ALIRAN
FILSAFAT
HUKUM
LIANA WINNIE
1621023
FAKULTAS HUKUM – ATMAJAYA MAKASSAR
ALIRAN FILSAFAT HUKUM
Aliran Hukum Kodrat
Positivisme Hukum
Utilitiarinisme
F
Mazhab Sejarah I
Socialogical Jurisprudence N
I
Realisme Hukum
S
Aliran Hukum Bebas H
Aliran Hukum Kritis
Aliran Hukum Pogresif
Perbandingan Antar Aliran
PENGERTIAN ALIRAN
Aliran hukum alam tekah berkembang sejak kurun
waktu 2500 tahun yang lalu dan muncul dalam
berbagai bentuk pemikiran. Menurut Friedmann,
aliran ini timbul karena kegagalan umat manusia
dalam mencari keadilan yang absolut.
Hukum alam disini dipandang sebagai hukum yang
berlaku universal dan abadi.
Gagasan mengenai hukum alam didsarkan pada
asumsi bahwa penalaran, hakikat makhluk hidup akan
dapat diketahui, dan pengetahuan tersebut mungkin
menjadi dasar bagi tertib sosial serta tertib hukum
eksistensi manusia. Hukum alam dianggap lebih tinggi
dibandingkan hukum yang sengaja dibentuk manusia
(Soekanto)
RASIONAL IRASIONAL
IRASIONAL
TOKOH – TOKOH
YANG
MENDUKUNG PIERE DUBOIS
WILLIAM OCCAM
JOHN WYCLIFFE
MARSILIUS PADUA JOHANNES HUSS
Ada dua pengetahuan ada 4 macam hukum yaitu:
(1) lex aeterna (hukum rasio
yang berjalan berama –
tuhan yang tidak dapat
sama yaitu (1) ditangkap oleh panca indera
pengetahuan alamiah manusia), (2) lex devina
(berpangkal dari akal) dan (hukum rasio tuhan yang
(2) pengetahuan iman dapat ditangkap oleh
(berpangkal pada wahyu pancaindera manusia) (3) lex
ilahi). Pembedaan naturalis (hukum alam yaitu
tersebut juga digunakan penjelmaan dari lex aeterna
kedalam rasio manusia) (4)
dalam menjelaskan
lex positivis (penerapan lex
perbedan antara filsafat naturalis dalam kehidupan
dan teologi. manusia didunia)
“Keadilan baru dapat ditegakkan apabila
pelaksanaan hukum diserahkan kepada
satu tangan saja berupa pemerintahan
yang absolut.”
Dasar hukum yang menjadi pegangan
adalah hukum alam, yang mencerminkan
hukum – hukum Tuhan. Badan tertinggi
yang memeperoleh legitimasi dari Tuhan
sebagai monarki dunia ini adalah
kekaisaran Romawi
“Penguasa (raja) dapat langsung menerima
kekuasaan dari Tuhan, tanpa perlu melewati
pimpinan gereja “
Ia bahkan ingin agar kekuasaan duniawi gereja
(paus) dicabut dan diserahkan sepenuhnya
kepada raja.
“Negara berada diaras kekuasaan paus. Kedaultan tertinggi ada di
tangan rakyat.”
Tujuan negara adalah untuk memajukan kemakmuran dan memberi
kesempatan seluas – luasnya kepada warga negara agar dapat
mengembangkan dirinya secara bebas. Dengan demikian hukum harus
mengabdi pad rakyat sehingga kekuasaan raja tidak absolut dan
dibatasi oleh undang undang.
T
D
U
CHIRSTIAN
O
K
K THOMASIUS
U
O
N
H
G
IMMANUEL KANT
“Sumber hukum adalah rasio manusia.”
karena karakteristik yag membedakan manusai
dengan makhluk lain adalah akalnya, seluruh
kehidupan manusia harus berdasarkan pada
kemampuan akal (rasio).
Hukum alam adalah hukum yang muncul
sesuai kodrat manusia. Huum ini tudak
mungkin diubah (secara ekstrem), bahkan oleh
Tuhan sekalipun. Hukum ini diperoleh manusia
dari akalnya, tetap Tuhan memberikan
kekuatan mengikatnya.
