu, penguasa boleh merampas
yang paling buruk. Pemerintahan yang milik itu apabila gereja salah
baik adalah yang dipimpin oleh para menggunakan haknya.
bangsawan.
“Kekuasaan Ketuhanan tidak perlu
melalui perantara (rohaniawan gereja),
sehingga baik orang awam mauoun
rohaniawan sama derajatnya dimata
Tuhan.”
TOKOH -
PENGERTIAN
TOKOH
Aliran hukum alam yang dimana
sumber dari hukum yang universal dan
abadi itu adalah rasio manusia
(pikiran).
Bahwa hukum ala tersebut muncul
dari pikiran manusia sendiri tentang
apa yang baik dan buruk, yang
penilaiannya diserahkan kepada
kesusialaan (moral) alam
HUGO DE GROOT
Y
(GROTIUS)
T
A
O
N
K
O
G SAMUEL VON
H
M PUFENDORF
E

N

T
D
U
CHIRSTIAN
O
K
K THOMASIUS
U
O
N
H
G

IMMANUEL KANT
“Sumber hukum adalah rasio manusia.”
karena karakteristik yag membedakan manusai
dengan makhluk lain adalah akalnya, seluruh
kehidupan manusia harus berdasarkan pada
kemampuan akal (rasio).
Hukum alam adalah hukum yang muncul
sesuai kodrat manusia. Huum ini tudak
mungkin diubah (secara ekstrem), bahkan oleh
Tuhan sekalipun. Hukum ini diperoleh manusia
dari akalnya, tetap Tuhan memberikan
kekuatan mengikatnya.
Ketika manusia mulai hidup bermsyarakat, timbul pertentangan
kepentingan dengan yang lainnya . Untuk mengurangi hal ini maka
dibuatlah perjanjian sukarela di anatar rakyat. Kemudian, diadakan
perjanjian berikutnya yaitu perjanjian penaklukan oleh raja.
Dengan adanya perjanjian itu, berarti tidak ada kekuasaan absolut.
Semua kekuasan dibatasi oleh Tuhan, hukum alam, kebiasaan dan
tujuan beridrinya negara
“Manusia hidup dengan bermacam – macam
naluri yang bertenantangan satu dengan yang
lainnya.” Karena itudiperlukan aturan – aturan
yang mengikat, agar terdapat kepastian dalam
tindakan – tindakannya baik ke dalam maupun ke
luar.
Di dalam ajarannya dikenal ‘ukuran’. Dimana bila
ukuran itu bertalian dengan batin manusia, ia
adalah aturan kesusialaan, sedangkan bila
berhubungan dengan tindakan lahriah, maka itu
merupakan aturan hukum.
Filsafat Kant dikenal dengan nama filsafat kritis yaitu
sintesis dari rasionalisme dan empirisme.
Ia menyelidiki kemampuan dan batas – batas rasio
untuk mengetahui unsur – unsur mana dalam pemikiran
manusia yang berasal dari rasio (sudah ada terlebih dahulu
tanpa dibantu oleh pengalaman) dan mana yang murni
berasal dari empiri (pengalaman)
PENGERTIAN CORAK
Perlu adanya pemisahan yang tegas antara
hukum dan moral (antara hukum yang berlaku
dan hukum yang seharusnya berlaku, antara
das sollen dan das sein)
Aliran Hukum
Positif Analitif Aliran Hukum
(Analytical Positif Murni
Jurisprudence) (Reine
JOHN AUSTIN Rechtslehre)
HANS KELSEN
Apa itu aliran hukum Apa saja jenis – jenis
positif Analitif? hukum yang dibagi?

?
Hukum adalah perintah dari
penguas negara. Hakikat hukum
sendiri terletak pada unsur
‘perintah’ itu. Hukum dipandang
sebagai suatu sistem yang tetap,
logis dan tertutup.

