Anda di halaman 1dari 12

BIOFEEDBACK

DEFINISI

Biofeedback adalah jenis terapi atau teknik yang dilakukan mengontrol


beberapa fungsi tubuh seperti denyut jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah
guna mengobati dan meredakan penyakit tertentu.

Terapi ini dapat digunakan untuk menangani berbagai kondisi medis mulai
dari nyeri kronis, tekanan darah tinggi, sakit kepala tegang (tension headache),
inkontinensia urine, hingga migrain.
TUJUAN BIOFEEDBACK

 Tujuan biofeedback adalah membuat perubahan halus pada

tubuh yang menghasilkan efek yang diinginkan. Ini


mungkin termasuk mengendurkan otot-otot tertentu yang
memperlambat detak jantung atau mengurangi rasa sakit.
MANFAAT BIOFEEDBACK

 Pada intinya, biofeedback memberi kemampuan untuk mengontrol tubuh untuk

meningkatkan kondisi kesehatan atau kinerja fisik. Teknologi ini dapat


membantu mengatasi beberapa keluhan, seperti ADHD, autisme, gangguan
kecemasan dan emosi, insomnia, migrain, bahkan sampai proses pemulihan
stroke.
JENIS – JENIS BIOFEEBACK
 Biofeedback dengan elektromiogram (EMG) untuk mengukur aktivitas dan
ketegangan otot
 Neurobiofeedback dengan elektroensefalografi (EEG) untuk mengukur
gelombang otak
 Biofeedback termal untuk mengukur suhu tubuh
 Biofeedback dengan aktivitas elektrodermal (EDA) untuk mengukur
pengeluaran keringat
 Biofeedback dengan mengukur variasi denyut jantung
Terapi biofeedback bisa digunakan untuk menangani kondisi-kondisi medis berikut:

 Nyeri kronis

 Gangguan pada sendi rahang

 Tekanan darah tinggi atau hipertensi

 Masalah pencernaan, seperti sembelit

 Inkontinensia urine, yakni tidak bisa menahan buang air kecil sehingga mengompol

 Inkontinensia feses, yaitu tidak bisa menahan buang air besar

 Epilepsi
 Ketergantungan alkohol atau obat-obatan

 Kelumpuhan dan gangguan gerak lainnya

 Cedera saraf tulang belakang

 Gangguan tidur

 Sindrom pramenstruasi (PMS)

 Attention-deficit disorder (ADD) dan attention-deficit hyperactivity disorder

(ADHD)

 Gangguan panik

 Gangguan kecemasan
INDIKASI BIOFEEDBACK
 Atrofi atau kelemahan otot karena penyakit atau cedera ( Stroke, Cedera tulang

belakang, Cedera muskuloskeletal kronis, ),

 kontraktur sendi,

 Gangguan keseimbangan dan mobilitas,

 Pendidikan ulang otot batang tubuh,

 Kontrol otot pernapasan,

 Hipertensi,
 Penyakit Reynaud idiopatik,

 Patologi postur, skoliosis, osteochondrosis,

 Kaki pengkor

 Nyeri,

 Sindrom cauda equina dengan kandung kemih neurogenik,

 Inkontinensia
KONTRA INDIKASI BIOFEEDBACK

 Cangkok tendon yang tidak sembuh,

 Tendon avulsi,

 Robekan serat otot derajat tiga,

 Fraktur tidak stabil,

 Cedera pada struktur sendi, ligamen, kapsul, atau permukaan artikulasi.


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai