Anda di halaman 1dari 16

PERIZINAN PEMANFAATAN

BAGIAN-BAGIAN JALAN
NASIONAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL ACEH
OUTLINE

01 Dasar Hukum

02 Latar Belakang, Maksud dan Tujuan

03 Ketentuan Umum

04 Prosedur Perizinan

2
Dasar Hukum

Undang – Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan

Peraturan Menteri PUPR No. 20/PRT/M/2010 tentang Pedoman Pemanfaatan dan


Penggunaan Bagian-bagian Jalan ;

Surat Edaran Dirjen Bina Marga No. 01/SE/DB/2017 tentang Prosedur Perizinan
Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan Nasional;
Jalan tidak hanya berfungsi sebagai
sarana transportasi, tetapi juga
berfungsi sosial, politik dan sarana
Latar Belakang pembangunan ekonomi;

Jalan merupakan salah satu


infrastruktur yang mempunyai peranan
penting dalam kehidupan masyarakat
Untuk menjamin bahwa pemanfaatan RUMAJA
dan RUMIJA selain peruntukkannya,
Maksud penggunaan RUMAJA yang memerlukan
perlakukan khusus terhadap konstruksi jalan
dan jembatan, serta penggunaan RUWASJA
dapat dilaksanakan secara tertib;

Sebagai pengamanan fungsi jalan untuk


Tujuan
menjamin kelancaran dan keselamatan dan
keamanan konstruksi jalan
KETENTUAN
Tidak
UMUM
mengganggu kelancaran dan keselamatan pengguna jalan serta tidak
mengganggu fungsi dan konstruksi jalan dan bangunan pelengkapnya;

Permohonan izin harus memuat persyaratan administrasi dan teknis;

Pemohon wajib menjaga, memelihara bangunan dan jaringan utilitas, dan bertanggung
jawab terhadap segala kerusakan jalan yang disebabkan oleh bangunan dan jaringan
utilitas selama jangka waktu perizinan;

Segala resiko dan biaya yang timbul karena pelaksanaan pekerjaan dari segala aktivitas
yang akan dan/atau sedang berlangsung dan/atau setelah pelaksanaan di dalam lingkup
terkait kegiatan yang dilaksanakan adalah menjadi beban dari pemohon;

Dalam hal Penyelenggara Jalan membutuhkan lahan yang dimanfaatkan untuk bangunan dan
jaringan utilitas di ruang milik jalan berdasarkan pemberitahuan secara tertulis oleh pemberi izin,
maka pemohon wajib membongkar dan memindahkan bangunan/ jaringan utilitas ke lokasi lain
yang disetujui penyelenggara jalan dengan biaya menjadi tanggung jawab pemohon.
BAGIAN BAGIAN RUANG MANFAAT JALAN NASIONAL
KETENTUAN TEKNIS :
 Penempatan pada jarak minimal 1
(satu) meter dari tepi luar bahu
jalan atau trotoar atau di dalam
ruang milik jalan pada sisi terluar;
 Penempatan bangunan atau
jaringan utilitas di bawah tanah
harus diletakkan pada kedalaman
minimal 1,5 (satu koma lima) meter
dari permukaan jalan terendah
pada daerah galian atau dari tanah
dasar pada daerah timbunan;
1m  Bangunan dan jaringan utilitas di
atas tanah harus diletakkan pada
ketinggian paling rendah 5 (lima)
meter dari permukaan jalan
tertinggi;
 Permukaan tanah pada lintasan
bangunan dan jaringan utilitas yang
ditempatkan di bawah tanah harus
diberi tanda yang bersifat
permanen.