“A law is a command which obliges a person or persons… Laws and other


commands are said to proceed from superiors, and to bind or oblige
inferiors.”
Pihak superior itu menentukan apa yang diperbolehkan. Kekuasaan dari
superior itu memaksa orang lain untuk taat. Ia meberlakukan huum
dengan cara manaku – nakuri, dan mengarahkanringkah laku orang lain ke
arah yang diinginkannya.
Hukum dalah perintah yang memaksa, yang dapat saja bijaksana dan
adil atau sebaliknya.
HUKUM
Hukum dari
Tuhan untuk
Hukum yang dibuat oleh manusia
manusia
(Divine Laws)

Hukum yang
Hukum yang sebenarnya
tidak
(hukum positif)
sebenarnya

Pengertian Unsur Pengertian


Adalah hukum yang dibuat oleh penguasa dan
hukum yang disusun oleh manusia secara
individu untuk melaksanakan hak – hak yang
diberikan kepadanya.
PERINTAH
(COMMAND)

KEDAULATAN HUKUM YANG SANKSI


(SOVEREIGNTY) (SANCTION)
SEBENARNYA

KWEAJIBAN
(DUTY)
Hukum yang tidak diibuat
HUKUM YANG
oleh penguasa, sehingga
TIDAK
tidak memenuhi persyratan
SEBENARNYA
sebagai hukum.
I
P
M
E
J P
N
BEDAN T E L
G
YA E N E
E
DENGA O J M I
R N JOHN R A E
T AUSTIN
I N N
I
G T
A
A
N
S
“Hukum harus dibersihkan dari anasir anasir yan non –
yuridis seperti unsur sosiologis, politis, hitosris, bahkan
etis.” Jadi hukum adalah suatu SOLLENSKATEGORIE
(kategori keharusan/ideal) bukan SEINSKATEGORIE
(kategori faktual).
Hukum adalah suatu keharusan yang mengatur tingkah
laku manusia sebagai makhluk rasional. Jadi yang
dipersoalkan itu bukanlah ‘bagaiman hukum seharusnya’
tapi ‘apa hukumnya’.
Jadi yang dipakai itu adalah hukum positif (ius
constitutum) bukan hukum yang dicita – citakan (ius
constituentum)
NEO-KANTIANISME UTILITARIANISME

Menggunakan pemikiran
kant tentang pemisahan Melihat kemanfaatan
antara bentuk dan isi. sebagai tujuan utama
Hukum itu berurusan hukum. (kemafaatan =
dengan bentuk forma kebahagiaan)
bukan isi materia.
Hans Kelsen Hans Nawiasky

GRUNDNORM Staafundamental norm


(fundamental negara)
(Norma Dasar)

Staafgrundgesetz (aturan
NORMA
Artinya Norma yang lebih rendah memperoleh kekuatannya
dasar)

dari norma yang lebih tinggi.


Semakin tinggi suatu norma = semakin abstrak sifatnya
Formelgesetz (undang –
NORMA
Semakin rendah norma = semakin konkret norma undang)

Verordnung dan
NORMA autonomesatzung (aturan
pelaksana/ aturan otonom)
Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1978
Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1973
Tahun 1978 Tentang PERLUNYA
Tahun 1973 Tentang PENINJAUAN
PENYEMPURNAAN YANG TERMAKTUB
PRODUK-PRODUK YANG BERUPA
DALAM PASAL 3 KETETAPAN MAJELIS
KETETAPAN KETETAPAN MAJELIS
PERMUSYAWARATAN RAKYAT
PERMUSYAWARATAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA
MENGUATKAN V/MPR/1973
PEMBERLAKUAN
(dengan catatan perlu
disempurnakan)

KETETAPAN MAJELIS
PERMUSYAWARATAN RAKYAT
SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA No.
XX/MPRS/1966 TENTANG MEMORANDUM
DPR-GR MENGENAI SUMBER TERTIB
HUKUM REPUBLIK INDONESIA DAN TATA
URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN
REPUBLIK INDONESIA.

KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT Penyempurnaan


REPUBLIK INDONESIA NOMOR III/MPR/2000 TENTANG
SUMBER HUKUM DAN TATA URUTAN PERATURAN
belum optimal
PERUNDANG-UNDANGAN
PENGERTIAN TOKOH – TOKOH
YANG MENDUKUNG
Aliran yang meletakkan kemanfaatan
sebagai tujuan utama hukum. (Kemanfaatan
= kebahagiaan). Jadi baik adil atau tidaknya
hukum, bergantung apakah hukum itu
memberikan kebahagiaan pada manusia atau
tidak.
Merupakan bagian dari aliran postivisme
hukum karena pada akhirnya tujuan
hukumnya sama yaitu menciptakan ketertiban
masyarakat, selain untuk memberikan
manfaat sebesar – besarnya kepada jumlah
orang terbanyak.
JEREMY JOHN RUDOLF
BENTHAM STUART VON
MILL JHERING
Utilitarianisme
Individual

“Alam memberikan kebahagiaan dan kesusahan.”


Manusia selalu berusaha memperbanyak kebahagiaan dan mengurangi kesusahannya.
Tugas hukum adalah memelihara kebahagiaan dan mencegah kejahatan.
Dengan kata lain, untuk memelihara kegunaan. Keberadaan hukum diperlukan untuk menjaga
agar tidak terjadi bentrokan kepentingan individu dalam mengejar kebahagiaan yang sebesar-
besarnya, untuk itu perlu ada batasan yang diwujudkan dalam hukum, jikas tidak demikian,
maka akan terjadi homo homini lupus (manusia menjadi serigala bagi manusia yang lain).
Untuk menyeimbangkan keduanya maka diperlukan ‘simpati’ pada tiap individu. Karena
dengan tercapainya kabahagiaan bagi tiap individu maka akan tercermin di kebahagiaan
masyarakat

Ada dua kelemahan pandangan Bentham: (1) rasionalisme Bentham yang abstrak
dan doktriner mencegahnya melihat individu sebagai keseluruhan yang kompleks,
(2) kegagalan Bentham untuk menjelaskan konsepsinya sendiri mengenai
keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat
“ Dia lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan
psikologis. Ia menyatakan bahwa tujuan manusia
ialah kebahagiaan. Manusia berusaha memperoleh
kebahagiaan melalui hal-hal yang membangkitkan
nafsunya.
Mill menolak pandangan Bentham yang menyatakan
bahwa antara kepentingan individu dan umum itu tidak
ada pertentangan, dia juga menolak pandangan Kant
yang mengajarkan bahwa individu harus bersimpati
pada kepentingan umum. Karena kenapa seseorang
harus mengekang usaha kebahagiaannya untuk
kepentingan umum?
Kemudian Mill lalu menganalisis hubungan antara
kegunaan dan keadilan. Pada hakekatnya, perasaan
individu akan keadilan dapat membuat individu itu
menyesal dan ingin membalas dendam kepada tiap
yang tidak menyenangkannya. Rasa sesal dan
keiginan itu yang dapat memperebaiki persaan
sosialnya

MAZHAB
FAKTOR SEJARAH TOKOH
PENYEBAB
(Historische PENDUKUM

Rechtsschule)
FAKTOR PENYEBAB
Adanya
rasionalisme abad
18, yang didasarkan Semangat Revolusi
atas hukum alam, Perancis yang Abad ke-18 adalah
kekuatan akal, dan menentang Adanya pendapat abad universalisme
Kodifikasi hukum di
prinsip-prinsip yang wewenang tradisi yang melarang dalam berpikir. Cara
Jerman yang
semuanya berperan dengan misi hakim menafsirkan pandang inilah
diusulkan Thibaut
pd filsafat hukum, cosmopolitan hukum karena UU yang menjadi salah
(guru besar
karena (kepercayaan dianggap dapat satu penyebab
Heidelberg): hukum
mengandalkan kepada rasio dan memecahkan munculnya
tidak tumbuh dari
jalan pikiran kekuatan tekad semua masalah madzhab sejarah
sejarah.
deduktif tanpa manusia untuk hukum yang menentang
memperhatikan mengatasi universalisme.
fakta sejarah, lingkungannya).
kekhususan dan
kondisi nasional
TOKOH – TOKOH
YANG MENDUKUNG
Hukum timbul bukan karena perintah
penguasa atau karena kebiasaan, sebab
Hukum timbul karena perasaan keadilan
yang terletak di dalam jiwa bangsa itu
(instinktif). Ia mengingatkan, untuk
membangun Hukum, study terhadap sejarah
suatu bangsa mutlak perlu dilakukan.
(bertentangan dengan paham positivisme
hukum)
Hukum tidak dapat diterapkan secara
universal. Setiap masyarakat
mengembangkan kebiasaannya sendiri
karena mempunyai bahasa adat-istiadat dan
konstitusi yang khas. (bertentangan dengan
hukum alam)
Hukum suatu
bangsa terikat pada
jiwa bangsa yang
bersangkutan!

Hukum dapat berbentuk: (1)Langsung, berupa adat-istiadat. (2) Melalui undang-


undang. (3) Melalui ilmu hukum dalam bentuk karya para ahli hukum.
Bangsa terbagi atas dua jenis: (1) dalam pengertian etnis disebut sebagai ‘bangsa
etnis’ dan (2) Bangsa dalam arti nasional sebagai kesatuan organis yang membentuk
satu Negara. Adapun yang memiliki hukum yang sah hanyalah bangsa dalam
pengertian nasional (Negara), sedangkan “bangsa alam” memiliki hukum sebagai
keyakinan belaka.
Keyakinan hukum yang hidup dalam jiwa bangsa harus disahkan melalui kehendak
umum masyarakat yang terorganisasi dalam Negara. Negara mengesahkan hukum
itu dengan membentuk undang-undang. Maka adat istiadat bangsa hanya berlaku
sebagai hukum seudah disahkan oleh Negara. Oleh karena itu, menurut Huijebers,
pemikiran Puchta ini sebenarnya tidak jauh dari teori Absolutisme Negara Dan
PositivismeYuridis.
Ia mengembangkan
pemikiran savigny dengan
melakukan penelitian
Sumbangan Henry Summer
terhadap perbandingan
Maine bagi studi hukum
perkembangan lembaga –
dalam masyarakat, terutama
lembaga hukum yang ada di
tampak dalam penerapan
masyraakat sederhana dan
metode empiris, sistematis
maju, menggunakan
dan sejarah untuk menarik
pendekatan sejarah. Hasilnya
kesimpulan umum.
bahwa ada pola evolusi pada
pembagi masyarakat dalam
situasi sejarah yang sama.
SOCIOLOGICAL
JURISPRUDENCE

PERBEDAAN
SOCIOLOGICAL
TOKOH – TOKOH
JURISPRUDENCE
PENGERTIAN YANG
DENGAN
MENDUKUNG
SOSIOLOGI
HUKUM
Hukum yang baik haruslah sesuai Positivisme hukum memandang
dengan hukum yang hidup di tiada hukum kecuali perintah yang
msayarakat. (memisahkan secara SOCIOLOGICAL diberikan penguasa (akal) dan
tegas hukum postif dengan hukum JURISPRUDENCE mazahab sejarah dimana hukum
yang hidup) timbul dan berkembang bersama
Aliran ini muncul karena adanya dengan masyarakat (pengalaman).
proses dialetika anatara positivisme Sociological Jurisprudence
hukum dengan mazhab sejarah. menganggap keduanya sama
pentingnya
Aliran dalam Cabang dari