Ketika manusia mulai hidup bermsyarakat, timbul pertentangan
kepentingan dengan yang lainnya . Untuk mengurangi hal ini maka
dibuatlah perjanjian sukarela di anatar rakyat. Kemudian, diadakan
perjanjian berikutnya yaitu perjanjian penaklukan oleh raja.
Dengan adanya perjanjian itu, berarti tidak ada kekuasaan absolut.
Semua kekuasan dibatasi oleh Tuhan, hukum alam, kebiasaan dan
tujuan beridrinya negara
“Manusia hidup dengan bermacam – macam
naluri yang bertenantangan satu dengan yang
lainnya.” Karena itudiperlukan aturan – aturan
yang mengikat, agar terdapat kepastian dalam
tindakan – tindakannya baik ke dalam maupun ke
luar.
Di dalam ajarannya dikenal ‘ukuran’. Dimana bila
ukuran itu bertalian dengan batin manusia, ia
adalah aturan kesusialaan, sedangkan bila
berhubungan dengan tindakan lahriah, maka itu
merupakan aturan hukum.
Filsafat Kant dikenal dengan nama filsafat kritis yaitu
sintesis dari rasionalisme dan empirisme.
Ia menyelidiki kemampuan dan batas – batas rasio
untuk mengetahui unsur – unsur mana dalam pemikiran
manusia yang berasal dari rasio (sudah ada terlebih dahulu
tanpa dibantu oleh pengalaman) dan mana yang murni
berasal dari empiri (pengalaman)
PENGERTIAN CORAK
Perlu adanya pemisahan yang tegas antara
hukum dan moral (antara hukum yang berlaku
dan hukum yang seharusnya berlaku, antara
das sollen dan das sein)
Aliran Hukum
Positif Analitif Aliran Hukum
(Analytical Positif Murni
Jurisprudence) (Reine
JOHN AUSTIN Rechtslehre)
HANS KELSEN
Apa itu aliran hukum Apa saja jenis – jenis
positif Analitif? hukum yang dibagi?
?
Hukum adalah perintah dari
penguas negara. Hakikat hukum
sendiri terletak pada unsur
‘perintah’ itu. Hukum dipandang
sebagai suatu sistem yang tetap,
logis dan tertutup.
Hukum yang
Hukum yang sebenarnya
tidak
(hukum positif)
sebenarnya
KWEAJIBAN
(DUTY)
Hukum yang tidak diibuat
HUKUM YANG
oleh penguasa, sehingga
TIDAK
tidak memenuhi persyratan
SEBENARNYA
sebagai hukum.
I
P
M
E
J P
N
BEDAN T E L
G
YA E N E
E
DENGA O J M I
R N JOHN R A E
T AUSTIN
I N N
I
G T
A
A
N
S
“Hukum harus dibersihkan dari anasir anasir yan non –
yuridis seperti unsur sosiologis, politis, hitosris, bahkan
etis.” Jadi hukum adalah suatu SOLLENSKATEGORIE
(kategori keharusan/ideal) bukan SEINSKATEGORIE
(kategori faktual).
Hukum adalah suatu keharusan yang mengatur tingkah
laku manusia sebagai makhluk rasional. Jadi yang
dipersoalkan itu bukanlah ‘bagaiman hukum seharusnya’
tapi ‘apa hukumnya’.
Jadi yang dipakai itu adalah hukum positif (ius
constitutum) bukan hukum yang dicita – citakan (ius
constituentum)
NEO-KANTIANISME UTILITARIANISME
Menggunakan pemikiran
kant tentang pemisahan Melihat kemanfaatan
antara bentuk dan isi. sebagai tujuan utama
Hukum itu berurusan hukum. (kemafaatan =
dengan bentuk forma kebahagiaan)
bukan isi materia.
Hans Kelsen Hans Nawiasky
Staafgrundgesetz (aturan
NORMA
Artinya Norma yang lebih rendah memperoleh kekuatannya
dasar)
Verordnung dan
NORMA autonomesatzung (aturan
pelaksana/ aturan otonom)
Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1978
Ketetapan MPR Nomor V/MPR/1973
Tahun 1978 Tentang PERLUNYA
Tahun 1973 Tentang PENINJAUAN
PENYEMPURNAAN YANG TERMAKTUB
PRODUK-PRODUK YANG BERUPA
DALAM PASAL 3 KETETAPAN MAJELIS
KETETAPAN KETETAPAN MAJELIS
PERMUSYAWARATAN RAKYAT
PERMUSYAWARATAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA NOMOR
SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA
MENGUATKAN V/MPR/1973
PEMBERLAKUAN
(dengan catatan perlu
disempurnakan)
KETETAPAN MAJELIS
PERMUSYAWARATAN RAKYAT
SEMENTARA REPUBLIK INDONESIA No.
