Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan ke:

KEWARGANEGARAAN

13 Fakultas
FAKULTAS BISNIS
FAKULTAS SOSIAL & HUMANIORA M.D.SUKAMTO, S.Sos., M.Si
ANTI KORUPSI

Program Studi Pembuka


MANAJEMEN/AKUNTANSI
Letakkan foto Terbaik anda disiniDaftar
 Pustaka

Akhir Presentasi
I. Pengertian Korupsi

• Korupsi adalah perilaku yang menyimpang dari atau melanggar peraturan


kewajiban-kewajiban normal peran instansi pemerintah dengan jalan melakukan
atau mencari pengaruh, status, dan gengsi untuk kepentingan pribadi (keluarga,
golongan, kawan, teman) (J.S. Nye)
• Menurut UU No 31 tahun 1999, Tentang “pemberantasan tindak pidana korupsi”,
bahwa :
– Korupsi adalah setiap orang yang melawan hukum melakukan perbuatan yang memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara, atau
perekonomian negara (pasal 2)
– Korupsi adalah setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara (Pasal 3)

Kreativitas Membangkitkan 2
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
II. Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN)

• Menurut UU N0. 28 Tahun 1999 tentang “ Penyelenggaraan Negara yang bersih


dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme”, pasal 1 ayat 3,4,5 bahwa :
– Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tindak pidana korupsi
– Kolusi adalah permufakatan atau kerjasama secara melawan hukum antar
penyelenggara negara atau antara penyelenggara negara dan pihak lain yang
merugikan orang lain, masyarakat dan atau negara
– Nepotisme adalah setiap perbuatan penyelenggara negara secara melawan
hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas
kepentingan masyarakat, bangsa dan negara

Kreativitas Membangkitkan 3
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
III. Pencucian Uang (Money Laundering)

• Pencucian Uang (Money Laundering) adalah proses menyembunyikan uang kotor


yang berasal dari kejahatan, menyamarkan uang tersebut ke dalam bentuk legal
• Proses mengubah uang haram menjadi uang halal (mencuci uang kotor menjadi
uang bersih

Kreativitas Membangkitkan 4
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
IV. Perspektif Analisa Korupsi

• Ada lima perspektif dalam menganalisa korupsi menurut Meuthia Ganis Rohman
dan Rochman Achwan :
1. Perspektif Kultural, memandang bahwa suatu tindakan dikatakan korupsi
atau tidak, tergantung dari basis kultural yang ada di dalam masyarakat
• Korupsi tetap dianggap sebagai sesuatu yang tidak sah namun ketidaksahan
tersebut bukan semata tergantung pada basis hukum formal
• Contoh : pemberian parcel/bingkisan atau hadiah bagi rekan, atasan, bisnis,
atau siapapun yang dihormati

Kreativitas Membangkitkan 5
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
2. Perspektif Legal

• Mendefinisikan persoalan korupsi melalui rumusan hukum, (suatu tindakan


dianggap korupsi jika melanggar tata aturan perundang-undangan yang berlaku),
misal di Indonesia seorang dikatakan melakukan tindak korupsi apabila melanggar
aturan hukum yang telah tercantum dam UU N0.31 tahun 1999 dan UU N0.20
Tahun 2001

Kreativitas Membangkitkan 6
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
3. Perspektif Politik Ekonomi

• Korupsi politik adalah penyalahgunaan lembaga-lembaga politik seperti parpol,


lembaga eksekutif, legislatif , yudikatif , badan pemilihan umum dan badan
perencanaan pembangunan)
• Korupsi dilakukan karena ada persaingan politik untuk meraih kekuasaan
• Korupsi berbentuk pelanggaran aturan formal/legal dan pemanipulasian kedudukan
formal untuk bekerjasama dalam suatu jaringan yang tidak legal
• Munculnya korupsi berasal dari dinamika demokrasi seperti desentralisasi,
keaktifan organisasi masyarakat sipil, pemberian suara dalam pemilu, serta
mekanisme pemantauan, pertimbangan dan penilaian

Kreativitas Membangkitkan 7
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
4. Perspektif Sosiologi

• Melihat korupsi sebagai penyimpangan terhadap norma tertentu (norma lain dan
bukan norma hukum)
• Tindak pidana korupsi terlihat penyimpangan-penyimpangan di dalam jaringan
kekuasaan dan struktur sosial, contoh penyalahgunaan kepercayaan
• Sesungguhnya dalam perspektif ini memadukan antara perspektif legal dan kultural

Kreativitas Membangkitkan 8
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
5. Perspektif Filosofis

• Melihat korupsi dalam kaitannya dengan hakikat diri manusia, menelisik motivasi
yang terdalam dalam diri manusia (diri manusia yang sejati)
• Hakikat diri manusia kehendak dan hasrat untuk berkuasa, apabila kehendak
tersebut tak terpuaskan maka nampak koruptor seperti manusia yang tidak pernah
merasa puas baik akan harta, tahta dan wanita)
• Memiliki pandangan determinisme pesimistik dalam menganalisis korupsi dan
memandang korupsi jauh lebih dalam kepada persoalan etika dan moralitas

Kreativitas Membangkitkan 9
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
V. Anti Korupsi

• Langkah strategis untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya korupsi, yaitu


dengan menyelenggarakan pendidikan anti korupsi, meliputi usaha sebagai berikut :
1. Memperbaiki sendi-sendi hukum di Indonesia, melalui penelaahan ulang
produk-produk hukum yang telah ada agar terhindar dari pasal-pasal karet
2. Meningkatkan kualitas penegak hukum, baik dari sisi moralitas maupun dari
sisi pemahaman yang benar mengenai tata hukum
3. Membuat sistem birokrasi pelayanan publik yang efektif, efisien dan transparan
4. Adanya pengawasan yang baik dari segenap elemen masyarakat terhadap
pemimpinnya
5. Memperbaiki kualitas kesejahteraan masyarakat dengan cara pendidikan dan
kesehatan yang layak secara merata

Kreativitas Membangkitkan 10
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
VI. Etika Anti Korupsi
• Muara persoalan korupsi kembali kepada sosok manusia individual yang memiliki kapasitas
moral untuk melakukan pilihan bebas.
• Persoalan penanggulangan korupsi harus dikembalikan pada pentingnya pelatihan moral sebagai
benteng pertahanan terakhir dengan jalan melakukan penghayatan kepada nilai – nilai moral
meliputi nilai :
1. Tanggungjawab
2. Kedisiplinan
3. Kejujuran
4. Kesederhanaan
5. Kerja keras
6. Kemandirian
7. Keadilan
8. Keberanian
9. kepedulian
Kreativitas Membangkitkan 11
<@adt_lotu
Menu Akhiri >
Inovasi
s
Terima Kasih
M.D.Sukamto, S.Sos., M.Si

Anda mungkin juga menyukai