Doddy. Rusli PENDAHULUAN › Water for injection (WFI) adalah air yang dimaksudkan untuk penggunaan produksi obat yang diberikan secara parenteral dimana pelarutnya adalah air, atau air yang digunakan untuk melarutkan atau mengencerkan zat atau preparasi untuk pemberian parenteral. › WFI merupakan air kualitas tertinggi yang digunakan di industri farmasi. › Air ini dalam bentuk bulk disebut pyrogen free water dan bilatelah disterilisasi disebut sterilised water for injection. › Pyrogen adalah substansi yang bila diinjeksikan ke mamalia (termasuk manusia akan menyebabkan demam. › Air dipakai secara luas di dunia kefarmasian sebagai bahan awal atau bahan baku dalam formulasi atau bisa juga hanya dipakai sebagai bahan untuk pembersihan. › Dengan grade yang bermacam- macam, pemakaian air jadi sangat bervariasi tergantung dari tujuan kita memakainya. Grade air untuk farmasi : 1. Raw Water : adalah air yang diperoleh dari dalam tanah dengan bantuan submersible pump dan sudah mengalami desinfeksi menggunakan chlorin kemudian ditampung di tangki penyimpanan. Air ini dikenal juga sebagai deep well water. Pemakaian air ini adalah untuk proses sehari- hari di industri seperti pencucian di kantin, penyiraman tanah, dan untuk kamar mandi dan toilet. Raw water ini adalah bahan baku untuk air dengan grade yang lebih tinggi yaitu filter water. 2. Filter Water : adalah raw water yang diproses lebih lanjut dengan proses filtration menggunakan multi media filter. Filter water dipakai sebagai bahan baku pembuatan Purified water atau deionized water 3. Purified Water : adalah demineralisasi air menggunakan purified generator yang berupa Reverse osmosis atau resin anion- kation. Purified water ini dipakai sebagai bahan baku proses produksi obat non steril setelah lulus uji dari Quality Control, adapun standar umum dari Purified water ini adalah konduktivitas yang tidak boleh melebihi 1,3 µS/ cm2 pada temperatur 25°C dan jumlah koloni bakteri tidak lebih dari 100 cal/ ml serta tidak mengandung bakteri E. Coli. Purified water juga dipakai sebagai air untuk membersihkan mesin setelah proses produksi. 4. Water for Injection : adalah air bebas pyrogen yang dibuat dari proses depirogenasi purified water menggunakan water for Injection generator. Air jenis ini dipakai sebagai pelarut obat tetes mata ataupun sebagai air untuk sanitasi mesin- mesin untuk proses steril. Persyaratan dari air ini adalah harus bebas bacterial endotoxin dan harus steril. › Di CPOB 'hanya' dipersyaratkan empat kelompok syarat diatas, mungkin mengakomodasi secara umum kebutuhan bahan baku air bagi Industri Farmasi di Indonesia. Karena bila melihat di USP misalnya, ada definisi tentang Water for Hemodialysis, Water for Inhalation, Water for Irrigation dengan masing-masing syarat mutunya. Persyaratan Water For Injection (WFI) › a. total karbon organic tidak boleh lebih dari 0,5 mg/L. Kemudian bila 25 ml air untuk injeksi ditambahkan kalsium hidroksida LP maka selama 5 menit harus tetap jernih. › b. Klorin tidak boleh lebih dari 0,5 ppm kemudian bila 100 ml air untuk injeksi ditambahkan 1 ml perak nitrat LP, maka setelah didiamkan 5 ml harus tetap tidak berwama dan jernih. › c. Amonia tidak boleh dari 0,1 ppm. › Kemudian bila 50 ml air untuk injeksi yang ditambahkan 2 ml kalsium raksa (II) iodida LP dalam suasana alkalis dan dilihat dalam tabung Nessler maka tidak memperlihatkan pewarnaan yang lebih kuat dari pada pewarnaan yang diberikan 50 ml air yang bebas amoniak P setelah penambahan 2 ml pereaksi Nessler LP dan diperiksa pada keadaan yang sama. › d. Nitrat boleh lebih dari 0,2 ppm. › Kemudian 5 ml air untuk : injeksi tidak boleh memberikan wama biru pada batas permukaan setelah dituangkan dengan hati-hati kedalam 5 ml difenil alamina LP. › e. Logam berat (Cu, Fe, Pb) tidak boleh lebih dari 0,1 ppm. › Kemudian bila 100 ml air untuk injeksi ditambahkan 1 tetes larutan natrium sulfide LP, maka harus tetap jernih dan tidak berwarna. › f. Oksidator tidak lebih dari 5 ppm. › Kemudian bila 100 ml air untuk injeksi di didihkan selama 3 menit serta ditambahkan 10 ml asam sulfat encer P dan 0,5 ml kalium permanganat 0,01 N maka tidak menghilangkan sama sekali warna larutan. › g. Bebas pirogen › h. pH 5,0 - 7,0. › Pemeriksaan dengan 10 ml air untuk injeksi dengan ditambahkan 2 tetes larutan merah metal LP tidak boleh memberikan warna merah kemudian 10 ml air untuk injeksi dengan ditambahkan 5 tetes larutan biru brom timol LP tidak boleh memberikan warna biru. PEMBAWA OBAT SUNTIK I. Syarat-syarat pembawa / pelarut › Harus inert secara farmakologi › Dapat diterima dan diserap dengan baik oleh tubuh › Tidak toksik dalam jumlah yang disuntikan dan tidak merangsang › Tidak mengganggu khasiat obat › Tidak bereaksi untuk identifikasi dan penetapan kadar › Tidak mempengaruhi aktivitas obat › Tidak mengiritasi II. Dasar pemilihan pembawa/ pelarut obat suntik adalah : Berdasarkan kelarutannya, apakah dalam air atau pelarut lain yang sesuai, misalnya : minyak lemak. III. Jenis-jenis pembawa : › Pembawa air › Pembawa bukan air › Pembawa minyak › Pembawa lain, seperti : - Alkohol - Propilenglikol - Gliserin - Poli etilen glikol PEMBAWA BERAIR 1. Air untuk injeksi (Water for Injection) › Syarat: - Bebas pirogen - Total zat tidak lebih 1 mg/ 100 ml air untuk injeksi, tidak boleh mengandung zat tambahan. - Menurut FI, air untuk injeksi : Air suling segar yang dusuling kembali. Digunakan untuk pelarut dalam pembuatan obat suntik, yang akan disterilkan sesudah dibuat. Air untuk obat suntik hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam sesudah penampungan dalam wadah dari gelas steril dan bebas pyrogen. 2. Air steril untuk injeksi (Steril water for Injection) › Air untuk obat suntik yang telah disterilkan dan dikemas dalam wadah-wadah dosis tunggal dengan ukuran 500-1000 ml. › Persyaratan : - Steril - Bebas pirogen - Bebas dari zat tambahan lain dan anti mikroba. - Digunakan untuk pelarut, pembawa atau pengencer obat suntik yang telah dikemas dan steril. Dalam penggunaan, air ditambahkan secara aseptic kedalam vial obat untuk melarutkan obat suntik yang diinginkan. 3. BACTERIOSTATIC WATER FOR INJECTION › Air steril untuk obat suntik yang mengandung satu atau lebih zat anti mikroba yang sesuai. Dikemas dalam vial berisi air tidak lebih dari 30 ml. › Pada etiket harus tertera nama dan perbandingan anti mikroba yang dikandung. › Digunakan sebagai pembawa steril dalam sediaan-sediaan obat lain dengan volume kecil. › Penggunaan secara parenteral dalam jumlah besar dibatasi , karena zat anti mikroba yang disuntikan Bersama obat akan berlebihan dan mungkin beracun. › Volume pelarut yang dipakai harus lebih kecil dari 5 ml. › Perhatikan OTT secara kimia zat anti mikroba dan obat. 4. SODIUM CHLORIDE INJECTION ( pembawa isotonik) › Larutan steril dan isotonik NaCl dalam air untuk dalam air untuk injeksi. › Tidak mengandung zat anti mikroba › Kandungan ion Na+ dan Cl- ± 154 mEq/L › Digunakan sebagai pembawa steril dalam pembuatan larutan/ suspense obat untuk parenteral. › Dikemas dalam wadah dosis tunggal dengan volume tidak lebih dari 1000 ml. 5.Injeksi NaCl bakteriostatik : Injeksi NaCL 0,9% yang mengandung satu atau lebih senyawa bakteriostatik dalam wadah yang berukuran tidak lebih dari 30 ml 6. Injeksi Dekstrose 5% 7. Injeksi Ringer Laktat 8. RINGER’S INJECTION Digunakan sebagai pembawa obat suntik atau secara tunggal sebagai penambah elektrolit dan cairan tubuh. Tahapan Pembuatan Purified Water 1. Water storange tank › Sumber air yang digunakan industri farmasi, baik untuk kegiatan produksi maupun penunjang berasal dari sumur artesis dengan kedalaman ± 100 m. Air di pompa dari deep well dan ditampung pada water storange tank yang mampu menyimpan air ±400 m3. Untuk membunuh bakteri maka dalam storange tank ditambahkan klorin dengan konsentrasi pada rentang 0,4-0,6 ppm. 2. Hydropneumatic tank › Selanjutnya air dialirkan ke dalam Hydropneumatic tank yang berisi 2/3 bagian air dan 1/3 bagian udara tekan (compressed air). Sebagian air Hydropneumatic tank, digunakan sanitary, laundry, kantin, taman, cuci mobil, dan toilet. Sedangkan sebagian lagi diproses menjadi purified water untuk proses produksi melalui proses water softener. 