VS
filsafat sosiologi

SOCIOLOGICAL SOSIOLOGI
JURISPRUDENCE HUKUM
Menitik beratkan
pada hukum dan Titik beratnya pada Pendekatan
Pendekatan
memandang masyarakat dan dari
hukum ke
masyarakat dalam hukum sebagai masyarakat ke
masyarakat
bhubungannya manifesta semata hukum
dengan hukum
EUGEN EHRLICH ROSCOE POUND
Ehrlich melihat ada perbedaan antara
hukum positif di satu pihak dengan
hukum yang hidup dalam masyarakat. Hukum tunduk pada ketentuan-
Di sini jelas bahwa Ehrlich berbeda ketentuan social tertentu. Hukum tidak
pendapat dengan penganut positivism mungkin efektif, oleh karena ketertiban
hukum.Menurut Friedmann, Ehrlich dalam masyarakat didasarkan
ingin membuktikan kebenaran pengakuan sosial terhadap hukum, dan
teorinya, bahwa titik pusat bukan karena penerapannya secara
perkembangan hukum tidak terletak resmi oleh Negara.
pada undang-undang, putusan hakim, Sampai disini terlihat bahwa pendapat
atau ilmu hukum, tetapi pada Ehrlich mirip dengan Von Savigny.
masyarakat itu sendiri. Dengan Hanya saja, Ehrlich lebih senang
demikian sumber dan bentuk hukum menggunakan istilah kenyataan social
yang utama adalah kebiasaan. Tetapi dari pada istilah Volkgeist sebagaimana
sayangnya, pada akhirnya justru yang digunakan Savigny.
meragukan posisi kebiasaan ini
sebagai sumber dan bentuk hukum
pada masyarakat modern
Di Indonesia, karyanya
banyak diterjemahkan
dan konsep Pound ini
dikembangkan oleh
Mochtar
Kusumaatmadja .

Hukum adalah alat untuk


memperbarui
(merekayasa) masyarakat
(law is a tool of social
engineering).
PENGERTIAN

REALISME

JENIS
REALISME

Dalam pandangan penganut Realisme, hukum adalah hasil dari


kekuatan-kekuatan sosial dan control social. Karena itu, program
ilmu hukum realis hampir tidak terbatas. Kepribadian manusia,
lingkungan sosial, kedaan ekonomi, kepeningan bisnis, gagasan yang
sedang berlaku, emosi – emosib yang umum, semua ini adalah
peembentuk hukum dan hasil hukum dalam kehidupan.
Itulah sebabnya hal pokok dalam hukum realis adalah gerakan
dalam pikiran dan kerja tentang hukum.
PENGERTIAN

TOKOH – TOKOH YANG


MENDUKUNG
Menolak pemikiran yang metafisis,
meskipun tokoh-tokohnya
Realisme hukum Amerika
merupakan kaum positivis.
memandang bahwa hukum dalam
Pengembangan pengetahuan harus
aksi/tindakan sering kali lebih
dilakukan secara empiris, dan
penting dari hukum yang ada
selalu mencari jalan penyelesaian
dalam buku.
bagi setiap problem praktis dalam
Sumber hukum utama aliran ini
kehidupan sehari-hari.
adalah putusan hakim, semua yang
Pendekatannya adalah pendekatan
dimaksud dengan hukum adalah
sosiologis dan juga psikologi sosial,
putusan hakim. Hakim lebih
yang mengarah pada suatu objek
sebagai penemu hukum daripada
pokok, yakni apa yang secara
pembuat hukum yang
aktual terjadi, yang dalam hal ini
mengandalkan peraturan
adalah apa yang terjadi di lembaga
perundang-undangan.
peradilan.
Charles John Oliver Benjamin
William John Jerome
Sanders Chipman Wendell Nathan
James Dewey Frank
Peirce Gray Holmes Cardozo
ia adalah orang pertama yang memulai pemikiran
pragmatism, dimana menyangkal kemungkinan bagi
manusia untuk mendapat suatu pengetahuan teoritis yang
benar. Oleh karena itu ide-ide perlu diselidiki dalam praktik
hidup, dengan jalan analitis secara fungsional, yakni dengan
menyelidiki seluruh konteks suatu pengertian dalam praktik
hidup, sehingga pengertian tertentu dapat ditanggapi dalam
situasi tertentu. Maka kebenaran merupakan hasil
penyelidikan situasi secara empiris. Oleh karena itu tepatlah,
bahwa kata pragmatis dipakai oleh Peirce dalam arti empiris
atau eksperimental.
Disamping logika sebagai faktor penting
pembentukan perundang-undangan, unsur
kepribadian, prasangka, dan factor-faktor lain
(faktor ekonomi, politik, sifat – sifat pribadi
dan lainnya) yang tidak logis memiliki
pengaruh yang sangat besar dalam
pembentukan hukum.
pikiran-pikiran tentang
apa yang akan
diputuskan oleh
pengadilan itulah yang
dimaksud dengan
hukum.

Seorang sarjana hukum harus mengahadapi


gejala-gejala hidup secara realistis. Kelakuan
para hakim pertama-tama ditentukan oleh
norma-norma hukum. Berdasarkan tafsiran
lazim kaidah-kaidah Hukum itu dapat
diramalkan, bagaimaan kelakuan para hakim
dikemudian hari. Disamping itu norma-
norma hukum bersama tafsirannya, moral
hidup dan kepentingan social ikut
menentukan keputusan para hakim tersebut.
Pragmantisme adalah nama baru untuk beberapa
pemikiran yang sama, yang sebenarnya juga positivis. Ia
menyatakan bahwa seorang pragmatis menolak
abstraksi, dan hal – hal yang tidak memadai,
penyelesaian secara verbal, alasan apriori yang tidak
baik, prinsip yang ditentukan, sistem yang tertutup, dan
hal –hal yang dianggap mutlak dan asli.
Ia berbalik menolak kelengkapan dan kecukupan, fakta,
perbuatan, kekuasaa. Itu berarti sisfat memerintah
berdasarkan pengalaman, dan sifat rasional
melepasakan diri sungguh – sungguh.
inti ajaran dewey adalah bahwa logika
bukan berasal dari kepastian-kepastian dari
prinsip-prinsip teoritis, seperti silogisme,
tetapi suatu studi tentang kemungkinan-
kemungkinan.
Logika adalah teori tentang penyelidikan
mengenai akibat – akibat yang mungkin
terjadi, suatu proses dalam mana prinsip
umum hanya bisa dipakai sebagai alat yang
dibenarkan oleh pekerjaan yang dikerjakan.
Hukum tidak disamakan dengan suatu aturan
yang tetap. Aturan yang tetap itu maksudnya
itu norma – norma hukum berperan seakan –
akan merupakan prinsp logika, dimana prinsip
tersebut digunakan hakim untuk menjatuhkan
hukuman.
Menurutnya, manusia modern tahu bahwa
hukum sebenarnya hanya terdiri dari putusan
– putusan pengadilan dan bahwa putusan –
putusan itu bergatung dari banyak faktor.
Ia tidak menyangkal bahwa norma hukum
yang berlaku tidak mempengaruhi putusan
hakim tapi tidk lebih sebagai salah satu unsur
pertimbangan saja.
Unsur unsur lain seperti: prasangka polotik,
ekonomi, moral bahkan simpati dan antipati
pribadi.
PENGERTIAN

TOKOH - TOKOH
REALISME
SKANDINAVIA

Realisme Skandinavia adalah Dasar-dasar filsafat


yang memberikan kritik-kritik terhadap dasar-dasar
metafisika hukum (Skandinavian realism is
essentialy a philosophical critique of the
metaphysical foundations law). Gerakan ini menolak
cara pendekatan yang dipergunakan oleh kaum
realis Amerika Serikat yang mempunyai nilai
rendah. Dalam caranya memberi kritik dan
pengupasan prinsip-prinsip pertama yang seringkali
sangat abstrak,
Pemikiran berwatak sosiologis, dengan
menekankan tentang pentingnya menempatkan
hukum dalam konteks kebutuhan yang faktual dari
social life.
Aspek praktis dari lembaga peradilan dikaji secara
teoritis.
Axel Hagerstrom