7
PROSEDUR REKOMENDASI
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
7 Izin Prinsip

5 Menerbitkan Berita Acara Hasil


Evaluasi
Serah Terima Kepada Pemohon
dan PPK
3 Survey
Peninjauan
Lapangan

1 PEMOHON mengajukan
permohonan 6 Rekomendasi
Teknik
4 Pemohon melengkapi
Persyaratan

2 Rapat Pembahasan
Persisapan Survey
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
1 PERMOHONAN

Memuat :
1. Judul Pekerjaan;
2. Latar Belakang;
3. Lokasi (Nama Tempat, Panjang atau Luas, Titik Koordinat Awal dan Akhir),
Bila terbagi beberapa segmen dapat diuraikan informasi per segmen;
4. Foto-foto indetifikasi lokasi pemanfaatan bagian jalan setiap jarak 50 meter;
5. Gambar kerja;
6. Jadwal kerja, termasuk memuat jadwal pengembalian kondisi;
7. Metode pelaksanaan pekerjaan dan pembahasan detil pengembalian
kondisi;
8. Kontak person (tim teknis dari pemohon dengan melampirkan surat tugas)
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
2 RAPAT PEMBAHASAN

1. Dihadiri oleh Tim Perizinan, Satker dan PPK terkait, Pemohon;


2. Materi Paparan memuat :
- Judul pekerjaan dan latar belakang;
-Lokasi (Nama Tempat, Panjang atau Luas, Titik Koordinat Awal dan Akhir),
Bila terbagi beberapa segmen dapat diuraikan informasi per segmen;
-Foto-foto indetifikasi lokasi pemanfaatan bagian jalan setiap jarak 50 meter;
-Gambar kerja;
-Jadwal kerja, termasuk memuat jadwal pengembalian kondisi;
-Metode pelaksanaan pekerjaan dan pembahasan detil pengembalian
kondisi
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
3 SURVEY LAPANGAN

1. Dihadiri oleh Tim Perizinan, PPK terkait, Pemohon (Owner dan Pelaksana);
2. Peralatan yang diperlukan :
-Patok setiap jarak 50 meter;
-Meterean 50 m dan 10 m;
-Kamera;
-GPS;
-Golok/ Parang atau alat bantu lainnya;
-Cat semprot warna merah
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
4 PEMOHON MELENGKAPI PERSYARATAN

1. Dilakukan verifikasi dan Evaluasi Dokumen untuk mengecek


kesesuaian dokumen permohonan yang diajukan dengan kondisi
lapangan;
2. Dihitung RAB pengembalian kondisi;
3. Dikeluarkannya Persetujuan Prinsip yang berisi pemohon diminta
untuk melengkapi persyaratan antara lain Jaminan Pengembalian
Kondisi dan Asuransi Kerugian
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
5 MENERBITKAN BA HASIL EVALUASI

Setelah memohon melengkapi persyaratan maka Tim


Perizinan melakukan pembahasan berisi antara lain :
1. Ketentuan Umum dan Teknis;
2. Metode Pelaksanaan Kegiatan;
3. Kewajiban Pemohon;
4. BA Hasil Evaluasi sebagai Dasar pertimbangan
Rekomendai Teknik
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
6 REKOMENDASI TEKNIK

Rekomendasi Teknik berisi pertimbangan teknis dari Tim


Perizinan tentang :
1. Ketentuan Umum dan Teknis;
2. Lokasi Kegiatan;
3. Metode Pelaksanaan Kegiatan;
4. Kewajiban Pemohon;
PROSEDUR IZIN
PEMANFAATAN RUMIJA NASIONAL
7 IZIN PRINSIP

1. Berdasarkan Rekomendasi Teknik maka Kepala Balai menerbitkan Izin


Prinsip;
2. Serah terima kepada PPK dan Pemohon dengan ketentuan :
- Pemohon wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan
menempatkan petugas di lapangan sesuai surat penugasan yang telah diserahkan dan
sebelumnya pemohon harus berkoordinasi dengan PPK terkait;
- PPK melakukan pengawasan/ pengendalian terhadap kegiatan sesuai dengan
rekomendasi Teknik dan aturan yang berlaku;
- Jika pemohon tidak mentaati/ melaksanakan ketentuan yang telah disepakati dan
setelah adanya pemberitahuan/ laporan tertulis dari PPK, maka dapat dilakukan
peninjauan kembali terhadap izin yang telah diberikan;
- Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan maka pemohon wajib memberikan laporan
terkait hasil pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan menyertakan rekomendasi dari
PPK.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai