Anda di halaman 1dari 20

MATA KULIAH

PERENCANAAN KURIKULUM
Prof. Dr. Dendy Sugono

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


KELOMPOK 1 :
T
1. HENI SUHARTINI (20217179050)
2. KIKI KURNIA (20217179048)
.
BAB 3 :
KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
A. Pengertian Kompetensi dan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK)

Kompetensi merupakan perpaduan antara


pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak.
Kurikulum berbasis kompetensi merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai
oleh siswa, penilaian kegiatan belajar-mengajar,
dan pemberdayaan sumber daya pendidikan
dalam mengembangkan kurikulum sekolah
(Depdiknas, 2002).
Gordon ( 1988 : 109 ) menjelaskan beberapa
aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep Berdasarkan pengertian di samping ,
.

kompetensi sebagai berikut: Kurikulum berbasis kompetensi (KBK)


dapat diartikan sebagai suatu konsep
1. Pengetahuan (Knowledge) yaitu kesadaran kurikulum yang menekankan pada
dalam bidang kognitif pengembangan kemampuan
2. Pemahaman (Understanding) yaitu kedalaman melakukan (kompetensi) tugas-tugas
kognitif, dan afektif yang dimiliki oleh individu
3. Kemampuan (Skill) yaitu sesuatu yang dimiliki dengan standar performasi tertentu,
oleh individu untuk melakukan tugas atau sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh
pekerjaan yang dibebankan kepadanya peserta didik, berupa penguasaan
4. Nilal (Value) yaitu suatu standar yang telah terhadap seperangkat kompetensi
diyakini dan secara psikologis telah menyatu tertentu.
dalam diri seseorang.
5. Sikap (attitude) yaitu perasaan atau reaksi KBK memfokuskan pada
terhadap suatu rangsangan yang datang dari pemerolehan kompetensi-kompetensi
luar. tertentu oleh peserta didik. KBK juga
6. Minat ( Intersert) yaitu kecenderungan menuntut guru yang berkualitas dan
seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. professional untuk melakukan
kerjasama dalam meningkatkan
kualitas Pendidikan.
B. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi antara lain


mencakup seleksi kompetensi yang sesuai, spesifikasi
indikator-indikator evaluasi untuk menentukan kesuksesan
pencapaian kompetensi dan pengembangan system
pembelajaran. Di samping itu KBK memiliki sejumlah
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Penilaian
dilakukan berdasarkan standar khusus sebagai hasil
demonstrasi kompetensi yang ditunjukkan oleh peserta didik,
pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual
personal untuk menguasai kompetensi yang dipersyaratkan,
peserta didik dapat dinilai kompetensinya.
KBK mempunyai lima karakteristik yang membedakannya
dengan kurikulum sebelumnya (Depdiknas, 2002). Kelima Menurut E. Mulyasa ada enam
karakteristik KBK itu adalah
(1) Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik karakteristik kurikulum berbasis
secara individual maupun klasikal, kompetensi yaitu :
(2) Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan 1. Sistem belajar dengan
keberagaman,
(3) Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan modul
pendekatan dan metode yang bervariasi, 2. Menggunakan keseluruhan
(4) Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber sumber belajar
belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif, dan
(5) Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar 3. Pengalaman lapangan
dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu 4. Strategi individual personal
kompetensi. 5. Kemudahan belajar
6. Belajar tuntas
BAB 4 :
.
PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
A. Tingkat Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pengembang Kurikulum Berbasis
sebagai berikut : Kompetensi (KBK) pada umumnya
terdiri dari beberapa tingkat
yaitu :
1. Pengembangan Kurikulum
Tingkat Nasional
2. Pengembangan Kurikulum
Tingkat Lembaga
3. Pengembangan Kurikulum
Tingkat Bidang Studi
(Penyusunan Silabus )
4. Pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Bahasa (Modul)
B . Pendekatan Dalam Pengembangan Kurikulum
Pendekatan dalam proses pengembangan suatu kurikulum memiliki makna yang begitu luas. Karena hal
tersebut bisa terkait tentang penyusunan suatu kerangka kurikulum baru (curriculum construction), maupun
penyempurnaan terhadap suatu kurikulum yang sedang berjalan (curriculum improvement). Di sisi lain,
pengembangan kurikulum terkait juga tentang penjabaran kurilukulum yang sudah dirancang oleh pusat ke
dalam suatu program serta persiapan proses pembelajaran yang lebih khusus lagi atau disebut micro
curriculum. Ini kerap kali dikerjakan pihak dari guru sekolah, seperti proses perumusan serta penyusunan
program tahunan, juga penyusunan program semester, program bulanan, dan program pokok lainnya.
Dalam hal ini Syaodih (200) mengemukakan pendekatan kurikulum berdasarkan sistem pengelolaan,
dan berdasarkan focus sasaran yaitu :
1. Pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan system pengelolaan
2. Pendekatan pengembangan kurikulum berdasarkan focus sasaran
3. Pendekatan kompetensi
4. Keterkaitan KBK dengan pendekatan lain
5. Keunggulan KBK
C. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi mempertimbangkan prinsip-prinsip sebagai berikut:


1. Keimanan, nilai, dan budi pekerti luhur
2. Penguatan Integritas Sosial
3. Keseimbangan Etika, Logika, Estetika dan Kinestika
4. Kesamaan Memperoleh Kesempatan
5.  Abad Pengetahuan dan Teknologi Informasi
6.  Pengembangan Keterampilan Hidup
7.  Belajar Sepanjang Hayat
8.  Berpusat Pada Anak Dengan Penilaian yang Berkelanjutan dan Komprehensif.
9.  Pendekatan Menyeluruh dan Kemitraan
D. Pengembangan Struktur KBK
1. Identifikasi Kompetensi 2. Struktur Kurikulum
Berdasarkan pendapat Hall (1976), dan Prihantoro a. Taman Kanak-kanak dan Raudhatul Athfal
(1999) dapat digunakan untuk megidentifikasi b. Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah
kompetensi yaitu c. Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah
a. Daftar yang ada
Tsanawiyah
b. Penjabaran bidang studi
d. Sekolah Menengah Atas dan Madrasah
c. Penjabaran Mata Pelajaran
d. Analisi Taksonomi
Aliyah
e. Masukan dari profesi e. Masukan dari profesi
f. Membangun tiori f. Membangun tiori
g. Masukan peserta didik dan masyarakat g. Masukan peserta didik dan masyarakat
h. Analisis tugas h. Analisis tugas
.
BAB 5:
IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Implementasi Kurikulum merupakan proses
penerapam ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu
tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa
perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai, dan
sikap.
Implementasi Kurikulum sedikitnya dipengaruhi oleh tiga
faktor sebagai berikut :
1. Karakteristik kurikulum, mencakup ruang lingkup ide baru suatu
kurikulum dan kejelasan bagi pengguna di lapangan.
2. Strategi kurikulum, seperti diskusi profesi, seminar, penataran,
loka karya, penyediaan buku kurikulum dan kegiatan yang
dapat mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.
3. Karakteristik pengguna kurikulum, meliputi pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap guru terhadap kurikulum.
 
A. Pengembangan Program
1. Program Tahunan B. Pelaksanaan Pembelajaran
2. Program Semester a. Pre Tes (Tes awal)
3. Program Modul (pokok bahasan) b. Protes
4. Program mimgguan dan harian c. Post Tes
5. Program pengayaan dan remedial
6. Program bimbingan dan konseling
pendidikan

C. Evaluasi Hasil Belajar D. Peningkatan Kualitas Pembelajaran


1. Penilaian kelas 1. Peningkatan aktivitas dan kreativitas peserta didik
2. Tes kemampuan dasar 2. Peningkatan Disiplin sekolah
3. Penilaian akhir satuan Pendidikan 3. Peningkatan motivasi belajar
dan sertifikasi
4. Benchmarking
5. Penilaian program
BAB 6
PERBEDAAN PESERTA DIDIK DALAM KBK
.

A. Perbedaan Tingkat Kecerdasan C. Perbedaan Cacat Fisik


Thurstone (1938) berhasil mengembangkan tes Perbedaan individual dalam cacat fisik antara lain :
kemampuan mental dasar meliputi :
penglihatan, pendengaran, kemampuan berbicara, pincang
1. Pemahaman kata (verbal comprehendion)
(kaki), dan lumpuh karena kerusakan otak
2. Bilangan (number)
3. Ruang (spatial)
4. Penalaran (reasoning) D. Kebutuhan Peserta Didik
5. Kecepatan persepsi (perceptual speed)
E. Pertumbuhan dan Perkembangan Kognitif
B. Perbedaan Kreativitas
Kretivitas bisa dikembangkan dengan F. Pengelompokkan Peserta Didik dalam KBK
penciptaan proses pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik dapat
mengembangkan kretivitasnya.
BAB 7
.
REFORMASI SEKOLAH DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KBK

A. Perlunya Reformasi Sekolah, antara lain B. Faktor-faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Reformasi Sekolah
1. Adanya perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni 1. Tujuan dan sasaran Pendidikan nasional dalam pembangunan
berlangsung setiap saat, begitu cepatnya bukan hanya untuk menciptakan golongan elit dan kaum
perkembangan tersebut sehingga sulit intelektual melainkan membentuk manusia secara utuh.
diikuti oleh mata telanjang. 2. Peserta didik merupakan subjek sekaligus objekpendidikan
2. Perkembangan penduduk yang cepat 3. Mendidik merupakan pekerjan professional
membutuhkan pelayanan Pendidikan 4. Keberhasilan Pendidikan sangat ditentukan oleh kelengkapan
yang besar fasilitas dan sumber belajar.
3. Sumber daya manusia yang berkualitas
merupakan modal dasar sekaligus
menjadi kunci keberhasilan
pembangunan nasional jika SDM atau
tenaga kerja Indonesia dalam jumlah
yang besar seperti dewasa ini dapat
ditingkatkan mutu dan
pendayagunaannya.
C. Beberapa Agenda Reformasi Sekolah
1. Modernisasi Pengelolaan Sekolah
2. Modernisasi guru
3. Modernisasi Proses Belajar
4. Penambahan Dana untuk Tingkat Pendidikan Sekolah, Depdiknas (2002) telah mengagendakan berbagai reformasi yang
harus dilakukan oleh sekolah pada :
a. level kelas (regulator) meliputi :
-. Mewujudkan proses pembelajaran efektif
-. Menerapkan system evaluasi yang efektif dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan
b. level profesi ( mediator), meliputi :
-. Melakukan refleksi diri ke arah pembentukan karakter kepemimpinan sekolah yang kuat
-. Melaksanakan pengembangan staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi
c. level sekolah (manajemen)meliputi :
-. Menumbuhkan komitmen untuk mandiri
-. Mengutamakan kepuasan pelanggan
-. Menumbuhkan sikap responsive dan antisitatif terhadap kebutuhan
-. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan tertib
-. Menumbuhkan budaya mutu di lingkungan sekolah
-. Menumbuhkan harapan prestasi yang tinggi
D. Perencanaan Reformasi Sekolah
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam perencanaan :
1. Merumuskan masalah
2. Merumuskan dan menganalisis tujuan pembaruan Pendidikan
3. Menentukan persyaratan untuk mencapai tujuan
4. Mengidentifikasi factor-factor penunjang dan penghambat
5. Memilih dan menetukan strategi yang di pilih
6. Melaksanakan strategi yang di pilih
7. Menilai terhadap efektivitas pembaruan Pendidikan yang telah dilaksanakan
8. Menyempurnakan dan menyebabkan hasil pembaruan pendidikan

E. Menjadikan sekolah sebagaiMini Society

F. Hal- hal yang Perlu diperhatikan dalam KBK


1. Tenaga Guru
2. Sumber belajar
3. Bahasa pengantar
4. Pendidikan dan budi pekerti
5. Akselerasi belajar
BAB 8
.
BEBERAPA INOVASI DALAM KBK

A. Perbedaan KBK dengan Kurikulum 1994


B. Pengembangan Silabus dalam KBK
1. Prosedur pengembangan silabus KBK mencakup perencanaan,
pelaksanaan dan revisi
2. Peran dan tanggung jawab berbagai pihak dalam pengembangan
silabus meliputi
a. Pusat Kurikulum Depdiknas
b. Dinas Pendidikan Provinsi
c. Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota
d. Sekolah
. BAB 9
KEPALA SEKOLAH DAN GURU DALAM MENSUKSESKAN KBK
A. Rasional B. Indikator Keberhasilan KBK
Tiga factor penyebab mutu Pendidikan
tidak mengalami peningkatan secara 1. Adanya peningkatan mutu Pendidikan
merata (Depdikbud, 1989 ) 2. Adanya peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan
1. Kebijakan dan penyelenggaraan dan penggunaan sumber-sumber Pendidikan
Pendidikan nasional menggunakan 3. Adanya peningkatan perhatian serta partisipasi warga dan
pendekatan education production atau masyarakat sekitar sekolah
infut-outfut analysis yang tidak 4. Adanya peningkatan tanggung jawab sekolah kepada
dilaksanakan secara konsekuen. pemerintah, orang tua, peserta didik dan masyarakat.
2. Penyelenggaraan Pendidikan nasional 5. Adanya partisipasi yang sehat antar sekolah dalam
dilakukan secara birokratik-sentralistik. peningkatan mutu Pendidikan
3. Peranserta masyarakat, khususnya 6. Tumbuhnya kemandirian dan berkurangnya
orang tua siswa dalam penyelenggaraan ketergantungan dikalangan warga sekolah
Pendidikan selama ini sangat minim. 7. Terwujudnya proses pembelajaran yang efektif
8. Terciptanya iklim sekolah yang aman
9. Adanya proses evaluasi dan perbaikan secara
berkelanjutan
C. Kepala Sekolah
Kepala sekolah harus mampu memobilitasi sumber daya sekolah melalui
1. Perencanaan dan evaluasi
2. Pengembangan kurikulum
3. Pengembangan pembelajaran
4. Pengelolaan ketenagaan
5. Pengelolaan sarana dan sumber belajar
6. Pengelolaan keuangan
7. Pelayanan siswa
8. Hubungan sekolah dengan masyarakat
9. Penciptaan iklim sekolah

D. Guru
Di samping kepala sekolah guru merupan faktor penting yang besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan implementasi KBK, bahkan sangat menetukan berhasil tidaknya peserta didik dalam belajar
Sekian
&
Terima kasih

Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai