PELAYANAN
KEGAWATDARURAT
AN MATERNAL
dr. Ahmad Fadhli B, Sp.OG
OUTLINE
01 Pencegahan Infeksi
Memakai
Memakai sarung Menggunakan tehnik
Cuci tangan perlengkapan
tangan aseptik
pelindung
Menjaga kebersihan
dan kerapihan
Memproses alat bekas Menangani peralatan
lingkungan serta
pakai tajam dengan aman
pembuangan sampah
secara benar
CUCI TANGAN: Aspek paling penting
● Cuci tangan
● Pemakaian sarung tangan
● Pemakaian masker
● Pemakaian gaun
● Pemakaian kacamata pelindung
● Pemakaian sepatu boot/sepatu tertutup
● Head cap
● Duk
ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK
● Aepsis istilah umum yang
menggambarkan upaya kombinasi
pencegahan masuknya mikroba ke dalam area
tubuh manapun yang sering menyebabkan
infeksi
● Tujuan: membasmi mikroorganisme pada
permukaan hidup (kulit dan jaringan) dan
obyek mati (alat-alat bedah, barang-barang
lain)
● ANTISEPSIS Proses menurunkan jumlah
mikroorganisme pada kulit, selaput lendir
atau jaringan tubuh lainnya dengan
Contoh Larutan Antiseptik:
● Alkohol (60%- 90%)
● Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%) Hibiscrub, Hibitane
● Klorheksidin Glukonat (2%) Savlon
● Heksaklorofen (3%) pHisoHex (tidak boleh digunakan pada selaput lendir
seperti mukosa vagina)
● Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX) Dettol (tidak untuk vagina
karena dapat membuat iritasi selaput lendir dan tidak untuk bayi baru lahir
● Iodofor (7,5-10%) Betadine
● Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin Yodium tinktur
● Triklosan (0,2-2%)
Lanjutan…
STERILISASI
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri,
jamur, parasit dan virus) termasuk endospora bakteri pada benda mati atau instrumen
dengan cara uap air panas tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilan kimia
atau radiasi
○ Glutaraldehida 2% mahal, biasa digunakan untuk DTT kimia atau sterilisasi kimia
○ Fenol, klorin tidak untuk peralatan/bahan yang akan dipakaikan pada bayi baru lahir
Lanjutan…
DEKONTAMINASI
● Proses yang membuat objek mati lebih aman ditangani staf sebelum dibersihkan
(menginaktifasi serta menurunkan HBV, HIV tetapi tidak membasmi)
● Peralatan medis dan permukaan harus di dekontaminasi segera setelah terpapar
darah atau cairan tubuh
Kegawatdaruratan Maternal
Kasus gawat obstetric yang apabila tidak segera ditangani akan berakibat kematian pada ibu dan janinnya
Prioritas Manajemen Darurat
• Mempertahankan kehidupan
• Mencegah kerusakan sebelum tindakan / perawatan selanjutnya
• Menyembuhkan pasien pada kondisi yang berguna bagi kehidupan
Informed Consent :
• Persetujuan pada keadaan tidak gawat darurat
• Persetujuan pada keadaan gawat darurat
Pemberian
Pemberian transfusi Penangan
Oksigen darah(bila Masalah Utama
memungkinkan)
● Diagnosis dan tindakan medis yang ● Nama tenaga kesehatan yang menemani
diperlukan ● Jam operasional dan no telepon tujuan
● Alasan untuk merujuk ibu ● Perkiraan lamanya waktu perawatan
● Risiko bila tidak dirujuk ● Perkiraan biaya dan sistem pembiayaan
● Risiko selama rujukan dilakukan ● Petunjuk arah dan cara ke tujuan dengan
● Waktu perujukan dan durasi perujukan modalitas transportasi lain
● Tujuan rujukan ● Pilihan akomodasi untuk keluarga
● Modalitas dan transportasi
Perencanaan Rujukan
Hubungi tujuan rujukan dan sampaikan kepada tenaga kesehatan yang akan
menerima pasien hal-hal berikut ini:
● Indikasi rujukan
● Kondisi ibu dan janin
● Rencana terkait prosedur teknis rujukan (termasuk kondisi lingkungan
dan cuaca menuju tujuan rujukan)
● Kesiapan sarana dan prasarana di tujuan rujukan
● Penatalaksanaan yang sebaiknya dilakukan selama dan sebelum
transportasi, berdasarkan pengalaman-pengalaman rujukan sebelumnya
Perencanaan Rujukan
Hal yang perlu dicatat oleh pusat layanan kesehatan yang akan menerima
pasien adalah:
● Nama pasien
● Nama tenaga kesehatan yang merujuk
● Indikasi rujukan
● Kondisi ibu dan janin
● Penatalaksanaan yang telah dilakukan sebelumnya
● Nama dan profesi tenaga kesehatan yang mendampingi pasien
Perencanaan Rujukan
Tentukan kegawatan