Prosedur Perizinan Pemanfaatan Bagian Jalan
Prosedur Perizinan Pemanfaatan Bagian Jalan
BAGIAN-BAGIAN JALAN
NASIONAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL ACEH
OUTLINE
01 Dasar Hukum
03 Ketentuan Umum
04 Prosedur Perizinan
2
Dasar Hukum
Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 01/SE/DB/2017 tentang Prosedur Perizinan
Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan Nasional;
Jalan tidak hanya berfungsi sebagai
sarana transportasi, tetapi juga
berfungsi sosial, politik dan sarana
Latar Belakang pembangunan ekonomi;
Pemohon wajib menjaga, memelihara bangunan dan jaringan utilitas, dan bertanggung
jawab terhadap segala kerusakan jalan yang disebabkan oleh bangunan dan jaringan
utilitas selama jangka waktu perizinan;
Segala resiko dan biaya yang timbul karena pelaksanaan pekerjaan dari segala aktivitas
yang akan dan/atau sedang berlangsung dan/atau setelah pelaksanaan di dalam lingkup
terkait kegiatan yang dilaksanakan adalah menjadi beban dari pemohon;
Dalam hal Penyelenggara Jalan membutuhkan lahan yang dimanfaatkan untuk bangunan dan
jaringan utilitas di ruang milik jalan berdasarkan pemberitahuan secara tertulis oleh pemberi izin,
maka pemohon wajib membongkar dan memindahkan bangunan/ jaringan utilitas ke lokasi lain
yang disetujui penyelenggara jalan dengan biaya menjadi tanggung jawab pemohon.
BAGIAN BAGIAN RUANG MANFAAT JALAN NASIONAL
KETENTUAN TEKNIS :
Penempatan pada jarak minimal 1
(satu) meter dari tepi luar bahu
jalan atau trotoar atau di dalam
ruang milik jalan pada sisi terluar;
Penempatan bangunan atau
jaringan utilitas di bawah tanah
harus diletakkan pada kedalaman
minimal 1,5 (satu koma lima) meter
dari permukaan jalan terendah
pada daerah galian atau dari tanah
dasar pada daerah timbunan;
1m Bangunan dan jaringan utilitas di
atas tanah harus diletakkan pada
ketinggian paling rendah 5 (lima)
meter dari permukaan jalan
tertinggi;
Permukaan tanah pada lintasan
bangunan dan jaringan utilitas yang
ditempatkan di bawah tanah harus
diberi tanda yang bersifat
permanen.
7
PROSEDUR REKOMENDASI
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
7 Izin Prinsip
1 PEMOHON mengajukan
permohonan 6 Rekomendasi
Teknik
4 Pemohon melengkapi
Persyaratan
2 Rapat Pembahasan
Persisapan Survey
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
1 PERMOHONAN
Memuat :
1. Judul Pekerjaan;
2. Latar Belakang;
3. Lokasi (Nama Tempat, Panjang atau Luas, Titik Koordinat Awal dan Akhir),
Bila terbagi beberapa segmen dapat diuraikan informasi per segmen;
4. Foto-foto indetifikasi lokasi pemanfaatan bagian jalan setiap jarak 50 meter;
5. Gambar kerja;
6. Jadwal kerja, termasuk memuat jadwal pengembalian kondisi;
7. Metode pelaksanaan pekerjaan dan pembahasan detil pengembalian
kondisi;
8. Kontak person (tim teknis dari pemohon dengan melampirkan surat tugas)
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
2 RAPAT PEMBAHASAN
1. Dihadiri oleh Tim Perizinan, PPK terkait, Pemohon (Owner dan Pelaksana);
2. Peralatan yang diperlukan :
-Patok setiap jarak 50 meter;
-Meterean 50 m dan 10 m;
-Kamera;
-GPS;
-Golok/ Parang atau alat bantu lainnya;
-Cat semprot warna merah
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
4 PEMOHON MELENGKAPI PERSYARATAN