Karl Olivecrona

Alf Ross

H.L.A. Hart

Julius Stone

John Rawls
Ia menyamakan hukum dengan perintah – perintah bebas.
Keliru untuk menganggap hukum sebagai perintah dari
seseorang manusia, sebab tidak mungkin ada manusia yang
dapat memberikan semua perintah terkandung dalam
hukum itu.
Perkembangan hukum menurutnya, melewati empat tahapan. (1)
hukum adalah suatu system paksaan yang aktual. (2) hukum adalah
suatu cara berlaku sesuai dengan kecendrungan dan keinginan anggota
komonitas. (3) hukum adalah sesuatu yang berlaku dan mewajibkan
dalam arti yuridis yang benar. (4) supaya hukum yang berlaku harus ada
kompetensi pada orang-orang pembentuknya.
Norma hukum terbagi dua yaitu norma
primer dan sekunder. Dimana norma
Hukum harus dilihat, baik dari primer adalah norma yang menentukan
aspek eksternal maupun kelakuan subyek hukum, dengan
menyatakan apa yang harus dilakukan dan
internalnya. Dari segi apa yang dilarang. Sedangkan norma
eksternalnya artinya hukum sekunder memastikan syarat –syarat bagi
dilihat sebagai peritah berlakunya norma primer dan dengan
demikian menampilkan sifat yuridis norma
penguasa sabagaimana yang itu.
dikatakan oleh Austin. Di dalam norma sekunder terdapat rules of
Sedangkan segi internalnya recognation yang memuat ketenteuan
yang menjelaskan apa yang dimaksud oleh
yaitu keterkaitan terhadap norma prier, rules of change mengesahkan
perintah dari penguasa secara adanya norm aprimer yang baru, dan rules
batiniah of adjudiction berisi aturan untuk
menentukan apakah norma primer telah
dilanggar.
Hukum sebagai suatu kenyataan sosial yang
dapat ditangkap melalu suatu penyelidikan
logis – analitis sebagaimana yang dimaksud
dalam mahab hukum Austin.tetapi niatnya
untuk menjangkau lebih jauh lagi dimana ia
mengerjakan suatu ajaran tentang keadilan
yang menjadi ukuran bagi tata hukum yang
berlaku. Hal ini adalah kemajuan karena
dalam teori hukum analitis, norma – norma
hukum tidak diprlajari.
Ia juga berpendapat hukum harus dibedakan
dari moral. Hukum adalah aturan baik
mengandung aspek moral atau tidak.
Ia meyakini bahwa prinsip – prinsip
etika dapat menjadi dasar yang kuat
untuk membangung masyarakat yang
adil. Ia mengembangkan
pemikirannya tentang masyarakat
yang adil dengan teori keadilanya
yang dikenal pula dengan teori posisi
asli.
PENGERTIAN TOKOH
“ Penentang
Hukum.
paling keras Positivisme

Freirechtslehr Freirechtslehre sejalan dengan kaum Realis


Amerika Serikat. Hanya saja jika aliran
e (Ajaran Realisme menitikberatkan pada
Hukum Bebas penganalisaan hukum sebagai kenyataan
dalam masyarakat, maka freirechtslehre tidak
) berhenti sampai di situ.
Menurut Sudikno Metrokusmo, penemuan
hukum bebas bukanlah peradilan yang tidak
terikat pada undang-undang. Hanya saja,
undang-undang bukan merupakan pernanan
utama, tetapi sebagai alat bantu untuk
memperoleh pemecahan yang tepat menurut
hukum, dan yang tidak perlu harus sama
dengan penyelesaian undang-undang.
Aliran Hukum Bebas berpendapat bahwa
hakim mempunyai tugas menciptakan
hukum. Penemu hukum yang bebas tugasnya
bukanlah menerapkan undang-undang,
tetapi menciptakan penyelesaian yang tepat ”
untuk pristiwa konkret, sehingga pristiwa-
EUGEN EHRLICH
Penemuan hukum secara bebas dalam semua kasus, kecuali untuk kasus- kasus
yang hukumnya sudah jelas. Pengecualiannya ini, relatif sedikit.

STAMPE
Menuntut agar pengadilan berhak untuk mengubah hukum apabila hukum yang
ada menghasilkan malapetaka umum.

ERNST FUCHS
Mengebangkan ajaran tentang hak pengadilan untuk menguji keabsahan undang –
undang dan ajaran yang dikembangkan oleh MA mengenai resiko bersama anatar
majikan dan karyawan.

HERMANN ISAY
Menolak penemuan hukum berdasarkan proses rasional. Menurutnya, penemuan
hukum adalah suatu proses intuitif yang dituntut oleh perasaan – perasaan dan
prasangka – prasangka tertent, sedangkan alasan logis digantikan sebagai
pemikiran sesudahnya untuk proses naluriah itu dan dipakai untuk meyakinkan
adnya dunia yang lain.
PENGERTIAN

METODE

PEMIKIRAN AHLI
Merupakan kelanjutan dari teori realis amerika
Studi Hukum Kritis atau Critical Legal Studies (CLS),
adalah teori yang berisi penentangan terhadap
norma-norma dan standard-standard di dalam teori
dan praktek yang selama ini telah diterima.
Penganut Studi Hukum Kritis percaya bahwa logika-
logika dan struktur hukum muncul dari adanya
CLS power relationship dalam masyarakat.

Mempunyai pandangan :
1. Hukum mencari legitimasi yang salah
2. Hukum dibelenggu oleh kontradiksi-kontradiksi
3. Tidak ada yang namanya prinsip-prinsip dasar
dalam hukum
4. Hukum tidak netral
• dilakukan untuk mematahkan
TRASHING atau menolak pemikiran
hukum yang telah terbentuk

DECONSTRUCTION
• membongkar pemikiran
hukum yang telah terbentuk.

GENEALOGY
• penggunaan sejarah dalam
menyampaikan argumentasi.
ROBERT UNGER DAVID KAIRSY DUNCAN KENNEDY

mewakili tradisi
pemikiran
mencoba hukum marxis
mengintegr atau tepatnya menggunak
mewarisi kritik
asikan 2 marxis terhadap an metode
(dua) hukum liberal ekletis yang
yang dianggap
paradigma hanya melayani
membaurka
yang saling sistem n sekaligus
bersaing, kapitalisme. Arus perspektif
pemikiran ini
yaitu mempunyai strukturalis,
paradigma kecenderungan fenomenolo
kepada
konflik dan sosialisme
gis dan neo-
paradigma humanistik marxis.
konsensus. sebagai
komitmen
TOKOH
PENGE
RTIAN
ALIRAN HUKUM POGRESIF

Hukum
progresif adalah
Mempunyai hukum yang
Tujuan besar Memuat membebaskan
berupa kandungan meliputi Bersifat
dimensi yang
kesejahteraa moral amat luas yang
kritis dan
n dan kemanusiaa tidak hanya fungsional
kebahagiaan n yang kuat bergerak pada
ranah praktik
manusia
melainkan juga
teori.
PENCETUS
ALIRAN
HUKUM
POGRESIF

Hukum progresif dilandasi dengan


SATJIPTO RAHARDJO asumsi dasar bahwa hukum adalah
untuk manusia.
Ia merasa prihatin dengan rendahnya
kontribusi ilmu hukum dalam
mencerahkan bangsa Indonesia,
dalam mengatasi krisis, termasuk
krisis dalam bidang hukum itu sendiri.
ALIRAN
ALIRAN
HUKUM POSTIVISM
HUKUM
ALAM E HUKUM
POGRESIF

ALIRAN
HUKUM UTILITARI
KRITIS ANISME

ALIRAN
HUKUM MAZHAB
BEBAS SEJARAH
SOCIAL
REALISME
JURISPRUD
HUKUM
ENCE

Anda mungkin juga menyukai