3. Water softener › Softener unit berfungsi untuk menghilangkan kesadahan air, berisi resin untuk mengikat ion logam yang dapat menyebabkan kerak yaitu Ca 2+ dan Mg2+. Jika resin sudah jenuh, perlu dilakukan regenerasi dengan menggunakan garam NaCl cair dalam tiga tahapan. Black wash, merupakan proses pencucian dengan membalik arah aliran resin. Proses ini bertujuan untuk membuang atau menghilangkan partikel kasar yang terjerat diantara resin dan untuk menata kembali resin sehingga resin yang berukuran lebih besar dapat terdistribusikan diantara resin-resin yang berukuran kecil. Regenerasi, yaitu dengan mengalirkan garam cair untuk mengaktifkan kembali resin- resin agar ion logam terlepas dari ikatan resin lewat sistem vakum nosel. Rinse (pembilasan) yaitu dengan mengalirkan air bersih untuk membilas kandungan garam cair yang masih tersisa. › Air lunak (soft water) yang dihasilkan kemudian dialirkan menuju boiller unit, chiller unit, radiator diesel, hot water system, cooling tower dan untuk pembuatan purified water. 4. Multimedia filter › Multimedia filter berfungsi untuk mereduksi padatan atau endapan yang ada di dalam air dengan ukuran 5-10µm dan beberapa mineral seperti besi (Fe), mangan (Mn), dan silika (SiO2). Zat-zat ini biasa ditemukan dalam air tanah maupun air permukaan. Multimedia filter terdiri dari susunan gravel, granit, antrasit, dan sand filter. Dan filter berfungsi untuk menyerap zat besi, dan mangan; antrasit, untuk menyerap silika dengan waktu pakai lebih lama. 5. Water softener › Kemudian air masuk ke dalam softener lagi. Softener yang ke dua ini berfungsi sebagai back up dari softener yang pertama. Perbedaan dengan yang pertama yaitu sistem softener unit yang kedua sudah berjalan secara otomatis, 6. Carbon filter › Kemudian air dialirkan ke dalam carbon filter yang berisi karbon aktif guna mereduksi senyawa kimia dalam air baik senyawa organik maupun anorganik, termasuk mereduksi klorin yang ditambahkan pada awal pengolahan di storange tank. Carbon filter juga dapat mengalami kejenuhan sehingga perlu dilakukan sanitasi karbon, dua kali dalam seminggu dengan menggunakan uap bersih (clean steam) pada tekanan 25 Psi, suhu 121°C selama 3 jam. 7. Mikron filter › Air dari carbon filter dialirkan melalui filter 1 mm untuk menyaring partikel yang berukuran lebih besar dari 1 mm, dilanjutkan masuk unit sinar ultraviolet. 8. Sinar UV › Sinar UV berfungsi sebagai desinfektan, menghilangkan dan membasmi mikroorganisme yang masih terkandung dalam air dengan penyinaran ultraviolet yang dipancarkan pada panjang gelombang 254 nm dengan jarak tertentu (max. 25 cm). 9. Reverse osmose (RO) › Reverse osmose adalah metode proses purifikasi yang mampu menghilangkan 95-99% kontaminan air yang termasuk mikroorganisme, senyawa organik dan senyawa anorganik terlarut. Aliran air baku diberi tekanan hingga 150-200 psi yang dihasilkan dengan pompa tekanan tinggi dialirkan melalui membran semi permeabel khusus. Proses yang terjadi merupakan penyaringan molekuler dimana hanya air murni saja yang bisa melewati membran. Sementara kontaminan akan ditolak dan dibuang ke dalam saluran limbah. Kontaminan yang di-riject oleh membran diantaranya garam terlarut senyawa bermolekul besar > 150-250 Dalton. 10. CDI (Continuous Deionized) › Proses ini bertujuan untuk mengurangi kandungan kation dan anion dalam air. Metode ini merupakan pengembangan dari ion exchanger dimana sebagai pengikat ion positif dan negatif digunakan elektroda. Elektroda ini dihubungkan dengan arus listrik searah sehingga proses pemurnian air dapat berlangsung terus menerus. › Setelah proses ini, air dilewatkan melalui sinar ultraviolet dan absolute filterberukuran 0,22 mm. Air yang telah melewati filter ini ditampung dalam tangki penampungan berkapasitas 2000 liter, untuk selanjutnya didistribusikan ke tempat yang membutuhkan. Selama 24 jam sistem purified water ini terus disirkulasi untuk mencegah pertumbuhan mikroorgaisme dalam purified water. › Setiap satu bulan sekali, saluran mulai dari tangki ke user hingga ke tangki lagi dilakukan sanitasi yang bertujuan untuk menjaga higienitas. Air dalam tank dipanaskan hingga temperature 95°C, kemudian disirkulasikan ke looping system selama 1 jam, setelah itu air diganti dengan purified water yang baru.