XX/MPRS/1966 TENTANG MEMORANDUM
DPR-GR MENGENAI SUMBER TERTIB
HUKUM REPUBLIK INDONESIA DAN TATA
URUTAN PERATURAN PERUNDANGAN
REPUBLIK INDONESIA.
Ada dua kelemahan pandangan Bentham: (1) rasionalisme Bentham yang abstrak
dan doktriner mencegahnya melihat individu sebagai keseluruhan yang kompleks,
(2) kegagalan Bentham untuk menjelaskan konsepsinya sendiri mengenai
keseimbangan antara kepentingan individu dan masyarakat
“ Dia lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan
psikologis. Ia menyatakan bahwa tujuan manusia
ialah kebahagiaan. Manusia berusaha memperoleh
kebahagiaan melalui hal-hal yang membangkitkan
nafsunya.
Mill menolak pandangan Bentham yang menyatakan
bahwa antara kepentingan individu dan umum itu tidak
ada pertentangan, dia juga menolak pandangan Kant
yang mengajarkan bahwa individu harus bersimpati
pada kepentingan umum. Karena kenapa seseorang
harus mengekang usaha kebahagiaannya untuk
kepentingan umum?
Kemudian Mill lalu menganalisis hubungan antara
kegunaan dan keadilan. Pada hakekatnya, perasaan
individu akan keadilan dapat membuat individu itu
menyesal dan ingin membalas dendam kepada tiap
yang tidak menyenangkannya. Rasa sesal dan
keiginan itu yang dapat memperebaiki persaan
sosialnya
”
MAZHAB
FAKTOR SEJARAH TOKOH
PENYEBAB
(Historische PENDUKUM
Rechtsschule)
FAKTOR PENYEBAB
Adanya
rasionalisme abad
18, yang didasarkan Semangat Revolusi
atas hukum alam, Perancis yang Abad ke-18 adalah
kekuatan akal, dan menentang Adanya pendapat abad universalisme
Kodifikasi hukum di
prinsip-prinsip yang wewenang tradisi yang melarang dalam berpikir. Cara
Jerman yang
semuanya berperan dengan misi hakim menafsirkan pandang inilah
diusulkan Thibaut
pd filsafat hukum, cosmopolitan hukum karena UU yang menjadi salah
(guru besar
karena (kepercayaan dianggap dapat satu penyebab
Heidelberg): hukum
mengandalkan kepada rasio dan memecahkan munculnya
tidak tumbuh dari
jalan pikiran kekuatan tekad semua masalah madzhab sejarah
sejarah.
deduktif tanpa manusia untuk hukum yang menentang
memperhatikan mengatasi universalisme.
fakta sejarah, lingkungannya).
kekhususan dan
kondisi nasional
TOKOH – TOKOH
YANG MENDUKUNG
Hukum timbul bukan karena perintah
penguasa atau karena kebiasaan, sebab
Hukum timbul karena perasaan keadilan
yang terletak di dalam jiwa bangsa itu
(instinktif). Ia mengingatkan, untuk
membangun Hukum, study terhadap sejarah
suatu bangsa mutlak perlu dilakukan.
(bertentangan dengan paham positivisme
hukum)
Hukum tidak dapat diterapkan secara
universal. Setiap masyarakat
mengembangkan kebiasaannya sendiri
karena mempunyai bahasa adat-istiadat dan
konstitusi yang khas. (bertentangan dengan
hukum alam)
Hukum suatu
bangsa terikat pada
jiwa bangsa yang
bersangkutan!
PERBEDAAN
SOCIOLOGICAL
TOKOH – TOKOH
JURISPRUDENCE
PENGERTIAN YANG
DENGAN
MENDUKUNG
SOSIOLOGI
HUKUM
Hukum yang baik haruslah sesuai Positivisme hukum memandang
dengan hukum yang hidup di tiada hukum kecuali perintah yang
msayarakat. (memisahkan secara SOCIOLOGICAL diberikan penguasa (akal) dan
tegas hukum postif dengan hukum JURISPRUDENCE mazahab sejarah dimana hukum
yang hidup) timbul dan berkembang bersama
Aliran ini muncul karena adanya dengan masyarakat (pengalaman).
proses dialetika anatara positivisme Sociological Jurisprudence
hukum dengan mazhab sejarah. menganggap keduanya sama
pentingnya
Aliran dalam Cabang dari
VS
filsafat sosiologi
SOCIOLOGICAL SOSIOLOGI
JURISPRUDENCE HUKUM
Menitik beratkan
pada hukum dan Titik beratnya pada Pendekatan
Pendekatan
memandang masyarakat dan dari
hukum ke
masyarakat dalam hukum sebagai masyarakat ke
masyarakat
bhubungannya manifesta semata hukum
dengan hukum
EUGEN EHRLICH ROSCOE POUND
Ehrlich melihat ada perbedaan antara
hukum positif di satu pihak dengan
hukum yang hidup dalam masyarakat. Hukum tunduk pada ketentuan-
Di sini jelas bahwa Ehrlich berbeda ketentuan social tertentu. Hukum tidak
pendapat dengan penganut positivism mungkin efektif, oleh karena ketertiban
hukum.Menurut Friedmann, Ehrlich dalam masyarakat didasarkan
ingin membuktikan kebenaran pengakuan sosial terhadap hukum, dan
teorinya, bahwa titik pusat bukan karena penerapannya secara
perkembangan hukum tidak terletak resmi oleh Negara.
pada undang-undang, putusan hakim, Sampai disini terlihat bahwa pendapat
atau ilmu hukum, tetapi pada Ehrlich mirip dengan Von Savigny.
masyarakat itu sendiri. Dengan Hanya saja, Ehrlich lebih senang
demikian sumber dan bentuk hukum menggunakan istilah kenyataan social
yang utama adalah kebiasaan. Tetapi dari pada istilah Volkgeist sebagaimana
sayangnya, pada akhirnya justru yang digunakan Savigny.
meragukan posisi kebiasaan ini
sebagai sumber dan bentuk hukum
pada masyarakat modern
Di Indonesia, karyanya
banyak diterjemahkan
dan konsep Pound ini
dikembangkan oleh
Mochtar
Kusumaatmadja .
REALISME
JENIS
REALISME
TOKOH - TOKOH
REALISME
SKANDINAVIA
Karl Olivecrona
Alf Ross
H.L.A. Hart
Julius Stone
John Rawls
Ia menyamakan hukum dengan perintah – perintah bebas.
Keliru untuk menganggap hukum sebagai perintah dari
seseorang manusia, sebab tidak mungkin ada manusia yang
dapat memberikan semua perintah terkandung dalam
hukum itu.
Perkembangan hukum menurutnya, melewati empat tahapan. (1)
hukum adalah suatu system paksaan yang aktual. (2) hukum adalah
suatu cara berlaku sesuai dengan kecendrungan dan keinginan anggota
komonitas. (3) hukum adalah sesuatu yang berlaku dan mewajibkan
dalam arti yuridis yang benar. (4) supaya hukum yang berlaku harus ada
kompetensi pada orang-orang pembentuknya.
Norma hukum terbagi dua yaitu norma
primer dan sekunder. Dimana norma
Hukum harus dilihat, baik dari primer adalah norma yang menentukan
aspek eksternal maupun kelakuan subyek hukum, dengan
menyatakan apa yang harus dilakukan dan
internalnya. Dari segi apa yang dilarang. Sedangkan norma
eksternalnya artinya hukum sekunder memastikan syarat –syarat bagi
dilihat sebagai peritah berlakunya norma primer dan dengan
demikian menampilkan sifat yuridis norma
penguasa sabagaimana yang itu.
dikatakan oleh Austin. Di dalam norma sekunder terdapat rules of
Sedangkan segi internalnya recognation yang memuat ketenteuan
yang menjelaskan apa yang dimaksud oleh
yaitu keterkaitan terhadap norma prier, rules of change mengesahkan
perintah dari penguasa secara adanya norm aprimer yang baru, dan rules
batiniah of adjudiction berisi aturan untuk
menentukan apakah norma primer telah
dilanggar.
Hukum sebagai suatu kenyataan sosial yang
dapat ditangkap melalu suatu penyelidikan
logis – analitis sebagaimana yang dimaksud
dalam mahab hukum Austin.tetapi niatnya
untuk menjangkau lebih jauh lagi dimana ia
mengerjakan suatu ajaran tentang keadilan
yang menjadi ukuran bagi tata hukum yang
berlaku. Hal ini adalah kemajuan karena
dalam teori hukum analitis, norma – norma
hukum tidak diprlajari.
Ia juga berpendapat hukum harus dibedakan
dari moral. Hukum adalah aturan baik
mengandung aspek moral atau tidak.
Ia meyakini bahwa prinsip – prinsip
etika dapat menjadi dasar yang kuat
untuk membangung masyarakat yang
adil. Ia mengembangkan
pemikirannya tentang masyarakat
yang adil dengan teori keadilanya
yang dikenal pula dengan teori posisi
asli.
PENGERTIAN TOKOH
“ Penentang
Hukum.
paling keras Positivisme
STAMPE
Menuntut agar pengadilan berhak untuk mengubah hukum apabila hukum yang
ada menghasilkan malapetaka umum.
ERNST FUCHS
Mengebangkan ajaran tentang hak pengadilan untuk menguji keabsahan undang –
undang dan ajaran yang dikembangkan oleh MA mengenai resiko bersama anatar
majikan dan karyawan.
HERMANN ISAY
Menolak penemuan hukum berdasarkan proses rasional. Menurutnya, penemuan
hukum adalah suatu proses intuitif yang dituntut oleh perasaan – perasaan dan
prasangka – prasangka tertent, sedangkan alasan logis digantikan sebagai
pemikiran sesudahnya untuk proses naluriah itu dan dipakai untuk meyakinkan
adnya dunia yang lain.
PENGERTIAN
METODE
PEMIKIRAN AHLI
Merupakan kelanjutan dari teori realis amerika
Studi Hukum Kritis atau Critical Legal Studies (CLS),
adalah teori yang berisi penentangan terhadap
norma-norma dan standard-standard di dalam teori
dan praktek yang selama ini telah diterima.
Penganut Studi Hukum Kritis percaya bahwa logika-
logika dan struktur hukum muncul dari adanya
CLS power relationship dalam masyarakat.
Mempunyai pandangan :
1. Hukum mencari legitimasi yang salah
2. Hukum dibelenggu oleh kontradiksi-kontradiksi
3. Tidak ada yang namanya prinsip-prinsip dasar
dalam hukum
4. Hukum tidak netral
• dilakukan untuk mematahkan
TRASHING atau menolak pemikiran
hukum yang telah terbentuk
DECONSTRUCTION
• membongkar pemikiran
hukum yang telah terbentuk.
GENEALOGY
• penggunaan sejarah dalam
menyampaikan argumentasi.
ROBERT UNGER DAVID KAIRSY DUNCAN KENNEDY
mewakili tradisi
pemikiran
mencoba hukum marxis
mengintegr atau tepatnya menggunak
mewarisi kritik
asikan 2 marxis terhadap an metode
(dua) hukum liberal ekletis yang
yang dianggap
paradigma hanya melayani
membaurka
yang saling sistem n sekaligus
bersaing, kapitalisme. Arus perspektif
pemikiran ini
yaitu mempunyai strukturalis,
paradigma kecenderungan fenomenolo
kepada
konflik dan sosialisme
gis dan neo-
paradigma humanistik marxis.
konsensus. sebagai
komitmen
TOKOH
PENGE
RTIAN
ALIRAN HUKUM POGRESIF
Hukum
progresif adalah
Mempunyai hukum yang
Tujuan besar Memuat membebaskan
berupa kandungan meliputi Bersifat
dimensi yang
kesejahteraa moral amat luas yang
kritis dan
n dan kemanusiaa tidak hanya fungsional
kebahagiaan n yang kuat bergerak pada
ranah praktik
manusia
melainkan juga
teori.
PENCETUS
ALIRAN
HUKUM
POGRESIF
ALIRAN
HUKUM UTILITARI
KRITIS ANISME
ALIRAN
HUKUM MAZHAB
BEBAS SEJARAH
SOCIAL
REALISME
JURISPRUD
HUKUM
ENCE